Investasi saham kini menjadi salah satu instrumen untuk menghasilkan keuntungan pasif atau penghasilan tambahan di luar pekerjaan utama. Hal ini tentu menjadi alasan investasi saham cukup diminati di masyarakat saat ini.
Selain mendapatkan keuntungan saham melalui capital gain, kamu juga bisa menghasilkan profit dari dividen. Dividen sendiri memiliki besaran nilai yang berbeda tiap emitennya.
Untuk mengetahui lebih detail terkait apa itu dividen saham dan contoh perhitungannya, simak pembahasannya berikut ini.
Apa Itu Dividen Saham?
Dividen adalah bagian dari laba bersih sebuah perusahaan dan dibagikan kepada para pemegang saham sesuai dengan jumlah lembar saham yang dimiliki dalam periode waktu tertentu.
Jumlah dividen diusulkan oleh dewan direksi perusahaan dan disetujui dalam rapat umum pemegang saham (RUPS). Bahkan, terdapat emiten dengan dividen terbesar yang menjadi incaran para investor.
Singkatnya, dividen saham adalah hak para pemegang saham terhadap laba yang telah didapatkan oleh sebuah perusahaan.
Periode waktu pembagian dividen biasa dilakukan per satu tahun. Namun, tidak menutup kemungkinan bergantung juga terhadap kondisi perusahaan. Apabila perusahaan tersebut membukukan kerugian umumnya tidak membagikan dividen.
Adapun kondisi saat perusahaan membukukan laba pada periode tertentu namun tidak membagikan dividen. Keuntungan tersebut untuk penahanan modal yang umumnya digunakan untuk modal tambahan.
Jadwal Pembagian Dividen Saham
Dalam pembagian dividen saham, ada beberapa jadwal yang kamu perlu tahu yaitu cum date, ex date, recording rate, payment date, dividend yield dan dividend payout ratio. Simak penjelasan berikut ini!
Cum Date
Cum date atau cumulative date adalah jadwal pembagian dividen dari sebuah emiten yang telah ditetapkan dan disahkan saat rapat umum pemegang saham (RUPS) berlangsung.
Investor yang membeli saham lewat dari tanggal cum date tidak akan memiliki hak untuk mendapatkan dividen.
Cum date hanya berlangsung sehari, maka pada hari tersebut investor-investor akan “agresif” melakukan pembelian agar mendapatkan hak penerima dividen. Pola “agresif” tersebut memungkinkan perubahan volume yang menyebabkan harga saham tersebut meningkat.
Ex Date
Ex date atau expired date adalah jadwal setelah cum date dilaksanakan, biasanya keesokan harinya. Apabila seorang investor membeli saham pada saat periode ex date, maka investor tidak akan mendapatkan hak dividen dari perusahaan yang dibelinya.
Biasanya, pada periode ex date harga saham perusahaan kemungkinan turun karena tidak ada katalis atau penggerak positif yang menunjang harga saham tersebut.
Recording Date
Recording date adalah jadwal pencatatan nama-nama investor untuk mendapatkan dividen saham.
Payment Date
Payment date atau distribution date adalah tanggal pembayaran yang dilakukan oleh perusahaan kepada para investor atau pemegang saham. Jadwal pembayaran dividen biasanya terjadi kurang lebih dari 3 minggu setelah ex date.
Contoh Jadwal Pembagian Dividen Saham oleh Emiten
Jadwal pembagian dividen antar emiten berbeda-beda tergantung kesepakatan pada hasil rapat umum pemegang saham (RUPS).
Sebagai contoh, sesuai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Adaro Energy Indonesia (Tbk) pada 27 April 2022, emiten sepakat membagikan dividen tunai sejumlah US $300 Juta atau Rp 141,39 per lembar saham.
Jadwal pelaksanaan pembagian dividen ADRO sebagai berikut:
Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi = 13 Mei 2022
Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi = 17 Mei 2022
Cum dividen di pasar tunai = 18 Mei 2022
Ex dividen di pasar tunai = 19 Mei 2022
Tanggal pencatatan (recording date) = 18 Mei 2022
Tanggal pembayaran dividen tunai (payment date) = 8 Juni 2022
Agar kamu mendapatkan dividen dari ADRO, maka kamu harus memiliki / memegang sahamnya selama masa cum date (13 Mei). Jika pun kamu menjual saham ADRO di hari berikutnya, kamu akan tetap mendapatkan dividen karena sudah memenuhi syarat yaitu memiliki saham di masa cum date.
ADRO membagikan dividen tunai Rp 141,39 / lembar.
Misalkan kamu memiliki saham ADRO sebanyak 100 lot (10.000 lembar). Maka, dividen tunai yang akan kamu peroleh adalah 10.000 lembar x Rp 141.39 = Rp 1.413.900
Sementara, emiten PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) yang juga baru-baru ini selesai menyelenggarakan RUPST pada 27 Mei 2022, menyepakati akan membagikan dividen tahun buku 2021 sebesar Rp3,016 triliun atau Rp124,42 per lembar saham kepada pemerintah dan pemegang saham.
Jadwal pelaksanaan pembagian dividen PGAS sebagai berikut:
Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi = 7 Juni 2022
Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi = 8 Juni 2022
Cum dividen di pasar tunai = 9 Juni 2022
Ex dividen di pasar tunai = 10 Juni 2022
Tanggal pencatatan (recording date) = 9 Juni 2022
Tanggal pembayaran dividen tunai (payment date) = 29 Juni 2022
Agar kamu mendapatkan dividen dari PGAS, maka kamu harus memiliki / memegang sahamnya selama masa cum date (7 Juni). Jika pun kamu menjual saham PGAS di hari berikutnya, kamu akan tetap mendapatkan dividen karena sudah memenuhi syarat yaitu memiliki saham di masa cum date.
PGAS membagikan dividen tunai Rp 124,42 / lembar.
Misalkan kamu memiliki saham PGAS sebanyak 100 lot (10.000 lembar). Maka, dividen tunai yang akan kamu peroleh adalah 10.000 lembar x Rp 124.42 = Rp 1.24.420.
Cara Menghitung Dividen
Bagian ini adalah ilmu tambahan untuk mengetahui teknis perhitungan pembagian dividen dari perusahaan berdasarkan laba bersih, DPR dan jumlah saham beredar.
Untuk menghitungnya, ada data-data yang perlu diketahui yaitu :
Laba bersih perusahaan atau earning per shares (EPS)
Dividend payout ratio (DPR)
Jumlah saham beredar atau outstanding shares.
EPS adalah pembagian laba bersih yang didapatkan oleh perusahaan tersebut dengan jumlah outstanding shares. Sedangkan, DPR adalah rasio yang mempresentasikan setiap laba yang diperoleh dan didistribusikan kepada pemegang saham.
Outstanding shares adalah jumlah total lembar saham perusahaan yang dimiliki oleh investor. Investor ini mencakup perorangan atau institusi.
Contoh perhitungannya, misalnya perusahaan ABCD mempunyai 2 juta lembar saham. Perusahaan ini berhasil membukukan laba bersih sebesar 500 juta. Kebijakan pembagian dividen (DPR) adalah 40% dari laba bersih yang dihasilkan.
Dengan menggunakan data ini maka cara menghitungnya adalah sebagai berikut:
Dividen = Laba bersih x DPR
= 500.000.000 x 40%
= 200.000.000
Dividen/saham beredar = 200.000.000/2.000.000
= 100 rupiah per lembar saham
Contoh Pembagian Dividen Berbentuk Saham
Tidak selamanya dividen berbentuk tunai (cash), ada kalanya beberapa emiten membagikan dividen dalam bentuk saham.
Berikut contoh pembagian dividen saham yang pada pelaksanaan di tahun 2021 dari data KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia), yaitu:
PT Communication Cable Systems Indonesia Tbk (CCSI) memutuskan untuk membagi dividen saham dengan rasio 5:1. Setiap 5 saham lama akan mendapat 1 saham baru. Harga penutupan saham Rp 540 per lembar. Jadi, jika kamu memiliki 100 lembar saham CCSI, maka kamu bisa menerima 20 lembar saham tambahan.
Gunakan Stockbit untuk Mencari Saham yang Bagikan Dividen
Stockbit adalah aplikasi trading saham milik PT Stockbit Sekuritas Digital yang sudah legal dan terdaftar di OJK sebagai perusahaan sekuritas.
Buka rekening saham Stockbit sangat mudah karena 100% online, tanpa dokumen fisik, dan tanpa minimum deposit.
Dengan Stockbit, kamu bisa update informasi jadwal saham-saham yang membagikan dividen. Mungkin kamu bisa menjadi seorang dividen hunter.
Caranya sebagai berikut :
Buka aplikasi Stockbit
Pilih Search
Pilih Calender
Pilih Dividen
Seluruh data emiten yang akan membagikan dividen akan ditampilkan lengkap dengan informasi nilai dividen, cum date, ex date, recording date dan payment date.
Demikian informasi mengenai apa itu dividen saham sekaligus perhitungan dan contoh nyatanya yang telah terjadi. Dapat diartikan, dividen adalah hak untuk investor yang memegang lembar saham perusahaan yang telah membukukan keuntungan