Saham WIKA adalah saham dari emiten PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, perusahaan BUMN yang bergerak di bidang konstruksi. Perusahaan ini memiliki portofolio proyek yang luas dan beragam, mulai dari pembangunan jalan tol, bandar udara, pembangkit listrik, real estate, hingga pabrik industri.
Apabila kamu tertarik berinvestasi di saham ini, sebaiknya kenali dulu profil dan kinerja saham emiten WIKA sebelum memutuskan untuk membelinya.
Profil PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Didirikan pada 11 Maret 1960, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk merupakan salah satu perusahaan BUMN Karya. Bisnis WIKA diklasifikasikan ke dalam lima segmen utama.
Segmen ini meliputi 1) Investasi, yang fokus pada Energi Terbarukan, Infrastruktur, dan Prasarana Air; 2) Realti & Properti, yang menggarap pengembangan real estat dan properti serta manajemen properti; 3) Prasarana dan Bangunan, mencakup konstruksi sipil, bangunan, dan baja; 4) Proyek Energi & Industri, yang terlibat dalam EPCC, proyek energi listrik, dan energi terbarukan; serta 5) Industri, yang memproduksi Beton Pracetak, bahan konstruksi, Kendaraan Bermotor Listrik, dan Aspal.
Pada 27 Oktober 2007 WIKA melakukan Penawaran Saham Perdana (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan melepas 28,46% saham ke publik, sementara sisanya masih dipegang Pemerintah Republik Indonesia.
Adapun, per kuartal III/2023, komposisi pemegang saham WIKA telah berubah menjadi 65% dipegang Pemerintah RI sebagai pengendali, 39% dipegang oleh masyarakat, 0,012% tercatat sebagai saham treasury, dan < 0,0001% dipegang oleh Agung Budi Waskito selaku direktur PT Wijaya Karya Tbk.
Kinerja Saham dan Keuangan WIKA
Dalam lima tahun terakhir, saham WIKA bergerak fluktuatif dengan kecenderungan menurun. Awalnya saham BUMN konstruksi ini sempat berada dalam tren naik hingga mencapai level tertinggi dalam lima tahun di Rp2.500 per lembar pada 2 Juli 2019.
Namun, setelah itu saham WIKA mulai mengalami penurunan secara perlahan. Paling baru, saham WIKA diperdagangkan di level Rp254/saham berdasarkan penutupan perdagangan 11 Desember 2023. Harga tersebut turun -69% secara tahunan (year-on-year/yoy), atau -854% jika dibandingkan dengan harga WIKA lima tahun lalu.
Sejalan dengan pergerakan sahamnya, kinerja keuangan WIKA juga tercatat mengalami penurunan, terutama dari segi laba bersih. Seperti terlihat pada tabel, awalnya pada 2019 Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp2,3 triliun dari pendapatan yang sebesar Rp27 triliun.
Tapi, tiga tahun berikutnya yaitu selama periode 2020 sampai 2022, kinerja laba bersih Wijaya Karya terpantau terus mengalami penurunan setiap tahun. Bahkan pada 2022 WIKA mencatat rugi bersih sebesar Rp59 miliar, berbalik dari tahun sebelumnya yang masih mencetak laba Rp118 miliar.
Penurunan kinerja bottom-line ini sebagian besar disebabkan oleh kontribusi laba entitas ventura (joint venture) yang menurun sebesar 119% dari Rp672,37 miliar pada 2021 menjadi Rp306,72 miliar pada 2022. Penurunan ini terkait dengan mulai selesainya beberapa proyek joint venture WIKA yang sebelumnya mendatangkan cuan besar seperti proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Jakarta International Stadium, dan LPG Refrigerated Pertamina di Tuban.
Selain itu, penurunan laba konsolidasi WIKA di 2022 juga turut disebabkan oleh beban keuangan Perseroan yang membengkak -18.4% yoy menjadi Rp1,3 triliun dan peningkatan rugi entitas asosiasi yang melonjak -244% yoy menjadi Rp99 miliar.
Aksi Korporasi WIKA
Kinerja laba yang terus menurun membuat WIKA absen bagi dividen kepada pemegang saham selama dua tahun berturut-turut sejak 2021. Terakhir WIKA tercatat membagikan dividen adalah pada 9 Juli 2020, yaitu sebesar Rp457 miliar atau setara dengan Rp50,95 per lembar.
Adapun, berdasarkan keterbukaan informasi BEI, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk mengumumkan akan melakukan aksi korporasi berupa penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau right issue di triwulan I-2024.
Aksi korporasi ini dilakukan seiring dengan rencana WIKA untuk menyerap Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp6 triliun yang nantinya akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dan menyehatkan kondisi keuangan Perseroan.
Mudah Beli Saham WIKA di Aplikasi Investasi Stockbit
Demikian ulasan mengenai profil dan kinerja saham emiten PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Apabila tertarik dengan saham WIKA, kamu bisa membelinya tanpa ribet melalui aplikasi Stockbit dari PT Stockbit Sekuritas Digital.
Cara beli saham WIKA di Stockbit gampang kok. Berikut tutorialnya:
Buka aplikasi Stockbit
Top up RDN, pastikan nominalnya ada dan cukup untuk melakukan pembelian saham WIKA (minimal pembelian saham 1 lot = 100 lembar). Jika tidak, silahkan isi saldo RDN terlebih dulu.
Klik menu Search, cari saham WIKA atau PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Klik tombol Buy
Masukan harga pembelian dan jumlah lot saham yang ingin kamu beli
Klik Buy, lalu Confirm.
Selain bisa jual beli saham online, di Stockbit juga tersedia fitur Keystats yang menyajikan ringkasan data kinerja finansial dan valuasi suatu emiten di satu halaman. Dengan demikian, kamu pun bisa analisis saham lebih mudah dan cepat tanpa ketinggalan momentum.
Analisis emiten #JadiLebihCepat pake Stockbit. Daftar Sekarang!
Disclaimer:
Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual saham tertentu.