Salah satu faktor yang mempengaruhi pergerakan harga saham di pasar modal adalah aksi beli/jual saham yang dilakukan oleh investor asing dalam nominal besar.
Makanya, pergerakan dana asing juga menjadi metrik penting yang patut diperhatikan sebelum mengambil keputusan investasi.
Cara mengetahui pergerakan dana asing pada suatu saham adalah dengan memakai indikator foreign flow.
Apa Itu Foreign Flow?
Foreign flow adalah sebuah indikator yang memantau aliran dana asing pada suatu saham. Secara default, indikator ini tampil dalam bentuk grafik garis yang bergerak naik turun mengikuti data pembelian dan penjualan saham oleh investor asing di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Apabila grafik naik, artinya investor asing (individu atau institusi) sedang melakukan pembelian saham atau akumulasi. Sedangkan kalau grafiknya turun, berarti asing sedang dalam tren menjual saham atau distribusi.
Fungsi dan Cara Menggunakan Indikator Foreign Flow
Secara umum, indikator foreign flow digunakan oleh para trader dan investor sebagai alat bantu untuk membeli dan menjual saham dengan cara mengikuti pergerakan dana asing.
Jadi, saat grafik foreign flow bergerak ke atas, artinya sinyal “buy” bagi investor. Dan ketika grafik bergerak turun ke bawah, berarti sinyal “sell” bagi investor.
Grafik di atas adalah contoh analisa saham BBCA menggunakan indikator foreign flow dimana saat grafiknya bergerak naik, harga saham BBCA juga cenderung naik.
Sementara ketika grafik foreign flow turun, harga saham BBCA juga ikut turun yang menandakan bahwa indikator ini cukup efektif dijadikan sebagai sinyal dalam menentukan kapan waktu yang tepat untuk entry dan exit pada saham.
Walau begitu, patut juga diketahui, bahwa terkadang harga saham di pasar tidak selalu bergerak mengikuti pergerakan dana asing.
Dalam beberapa kasus, kamu bisa saja mendapati grafik foreign flow yang bergerak naik, tapi harga saham malah sideways atau turun. Begitu pula sebaliknya, ketika grafik foreign flow turun, harga saham bisa saja malah bergerak sideways atau naik.
Contohnya bisa kamu lihat pada grafik saham WSKT di bawah ini dimana ketika indikator foreign flow naik signifikan, harga saham WSKT justru cenderung bergerak sideways alias tidak begitu terpengaruh dengan aliran masuk (inflow) dana asing.
Cara Mengakses Indikator Foreign flow
Cara akses indikator foreign flow tergantung pada platform investasi saham online yang kamu pakai. Kalau di Stockbit, ada dua cara mengakses indikator foreign flow, yaitu lewat fitur Fundachart atau Chartbit.
1. Melalui Fundachart
Ketik nama emiten yang ingin dianalisis
Pilih opsi Fundachart pada menu bar di atas grafik
Pilih periode yang ingin ditampilkan
Pada kolom Search for Metric, pilih indikator Foreign Flow
Metrik foreign flow akan secara otomatis muncul di bawah bersamaan dengan grafik harga saham
Catatan: cara ini hanya bisa dipakai kalau kamu mengakses Stockbit via website, bukan aplikasi.
2. Melalui Chartbit
Ketik nama emiten yang ingin dianalisis
Klik Indicators
Klik Popular
Pilih indikator Foreign Flow atau Foreign Flow Underlay
Secara prinsip, tidak ada perbedaan antara indikator Foreign Flow dan Foreign Flow Underlay sebab keduanya menggunakan data pembelian dan penjualan saham oleh investor asing yang sama.
Adapun perbedaannya, hanya dari segi tampilan saja. Kalau pada indikator Foreign Flow grafiknya ditampilkan di bawah grafik harga saham, maka pada indikator Foreign Flow Underlay, grafik ditampilkan di lokasi yang sama dengan grafik harga saham untuk memudahkan analisa.
Indikator Lain yang Umum Digunakan Bersama Foreign Flow
Untuk mendapatkan hasil analisa yang lebih akurat tentang pengaruh aliran dana asing terhadap harga sebuah saham, trader biasanya akan menggunakan dua indikator lain, yakni Foreign Flow Strength dan Net Foreign Buy/Sell.
1. Foreign Flow Strength
Indikator ini menunjukkan seberapa kuat pengaruh transaksi asing terhadap total transaksi pada hari itu.
Jika indikator hijau, maka pergerakan asing di saham tersebut artinya cukup relevan dan berpengaruh. Sebaliknya jika indikator berwarna merah, artinya arus pergerakan dana asing tidak berpengaruh pada harga saham.
2. NET Foreign Buy/Sell
Menunjukkan selisih akumulasi atau distribusi saham tersebut. Akumulasi/pembelian ditunjukkan lewat histogram atau batang grafik berwarna hijau, sementara distribusi/penjualan ditunjukkan dalam warna merah.
Jika histogram berwarna hijau, artinya asing lebih banyak melakukan pembelian saham atau terjadi inflow. Sebaliknya, jika histogram berwarna merah, artinya asing lebih banyak melakukan penjualan atau sedang terjadi outflow.
Nah, itu tadi penjelasan mengenai indikator Foreign Flow di Stockbit dan cara menggunakannya. Walaupun indikator ini cukup efektif digunakan dalam menentukan momen beli/jual saham di pasar, sebaiknya tetap gunakan juga indikator teknikal lain untuk mengkonfirmasi hasil analisa agar lebih yakin.