Trading saham merupakan dunia yang kompleks dan penuh dengan berbagai dinamika. Ada banyak sekali kondisi dan istilah yang perlu dipahami oleh para investor saham. Salah satunya adalah terkait dengan apa itu free float saham dan juga dampaknya dalam perdagangan.
Kondisi free float pada saham merupakan kejadian yang relatif cukup umum terjadi dalam bursa perdagangan. Sehingga sebagai trader atau investor sangat penting untuk mengetahui tentang kondisi dan dampak yang akan terjadi pada perdagangan saham.
Sekilas Tentang Free Float Pada Saham
Sebelum mengulas saham secara lebih jauh, sangat penting untuk memahami free float terlebih dahulu. Tujuannya tentu saja adalah agar pemahaman terkait dengan kondisi ini bisa lebih optimal sehingga kamu pun bisa menjalankan aktivitas trading dan investasi saham secara lebih maksimal.
Singkatnya, free float adalah jumlah saham minoritas yang bisa ditransaksikan melalui pasar reguler. Dalam pengungkapan lain, free float adalah persentase saham dari perusahaan yang sudah IPO dan bisa dibeli oleh para investor dengan kepemilikan kurang dari 5% saham.
Meskipun banyak yang beranggapan bahwa free float adalah kondisi yang kurang terlalu penting, kondisi ini haruslah dicermati. Terutama oleh para investor yang ingin mendapatkan keuntungan dalam proses trading dan investasinya.
Bagaimana Cara Menghitung Tingkat Free Float Suatu Saham Perusahaan?
Proses penentuan free float sebenarnya tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Terdapat metode-metode perhitungan tertentu yang bisa digunakan untuk menentukan tingkat persentase suatu saham.
Agar memudahkan kamu dalam memahami tentang perhitungan free float pada saham, berikut adalah contoh sederhana perhitungan tersebut. Setelah mengetahui contoh perhitungan ini, diharapkan bisa membuat kamu menjadi semakin paham dengan dunia saham dan seluk-beluknya.
Sebuah perusahaan katakanlah sebagai PT ABCDE mempunyai jumlah keseluruhan saham perusahaan yang mencapai total 1.000.000.000 lembar di pasar. Kemudian terdapat dua orang pemilik perusahaan dengan kepemilikan saham yang besar yakni si A dan si B.
Si A memiliki jumlah lembar saham sebesar 560.000.000 lembar atau sekitar 56% dari total keseluruhan. Kemudian si B memiliki total saham sebesar 100.000.000 lembar saham atau sekitar 10% dari total saham perusahaan.
Maka dari itu, di luar kepemilikan dua orang tersebut akan tersisa saham sebesar :
100%-56%-10% = 34% saham
Jika dikonversikan ke dalam jumlah lembar saham maka totalnya masih ada sebesar 340.000.000 lembar saham. Kemudian anggaplah bahwa sisa lembar saham tersebut dimiliki oleh sejumlah 10.000.000 investor. Ambil rata-rata bahwa masing-masing memiliki lembar saham sebanyak 34 lembar untuk memudahkan perhitungan.
Artinya, setiap investor tersebut akan memiliki porsi kepemilikan sebesar 0,00001%. Persentase ini nilainya di bawah 5%. Maka berdasarkan pengertian yang sudah dibahas sebelumnya, 34% inilah yang kemudian dikenal sebagai free float saham.
Dampak Adanya Free Float Pada Pasar Saham
Kondisi free float tentunya memiliki dampak dan pengaruh tersendiri dalam dunia perdagangan saham. Sebagai informasi, berikut adalah beberapa dampak yang bisa ditimbulkan oleh adanya free float dalam dunia perdagangan saham.
1. Terjadinya Penyesuaian Bobot Pada Saham Perusahaan
Terjadinya penerapan free float pada dunia saham juga akan bisa berimbas pada terjadinya penyesuaian bobot. Terjadinya penyesuaian pada bobot saham ini merupakan hal lumrah yang akan terjadi pada sejumlah indeks saham.
Terutama untuk indeks LQ45 dan juga indeks IDX30.
Penyesuaian bobot saham ini bisa saja bernilai positif maupun juga negatif bergantung pada banyak faktor. Saham-saham dengan tingkat kapitalisasi besar pun tidak luput dari adanya penyesuaian bobot pada saham.
Misalnya saja untuk saham bank BCA dengan kode indeks BBCA memiliki porsi saham free float sebesar 45,3 persen. Bobot IHSG perusahaan ini awalnya adalah pada kisaran 11,3. Kemudian dengan adanya penerapan free float maka bobot baru saham menjadi 9.0.
2. Memberikan Imbas Pada Instrumen Reksadana
Meski terlihat kecil dari segi persentase saham, namun kondisi free float tetap memiliki dampak cukup besar bagi sebuah emiten. Salah satu dampak yang relatif cukup kentara dari adanya kondisi free float ini adalah berimbas pada instrumen investasi lain.
Salah satu yang cukup terkena dampaknya adalah instrumen reksadana.
Penerapan terjadinya free float pada dunia saham bisa berpengaruh pada keputusan manajer investasi reksadana. Para Manajer Investasi (MI) reksadana bisa saja melepaskan emiten-emiten yang memiliki jumlah saham free float relatif cukup rendah di pasaran.
***
Itulah pembahasan lengkap mengenai free float saham yang perlu kamu ketahui. Kini dengan adanya pembahasan tersebut, kamu tidak perlu bingung dan khawatir lagi terkait dengan istilah free float yang sering didengar dalam dunia investasi saham.