Menjadi full time trader tentu tidak terlepas dari risiko dan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. Meskipun menjadi full time trader menjadi harapan setiap investor, namun kamu tidak perlu terburu-buru.
Faktanya, tidak semua orang dapat mewujudkan impian tersebut, terlebih bila memang tidak memiliki perbekalan yang cukup. Perbekalan tersebut bukan hanya sekedar modal sejumlah uang saja, namun lebih dari itu.
Jika kamu memiliki keinginan menjadi full time trader, namun masih bingung ingin mulai darimana? Silahkan simak artikel berikut ini.
Beberapa tips berikut ini tentu bisa menjadi pertimbangan kamu mewujudkan mimpi tersebut.
6 Hal Yang Harus Diperhatikan Full Time Trader
1. Mempersiapkan Mental Serta Melatih Kemampuan Diri Dalam Mengelola Emosi
Bagaimanapun juga, kemampuan untuk mengelola emosi diri serta kesehatan mental wajib dilakukan sebelum menjadi full time trader. Meskipun sebagian pemula banyak yang meremehkan persiapan yang satu ini, nyatanya banyak full time trader yang merekomendasikan langkah ini untuk dilakukan paling awal.
Sebab, aktifitas keseharian full time trader sendiri sangat memerlukan ketenangan emosi serta kestabilan mental.
Saking pentingnya, banyak yang mengaku bila seorang full time trader cenderung akan merugi bila melakukan aktivitas trading ketika sedang berada dalam kondisi yang kurang kondusif.
2. Memastikan Kondisi Finansial Pribadi dan Keluarga Terbebas Dari Segala Hutang
Selain melatih kemampuan mengelola emosi dan kesehatan mental, langkah selanjutnya yang wajib dilakukan yaitu memastikan kondisi finansial pribadi dan keluarga di rumah aman dan terbebas dari segala hutang.
Alih-alih mencurahkan segala daya dan upaya untuk melakukan trading yang sangat beresiko, akan sungguh lebih baik bila kamu fokus dengan pekerjaan yang sekarang agar dapat segera melunasi semua hutang tersebut.
Merasa kurang bersemangat untuk melunasi hutang? Tenang, nanti hasil dari melatih fokus melunasi hutang tadi akan berguna kok di langkah selanjutnya!
Minimal, kamu akan bisa lebih fokus saat melakukan kegiatan trading harian.
3. Melakukan Pemisahan Dana Darurat Untuk Modal Hidup Bila Resiko Terburuk Terjadi
Setelah memastikan kondisi finansial tadi aman, sebaiknya kamu melakukan pemisahan dana darurat ke rekening tabungan yang berbeda. Tidak perlu sampai repot membuka rekening deposito, kok!
Lebih baik, gunakan pemisahan dana darurat tersebut ke rekening ataupun asset safe heaven yang sifatnya mudah untuk dicairkan.
Untuk besaran jumlah yang kami sarankan, mengikuti standar kebutuhan hidup bulanan saja. Memang, ada yang berpendapat bahwa dana cadangan cukup sebesar 6 bulan kebutuhan hidup.
Namun kami lebih menyarankan agar kamu memperbesar dana darurat hingga 1 tahun kebutuhan hidup, untuk dapat tetap survive di tengah kondisi yang serba tidak pasti sekalipun saat menjadi full trader nantinya.
4. Mengetahui Jumlah Total Dana Khusus Yang Dibutuhkan Untuk Modal Trading
Untuk jumlah total dana modal trading yang harus disiapkan, tentu tidak ada patokan tertentu. Meskipun begitu, ada sebuah rumusan sederhana untuk membantu mengkalkulasikan kebutuhan dana modal untuk berinvestasi.
Rumus tersebut adalah, Modal = 100 x Persentase Profit x Jumlah Rupiah untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Bagaimana? Cukup sederhana bukan?
Misalkan kebutuhan bulanan kamu Rp 5.000.000 per bulan dengan target profit 10% per bulan.
Modal = 100 x 10% x Rp 5 juta
Modal = Rp 50.000.000
5. Sudah Sanggup Membaca Aspek Fundamental Dan Pergerakan Teknikal Secara Cekatan
Kedua teorema tersebut sangat penting untuk dikuasai bila kamu ingin jadi full time trader. Betapa tidak?
Tanpa menguasai fundamental dan teknikal tersebut, kamu tidak layak untuk diklasifikasikan sebagai seorang trader.
Melainkan, hanya seorang gambler, yang berjudi dan tidak mengetahui sama sekali tentang gambaran realita yang ada.
6. Matang Dalam Perencanaan, Sehingga Dapat Menentukan Target Beli Serta Jual
Setelah menguasai teorema tadi, langkah selanjutnya adalah memastikan bahwa diri kamu sanggup melakukan perencanaan trading harian dengan matang.
Matang dalam artian, tidak ragu-ragu dalam menentukan target harga beli, serta kisaran harga jual.
Bila hal itu sudah matang dan kamu memiliki pendirian teguh, tentu kamu tidak akan terlalu cepat untuk melakukan aksi jual saat market sedang uptrend. Sebaliknya, bila sedang down trend ataupun sideways, kamu tidak akan was-was untuk melakukan tindakan yang kurang tepat untuk dilakukan.
Oke, itulah tadi artikel singkat kami tentang 6 hal yang wajib dilakukan bila seseorang mau jadi full time trader. Kunjungi Stockbit Academy untuk belajar saham melalui video ekslusif.
Semoga artikel tadi dapat bermanfaat.