Investasi saham jauh berbeda dengan investasi lainnya seperti emas dan properti. Investasi saham adalah jenis investasi dengan pergerakan yang dinamis dan ada pengetahuan khusus untuk dapat memahami sebelum mengambil keputusan dalam bertransaksi.
Jika kamu tipikal investor konvensional, maka kamu cukup membeli saham potensial misalnya dari saham blue chip dan biarkan saham tersebut. Kamu akan mendapatkan dividen dan harganya berpotensi naik dalam beberapa tahun sehingga kamu akan mendapatkan keuntungan strategi ini.
Namun, akan berbeda jika kamu adalah seorang investor agresif. Di mana informasi pergerakan saham menjadi makananmu sehari-hari untuk dapat mengambil keputusan terkait buy or sell atas sahammu. Investor agresif tergolong investor yang mengejar keuntungan jangka pendek.
Memahami Tren Pergerakan Saham
Pergerakan harga saham biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Walaupun kelihatan rumit, sebenarnya mudah saja membaca grafik saham ini untuk mengetahui tren saham yang diperdagangkan di bursa efek.
Tren pergerakan harga dapat menunjukkan kondisi pasar sehingga investor bisa segera mengambil keputusan terkait saham yang dimilikinya. Apakah saham sedang mengalami penurunan, stabil atau kenaikan?
Berikut ini 3 tren pergerakan saham yang mudah untuk dikenali oleh investor.
1. Bearish
Bearish berasal dari kata Bear yaitu beruang atau penjual. Kondisi pasar disebut bearish karena banyaknya penjual daripada pembeli saham sehingga harga saham mencapai rekor terendahnya.
Situasi ini terkadang mendorong terjadinya panic sell sehingga harga dapat terus merosot. Investor sudah harus bersiap untuk mengamankan investasinya sebelum harga sahamnya semakin anjlok.
Pelajari bearish dan strateginya disini.
Secara sederhana bearish dikenali dengan kondisi pergerakan yang mengalami penurunan atau merosot seperti gambar dibawah ini.
Tips untuk investor di masa bearish adalah dengan memilih saham yang defensif yaitu saham yang mempunyai fundamental yang stabil atau tidak membelinya sama sekali. Di masa ini, investor dapat menerapkan average down atau tidak menambah portofolio emitennya hingga kondisi pasar membaik dan harga kembali ke harga wajar,- tergantung dari strategi dan hasil analisa investor bersangkutan.
2. Bullish
Seperti halnya bearish, bullish juga berasal dari kata bull yaitu kerbau jantan. Artinya permintaan lebih besar daripada penawaran sehingga saham mengalami tren kenaikan. Sebagian memprediksi bahwa harga akan terus naik di kondisi ini hingga periode waktu tertentu.
Namun, kita harus tahu waktu untuk berhenti, jangan sampai kondisi bullish kita lewatkan karena mengharapkan harga terus naik kemudian mencapai titik jenuh dan kembali turun.
Kebalikan dengan bearish, grafik bullish menggambarkan menanjak keatas, Kondisi bullish bisa berbentuk jangka pendek dalam hitungan jam, hari atau minggu. Bahkan bullish jangka panjang dapat terjadi dengan periode waktu lebih lama hingga satu tahun atau lebih.
Pada saat bullish atau bullish reversal yang harus dilakukan seorang investor adalah membeli saham di awal tren dan segera menjualnya ketika di puncak kenaikan harga.
3. Sideways
Sideways bisa dianalogikan kondisi sedang stabil di mana penjual dan pembeli sama banyaknya sehingga terjadi keraguan yang menyebabkan market menjadi stagnan. Kondisi ini bisa dikenali dengan terbentuknya gunung kecil dengan lembah yang dangkal.
Ditambah dengan candlestick yang berwarna merah dan hijau yang pendek-pendek dengan pergerakan market yang stabil, tidak naik dan tidak juga turun.
Tips di kondisi ini adalah tetap berinvestasi di portofolio saham dengan menggunakan analisa yang mendalam dan menjadikan pembelian di masa ini sebagai portofolio jangka panjang. Atau kamu juga bisa beli saat harga berada di “lembah”, lalu menjualnya saat grafik sudah berada di “puncak”.
***
Potongan gambar grafik / chart diatas diperoleh dari tools pro yang bernama chartbit pada aplikasi Stockbit. Jika kamu bisa mendapatkan tools ini secara gratis dengan membuka rekening saham di Stockbit.
Stockbit adalah one-stop platform investasi saham yang sudah terdaftar di OJK dengan banyak keunggulan seperti fitur e-IPO, transfer saham, Stockbit Academy dan ebook gratis untuk belajar saham, Chartbit untuk melakukan analisa teknikal, Stream untuk berdiskusi dengan investor lain, Screener dan masih banyak fitur unggulan lainnya.
Pembukaan rekening saham di Stockbit dilakukan secara online, tanpa dokumen fisik dan akun akan selesai dalam kurun waktu 1 hari kerja / 24 jam.