Ketika melakukan investasi saham, tak selamanya harga saham akan terus naik. Kadang kamu akan menemui gap dalam saham. Bagi yang baru terjun dalam investasi, menemukan gap dalam candlestick saham tentu membingungkan.
Fenomena ini umumnya terjadi ketika suasana pasar saham sedang mengalami volatile. Jangan khawatir, ketika sedang terjadi gap, saham yang kamu miliki tak akan bermasalah. Malahan kamu bisa mengambil kesempatan baik karena gap yang terjadi.
Kenali Apa Itu Gap dalam Saham
Pasar yang bergejolak tak hanya mempengaruhi harga saham, tapi juga membuat candlestick memunculkan gap. Gap saham adalah kondisi yang akan membuat candlestick menciptakan jarak antara satu candlestick dengan candlestick yang lain.
Pelajari tentang dasar candlestick disini.
Gap ini akan muncul ketika investor tak melakukan transaksi atau eksekusi apapun pada level harga tersebut. Penyebabnya adalah harga saham yang berubah dalam waktu singkat, sehingga riskan untuk melakukan transaksi pada waktu tersebut.
Tak hanya perbedaan atau perubahan harga, koreksi harga yang terjadi secara drastis juga akan memunculkan gap pada saham. Fenomena ini umum terjadi, jadi kamu tak harus panik menghadapi gap yang muncul dalam candlestick saham.
Ketika sedang terjadi gap, ada dua kemungkinan yang akan terjadi, yakni gap up dan gap down. Jika terjadi gap up, maka lonjakannya akan membuat harga saham lebih tinggi, sedangkan gap down akan membuat harga saham turun.
4 Jenis Gap dalam Saham
Memanfaatkan gap pada saham tak boleh sembarangan, kamu harus mengenal tipe dan jenis dari gap-nya terlebih dahulu, yakni:
1. Runaway Gap
Gap ini terjadi ketika candletick tiba-tiba hilang dari grafik dan menimbulkan celah. Padahal harga saham sebelumnya tengah mengikuti tren tertentu yang tengah berjalan. Apabila ini terjadi, maka harga saham akan tetap mengikuti tren sebelumnya.
Selain mendapat julukan runaway gap, gap ini juga sering disebut sebagai continuation gap. Gap jenis ini menciptkan dua tren, sesuai dengan tren yang diikuti sebelumnya, yakni up trend dan down trend.
Untuk contoh runaway gap, kamu bisa memperhatikan grafik saham ASII di bawah ini. Seperti yang tampak pada grafik, saham ASII cenderung bergerak naik ke atas (uptrend) sebelum kemunculan gap. Kemudian, sebuah gap muncul yang diikuti oleh kenaikan harga cukup tinggi ditandai oleh candlestick hijau dengan upper shadow yang panjang.
Lalu, pada hari berikutnya saham ASII terbukti tetap melanjutkan tren naik dengan harga penutupan yang lebih tinggi daripada hari sebelumnya, meskipun candlestick berwarna merah . Hal ini menjadi konfirmasi bahwa gap tersebut adalah jenis runaway gap yang mengindikasikan peluang besar harga saham akan terus bergerak naik (uptrend) sebagaimana yang terbukti jelas pada grafik di atas.
Sebagai catatan, runaway gap tidak hanya terjadi pada saat saham bergerak naik (uptrend), tetapi bisa juga kebalikannya saat harga saham dalam tren turun (downtrend).
2. Common Gap
Untuk gap dalam saham yang satu ini, ia tak memiliki penyebab atau faktor pendorong apapun. Tiba-tiba saja ada gap dalam candlestick yang tak bisa dijelaskan.
Jika ini terjadi, gap tak memiliki arti apapun dan mengindikasikan momen apapun.
3. Exhaustion Gap
Jenis exhaustion gap adalah terjadinya gap karena penurunan harga setelah kenakan secara cepat pada waktu sebelumnya.
Gap ini seringkali terjadi saat investor sedang melakukan aktivitas beli ke jual secara bersamaan, sehingga permintaan suatu instrument saham akan turun.
Indikasi dari gap ini adalah harga tren sinyal yang sebelumnya naik, kemudian menjadi lelah atau exhausted karena demand yang menurun. Jika ini terjadi, jangan panik, usahakan tidak menjual aset secara sembarangan.
Meskipun exhaustion gap umumnya terjadi saat harga saham sedang dalam tren naik, namun pada beberapa kasus gap ini juga dapat muncul ketika harga saham dalam tren menurun. Bila demikian, maka gap tersebut justru memberikan sinyal bullish reversal alih-alih pembalikan arah tren menuju bearish.
Sesuai dengan penjelasan sebelumnya, jenis gap ini umumnya muncul ketika harga saham sedang naik cepat namun tidak mampu melanjutkan kenaikan tersebut sehingga seringkali memicu pembalikan arah menuju bearish.
Grafik di atas merupakan contoh exhaustion gap yang muncul pada saham BBKP. Seperti yang tampak pada gambar, gap muncul ketika harga saham sedang dalam tren naik. Namun setelah itu, saham tidak mampu melanjutkan tren kenaikannya dan malah berakhir harga ditutup di bawah harga penutupan sebelumnya (perhatikan candlestick merah yang tidak bisa menembus area resisten).
Kondisi di atas menjadi tanda bahwa gap yang muncul adalah jenis exhaustion gap yang mengindikasikan kemungkinan harga akan berbalik arah. Kalau pada contoh saham BBKP di atas, kemunculan exhaustion gap memberikan sinyal akan potensi terjadinya bearish reversal.
Sebaliknya, jika saham sebelumnya berada dalam tren turun lalu muncul exhaustion gap yang diikuti oleh candlestick yang tidak mampu melanjutkan tren penurunannya, maka itu dapat menjadi indikasi bahwa harga saham akan mengalami bullish reversal atau berbalik arah dari tren turun menjadi tren naik.
4. Breakaway Gap
Terakhir ada jenis gap breakway, jenis ini terjadi ketika harga saham berada di luar support atau resistance.
Penyebab terjadinya gap ini adalah harga aset yang tengah mengalami konsolidasi, sehingga menunjukkan pola perbalikan atau reversal.
Contoh analisis breakaway gap bisa kita lihat pada grafik saham GGRM di bawah ini. Seperti penjelasan di awal, breakaway gap adalah jenis gap yang muncul pada akhir masa konsolidasi (sideways) saham dan dapat menyebabkan harga saham naik atau turun signifikan.
Nah, kalau berdasarkan gambar di atas, jelas terlihat bahwa sebelum saham GGRM turun drastis, saham sempat mengalami konsolidasi (sideways) selama beberapa hari. Setelah itu, gap muncul dan memicu penurunan harga yang lebih dalam dari sebelumnya.
Candlestick merah yang muncul setelah gap merupakan konfirmasi bahwa gap yang terjadi adalah jenis breakaway gap. Sebagai trader, kamu disarankan untuk segera menjual saham apabila sudah ada konfirmasi breakaway gap seperti pada grafik di atas.
Sebaliknya, jika setelah kemunculan breakaway gap , candlestick yang terbentuk memiliki harga penutupan di atas harga penutupan candlestick sebelumnya, maka itu dapat menjadi sinyal akan potensi harga saham bergerak naik ke atas secara signifikan seperti yang ditunjukkan pada grafik saham ADMR berikut ini.
Ciri Terjadinya Gap Saham
Ketika gap sedang terjadi, umumnya ada momentum baru dalam tren penjualan dan perdagangan aset saham. Misalnya breakaway gap, secara perlahan, akan ada kenaikan yang tajam dari jumlah aset saham yang diperdagangkan.
Berbeda ketika terjadi runaway gap, harga saham jadi tak menentu karena terjadinya tanpa alasan yang jelas. Ini karena saham berubah harga karena implikasi atau kejadian dalam perusahaan emiten. Contohnya karena rapat umum pemegang saham.
Ketika rapat umum pemegang saham dilakukan, ada dua kemungkinan yang akan terjadi, yakni perubahan pada tren saham atau tren yang sama terus berlanjut. Karena itulah kamu harus memikirkannya dengan matang sebelum melakukan transaksi ketika terjadi gap.
Tips Memanfaatkan Gap pada Saham
1. Melakukan Analisis Fundamental
Untuk meminimalisir terjadinya kerugian, lakukan analisis fundamental sebelum melakukan transaksi apapun. Jika ingin melakukan transaksi, ada baiknya menunggu laporan keuangan rilis terlebih dahulu secara legal ke mata publik.
2. Memasang Harga di Posisi Aman
Investor bisa memilih untuk memasang harga pada posisi yang aman, bisa likuid atau tidak likuid sambil memperhatikan pergerakan candlestick. Umumnya setelah terjadi gap, tren akan berlanjut sebagaimana sebelumnya alih – alih langsung berganti tren.
Meski tak membuat harga saham langsung naik atau turun, namun gap dalam saham tetap harus diperhatikan dengan seksama. Jangan sampai kamu rugi hanya karena salah membaca gap dan melakukan transaksi tak perlu.