Mengetahui cara membaca candlestick saham merupakan kemampuan penting yang harus dimiliki para trader saham. Pasalnya, dengan mengetahui cara pembacaan grafik tersebut maka kamu pun bisa lebih cermat dalam melihat perubahan harga yang terjadi pada bursa lantai saham.
Pola grafik Candlestick ini pertama dipopulerkan di Jepang sejak abad ke -17 yang lalu. Teknik ini dikembangkan oleh Munehisa Homma dengan tujuan untuk bisa membuat proses analisis menjadi lebih mudah dipahami.
Awalnya teknik ini bukan digunakan untuk memantau saham namun untuk memantau pergerakan harga beras di Jepang.
Pengertian Singkat Tentang Grafik Candlestick
Candlestick merupakan salah satu bentuk grafik yang bisa kamu temui dalam dunia trading. Sesuai namanya, bentuk grafik ini akan menyerupai batang lilin.
Selain umum digunakan untuk membaca pergerakan harga saham, candlestick juga umum digunakan untuk membaca pergerakan harga lain seperti forex dan komoditas lainnya.
Jadi pola candlestick ini termasuk salah satu cara atau teknik yang bisa digunakan untuk melihat potensi suatu saham dalam trading. Secara umum, metode candlestick ini merefleksikan dampak sentimen investor terhadap perubahan harga saham.
Cara Membaca Candlestick Saham
1. Pola Memuat Empat Harga
Pada grafik candlestick, setiap komponennya akan terdapat pola empat harga yang menjadi indikatornya. Dengan melihat masing-masing indikator tersebut maka setiap trader atau investor bisa menilai tingkat pergerakan dari suatu jenis komoditas saham.
Keempat indikator harga pada grafik candlestick tersebut adalah :
Open : harga pada saat perdagangan saham dibuka di bursa.
Low : harga terendah yang terjadi pada perdagangan hari ini.
High : harga tertinggi yang terjadi pada perdagangan hari ini.
Close : besarnya harga saham pada saat penutupan bursa di hari itu.
Ukuran badan candlestick akan menunjukkan seberapa jauh harga saham telah mengalami pergerakan di sepanjang hari. Apabila ukuran badan candlestick sedang memanjang maka momentum perdagangan sedang menguat.
Apabila badan candlestick mengecil maka momentum pun digambarkan sedang dalam posisi yang pelan.
2. Candlestick Berwarna Merah dan Hijau
Cara berikutnya yang bisa digunakan untuk membaca grafik candlestick pada perdagangan saham adalah melihat perubahan warna merah dan hijau.
Dalam grafik candlestick hanya ada dua warna yakni merah dan hijau. Masing-masing warna tentu melambangkan makna yang berada dan perlu diketahui para trader.
Ketika warna candle hijau maka kondisi harga saham pada penutupan lebih tinggi dibandingkan harga pembukaan. Sebaliknya, ketika candle berwarna merah maka harga penutupan lebih rendah dibandingkan harga pembukaan.
3. Berdasarkan Sumbu Candlestick
Komponen berikutnya yang juga menjadi bagian dari cara membaca candlestick saham adalah sumbunya. Istilah ini terkadang juga dikenal dengan sebutan wick atau shadow oleh beberapa kalangan trader.
Ketika terlihat sumbu panjang mengarah ke bawah maka hal ini menjadi indikator bahwa trader mendorong harga untuk mengalami penurunan. Pun demikian juga apabila terjadi kondisi yang sebaliknya.
Pola-pola Umum Pada Candlestick Saham
Secara umum ada beberapa pola yang kerap terjadi pada grafik candlestick. Sebagai informasi, berikut adalah beberapa diantaranya yang perlu kamu ketahui.
1. Pola Candlestick Doji
Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya bahwa secara umum setiap grafik candlestick akan memiliki badan. Namun ada satu pola tertentu yakni pola Doji yang akan membuat grafik menjadi terlihat berbeda.
Pada pola Doji, grafik candlestick hampir terlihat tidak memiliki badan. Hal ini dimaknai sebagai kondisi dimana para pelaku pasar tidak memiliki kemampuan kendali terkait dengan dinamika dan proses perdagangan yang sedang terjadi.
Secara umum, terdapat 4 macam pola doji candlestick yang sering muncul pada perdagangan saham, yaitu doji star, gravestone doji, dragonfly doji, dan long-legged doji.
Setiap pola doji tersebut memberikan sinyal tersendiri yang patut diketahui trader agar dapat mengambil keputusan beli jual saham yang tepat.
Contoh pola candlestick doji dapat kamu lihat pada grafik pergerakan saham INCO di bawah ini yang menunjukkan terbentuknya pola gravestone doji (ditunjukkan oleh lingkaran ungu).
Umumnya, ketika pola gravestone doji terbentuk pada grafik saham, ini memberikan sinyal akan adanya potensi bearish reversal yang membuat harga saham bergerak dari tren naik (bullish) menjadi tren turun (bearish).
Oleh karena itu, trader sering menganggap kemunculan pola gravestone doji ini sebagai sinyal untuk menjual saham.
Pelajari tentang pola doji candlestick disini.
2. Candlestick Pola Hammer
Sesuai namanya, pola candlestick yang satu ini menggambarkan grafik menyerupai dengan palu atau martil.
Pada kondisi ini, hammer akan memiliki body yang kecil dan sumbu panjang ke bawah. Pola ini menjadi sinyal terjadinya bullish pada saat pasar mengalami bearish.
Contohnya bisa kamu lihat pada grafik harga saham INDF di bawah ini dimana saat saham sedang tren bearish terbentuk pola hammer dengan lower shadow panjang yang mengindikasikan potensi akan terjadinya bullish reversal.
Hal ini lantas terbukti pada hari berikutnya dimana harga saham INDF perlahan bergerak naik ke atas hingga memasuki tren bullish.
3. Pola Grafik Marubozu
Selanjutnya adalah pola grafik Marubozu. Dinamakan demikian karena candlestick ini tidak memiliki sumbu (Shadow). Pola ini menjadi indikasi terjadinya sinyal pergerakan kuat dari para trader yang ingin melakukan pembelian atau penjualan saham,
Apabila bentuk polanya berwarna hijau (atau terkadang berwarna putih), artinya pembeli tengah memegang kendali terhadap pergerakan harga saham pada hari itu sehingga menyebabkan saham memasuki tren bullish.
Sebaliknya, apabila bentuk pola marubozu berwarna merah (atau terkadang hitam), berarti penjual yang memegang kendali harga saham dari awal sampai penutupan sesi perdagangan pada hari itu sehingga seolah memberikan sentimen negatif pada pasar bahwa saham kemungkinan akan memasuki tren bearish.
Grafik di atas adalah contoh pembentukan pola bullish dan bearish marubozu pada grafik pergerakan harga saham ITMG. Di situ tampak jelas bahwa ketika pola bullish marubozu terbentuk, harga saham ITMG beberapa hari kemudian langsung mengalami tren naik.
Sebaliknya, saat pola bearish marubozu terbentuk, harga saham ITMG langsung memasuki tren turun (bearish).
Itulah beberapa cara membaca candlestick saham yang perlu kamu ketahui. Kini dengan adanya pembahasan tersebut, kamu tidak perlu lagi mengalami kebingungan saat ingin membaca trend perubahan harga saham dan komoditas perdagangan lainnya.
Namun jika kamu ingin memperoleh hasil analisa yang lebih akurat, maka sangat disarankan untuk mengkombinasikan pembacaan pola-pola candlestick di atas dengan beberapa indikator teknikal lainnya seperti moving average, RSI, bollinger band, MACD, dan lain sebagainya.
Yuk, pelajari cara analisa teknikal saham secara lengkap dan gratis di sini.
Gunakan Charbit Untuk Analisis Candlestick
Charbit adalah fitur charting milik Stockbit,- Aplikasi Trading Saham yang dikembangkan oleh PT Stockbit Sekuritas Digital yang legal dan terdaftar di OJK.
Buka rekening saham di Stockbit 100% online, tanpa dokumen fisik dan tanpa minimum deposit. Kamu akan mendapatkan seluruh fitur pro Stockbit.
Salah satunya adalah Charbit untuk melakukan analisis candlestick. Berikut ini tampilan candlestick yang terdapat di chartbit.
Tersedia puluhan jenis indikator analisis teknikal lainnya yang bisa kamu kombinasikan dengan candlestick sehingga hasil analisis lebih akurat. Data charbit realtime dan bisa ditarik hingga 15 tahun kebelakang.