Kondisi bullish dan bearish menyebabkan berkembangnya analisis lanjutan dalam mengamati pergerakan harga saham. Selain rebound, juga ada istilah golden cross dalam saham.
Apa itu golden cross?
Apa itu Golden Cross?
Kondisi bullish berpotensi memicu suatu pola yang dinamakan golden cross. Yaitu pasar bullish yang membentuk pola breakout dan terbentuk dari persilangan moving average jangka pendek melewati moving average jangka panjang.
Momen ini memberi petunjuk kepada investor bahwa bullish market kemungkinan besar akan terjadi. Momen ini juga menjadi penentu waktu yang tepat untuk membeli saham.
Contoh sederhana dari golden cross ini adalah moving average 15 hari melintasi atau melewati ke arah atas moving average 50 hari. Moving average 50 hari melewati moving average 100 hari dan seterusnya.
Pola ini tidak kaku begitu saja. Karena golden cross dapat melintasi moving average kapan saja. Namun ada kombinasi yang biasanya umum digunakan, yaitu:
Untuk indikator terjadinya breakout bullish market, trader biasa menggunakan kombinasi MA-50 day dan MA-100 day, misalnya pada IHSG.
Untuk investor tipikal day trading umumnya menggunakan gabungan MA dengan periode waktu yang lebih singkat seperti MA-5 day dan MA-25 day untuk memprediksi terjadinya breakout golden cross intraday. Interval pada chart bisa disesuaikan dipersempit atau diperlebar sesuai dengan jangka waktu yang dipilih mulai dari hitungan menit hingga bulanan.
Selain pada moving average, golden cross juga dapat digunakan pada indikator MACD, ketika MACD line melewati ke arah atas signal line. Golden cross pada MACD juga kerap kali dijadikan sebagai salah satu sinyal positif untuk mengambil posisi
Golden Cross dan MACD
Golden cross erat kaitannya dengan moving average convergence divergence (MACD). Untuk itu berikut penjelasan singkat tentang MACD.
Moving average convergence divergence adalah sebuah indikator dalam analisis teknikal yang memberikan gambaran hubungan dua moving average untuk mengidentifikasi tren harga yang berfluktuasi sesuai periodenya.
Indikator MACD sendiri terdiri dari 3 komponen, yaitu MACD line, signal line, dan histogram. MACD line biasanya ditunjukkan dengan garis berwarna biru yang perhitungannya diperoleh dari mengurangi Exponential Moving Average (EMA) periode 12 hari dengan EMA periode 26 hari.
Selanjutnya, signal line pada indikator MACD biasa ditunjukkan dengan garis berwarna merah yang mana merupakan representasi dari EMA periode 9 hari.
Sementara histogram merupakan indikator yang diperoleh dari pengurangan nilai MACD dengan signal line dan biasanya ditunjukkan dalam bentuk grafik bar (batang) yang berwarna hijau atau merah tergantung posisinya relatif terhadap garis 0.
Pada indikator MACD, golden cross ditandai ketika MACD line (garis biru) menembus ke atas signal line (garis merah).
Saat ini terjadi, biasanya pasar akan segera memasuki tren bullish dalam waktu dekat sehingga trader kerap menjadikan momen golden cross pada MACD ini sebagai sinyal untuk membeli saham.
Sebaliknya, ketika MACD line terlihat menembus ke bawah signal line, maka ini disebut dengan istilah death cross yang mengindikasikan bahwa pasar kemungkinan besar akan segera memasuki tren bearish.
Sehingga banyak trader dan investor yang menjadikan momen ini sebagai sinyal untuk menjual saham sebelum terlambat.
Ilustrasi lebih lengkap, perhatikan gambar di bawah ini:
Sementara itu, elemen histogram pada indikator MACD juga bisa dipakai untuk identifikasi tren pergerakan harga saham dengan melihat grafik bar-nya.
Jika hijau, berarti saham sedang dalam tren bullish. Begitu pun sebaliknya, jika grafik berwarna merah, berarti saham sedang dalam tren bearish.
Begitu juga sebaliknya, jika harga bergerak ke atas garis moving average maka ini adalah indikasi untuk membeli saham.
Golden cross menjadi sebuah sinyal yang cukup akurat dengan catatan diterapkan pada saham dengan volatilitas tidak terlalu tinggi. Dengan menggunakan moving average convergence/divergence (MACD) ini, golden cross MACD menjadi indikator yang digunakan untuk menilai pergerakan saham individual maupun IHSG di bursa efek.
Dari uraian di atas perhatikan tips di bawah ini dalam menyikapi momen golden cross:
Perhatikan volume trading. Semakin tinggi volume yang ditransaksikan, maka sinyal bullish yang akan terjadi semakin kuat.
Perhatikan time frame chart. Semakin besar time frame chart maka sinyal golden cross yang akan terjadi semakin kuat dan semakin lama. Dengan demikian kesempatan untuk aksi borong saham semakin banyak. Sehingga gabungan MA-50 day dan MA-100 day akan lebih dipertimbangkan ketimbang sinyal dari kombinasi MA-5 day dan MA-15 day pada intraday.
Untuk investor trader jangka pendek, biasa menggunakan indikator oscillator bersama-sama dengan sinyal golden cross MACD. Indikator ini membantu kamu memperoleh informasi momen yang tepat kondisi uptrend sudah overbought dengan tujuan mendapatkan titik entry dan exit yang ideal.
Golden cross pada MACD ditandai ketika MACD line bergerak menembus ke atas signal line yang mengindikasikan sinyal untuk beli saham. Sebaliknya, ketika MACD line bergerak ke bawah signal line berarti tandanya terjadi death cross yang mengindikasikan sinyal kuat untuk jual saham.
Trader sebaiknya menggunakan beberapa indikator lain di samping MACD saat menganalisa saham untuk memperoleh hasil analisa yang lebih akurat.
Analis yang rutin mengecek momen golden cross pada moving average cenderung mengamati sentimen pasar terhadap kondisi bullish yang muncul. Bukan untuk melakukan aksi beli di saat harga saham berada di bawah.
Selain itu, penggunaan moving average dalam momen golden cross mempunyai kekurangan yaitu adanya lagging (keterlambatan). Sehingga bisa saja pasar Eropa sudah terjadi bullish namun belum terjadi di pasar Indonesia.
Karena golden cross memberikan sinyal breakout bukan informasi permulaan tren. Perhatikan contoh time frame chart MA-50 day dan MA-100 day di bawah ini:
Gunakan Stockbit Untuk Identifikasi Golden Cross
Stockbit adalah aplikasi trading saham miliki PT Stockbit Sekuritas Digital yang sudah legal dan terdaftar di OJK sebagai perusahaan efek.
Buka rekening saham di Stockbit tanpa dokumen fisik, 100% online dan tanpa minimal deposit.
Stockbit menyediakan tools Charbit yang digunakan sebagai alat untuk melakukan analisis teknikal. Chartbit menyediakan puluhan indikator, pilihan time frame, real time, bahkan kamu dapat “menggambar” dengan menarik garis untuk melengkapi kebutuhan analisamu.
Contoh, anggap kamu ingin menganalisa saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) di Stockbit menggunakan indikator MACD. Bila demikian, kamu bisa memakai fitur Chartbit untuk melakukan analisa.
Berikut ini tutorialnya:
Via website Stockbit
Buka situs Stockbit
Masukkan kode saham yang ingin dianalisis pada kolom pencarian Stockbit di bagian kiri atas, contoh saham PWON
Setelah itu, akan tampil rangkuman info saham PWON di halaman berikutnya, pilih Chartbit untuk melihat lebih detail grafik pergerakan harga saham PWON
Klik menu Indicator di bagian atas grafik, lalu pilih indikator MACD
Indikator MACD akan otomatis ditampilkan pada bagian bawah grafik saham untuk selanjutnya kamu analisa
Via aplikasi Stockbit
Buka aplikasi Stockbit
Klik Search dan cari saham yang ingin kamu analisis, contoh saham PWON
Selanjutnya, klik simbol “grafik” yang ada tepat di bagian atas kanan tombol “Buy”
Setelah itu, kamu akan otomatis diarahkan ke fitur Charbit yang menampilkan lebih detail grafik pergerakan harga saham
Untuk lanjut menganalisa saham, klik menu Fx lalu pilih indikator MACD