Indeks Saham : Pengertian, Fungsi dan Contoh / by Guest User

Hingga saat ini Bursa Efek Indonesia aktif melakukan inovasi dalam pengembangan dan penyediaan indeks saham yang dapat digunakan oleh seluruh pelaku pasar modal. 

BEI memiliki 40 daftar indeks saham mulai dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Indeks Saham Syariah Indonesia, IDX Sektor Properti dan Real Estate (IDXPROPERT), IDX Sektor Barang Konsumen Primer (IDXNONCYC) dan lain sebagainya.

Seberapa Penting Indeks Saham?

Indeks saham adalah ukuran statistik yang memperlihatkan seluruh pergerakan harga dari sekumpulan saham yang dipilih berdasarkan kriteria dan metodologi tertentu, serta dievaluasi secara berkala yang difungsikan sebagai sarana investasi. 

Indeks saham ini membantu investor dalam memantau kinerja saham secara umum. Mengingat banyak sekali saham yang diterbitkan oleh banyak emiten, untuk memudahkan investor dalam memantau kinerja saham secara spesifik, maka dibuatlah indeks saham ini.

Indeks saham adalah acuan investasi saham yang sangat membantu para investor untuk menentukan apakah mereka akan menjual, menahan atau membeli saham berdasarkan trend pergerakan saham efek.

Apa Fungsi Indeks Saham?

Fungsi indeks saham adalah sebagai indikator yang menggambarkan kondisi pasar pada rentang waktu tertentu. Misalnya: bila suatu indeks harga saham bergerak naik, biasanya sebagian besar harga saham yang tergabung di dalamnya juga cenderung ikut naik.

Seperti pada contoh dibawah ini, IHSG mengalami kenaikan sebesar 59,77 poin. Harga-harga saham dalam IHSG kecenderungan mengalami kenaikan. Meskipun, akan ditemukan sebagian saham yang harganya tidak bergerak atau turun.

Sehingga melalui indeks saham, investor bisa mengukur sentimen pasar, menjadikannya produk investasi yang nilainya terus naik di masa depan, tolak ukur bagi portofolio aktif, proksi dalam mengukur dan membuat model pengembalian investasi (return), mengetahui risiko sistematis, mengukur kinerja yang disesuaikan dengan risiko, dan proksi untuk kelas aset pada alokasi aset.

Indeks saham juga dapat berfungsi sebagai acuan portofolio aktif. Karena berbicara penilaian kinerja portofolio saham, memerlukan acuan untuk pembanding antara jenis saham yang satu dengan yang lainnya. 

Contoh Penggunaan Indeks Saham

Jika IHSG naik maka dapat disimpulkan bahwa harga saham yang terdaftar di IHSG akan banyak yang mengalami tren naik dibandingkan dengan harga saham yang turun, begitu pun sebaliknya. 

Contoh penggunaan indeks saham adalah pada IHSG tahun 2013 yaitu 5.225 sedangkan IHSG pada tahun 2018 adalah 6.187, berarti terdapat kenaikan 18,41% atau tumbuh 3,68% per tahun. Dengan menghitung rata-rata kenaikan IHSG tersebut, investor bisa mengevaluasi portofolio saham, apakah imbal hasil yang diperoleh dari saham berada di atas, setara atau di bawah rata-rata imbal hasil IHSG.

Contoh lain penggunaan indeks saham adalah pada sektor keuangan syariah, jika investor ingin berinvestasi sesuai hukum islam, Indeks Harga Saham Gabungan melainkan daftar indeks saham syariah seperti Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) atau Jakarta Islamic Index (JII) sebagai acuan kinerja portofolio saham.

Sebelum memilih ingin berinvestasi di saham syariah yang mana, pastikan sudah mengukur tingkat keuntungan saham baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek, dengan melihat indikator IHSG dalam jangkauan tahunan sesuai yang dibutuhkan. 

Namun perlu diketahui BEI memberikan catatan disclaimer bahwa BEI tidak bertanggung jawab atas produk yang diterbitkan oleh pengguna yang menggunakan indeks-indeks di BEI sebagai acuan. Keputusan investasi yang dilakukan oleh pihak manapun dengan menggunakan indeks saham bursa efek sebagai acuan menjadi tanggung jawab masing-masing investor. 

Apalagi, pergerakan dari indeks saham adalah bersifat sensitif terhadap kondisi perekonomian maupun politik suatu negara.

Misalnya saja saat Jokowi terpilih sebagai Presiden RI pasar menanggapinya dengan positif yang tercermin dari kenaikan pada Indeks Saham Gabungan (IHSG). Oleh sebab itu, indeks saham juga kerap menjadi cerminan dari kondisi makro ekonomi dari suatu negara.

40 Indeks Saham Dalam Pasar Modal

Saat ini, terdapat 40 indeks saham di pasar modal yang dihitung dan diukur berdasarkan satistik dan kriteria tertentu. Berikut ini daftarnya :

  1. IHSG

  2. IDH80

  3. LQ45

  4. IDX30

  5. IDX Quality30

  6. IDX Value30

  7. IDX Growth30

  8. IDX ESG Leaders

  9. IDX High Dividend 20

  10. IDX BUMN20

  11. ISSI (Indeks Saham Syariah Indonesia)

  12. Jakarta Islamic Index 70 (JII70)

  13. Jakarta Islamic Index (JII)

  14. IDX-MES BUMN 17

  15. IDX SMC Composite

  16. IDX SMC Liquid

  17. KOMPAS100

  18. Bisnis-27

  19. MNC36

  20. Investor33

  21. Infobank15

  22. SMinfra18

  23. SRI-KEHATI

  24. ESG Sector LEaders IDX KEHATI

  25. ESG Quality 45 KEHATI

  26. PEfindo25

  27. Pefindo i-Grade

  28. Indeks Papan Utama

  29. Indeks Papan Pengembangan

  30. IDX Sektor Energi (IDXENERGY)

  31. IDX Sektor Barang Baku (IDXBASIC)

  32. IDX Sektor Perindustrian (IDXINDUST)

  33. IDX Sektor Barang Konsumen Primer (IDXNONCYC)

  34. IDX Sektor Barang Non-Primer (IDXCYCLIC)

  35. IDXSektor Kesehatan (IDXHEALTH)

  36. IDX Sektor Keuangan (IDXFINANCE)

  37. IDX Sektor Properti & Real Estat (IDXPROPERT)

  38. IDX Sektor TEknologi (IDXTECHNO)

  39. IDX Sektor Infrastruktur (IDXINFRA)

  40. IDX Sektor Transportasi & Logistik (IDXTRANS)