Investasi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan nilai aset atau kekayaan yang dimiliki seseorang atau perusahaan. Dengan melakukan investasi, kita dapat memperoleh keuntungan atau imbal hasil di masa depan dari modal yang kita tanamkan saat ini. Namun, siapa saja yang melakukan investasi? Dan apa yang dimaksud dengan investor?
Artikel berikut akan menjelaskan tentang pengertian investor, jenis-jenis investor, dan keuntungan menjadi investor secara umum. Selain itu, akan dijelaskan juga tentang bagaimana cara menjadi investor saham.
Pengertian Investor
Secara sederhana, investor adalah orang atau pihak yang melakukan investasi. Umumnya sebutan investor lebih ditujukan kepada individu atau lembaga yang menanam modal di suatu perusahaan atau bisnis. Tujuannya yaitu untuk mendapatkan imbal hasil atas aktivitas investasi yang dilakukan.
Jenis-Jenis Investor
Investor dapat dibedakan berdasarkan sejumlah kriteria, seperti berdasarkan subjeknya, perannya, karakternya, dan orientasinya. Berikut ini adalah beberapa jenis investor berdasarkan kriteria tersebut:
Berdasarkan Subjeknya (Penanam Modal)
Investor institusi adalah investor yang merupakan investor perusahaan, organisasi, lembaga, atau manajer investasi.
Investor ritel adalah investor individu (perorangan) yang beroperasi atas kehendak mereka sendiri.
Berdasarkan Perannya
Investor aktif adalah jenis investor yang menjalankan dan memantau kegiatan investasinya secara aktif, menyesuaikan strategi investasi secara berkala, termasuk juga rutin melakukan jual beli efek di pasar keuangan.
Investor pasif adalah investor yang berinvestasi di instrumen tertentu secara pasif. Investor jenis ini cenderung menahan investasinya dalam jangka panjang serta jarang melakukan transaksi jual-beli untuk menghindari membayar biaya dan pajak yang tinggi. Di pasar modal, investor pasif biasanya berinvestasi di ETF atau reksadana indeks.
Berdasarkan Karakternya
Investor konservatif adalah investor yang menghindari untuk mengambil risiko kerugian dan ketidakpastian. Investor konservatif lebih mengutamakan keamanan dalam berinvestasi daripada memperoleh keuntungan besar tapi berisiko.
Investor moderat adalah investor yang lebih berani mengambil risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan investor konservatif. Investor moderat memiliki keseimbangan antara keamanan dan keuntungan dalam berinvestasi.
Investor agresif adalah investor yang memiliki keberanian dalam melakukan keputusan investasi berisiko tinggi. Investor agresif cenderung mengharapkan keuntungan investasi yang besar dalam waktu singkat.
Berdasarkan Orientasinya
Investor jangka panjang adalah investor yang menempatkan modalnya untuk orientasi keuntungan jangka panjang. Investor jangka panjang biasanya memilih instrumen investasi yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi di masa depan.
Investor jangka pendek adalah investor yang menempatkan modalnya dengan harapan menghasilkan keuntungan jangka pendek. Investor jangka pendek biasanya membeli dan menjual instrumen investasi secara berulang-ulang untuk mendapatkan selisih harga.
Tujuan dan Keuntungan Investor
Tujuan utama investor adalah untuk mendapatkan imbal hasil atau keuntungan dari modal yang telah ditanamkan di suatu instrumen investasi. Imbal hasil atau keuntungan tersebut dapat berupa:
Pendapatan tetap
Pendapatan tetap atau bunga yang diberikan oleh instrumen investasi seperti obligasi, deposito, atau sukuk.
Pendapatan variabel
Pendapatan variabel atau laba kondisional yang tidak tetap dan berubah-ubah sesuai kinerja investasi. Contoh, pendapatan dividen pada instrumen saham dan reksadana saham, atau pendapatan sewa pada investasi properti.
Kenaikan nilai aset
Kenaikan nilai aset atau apresiasi yang terjadi pada instrumen investasi akibat kenaikan harga pasar.
Keuntungan lain yang dapat diperoleh investor
Keuntungan lain yang dapat diperoleh investor adalah:
Perlindungan dari inflasi
Perlindungan dari inflasi atau kenaikan harga barang dan jasa secara umum. Dengan berinvestasi, investor dapat mempertahankan daya beli uangnya di masa depan.
Peningkatan kesejahteraan
Peningkatan kesejahteraan atau kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan hidup. Dengan berinvestasi, investor dapat mencapai tujuan finansialnya seperti membeli rumah, mobil, pendidikan anak, pensiun, dan lain-lain.
Kontribusi bagi perekonomian
Kontribusi bagi perekonomian atau pembangunan negara. Misal, investor yang berinvestasi di instrumen surat utang negara dan obligasi secara tidak langsung telah membantu negara dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja, dan pendapatan nasional.
Penjelasan Mengenai Investor Saham
Saham adalah salah satu instrumen investasi yang populer di kalangan investor. Seseorang yang berinvestasi di instrumen saham disebut sebagai investor saham.
Investor saham adalah investor yang menanamkan modalnya di pasar modal dengan membeli saham-saham perusahaan yang terdaftar di bursa efek. Investor saham dapat memperoleh keuntungan dari dua sumber, yaitu:
Capital gain
Capital gain atau selisih harga jual dan beli saham. Investor saham dapat menjual sahamnya ketika harganya naik dari harga belinya dan memperoleh keuntungan dari selisih tersebut.
Dividen
Dividen atau pembagian laba perusahaan kepada pemegang saham. Investor saham dapat menerima dividen secara berkala sesuai dengan kebijakan perusahaan.
Investor saham juga dapat mengalami kerugian jika harga saham turun di bawah harga belinya atau jika perusahaan tidak membagikan dividen. Oleh karena itu, investor saham harus memilih saham-saham yang berkualitas dan memiliki prospek yang baik di masa depan.
Cara Menjadi Investor Saham
Cara menjadi investor saham yaitu kamu harus mendapatkan saham dahulu dengan membelinya. Ada tiga cara untuk membeli saham:
Beli saham di Pasar Perdana
Kamu bisa beli saham di pasar perdana, yaitu ketika perusahaan sedang melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di bursa efek Indonesia (BEI).
Beli saham di Pasar Sekunder
Pasar sekunder adalah kelanjutan dari pasar perdana, dimana investor dapat saling memperjualbelikan saham perusahaan yang dibeli saat proses IPO sebelumnya. Transaksi jual beli saham ini dapat dilakukan melalui platform trading saham online seperti Stockbit atau bisa juga melalui telepon dengan menghubungi perusahaan sekuritasnya langsung.
Beli reksadana saham
Pembelian saham juga dapat dilakukan secara tidak langsung melalui instrumen reksadana saham. Pada reksadana saham, kamu tidak perlu repot memilih dan membeli saham sendiri, tetapi cukup beli unit penyertaan reksadana saham dari manajer investasi. Nantinya, manajer investasi yang akan mengelola dana dari para investor untuk dibelikan saham-saham pilihan. Kamu bisa beli reksadana saham secara online lewat aplikasi Bibit.
Belajar dan Berbagi dengan Komunitas Investor di Stockbit Stream
Demikian penjelasan tentang pengertian investor secara umum dan investor saham secara khusus. Apabila kamu ingin tahu lebih banyak tentang saham dan investasi, kamu dapat mencoba fitur Stockbit Stream.
Stockbit Stream adalah sebuah fitur komunitas dari Stockbit yang memungkinkan kamu untuk berdiskusi dengan investor lain mengenai pasar saham dan pasar modal secara umum. Di sini, kamu bisa berbagi pengetahuan, diskusi, dan mendapatkan insight dari para ahli dan praktisi saham. Kamu juga bisa membaca berita terkini, memperoleh update laporan keterbukaan informasi oleh emiten, mendapat informasi tentang transaksi insider, memantau trending post, dan lain sebagainya.
Dengan berinvestasi di Stockbit dan menggunakan Fitur Stream, kamu dapat menganalisa saham dengan lebih tepat. Selamat berinvestasi!