PT Medco Energi Internasional Tbk adalah salah satu perusahaan sektor energi (Minyak dan gas) yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode emiten MEDC. Bagi investor yang tertarik mengoleksi saham ini, sebaiknya kenali dulu beberapa aspek mendasar seputar emiten sekaligus tutorial cara beli saham MEDC di artikel berikut!
Profil Singkat PT Medco Energi Internasional Tbk
PT Medco Energi Internasional Tbk adalah perusahaan energi dan sumber daya alam terkemuka di Asia Tenggara yang sahamnya terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Mulanya perusahaan bernama PT Meta Epsi Pribumi Drilling Company yang didirikan oleh Arifin Panigoro pada 9 Juni 1980. Pada tahun 1994, perusahaan resmi berganti nama menjadi PT Medco Energi Corporation dan melakukan penawaran saham perdana di BEI dengan harga penawaran saat itu senilai Rp4.350 per saham.
Perusahaan fokus pada tiga segmen bisnis utama yakni Minyak & Gas, Ketenagalistrikan Bersih, dan Pertambangan Tembaga. Medco Energi memproduksi minyak dan gas, terutama di Indonesia, dan dengan kehadirannya yang semakin kuat di kawasan internasional. Grup Medco Energi melalui Medco Power mengoperasikan pembangkit listrik tenaga gas, surya, geotermal, dan air, serta memiliki saham non-konsolidasi di tambang tembaga dan emas besar Indonesia, Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT).
Hingga akhir 2022, Medco Energi memiliki hak partisipasi di 14 aset minyak dan gas di Indonesia, 12 diantaranya sudah berproduksi. Perseroan juga memiliki hak partisipasi di 11 aset minyak dan gas internasional. Medco Energi terus mengelola aset produksi utama di Oman, Vietnam, Thailand dan Yaman serta beberapa aset pengembangan tambahan di Libya dan Tanzania.
Pada Maret 2022, Medco Energi mengakuisisi aset ConocoPhillips di Indonesia, yang terdiri dari 54% hak partisipasi PSC Corridor di Sumatera Selatan dan 35% hak partisipasi pada Transasia Pipeline Company Pvt. Ltd. Perseroan juga merupakan produsen PLTS terbesar di Indonesia. Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Medco Power berkapasitas 275 MW di Riau, sudah memulai operasi komersial pada Februari 2022. Penjualan ketenagalistrikan mencapai 3.993 GWh pada 2022, 21% dari sumber terbarukan dan sisanya 79% berbahan bakar gas.
Kinerja Saham dan Keuangan MEDC
Jika melihat tren pergerakan saham MEDC dalam lima tahun terakhir, tampak bahwa saham sempat berada di fase downtrend yang cukup panjang sejak awal 2018 sampai dengan akhir Maret 2020. Selama periode tersebut, saham cenderung terus mengalami penurunan harga hingga sempat menyentuh titik terendah di Rp259 per lembar pada 23 Maret 2020.
Namun, setelah itu, saham MEDC terlihat mulai bangkit dan berhasil memasuki fase uptrend. Harganya terus melanjutkan kenaikan hingga sempat menyentuh level tertinggi di Rp1.430 per saham pada 25 Januari 2023 sebelum kemudian turun kembali.
Berdasarkan penutupan perdagangan 27 Juni 2023, harga saham MEDC terpantau tercatat di level Rp890 per saham. Harga tersebut naik sekitar 32% secara tahunan (Year-on-year/yoy), tetapi menunjukkan penurunan sekitar 20% sejak awal tahun (YTD) dan menunjukkan kenaikan sekitar 2% dibandingkan dengan harga saham MEDC lima tahun lalu.
Sementara itu, jika melihat kinerja keuangan emiten 4 tahun terakhir, MEDC menunjukan adanya tren perbaikan pada pendapatan dan laba bersih pemilik entitas induk. Dari sisi pendapatan, perseroan mencatatkan kinerja yang positif dengan total raihan pendapatan sebesar Rp 36,1 triliun pada 2022. Angka tersebut mencerminkan pertumbuhan 90% YoY dan 21,7% secara CAGR jika dibandingkan dengan pendapatan tahun 2019 yang senilai Rp19,9 triliun.
Dalam hal laba bersih pemilik entitas induk juga tercatat mengalami lonjakan yang signifikan, yaitu naik 11 kali lipat dari Rp671 miliar menjadi Rp8,3 triliun dalam periode satu tahun terakhir. Jika dibandingkan dengan laba tahun 2019, maka angka tersebut kurang lebih menunjukkan kenaikan 2200% atau 22 kali lipat.
Peningkatan kinerja keuangan MEDC ini disebabkan oleh naiknya kinerja operasional perseroan di segmen migas, ketenagalistrikan, dan mineral. Sepanjang 2022, perseroan mencatat kenaikan 73% yoy pada total produksi minyak dan gas, 47% yoy pada penjualan tenaga kelistrikan, dan kenaikan masing-masing sebesar 99% dan 367% secara tahunan pada penjualan mineral tembaga dan emas.
Pada 2022, MEDC tercatat membagikan dividen sebanyak dua kali, yaitu dividen final 2021 sebesar US $35 juta (Rp20,7 per lembar saham) dan dividen interim 2022 yang senilai US $25 juta atau setara dengan Rp14.86 per lembar saham yang dibayarkan pada 8 September 2022. Perseroan akan menyelesaikan perhitungan dividen tahun 2022 pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) selanjutnya yang rencananya akan digelar pada 31 Mei 2023.
Cara Beli Saham Medco Energi
Setelah mengetahui berbagai informasi mengenai PT Medco Energi Internasional Tbk, sekarang kamu bisa tentukan sendiri apakah akan membeli sahamnya atau tidak. Pembelian dan penjualan saham sendiri hanya bisa dilakukan lewat perusahaan sekuritas yang sudah berizin dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) seperti PT Stockbit Sekuritas Digital.
Di aplikasi Stockbit kamu juga bisa buka rekening saham secara online lewat aplikasi, tanpa perlu dokumen fisik serta tanpa minimum deposit. Untuk petunjuk buka rekening saham Stockbit klik di sini.
Apabila sudah terdaftar di Stockbit, berikut tutorial cara beli saham MEDC lewat aplikasi Stockbit.
Buka aplikasi Stockbit
Top up RDN, pastikan nominalnya ada dan cukup untuk melakukan pembelian saham MEDC (minimal pembelian saham 1 lot = 100 lembar). Jika tidak, silakan isi saldo RDN terlebih dulu.
Klik menu Search, cari saham MEDC atau Medco Energi
Klik tombol Buy.
Masukan harga pembelian dan jumlah lot saham yang ingin kamu beli.
Klik Buy, lalu Confirm.
Itu tadi penjelasan tentang profil PT Medco Energi Internasional Tbk, kinerja emiten, serta cara beli saham MEDC melalui aplikasi Stockbit. Mulai berinvestasi bersama Stockbit dan gunakan fitur-fitur Stockbit yang dapat membantu kamu untuk menganalisa saham dengan lebih tepat. Selamat berinvestasi!
Disclaimer:
Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual saham tertentu.