Kinerja PT Surya Toto Indonesia Tbk dan Cara Beli Sahamnya / by Guest User

Kinerja Surya Toto Indonesia dan Cara Beli Sahamnya

Toto Experience oleh PT Surya Toto Indonesia Tbk - Grand Indonesia Mall

TOTO adalah merek global yang berasal dari Jepang dan sangat populer di bidang sanitasi dan sistem dapur. Produk-produk TOTO dikenal memiliki standar kualitas dan desain yang unggul, mulai dari produk toilet, shower, hingga wastafel cuci piring. Untuk memasarkan produk-produknya di Indonesia, TOTO berkolaborasi dengan PT Surya Toto Indonesia Tbk.

Perusahaan ini merupakan perusahaan terbuka yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham TOTO, sehingga dapat dibeli oleh investor. Apabila kamu tertarik mengoleksi saham ini, sebaiknya pelajari dulu tentang profil emiten dan kinerjanya di artikel berikut. 

Profil Surya Toto Indonesia Tbk

Perseroan mengawali usahanya sebagai CV Surya, yang bergerak di bidang penjualan material bangunan, terutama produk saniter. Di tahun 1968, Perseroan ini kemudian menjadi agen penjualan resmi TOTO Ltd Jepang, sebuah merek produk saniter ternama di dunia.

Perseroan mencapai tonggak sejarah penting saat menjalin usaha bersama (Joint venture) dengan TOTO Ltd Jepang pada Juli 1977. CV Surya, kemudian berubah nama menjadi PT Surya Toto Indonesia (STI). Usaha bersama ini merupakan pencapaian yang luar biasa bagi sebuah Perseroan Indonesia, mengingat joint venture ini adalah bentuk usaha kerjasama pertama kali di luar Jepang yang dijalin oleh TOTO Ltd. sejak Perang Dunia Kedua.

Di tahun 1980, TOTO mulai mengekspor hasil produk saniternya ke mancanegara. Hal ini menunjukkan kalau produk-produk Perseroan telah diakui kualitasnya di dunia internasional. Dengan produk dan layanan berstandar internasional, pada tahun 1981 Perseroan berhasil meraih sertifikat pengakuan dari Singapore Institute of Standard and Industrial Research (SISIR). 

Pada tahun 1990, Perseroan resmi melakukan penawaran umum perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan harga penawaran Rp14.300 per saham. Per 30 Juni 2023, terdapat tiga entitas yang menjadi pemegang saham pengendali TOTO, yaitu TOTO Limited dengan kepemilikan 37,9%, PT Multifortuna Asindo dengan kepemilikan 29,51% dan PT Suryaparamitra Abadi dengan kepemilikan 25,05%.

Kinerja Saham dan Keuangan TOTO

Jika melihat pergerakan harga saham TOTO lima tahun terakhir, tampak jelas bahwa saham ini memiliki tingkat volatilitas yang tinggi sehingga dapat dikatakan berisiko bagi investor. 

Pergerakan Harga Saham TOTO

Pergerakan Harga Saham TOTO 5 Tahun Terakhir

Sebagaimana terlihat pada gambar di atas, saham sempat mengalami kenaikan 70% dari level Rp264/saham pada Agustus 2018 menjadi Rp450/saham pada Januari 2019. Saat awal pandemi Covid-19, tepatnya Maret 2020, saham TOTO sempat anjlok ke level terendahnya dalam 5 tahun terakhir, yaitu Rp184 per saham.

Pada 2022, saham TOTO mengalami kenaikan lagi sekitar 70% dalam tiga bulan, dari Rp200 per saham pada April 2022 menjadi Rp340 per saham pada Juni 2022. Setelah itu, saham turun kembali hingga terakhir menyentuh level Rp238 per saham berdasarkan harga penutupan perdagangan 27 Juli 2023.

Harga tersebut lebih rendah sekitar 12% dari harga di awal tahun (year-to-date/YTD), lebih rendah sekitar 20% dari harga saham setahun yang lalu (year-on-year/yoy), dan menunjukkan penurunan sekitar 39% jika dibandingkan dengan harga saham TOTO lima tahun lalu.

Kinerja Keuangan TOTO 4 Tahun Terakhir

Kinerja Keuangan TOTO 4 Tahun Terakhir

Sementara itu, dari sisi kinerja keuangan, Perseroan tercatat mengalami penurunan pendapatan dan laba bersih pemilik entitas induk masing-masing sebesar 21% dan 122% pada 2020 jika dibandingkan dengan tahun 2019. Namun, setelah itu, TOTO berhasil memperbaiki kinerja keuangannya dan meningkatkan pendapatan dan laba bersih pemilik entitas induknya selama dua tahun berikutnya seperti yang terlihat pada tabel di atas.

Pada tiga bulan pertama tahun 2023, perseroan membukukan pendapatan Rp539 miliar, meningkat 2,5% secara kuartalan (qoq) namun turun sekitar 3,2% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya (yoy).  Adapun laba bersih pemilik entitas induk TOTO pada kuartal I 2023 adalah sebesar Rp76 miliar. Jumlah tersebut lebih rendah 14% dibandingkan laba bersih pemilik entitas induk pada kuartal IV 2022 dan lebih rendah 17% dibandingkan laba bersih pemilik entitas induk pada kuartal I 2022.

Aksi Korporasi TOTO

Berdasarkan situs resmi  PT Surya Toto Indonesia Tbk, selama 5 tahun terakhir, TOTO selalu membagikan dividen setiap tahunnya. Terbaru, pada 16 Juni 2023 TOTO membagikan dividen tunai sebesar Rp10 per lembar saham. Mengacu pada harga penutupan TOTO pada tanggal Cum Date Dividen, yaitu 7 Juni 2023 di level Rp236 per lembar saham, maka dividen yield TOTO untuk tahun buku 2022 adalah sebesar 4,2%.

Cara Beli Saham TOTO Indonesia Di Stockbit

Setelah mengetahui berbagai informasi mengenai PT Surya Toto Indonesia Tbk, sekarang kamu bisa tentukan apakah akan membeli sahamnya atau tidak. 

Patut diketahui, transaksi pembelian dan penjualan saham di pasar modal hanya bisa dilakukan melalui perusahaan sekuritas. PT Stockbit Sekuritas Digital adalah salah satu perusahaan sekuritas yang sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

Di Stockbit kamu bisa buka rekening saham secara online lewat aplikasi, tanpa perlu dokumen fisik serta tanpa minimum deposit. Untuk petunjuk buka rekening saham Stockbit klik di sini.

Bagi kamu yang sudah terdaftar di Stockbit, berikut tutorial cara membeli saham TOTO melalui aplikasi Stockbit:

  • Buka aplikasi Stockbit

  • Top up RDN, pastikan nominalnya ada dan cukup untuk melakukan pembelian saham TOTO (minimal pembelian saham 1 lot = 100 lembar). Jika tidak, silahkan isi saldo RDN terlebih dulu.

  • Klik menu Search, cari saham TOTO atau TOTO Indonesia

  • Klik tombol Buy.

  • Masukan harga pembelian dan jumlah lot saham yang ingin kamu beli.

  • Klik Buy, lalu Confirm.

Dengan aplikasi Stockbit kamu bisa menganalisa saham dengan lebih tajam. Selamat berinvestasi!

Disclaimer:

Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual saham tertentu.