Pergerakan saham yang fluktuatif memunculkan kondisi yang dinamis dan terus berubah sesuai dengan faktor yang mempengaruhinya.
Namun adakalanya pasar bergerak stabil tidak naik ataupun turun yang dikenal dengan konsolidasi. Simak penjelasan lengkapnya mengenai fase konsolidasi di bawah ini ya!
Pengertian Konsolidasi Saham
Konsolidasi saham dikenal sebagai masa di mana kondisi pasar berada dalam kondisi datar (sideways), tidak ada kenaikan juga penurunan dari harga saham. Kondisi ini merupakan momen sebagai pencarian arah pergerakan saham yang baru.
Jika sebelumnya ada tren naik atau turun, kemudian bergerak ke fase akhir dari tren yang diindikasikan dengan kondisi mendatar (sideways) sebelum nanti menuju ke arah tren yang baru dari sebelumnya.
Fase datar inilah yang dikenal dengan fase konsolidasi. Kondisi ini juga menjadi penentuan apakah harga setelah ini akan berada di area breakout support atau resistance.
Namun perlu dipahami, kondisi sideways sehingga bisa dikatakan sebagai fase konsolidasi. Sebagai contoh, jika sebelumnya harga turun tajam kemudian selama 4 hari berada dalam kondisi sideways, maka bisa dikatakan saham tersebut sedang dalam fase konsolidasi, yaitu mencari arah pergerakan harga yang baru.
Fase konsolidasi memiliki ciri-ciri yang bisa dikenali, yaitu sebagai berikut:
1. Harga berada di posisi sideways yaitu mendatar dan tidak menembus area support dan resistance
Fase ini mudah dikenali dengan melihat grafik di mana harga stabil setelah sebelumnya terjadi pergerakan naik atau turun. Kestabilan ini merupakan awal sebelum nanti akhirnya menuju tren arah baru.
2. Sempitnya jarak pergerakan harga
Pergerakan harga yang hanya berubah beberapa poin saja dalam waktu tertentu diindikasikan sebagai fase konsolidasi.
3. Ditunjukkan dengan volume perdagangan yang rendah sehingga grafik tidak membentuk tren baru Memastikan ada tidaknya fase konsolidasi salah satunya dengan melihat jumlah volume perdagangan yang rendah sehingga grafik yang terbentuk tidak menunjukkan adanya tren yang baru.
Strategi Transaksi Dalam Kondisi Konsolidasi
Hindari transaksi berlebihan
Fase konsolidasi merupakan tahap menunggu sehingga sebaiknya menghindari transaksi berlebihan mengingat arah pergerakan saham yang belum bisa diprediksi. Kurangi frekuensi transaksi mengingat tidak adanya indikasi untuk mendapatkan keuntungan.
Berhati-hati jika ingin memulai perdagangan
Pada fase ini grafik harga tidak berada di area support dan resistance sehingga sulit untuk memprediksi pergerakan harga selanjutnya. Siapkan psikologis tradingmu untuk segera menutup transaksi manakala grafik menuju titik resistance terdekat. Jika tidak ada perdagangan yang dibuka, trader tinggal menunggu konfirmasi adanya tren breakout.
Lakukan analisa terhadap volume
Salah satu indikator yang bisa digunakan di fase konsolidasi adalah volume perdagangan. Namun karena harga bergerak mendatar maka volume perdagangan menjadi rendah akibat minimnya perdagangan yang terjadi. Volume ini bisa digunakan untuk mengindikasikan potensi breakout ketika harga menuju ujung konsolidasi dan volume perdagangan mulai menunjukkan peningkatan.
Pantau berita saham yang sedang konsolidasi
Fase konsolidasi sebagai momen menunggu membutuhkan sentimen positif untuk menggerakkan harga. Sentimen ini berasal dari isu pasar dan internal emiten yang bisa kamu dapatkan dari media yang terkait pasar modal maupun media nasional jika terkait dengan isu global.
Penyebab Fase Konsolidasi
Profit taking
Aksi profit taking yang bisa menyebabkan fase konsolidasi biasanya dilakukan oleh investor besar yang memiliki mayoritas saham. Ketika mereka melakukan penjualan saham besar-besaran sedangkan investor ritel melakukan pembelian, hal ini membuat arah harga saham terhenti dan berada di fase konsolidasi.
Profit taking ini dilakukan dengan melikuidasi saham yang dimiliki oleh mayoritas pemegang saham. Sehingga yang semula harga mulai bergerak naik karena adanya pembelian ritel terhenti dan mulai menurun ketika korporasi melakukan aksi ambil untung ini.
Akumulasi atau distribusi
Akumulasi dan distribusi terjadi jika ada pergeseran tren ke arah yang baru. Namun, perusahaan justru akan berusaha untuk menggerakkan akumulasi tersebut ke arah yang berlawanan.
Periode akumulasi ditandai dengan adanya penurunan tren yang berkepanjangan. Dan grafik yang terbentuk akan bersiap dengan kenaikan tren yang besar.
Kebalikannya, distribusi merupakan periode dimana adanya kenaikan tren yang berkepanjangan dan secara bertahap grafik akan mengimbanginya untuk bersiap dengan tren penurunan berikutnya di mana market akan menjadi bearish.
Sideways yang terbentuk di fase konsolidasi terjadi di atas tren naik maupun turun yang ditunjukkan dengan kenaikan dan penurunan harga di batas support dan resistance. Dan di ujung fase ini harga akan menembus kemudian terjadi pembalikan tren.
Gunakan Chartbit Untuk Analisis
Tren pergerakan konsolidasi ini bisa dilihat dengan menggunakan chart, misalnya dalam bentuk candle stick yang ditandai dengan adanya pola “bukit” dan “lembah” yang kecil.
Kamu dapat menggunakan chart dari Stockbit,- Charbit.
Tersedia puluhan indikator analisis teknikal dan fundamental serta memungkinkan kamu “menggambar” dengan menarik garis untuk menandai tren tertentu. Tersedia time frame dari menit hingga bulan, data real time dan hostorikal data 15 tahun.
Chartbit bersifat gratis dengan hanya membuka rekening saham di Stockbit yang registrasi 100% online, tanpa dokumen fisik dan tanpa minimum deposit.