Sering dengar istilah “Main saham” belakangan ini? Meski terdengar kurang tepat, tapi nyatanya frase tersebutlah yang paling sering diucapkan banyak orang dan menjadi istilah umum yang diterima masyarakat luas.
Biar istilah “Main saham” ini tidak disalahartikan, ada baiknya kamu memiliki mindset yang tepat tentang investasi saham.
Baca kumpulan pertanyaan tentang saham ini sampai tuntas karena bisa memberikan pengetahuan fundamental dasar yang penting sebelum kamu mulai berinvestasi.
10 Pertanyaan Tentang Saham Paling Sering Ditanyakan Pemula & Jawabannya
Kami telah merangkum 10 pertanyaan yang paling sering ditanyakan para investor pemula beserta jawabannya. Silahkan baca hingga tuntas biar kamu makin paham tentang saham!
1. Apa itu Pasar Modal?
Istilah pasar modal / bursa efek mungkin terdengar asing untuk investor pemula tapi penting untuk diketahui.
Mudahnya, pasar modal bisa diartikan sebagai tempat jual beli instrumen keuangan seperti saham antara para penerbit surat berharga (emiten) dengan investor.
2. Bagaimana Cara Investasi Saham?
Bicara soal saham, tidak lengkap rasanya kalau belum tahu caranya beli instrumen satu ini ya. Pertanyaan cara investasi saham paling sering ditanyakan oleh investor pemula. Caranya cukup mudah kok, kamu bisa mulai berinvestasi saham dengan membuat rekening efek di perusahaan sekuritas, Stockbit salah satunya.
Rekening efek yang kamu buat sebelumnya, akan digunakan untuk menyimpan saham dan dana pada satu rekening dana investor (RDI). Syarat pembuatan rekening efek ini pun terbilang mudah, kamu cukup mengisi formulir di aplikasi perusahaan sekuritas legal yang diawasi bursa efek Indonesia (BEI) dan lengkapi administrasi dokumennya; fotokopi KTP, buku tabungan, NPWP, dan materai (jika diperlukan).
Jika sudah membuat rekening efek, kamu bisa langsung melakukan pembelian saham pertamamu di aplikasi sekuritas yang kamu pilih.
Buka rekening efek di Stockbit 100% online dan dokumen fisik. Dokumen yang wajib disiapkan pun hanya KTP dan buku tabungan saja.
3. Bagaimana Cara Transaksi Saham? Dan Kapan Saham Bisa Dijual?
Transaksi jual beli saham tidak dilakukan di BEI secara langsung tapi melalui perusahaan sekuritas yang berstatus sebagai penyelenggara, broker atau pialang. Dan bagian terbaiknya, proses transaksinya bisa dilakukan via aplikasi di ponsel atau desktop.
Mudah, bukan?
Selain dimudahkan membeli saham via aplikasi sekuritas, kamu juga mesti ingat kapan waktu yang tepat untuk menjualnya. Maka dari itu, kami akan memberikan list penting kapan sebaiknya saham yang kamu miliki dijual.
Simak hingga tuntas ya, kamu bisa jual saham ketika;
Sudah Untung, jika nilai PER saham lebih tinggi, itu berarti harga sahamnya naik dan ada selisih keuntungan. Kamu bisa menjualnya dan sebagian keuntungan tersebut bisa digunakan untuk membeli saham lain.
Membutuhkan Uang, jika kamu membutuhkan dana darurat, saham bisa dijual untuk merealisasikan dana darurat tersebut. Tapi untuk kasus ini, akan lebih baik jika kamu membangun dana darurat tersendiri agar tidak menjual saham bagus yang kamu miliki karena kepepet atau terdesak kebutuhan mendadak.
Salah Pilih Saham, jika kamu salah pilih saham hingga mengalami kerugian, ada baiknya kamu jual saham tersebut.
4. Berapa Modal Minimal yang Dibutuhkan untuk Membuka Rekening Efek?
Tiap perusahaan sekuritas punya regulasinya masing-masing, namun kamu tidak perlu khawatir karena sekarang banyak sekali sekuritas yang memudahkan investor ritel dan pemula untuk berinvestasi mulai dari Rp100.000 saja.
Terjangkau, bukan?
Salah satu rekomendasi sekuritas yang terpercaya yaitu Stockbit karena deposit sesuai dengan harga saham yang akan kamu beli. Artinya, jika kamu belum ingin beli saham, maka tidak ada (perlu) minimum deposit.
5. Apa Alasan Orang-orang Berinvestasi di Instrumen Saham & Manfaatnya?
Alasan paling kuat kenapa seseorang mulai berinvestasi saham adalah ingin meningkatkan nilai aset, menambah penghasilan hingga mencapai kebebasan finansial.
Jalan realistisnya adalah dengan mulai membangun portofolio saham yang bisa mendekatkannya pada tujuan finansial dengan jangka waktu tertentu;
Jangka pendek: dana darurat, membeli barang impian, dll.
Jangka menengah: beli rumah, menikah, dll
Jangka panjang: dana pensiun.
Manfaat utama yang bisa dirasakan pemilik saham adalah mendapatkan keuntungan dari capital gain (selisih harga beli diawal dengan harga jual saat ini) dan dividen rutin sekali atau dua kali setahun.
6. Apakah Setelah Membeli Saham Kamu Akan Mendapatkan Dividen?
Jawabannya bisa iya atau tidak. Perusahaan akan membagikan dividen kepada investor ketika perusahaan mendapatkan laba atau untung sesuai dengan nominal yang telah disepakati.
Sebaliknya, jika perusahaan sedang merugi / tidak untung, perusahaan bisa saja tidak memberikan dividen kepada pemegang sahamnya.
7. Apakah Investor Dikenai Biaya Jual Beli Saham?
Pertanyaan ini seringkali ditanyakan investor, saat melakukan transaksi jual beli saham, adakah biaya yang harus dibayarkan? Jawabannya, ada!
Kamu hanya dibebankan membayar lima biaya; brokerage fee 0,15-0,35% (komisi broker), IDX levy 0,04% (biaya BEI), biaya KSEI 0,01%, pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 0,03%, dan pajak penghasilan (PPh) sebesar 00,1%.
Menariknya, Stockbit sangat ramah untuk pemula dan termasuk sebagai perusahaan sekuritas dengan biaya jual beli saham termurah, yaitu hanya 0,1% dan 0,2% saja sudah termasuk lima biaya diatas.
8. Bagaimana Cara Memilih Saham yang Bagus?
Sebagai investor saham, pastinya kamu ingin tahu bagaimana caranya memilih saham yang bagus. Kamu bisa menggunakan indikator berikut untuk menemukan saham yang layak dibeli:
Perusahaan memiliki fundamental yang bagus
Kamu harus memahami prospek bisnis perusahaannya
Perusahaan punya sistem manajemen yang baik
Harga sahamnya murah / terjangkau. Kamu bisa melihat Price Earning Ratio (PER) dan Price to Book Value (PBV). Jika nilai PER rendah berarti valuasi saham murah, tetapi bandingkan nilai PER emiten-emiten dari sektor yang sama.
Indikator ini meski tidak mutlak 100% benar, tapi setidaknya, lebih baik punya pegangan dasar untuk memilih saham dibanding tidak punya sama sekali, bukan?
Oh iya, Stockbit menyediakan 5 media belajar saham online secara gratis, salah satunya di Stockbit Academy.
9. Kapan Harga Saham Naik & Turun?
Harga saham bisa naik dan turun disebabkan banyak faktor. Biasanya, pergerakan naik turunnya harga saham dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.
Untuk lebih memahaminya, silahkan baca uraian list dibawah ini:
Faktor internal: harga saham bisa naik atau turun dikarenakan bagus tidaknya fundamental perusahaan, aksi keputusan yang diambil korporasi, dan kinerja perusahaan setiap tahunnya. Dari faktor ini, naik turunnya harga saham perusahaan, sangat bergantung pada internal perusahaan.
Faktor eksternal: sesuai namanya, faktor diluar perusahaan seperti kondisi ekonomi makro, kekuatan rupiah terhadap mata uang asing, manipulasi pasar, kebijakan pemerintah, dan unsur eksternal lainnya turut andil mempengaruhi siklus naik turunnya harga saham sebuah perusahaan.
10. Apa Risiko Berinvestasi di Pasar Modal & Adakah Alternatif Instrumen Lainnya?
Setiap instrumen investasi pastinya punya dua sisi; untung dan rugi. Oleh karena itu, saham pun punya resikonya sendiri.
Ada baiknya jika investor meminimalisir resiko tersebut dengan memahami pengetahuan seputar saham agar resiko seperti capital loss (selisih harga beli saham turun drastis saat dijual) dan likuidasi (resiko tidak mendapat pengembalian dana karena perusahaan bangkrut & lainnya).
Jika kamu belum siap menanggung semua risiko diatas, kamu bisa mencoba alternatif instrumen investasi selain saham seperti berinvestasi di instrumen reksadana, emas, SBN atau produk lainnya.
Semua pertanyaan tentang saham diatas sudah kami jawab tuntas dan semoga kamu jadi tambah paham tentang saham serta siap membuat keputusan dalam berinvestasi saham. Semoga konten ini bermanfaat!