Saham BABP Rights Issue / by Guest User

PT Bank MNC Internasional Tbk adalah salah satu emiten perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham BABP. Saham ini menarik perhatian investor karena beberapa kali melakukan penawaran umum terbatas dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Lantas, apa alasan BAPB melakukan rights issue? Simak ulasannya berikut.

Profil PT Bank MNC Internasional Tbk

PT Bank MNC Internasional Tbk (MNC Bank) merupakan bank swasta nasional yang berdiri dengan nama PT Bank Bumiputera pada tanggal 9 Agustus 1989. Bank secara resmi beroperasi pada tanggal 12 Januari 1990 dan mendapatkan izin sebagai bank devisa pada 1997.

Pada 31 Agustus 2014, PT MNC Kapital Indonesia Tbk mengakuisisi saham Bank ICB Bumiputera sekaligus menjadi pemegang saham pengendali. Pada 15 Oktober 2014, Perseroan resmi berganti nama menjadi PT Bank MNC Internasional Tbk (MNC Bank), mengukuhkan identitasnya sebagai entitas tersendiri yang merupakan bagian dari MNC Group.

Perseroan resmi mencatatkan sahamnya di BEI pada 15 Juli 2002 dengan harga IPO Rp120 per saham. Per Maret 2023, pemegang saham mayoritas perusahaan adalah PT MNC Kapital Indonesia Tbk milik Hary Tanoesoedibjo dengan kepemilikan sebesar 52,37%. Sedangkan 13,95% saham perseroan dimiliki oleh Winfly Ltd, dan sisanya dipegang oleh publik.

Pada akhir 2022, MNC Bank memiliki 16 kantor cabang dan 70 ATM yang terkoneksi dengan lebih dari 200.000 ATM yang tergabung dengan jaringan GPN, ATM Prima dan ATM Bersama. Ditambah lagi kerja sama yang telah dilakukan Aplikasi Motion Banking MNC Bank dengan gerai Indomaret dan Kantor POS, yang memiliki lebih dari 200.000 gerai Indomaret dan 20.000 kantor POS yang semakin mempermudah Nasabah dalam melakukan transaksi perbankan, baik setor maupun penarikan uang tunai.

Kinerja Saham dan Keuangan BABP

Grafik BABP

Dalam lima tahun terakhir, saham BABP bergerak sangat fluktuatif. Seperti terlihat pada grafik, saham ini cenderung stagnan di kisaran Rp50 per saham selama lebih dari dua setengah tahun, mulai Juli 2018 hingga 16 Februari 2021.

Namun, pada 17 Februari 2021, saham BABP tercatat melonjak 35% atau hingga menyentuh level Auto Reject Atas (ARA) dan ditutup pada level Rp65 per saham. Lonjakan harga saham ini dipengaruhi oleh rencana Perseroan untuk bertransformasi menjadi bank digital yang terwujud lewat peluncuran aplikasi MotionBanking pada Juni 2021 lalu dan kini dikenal dengan nama MotionBank.

Transformasi ke bank digital yang dilakukan oleh perseroan tersebut berhasil mengerek harga saham BABP hingga naik 11 kali lipat dari level terendahnya Rp50/saham menjadi Rp609/saham pada 6 Agustus 2021.

Sayangnya, setelah mencapai rekor tertinggi tersebut, saham BABP kembali turun tajam hingga terakhir diperdagangkan di level Rp82/saham pada penutupan perdagangan 7 Juli 2023.

Meskipun saham dalam tren menurun, kinerja keuangan BABP tiga tahun terakhir cenderung stabil bahkan meningkat. Seperti terlihat pada tabel, penurunan pendapatan dan laba Perseroan hanya terjadi pada 2020 saja, yaitu ketika dunia dilanda pandemi Covid-19 sehingga mengharuskan emiten untuk melakukan restrukturisasi kredit dan menyebabkan penurunan pada pendapatan bunga.

Pada 2021, kinerja perseroan tercatat membaik dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini tercermin pada kinerja pendapatan dan laba perseroan yang mengalami peningkatan sebesar 1% dan 24% secara tahunan (year-on-year/yoy). Pemulihan kinerja BABP ini sejalan dengan tren pemulihan ekonomi pasca pandemi yang meningkatkan kembali permintaan kredit.

Tren positif ini berlanjut pada tahun 2022, dimana Perseroan berhasil membukukan pendapatan Rp1,2 triliun, melonjak 17,8% dari pendapatan tahun 2021. Sementara untuk laba bersih, BABP mencatat kenaikan sebesar 308% yoy menjadi Rp53 miliar.

Pertumbuhan laba yang sangat memuaskan tersebut ditopang oleh sejumlah faktor, diantaranya pertumbuhan pada pendapatan bunga bersih (NII) Bank, penurunan beban bunga melalui peningkatan dana murah atau current account and savings account (CASA), dan penurunan pada Cost of Fund (COF).

Terkini, berdasar laporan keuangan PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) periode kuartal-I 2023, perseroan berhasil mencatat pendapatan Rp319 miliar dan laba bersih Rp22 miliar. Angka tersebut melonjak masing-masing 23% dan 166% dibandingkan kinerja pendapatan dan laba bersih BABP pada periode sama tahun sebelumnya.

Rights Issue BABP

Rights issue adalah salah satu cara perusahaan untuk meningkatkan modal dengan menerbitkan saham baru kepada pemegang saham lama. Dengan demikian, pemegang saham lama memiliki hak untuk membeli saham baru tersebut sesuai dengan proporsi kepemilikan mereka, biasanya dengan harga yang lebih murah dari harga pasar. Hak ini disebut hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) yang bisa dijual atau ditukar dengan saham baru.

Sejak IPO, PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) tercatat telah enam kali melakukan aksi rights issue. Yang terbaru adalah pada Desember 2022, dimana perseroan menerbitkan 9,43 miliar lembar saham baru seri B dengan harga pelaksanaan Rp130/saham.

Sampai dengan akhir periode pelaksanaan rights issue, total sebanyak 779.631.458 lembar saham seri B yang dilaksanakan dan efektif menjadi modal saham berdasarkan laporan dari Biro Administrasi Efek PT BSR Indonesia tanggal 31 Desember 2022.

Sebelumnya, PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) juga sempat melakukan penawaran umum terbatas (PUT VIII) dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue pada 9 September 2021. Dalam aksi rights issue ini, Perseroan menerbitkan 14,2 miliar lembar saham baru seri B di harga pelaksanaan Rp318 per saham. Dari seluruh saham yang diterbitkan, Bank mencatat hanya sebanyak 1 miliar lembar saham baru saja yang ditebus, sementara sisanya dikembalikan ke portepel.

Serangkaian aksi rights issue yang dilakukan oleh Perseroan dalam dua tahun terakhir ditujukan untuk memperkuat struktur permodalan MNC Bank, utamanya untuk memenuhi kewajiban modal inti minimum Rp3 triliun bagi bank umum sesuai aturan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Selain itu, juga untuk memperluas kapasitas pinjaman MNC Bank, menumbuhkan aset produktif melalui kredit, dana, dan surat berharga, serta akuisisi nasabah digital untuk mendukung pertumbuhan bisnis perseroan.

Beli Saham BABP di Stockbit

Demikian ulasan tentang saham BABP, kinerja keuangannya, dan riwayat rights issue perseroan. Jika kamu tertarik untuk berinvestasi di saham BABP, kamu dapat membelinya dengan mudah melalui Stockbit.

Stockbit adalah platform investasi saham online yang menyediakan berbagai fitur canggih untuk memudahkan kamu berinvestasi saham. Selain itu, biaya transaksi saham di Stockbit juga sangat terjangkau sehingga dapat memaksimalkan profit kamu. Yuk, mulai perjalanan investasi saham kamu bersama Stockbit.

Disclaimer:

Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual saham tertentu.