11 Saham Bakrie Group di Bursa Efek Indonesia / by Guest User

Nama keluarga Bakrie pasti sudah tidak asing di telinga masyarakat Indonesia. Begitu pula dengan beragam lini bisnis yang dimiliki. Beberapa sahamnya pun melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penasaran dengan saham bakrie group ini, mari baca ulasan Stockbit selengkapnya!

Bakrie Group atau Kelompok Usaha Bakrie adalah sebuah perusahaan konglomerat yang didirikan oleh Achmad Bakrie pada tahun 1942. Perusahaan bergerak di banyak bidang, termasuk, Pertambangan, MIGAS, Properti, Infrastruktur, Media, dan Telekomunikasi.

Bakrie Group adalah salah satu grup bisnis terbesar di Indonesia, dengan 11 anak usahanya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 

11 Daftar Saham Bakrie Group di Bursa

Bakrie Group yang memiliki puluhan perusahaan bergerak di berbagai bidang. Ada sekitar 11 perusahaan yang sudah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ingin miliki salah satu sahamnya juga? Yuk kita cari tahu apa saja daftar saham dari Bakrie Group di bawah ini

1. PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR)

PT Bakrie & Brothers Tbk sempat menjadi perusahaan induk dari perusahaan-perusahaan Grup Bakrie. Antara 2019-2021, sahamnya hampir tak pernah beranjak dari harga Rp 50 per lembarnya. 

PT Bakrie & Brothers Tbk sempat menjadi perusahaan terkemuka dengan usaha yang mencakup bidang infrastruktur, telekomunikasi, dan perkebunan. Produknya juga banyak diekspor ke luar negeri.

Beberapa produk unggulan Bakrie & Brothers antara lain rangkaian pipa baja lengkap, jasa rekayasa struktural kelas dunia, baja bergelombang, bahan bangunan, layanan telekomunikasi nirkabel, system integrator telekomunikasi, CPO serta karet alam.

Perusahaan Bakrie & Brothers ini memiliki pendapatan yang diperoleh pada akhir tahun 2021 adalah Rp 2,3 T dengan laba usaha senilai Rp 98 M. 

2. PT Bumi Resources Tbk (BUMI)

PT. Bumi Resources Tbk (BUMI) didirikan pada tanggal 26 Juni 1973. Ruang lingkup kegiatan perusahaan meliputi eksplorasi dan eksploitasi kandungan batubara (termasuk pertambangan dan penjualan batubara) dan eksplorasi minyak. 

Saat ini, Perseroan merupakan entitas induk dari anak perusahaan yang bergerak di bidang aktivitas pertambangan. Usaha yang digelutinya yakni pertambangan batu bara di Kalimantan. Kantor perusahaan ini berada di Bakrie Tower, Jalan Rasuna Said, Jakarta.

Laba bersih BUMI tumbuh signifikan dari tahun 2020 ke tahun 2021. Tahun 2020, BUMI rugi bersih Rp 4,69 T, lalu tahun 2021 mencetak laba bersih Rp 3,18 T.

3. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) 

Saham Bakrie Group berikutnya adalah PT. Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) yang didirikan pada tanggal 6 Agustus 2003 yang bergerak di bidang eksplorasi dan pengembangan pertambangan sumber daya mineral. 

Perusahaan ini juga mengolah berbagai mineral, termasuk tembaga, emas, seng, serta memimpin dan memegang jaminan kepemilikan untuk eksplorasi dan pengembangannya.

Pada tahun 2021, BRMS membukukan laba bersih sebesar Rp 996 M.

4. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG)

PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) yang masuk dalam sektor energi ini bergerak dalam bidang eksplorasi dan perdagangan minyak dan gas bumi. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada bulan Februari 2003. 

Sejak berdirinya, perusahaan ini berupaya untuk terus melakukan ekspansi guna melebarkan sayap bisnisnya. Saat ini harga saham pada saat pembukaan Rp 258/lembar pada 2 September 2022.

Tahun 2021, ENRG berhasil membukukan pendapatan Rp 5,7 T dengan laba bersih Rp 567 M.

5. PT Darma Henwa Tbk (DEWA)

PT. Darma Henwa Tbk (DEWA), sebelumnya bernama PT HWE Indonesia bergerak di bidang jasa kontraktor penambangan umum. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1996.

Beberapa bisnis yang digelutinya antara lain pembersihan permukaan tanah, pemindahan tanah pucuk, pemindahan lapisan penutup, pengangkutan batu bara, dan pengapalan batu bara.

Tahun 2021, DEWA berhasil membukukan pendapatan Rp 4,6 T dengan laba bersih Rp 16 M.

6. PT Visa Media Asia (VIVA)

PT. Visi Media Asia Tbk (VIVA) bergerak sebagai perusahaan induk bagi anak perusahaannya yang bergerak di bidang media dan jasa. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2005.

Perusahaan ini juga memiliki beberapa afiliasi perusahaan diantaranya yaitu PT.Asia Global Media, PT. Intermedia Capital Tbk and Subsidiary, PT. Lativi Mediakarya Subsidiaries, PT Redai Semesta dan PT, Viva Media Baru and Subsidiary.

Beberapa brand bisnis yang familiar dari emiten ini diantaranya Viva.co.id, ANTV, Tv One, dan Vivanews.com.

7. PT Intermedia Capital Tbk (MDIA)

PT Intermedia Capital Tbk didirikan pada tanggal 25 Februari 2008 dengan nama PT Magazine Asia. Pada tanggal 23 Juli 2008, nama Perseroan diubah menjadi PT Intermedia Capital dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2009. 

Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, MDIA bergerak dalam bidang perdagangan dan jasa konsultasi manajemen bisnis serta merupakan entitas induk dari PT Cakrawala Andalas Televisi (ANTV), salah satu dari 10 televisi teresterial penerimaan tetap tidak berbayar (FTA) di Indonesia yang memiliki izin bersiaran secara nasional.

8. PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP)

PT. Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) bergerak dalam bidang perkebunan, pengolahan dan perdagangan produk pertanian dan industri. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1911.

Harga saham pada saat pembukaan perdagangan 2 September 2022 adalah Rp144. 

Selama lebih dari 5 tahun terakhir emiten ini terus merugi, namun pada 2021 UNSP membukukan pendapatan Rp 3,9 T dengan laba bersih Rp 118 M.

9. PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) 

PT Bakrieland Development Tbk (Bakrieland), salah satu perusahaan dari Kelompok Usaha Bakrie (KUB) yang bergerak dalam bidang properti yang terintegrasi yang berfokus pada pengembangan properti dan operasional. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1990. 

Perusahaan ini dulunya bernama PT Elang Realty Tbk dan berkantor pusat di Gedung Wisma Bakrie. Bakrieland dan anak usaha memiliki properti yang terletak di Jakarta, Bogor, Malang, Sukabumi, Bekasi, Lampung, Batam, Balikpapan, Tangerang dan Bali.

Salah satu proyek terbesarnya berada di Bogor yaitu Bogor Nirwana dengan luas lebih dari 1000 hektar yang saat ini terdiri dari perumahan, area komersil, apartemen, dan theme park (The Jungle Water Park dan Junglefest).

Selama kurun 5 waktu terakhir, harga saham ELTY berada pada posisi Rp 50/lembar.

10. PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk (JGLE)

PT. Graha Andrasentra Propertindo Tbk (JGLE) adalah pengembang dan pengelola taman hiburan serta pengembang real estat/properti. Perusahaan ini memiliki afiliasi anak perusahaan yaitu PT Andrasentra Properti Services dan PT Jungleland Asia.

Total jumlah aset yang dimiliki yaitu berjumlah senilai Rp 3 T pada akhir tahun 2021. Mampu menghasilkan pendapatan usaha sekitar Rp 87 M dengan rugi bersih Rp 102 M pada tahun yang sama.

Penutupan pada 2 September 2022, harga saham JGLE berada di level Rp 50/lembar. Harga tidak bergerak sejak Maret 2018.

11. PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL)

Saham Bakrie Group yang terakhir adalah PT Bakrie Telecom Tbk,- sebuah perusahaan layanan jaringan tetap lokal tanpa kabel dengan mobilitas terbatas. Perseroan didirikan dengan nama PT Radio Telepon Indonesia (Ratelindo) pada tahun 1993 dengan fokus pada kegiatan usaha utama yaitu penyelenggaraan jasa dan jaringan telekomunikasi. 

PT Bakrie Telecom Tbk mengintegrasikan merek dagang Aha yang berada di bawah naungan perusahaan Bakrie Connectivity (BCON) dan ESIA yang berada di bawah lingkup BTEL guna mendukung optimalisasi layanan data.

Selama kurun 5 waktu terakhir, harga saham ELTY berada pada posisi Rp 50/lembar. Terpantau disuspend oleh BEI sampai artikel ini diterbitkan.

Beli Saham Bakrie Group di Stockbit

Salah satu perusahaan sekuritas yang legal dan terdaftar di OJK adalah PT Stockbit Sekuritas Digital dengan aplikasi trading yang dikenal dengan Stockbit.

Apa saja yang ditawarkan oleh Stockbit?

Customer Service ready 24 jam untuk membantu kamu melalui live chat di help.stockbit.com dan yang tersedia di aplikasi.

Stockbit merupakan sekuritas dengan biaya broker terendah, dengam fee jual hanya 0,2% dan fee beli hanya 0,1%. Tentunya kamu boleh bandingkan dengan mencari biaya broker di sekuritas lain.

Proses registrasi mudah dan praktis karena 100% online, tanpa dokumen fisik dan tanpa minimum deposit yang sangat ramah untuk pemula.

Terakhir, Stockbit menyediakan berbagai tools lengkap yang akan menemanimu mulai dari pemula hingga menjadi profesioal. Melalui 5 media belajar saham online dan fitur-fitur ini :

  1. Financials : berisi ringkasan laporan data keuangan 

  2. Keystats : tersedia rasio-rasio keuangan yang lengkap

  3. Fundachart : membandingkan emiten secara visual

  4. Chartbit : fitur charting profesional untuk analisis teknikal dan fundamental

  5. Screener : mencari saham berdasarkan kriteria tertentu

  6. Comparison : membandingkan emiten dengan emiten, sektor dan rata-rata industri

  7. E-IPO : pesan saham IPO secara online tanpa perlu pindah aplikasi

Semua fitur-fitur ini bersifat gratis setelah kamu membuka rekening saham di Stockbit.

***

Ada banyak pilihan ya untuk memiliki saham Bakrie Group dan semakin tahu mana saja yang menarik untuk dibeli. Yuk mulai saja download aplikasi Stockbit di PlayStore maupun AppStore kamu kemudian buka akun rekening kamu agar bisa mulai bertransaksi.

Buka rekening saham di Stockbit 100% online, tanpa dokumen fisik dan tanpa minimum deposit.