Saham Group Lippo menjadi salah satu saham yang cukup banyak diincar karena memiliki nama besar sebagai salah satu grup perusahaan konglomerasi di Indonesia. Lippo Group sendiri merupakan perusahaan besar yang membawahi beberapa perusahaan di bidang berbeda.
Sebagian perusahaan yang berada di bawah perusahaan yang didirikan oleh Mochtar Riady ini memang telah melakukan IPO sehingga kamu bisa membeli sahamnya di bursa saham.
14 Saham Group Lippo di Bursa Efek Indonesia
Adapun emiten-emiten dari Group Lippo yang sahamnya bisa kamu beli dalam BEI, yaitu :
1. PT. Multipolar Tbk - MLPL
PT. Multipolar Tbk. yang memiliki kode emiten MLPL merupakan perusahaan publik di bawah Lippo Group yang didirikan pada tahun 1975. Perusahaan ini bergerak di bidang investasi multi sektor seperti jasa telekomunikasi, industri teknologi informasi, ritel, pengembangan properti, hingga jasa impor dan ekspor.
Perusahaan ini diketahui menjadi salah satu perusahaan induk yang membawahi beberapa perusahaan Lippo Group lain.
Emitel ini membukukan rugi bersih periode 2017-2020, kemudian tahun 2021 MLPL berhasil menghasilkan laba bersih Rp 201 M dari total pendapatan Rp 10,3 T.
2. PT. Siloam International Hospitals Tbk - SILO
Rumah Sakit Siloam menjadi salah satu rumah sakit ternama di Indonesia yang dimiliki oleh PT. Siloam International Hospitals Tbk di bawah Lippo Group. Didirikan pada tahun 1996, perusahaan ini membawahi sekitar 40 rumah sakit serta puluhan klinik kesehatan yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia.
Emiten dengan kode SILO ini juga tercatat memiliki kapitalisasi pasar yang cukup baik mencapai Rp 13,9 triliun per September 2022. Pada tahun ini, emiten membagikan dividen tunai Rp 250 M atau setara dengan Rp 19,3 / lembar.
Tahun 2021 lalu, emiten ini mencatatkan laba bersih senilai Rp 674 M dari total pendapatan Rp 9,3 T.
3. PT. Lippo Karawaci Tbk - LPKR
​​PT. Lippo Karawaci Tbk (LPKR) adalah pengembang perkotaan residensial dan komersial di Indonesia. Kegiatan utama perusahaan meliputi pembangunan perkotaan, pembangunan terpadu skala besar, mal ritel, layanan kesehatan, rumah sakit dan infrastruktur serta pengelolaan properti dan portofolio.
Proyek pembangunan perkotaan seperti Lippo Village, Lippo Cikarang, Tanjung Bunga, Royal Serpong Village, dan San Diego Hills Memorial Park.
Pada periode Q1 dan Q2 tahun 2022, Emiten ini mengalami kerugian berturut-turut Rp 495 M dan Rp 572 M. Begitu juga dengan 3 tahun sebelumnya 2019 hingga 2021 mencatatkan rugi bersih.
4. PT. Lippo Cikarang Tbk - LPCK
PT Lippo Cikarang Tbk bergerak di bidang real estate, kawasan industri, aktivitas profesional, ilmiah dan teknis, konstruksi, pengangkutan, perdagangan, pengelolaan air, pengelolaan air limbah, pengelolaan dan daur ulang sampah, dan aktivitas remediasi serta penunjang usaha Lainnya.
Emiten ini pertama kali resmi melantai bursa pada Juli 1997 dengan harga IPO Rp 925 dan sebanyak 108 juta lembar saham ditawarkan ke publik pada saat itu.
Berdasarkan laporan keuangan yang diterbikan, emiten ini pada tahun 2021 membukukan rugi bersih Rp 1,6 T dari total pendapatan Rp 16,1 T
5. PT. Star Pacific Tbk - LPLI
Saham Group Lippo berikutnya adalah PT. Star Pacific Tbk (LPLI) bergerak di bidang jasa, manajemen pengembangan usaha dan media. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 1 Januari 1984.
Emiten ini pertama kali resmi tercatat di Bursa pada 1989.
Setelah 6 tahun terakhir 2016-2020 LPLI mencatatkan kerugian, akhirnya pada 2021 membukukan laba bersih sebesar Rp 248 M.
6. PT. Gowa Makassar Tourism Development Tbk - GMTD
Perseroan pertama kali didirikan dengan nama PT Gowa Makassar Tourism Development Corporation (GMTDC) pada tahun 1991. PT. Gowa Makassar Tourism Development Tbk (GMTD) bergerak dalam bidang investasi dan pengembangan real estat dan properti. Perusahaan mengembangkan kota Tanjung Bunga yang berlokasi di Makassar, Sulawesi Selatan, pembangunan fisiknya telah dimulai sejak tahun 1997.
Berdasarkan laporan keuangan kuartal II 2022, emiten ini membukukan laba bersih sebesar Rp 6 M dari total pendapatan Rp 86,8 M yang diperoleh.
7. PT. Multipolar Technology Tbk - MLPT
PT. Multipolar Technology Tbk (MLPT) bergerak di bidang jasa, perdagangan umum, industri, percetakan dan transportasi darat. Perseroan menjalankan kegiatan usaha utamanya meliputi industri jasa telekomunikasi dan teknologi, bertindak sebagai agen, representatif, pemegang lisensi waralaba, yang menjalankan usaha di bidang perdagangan umum, industri komputer dan periferal, dan industri peralatan transmisi telekomunikasi.
Tahun 2021, MLPT berhasil membukukan laba bersih senilai Rp 259,1 M dari total pendapatan Rp 2,9 T.
8. PT. First Media Tbk - KBLV
KBLV atau PT. First Media Tbk sendiri merupakan perusahaan yang didirikan pada tahun 1994 namun baru beroperasi secara komersil pada tahun 1999. Perusahaan ini bergerak di bidang penyedia layanan jaringan komunikasi broadband serta distribusi sinyal elektronik melalui jaringan.
Tahun 2021 emiten ini belum berhasil membukukan laba bersih,- rugi Rp 1,3 T dari total pendapatan Rp 151 M.
9. PT. Lippo General Insurance Tbk - LPGI
Lippo Group memiliki deretan perusahaan dari berbagai bidang termasuk asuransi umum dengan kehadiran emiten LPGI. Perusahaan ini pertama kali beroperasi pada tahun 1983 dan mendapatkan izin Menteri Keuangan pada tahun 1992.
Emiten ini termasuk salah satu perusahaan di bawah Lippo Group ini berhasil mencatatkan laba bersih posisi Rp 98,3 M sepanjang tahun 2021
10. PT. Lenox Pasifik Investama Tbk - LPPS
Emiten LPPS merupakan perusahaan yang didirikan pada tahun 1989 dengan nama PT. Lippin Securities dan telah mengalami beberapa kali pergantian nama hingga pada tahun 2020 berubah menjadi PT. Lenox Pasifik Investama Tbk.
Perusahaan yang semula merupakan perusahaan sekuritas ini juga berganti bidang menjadi perusahaan induk yang bergerak di bidang penasihat keuangan, konsultasi manajemen, dan penyertaan investasi atau divestasi.
LPPS meraih laba bersih sebesar Rp 177 M sepanjang tahun 2021 dari laporan keuangan yang diterbitkan.
11. PT. Bank Nationalnobu Tbk - NOBU
PT Bank Nationalnobu Tbk. atau NOBU bergerak di bidang usaha bank umum. Perseroan fokus pada pengembangan usaha yang bertumpu pengembangan segmen Usaha Kecil dan Menengah. Memperoleh ijin untuk melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing (Bank Devisa) pada November 2014.
Perseroan juga menginisiasi pengembangan layanan keuangan yang bersifat inklusif dalam rangka memperluas akses masyarakat akan produk dan layanan perbankan (Laku Pandai). Perseroan telah mengoperasikan 114 jaringan kantor yang tersebar di 55 kota di 29 propinsi di seluruh Indonesia.
Pada juni 2022, emiten ini berhasil mencatat kenaikan laba bersih mencapai 89,73% dengan nilai laba bersih Rp 23,28 M. Emiten ini juga mencatatkan pendapatan sebesar Rp 155,99 M pada periode yang sama.
12. PT. Matahari Department Store Tbk - LPPF
PT Matahari Department Store Tbk merupakan salah satu perusahaan tertua milik Lippo Group yang didirikan pada tahun 1958. Bergerak di bidang bisnis ritel dan jasa konsultasi manajemen, emiten ini telah memiliki lebih dari 140 gerai di 77 kota di Indonesia.
Performa bisnis emiten ini juga terbilang mentereng dengan pencatatan kenaikan 23,17% laba bersih pada kuartal kedua tahun 2022. Pada juni 2022, emiten ini mencatat laba bersih senilai Rp 773,32 M rupiah dengan pendapatan mencapai Rp 2,47 T.
13. PT. Matahari Putra Prima Tbk - MPPA
PT. Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) mengoperasikan gerai toko yang menjual barang-barang sesuai kebutuhan sehari-hari. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1986. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, perusahaan mengoperasikan toko Hypermart, Foodmart dan Boston Health & Beauty di 267 dan 222 lokasi di Jakarta dan kota-kota lain di Indonesia.
Sayangnya performa emiten yang didirikan pada tahun 1986 ini mengalami penurunan laba bersih sebesar 533% periode sebelumnya. Pada juni 2022, perusahaan ini mencatat kerugian sebesar 49,44 milyar rupiah meski mencatat pendapatan sebesar 2,03 triliun rupiah.
14. PT. Multi Prima Sejahtera Tbk - LPIN
Didirikan pada tahun 1982, PT. Multi Prima Sejahtera Tbk dengan kode emiten LPIN merupakan perusahaan dibawah Lippo Group yang bergerak di bidang produksi busi dan suku cadang mobil. Emiten ini memiliki performa yang cukup baik dengan berhasil mencatatkan laba bersih senilai Rp 8,14 M pada maret 2022 dengan pendapatan senilai Rp 33,17 M.
Beli Saham Group Lippo di Stockbit
Salah satu perusahaan sekuritas yang legal dan terdaftar di OJK adalah PT Stockbit Sekuritas Digital dengan aplikasi trading yang dikenal dengan Stockbit.
Apa saja yang ditawarkan oleh Stockbit?
Customer Service ready 24 jam untuk membantu kamu melalui live chat di help.stockbit.com dan yang tersedia di aplikasi.
Stockbit merupakan sekuritas dengan biaya broker terendah, dengam fee jual hanya 0,2% dan fee beli hanya 0,1%. Tentunya kamu boleh bandingkan dengan mencari biaya broker di sekuritas lain.
Proses registrasi mudah dan praktis karena 100% online, tanpa dokumen fisik dan tanpa minimum deposit yang sangat ramah untuk pemula.
Terakhir, Stockbit menyediakan berbagai tools lengkap yang akan menemanimu mulai dari pemula hingga menjadi profesioal. Melalui 5 media belajar saham online dan fitur-fitur ini :
Financials : berisi ringkasan laporan data keuangan
Keystats : tersedia rasio-rasio keuangan yang lengkap
Fundachart : membandingkan emiten secara visual
Chartbit : fitur charting profesional untuk analisis teknikal dan fundamental
Screener : mencari saham berdasarkan kriteria tertentu
Comparison : membandingkan emiten dengan emiten, sektor dan rata-rata industri
E-IPO : pesan saham IPO secara online tanpa perlu pindah aplikasi
Semua fitur-fitur ini bersifat gratis setelah kamu membuka rekening saham di Stockbit.
***
14 emiten saham Group Lippo di atas merupakan perusahaan-perusahaan ternama yang memiliki ruang lingkup bisnis yang beragam dan dapat kamu pertimbangkan saat memilih saham. Pengenalan lebih dalam mengenai saham dari emiten di atas akan membantu kamu untuk mendapatkan emiten dengan performa saham terbaik.