Saham kertas yang paling dikenal di kalangan investor adalah INKP dan TKIM sebagai market leader di pasar modal dengan bisnis kertas. Ternyata di Bursa Efek Indonesia sendiri terdapat 6 emiten produsen kertas.
Daftar saham kertas ini berdasarkan Klasifikasi Industri yang diterbitkan oleh BEI dengan sub industri Paper.
Artikel ini bisa menjadi bahan pertimbangan bagi investor saham untuk mulai merambah pasar saham kertas. Berikut ini 6 saham produsen kertas sesuai update daftar BEI.
6 Saham Kertas yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
1. PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk - INKP
INKP merupakan emiten untuk produsen pulp, kertas dan tisu yang berlokasi di Tangerang dan Serang. Pada tahun 2021 perusahaan kertas ini memproduksi pulp 3,1 juta ton per tahun, kertas budaya 1,6 juta ton per tahun, tisu 108 ribu ton per tahun, dan kertas industri atau kemasan 2,2 juta ton per tahun.
Indah Kiat Pulp & Paper Tbk berdiri sejak Desember 1976, berdasarkan laporan tahunan 2021 total pendapatan mencapai Rp 50,2 T dengan laba bersihnya Rp 7,5 T dan nilai aset Rp 128,1 T.
Pemegang saham terbesar perusahaan dengan jumlah karyawan 11.000 orang ini dimiliki oleh PT Purinusa Ekapersada sebesar 53,25%.
2. PT Toba Pulp Lestari Tbk - INRU
PT Toba Pulp Lestari Tbk merupakan emiten perusahaan penggilingan kertas yang berlokasi di provinsi Sumatera Utara sejak tahun 1989. Saat ini kegiatan usaha INRU mencakup mendirikan dan menjalankan industri bubur kertas (pulp) dan serat rayon (viscose rayon). Perusahaan juga mendirikan, menjalankan dan mengadakan pembangunan tidak terbatas pada hutan tanaman industri dan pendukung bahan baku industri tersebut serta memasarkannya.
Nilai ekspor produksi mencakup 70% dan 30% pasar domestik, dengan produksi tahun 2021 mencapai 240,000 ton pulp dan 60,000 ton rayon. INRU resmi tercatat di bursa saham sejak Mei 1990.
Berdasarkan data laporan keuangan periode 2021, emiten ini membukukan pendapatan Rp 2 T dengan laba bersih Rp 10 M.
3. PT Inter Delta Tbk - INTD
Emiten INTD eksis sejak November 1976, bergerak di bidang industri yang terkait dengan film termasuk layanan pengolahan film, pembuatan peralatan cetak dan perdagangan umum peralatan film, film mikro, bahan kimia untuk fotografi dan peralatan elektronik.
INTD melakukan IPO pada Desember 1989 dengan jumlah saham penawaran 1,25 juta lembar, harga penawarannya Rp 7.200 per lembar saham.
Tahun 2021 lalu, emiten ini membukukan laba bersih senilai Rp 3 M dari total pendapatan Rp 59 M.
4. PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk - KBRI
PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk berusaha dalam bidang perdagangan, perindustrian dan jasa. Saat ini, perusahaan tidak mempunyai aktivitas usaha dan hanya mempunyai satu entitas anak yang beroperasi yaitu PT Kertas Basuki Rachmat, dengan produk kertas yang dihasilkan adalah kertas Houtvrij schrijfpapier (HVS) dan kertas Cross-machine Direction (CD).
Per 1 Agustus 2022, harga saham KBRI berada di posisi Rp 50/lembar.
5. PT Sriwahana Adityakarta Kimia Tbk - SWAT
Emiten berkode SWAT ini menjalankan bidang usaha pabrik lembaran kertas bergelombang, kotak karton bergelombang, paper cone dan paper tube dari bahan baku kertas daur ulang. Produksi kertas SWAT menyasar segmen food and beverage sebanyak 60%, special box bidang militer sebanyak 10–20%.
Sriwahana Adityakarta Kimia Tbk mulai mencatatkan saham perdana di BEI sejak juli 2018 dan saat tercatat di papan pengembangan. SWAT menerbitkan 664,20 juta saham atau setara 22% saham dengan harga penawaran Rp 160 per saham. Adapun rincian shareholder dimiliki oleh PT Sumber Makmur Lumintu 77,22%, Masyarakat 22% dan Pemodal Nasional lain 0,78%.
6. PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk - TKIM
PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk merupakan emiten memproduksi kertas sejak Oktober 1972. Lingkup usaha TKIM meliputi industri produk kertas, kertas industri, produk pengemas, bidang industri, perdagangan, dan bahan-bahan kimia.
Total kapasitas produksi tahunan TKIM mencapai 1,3 juta ton kertas budaya, 536 tibu ton kertas industri. Dibandingkan dengan emiten lain, saham kertas TKIM paling populer di kalangan investor saham.
Laporan keuangan periode Q1 2022 mencatat pendapatan TKIM sebesar Rp 4,3 T dengan laba bersih mencapai Rp 1 T.
Beli saham Kertas di Stockbit
Setelah mengetahui semua perusahaan saham kertas diatas, apakah ada yang menjadi incaran kamu?
Kamu bisa beli saham-saham tersebut di Stockbit.
Stockbit adalah aplikasi trading saham yang dimiliki oleh PT Stockbit Sekuritas Digital yang sudah legal dan terdaftar di OJK sebagai perusahaan sekuritas.
Sebagai salah satu aplikasi saham terbaik di Indonesia, Stockbit menyediakan berbagai tools dan fitur canggih untuk membantu para investor mengambil keputusan investasi.
Pelajari lebih lanjut tools dan fitur Stockbit disini. Semua fitur bersifat gratis dengan hanya buka rekening saham saja.
Buka rekening saham di Stockbit sangat mudah, karena 100% online, tanpa dokumen fisik dan tanpa minimum deposit sehingga memudahkan bagi para pemula.
Buka aplikasi Stockbit
Top up RDN, pastikan nominalnya ada dan cukup untuk melakukan pembelian saham (minimal pembelian saham 1 lot = 100 lembar). Jika tidak, silahkan isi saldo RDN terlebih dulu.
Klik menu Search, cari saham kertas yang kamu inginkan
Klik tombol Buy.
Masukan harga pembelian dan jumlah lot saham yang ingin kamu beli.
Klik Buy, lalu Confirm.