Sebagai investor pemula sering kali kita mengalami berbagai masalah saat membeli saham.
Adapun masalahnya diantaranya yaitu mengalami penolakan saat pembelian saham atau saham rejected. Kenapa beli saham rejected? Selengkapnya akan kita bahas pada artikel berikut ini.
Namun, sebelum kita membahas faktor penyebab saham rejected tentu kita harus mengetahui pembahasan pokoknya terlebih dahulu seperti auto rejection, auto rejection atas (ARA), auto rejection bawah (ARB) dan batasan auto rejection pada pembahasan berikut ini.
Tentang Auto Rejection
Apa itu auto rejection? Auto rejection dalam pasar saham merupakan pembatasan suatu kenaikan dan penurunan harga dalam kurun waktu satu hari perdagangan di bursa saham.
Sistem bursa akan otomatis menolak (rejected) order beli maupun jual jika harga saham telah menembus batas atas atau bawah yang ditetapkan untuk memastikan perdagangan saham bergerak dalam kondisi yang wajar.
Dalam kata lain auto rejection bisa dibilang sebagai sebuah mekanisme yang bertujuan untuk melindungi investor.
Auto Rejection Atas
Saham yang mengalami kenaikan yang signifikan hingga menyentuh batas atas yang telah ditetapkan oleh bursa akan mengalami kondisi yaitu auto rejection atas (ARA). Ciri-ciri saham yang telah menyentuh ARA adalah kosongnya antrian order jual (offer). Sebagai contoh, saham A start dengan harga Rp100 dan ditutup dengan harga Rp135. Saham tersebut menyentuh harga ARA sebesar 35%, mengapa demikian?
Rp100 (harga awal) x 35/100 (%) = 35 adalah batas ARA saham tersebut
Rp100 (harga awal) + 35 = Rp135
Jika harga saham A menyentuh Rp135 maka saham tersebut dapat dikatakan telah mengalami ARA.
Auto Rejection Bawah
Saham yang mengalami penurunan yang signifikan hingga menyentuh batas bawah yang telah ditetapkan oleh bursa akan mengalami kondisi yaitu auto rejection bawah (ARB). Ciri-ciri saham yang telah menyentuh ARB adalah kosongnya antrian order beli (bid). Sebagai contoh, saham A start dengan harga Rp100 dan ditutup dengan harga Rp 93. Saham tersebut menyentuh harga ARB sebesar -7%, mengapa demikian?
Rp100 (harga awal) x 7/100 (%) = 7 adalah batas ARB saham tersebut
Rp100 (harga awal) - 7 = Rp93
Jika harga saham A menyentuh Rp93 maka saham tersebut dapat dikatakan telah mengalami ARB.
Batasan Auto Rejection
Batasan auto rejection atas dan auto rejection bawah diatur sesuai dengan Keputusan Direksi Nomor Kep-00023/BEI/03-2020 dan dapat dilihat di website Bursa Efek Indonesia.
Harga saham dengan rentang Rp 50 - Rp 200 batas kenaikan dan turunnya dalam sehari adalah 35%
Harga saham dengan rentang Rp 200 - Rp 5000 batas kenaikan dan turunnya dalam sehari adalah 25%
Harga saham diatas Rp 5000 batas kenaikan dan turunnya dalam sehari adalah 20%
Selama pandemi, ARB diubah menjadi 7% untuk menahan penurunan harga saham dan IHSG secara signifikan.
Faktor Lain Penyebab Order Saham Rejected
1. Beli diluar jam bursa
Pembelian diluar jam bursa biasanya baru akan dapat dieksekusi di waktu pembukaan selanjutnya pada hari yang sama, seperti Stockbit.
Namun, ada beberapa sekuritas juga yang langsung menolak (rejected) order yang telah anda buat di luar jam bursa. Jadi, pastikan order yang anda buat itu di dalam waktu jam bursa pasar saham sedang berlangsung.
2. Cash tidak cukup
Penyebab lain adalah kekurangan saldo atau cash untuk melakukan pembelian saham yang diinginkan. Pastikan saldo atau cash anda cukup di rekening dana nasabah (RDN) di sekuritas yang anda gunakan untuk melakukan pembelian yang dimaksud atau konsekuensinya adalah bid anda akan rejected.
3. Salah memasukkan harga bid/offer
Pastikan juga titik beli/jual saham tidak melewati harga auto rejection-nya. Sistem akan otomatis mereject apabila anda melakukan bid/offer melewati harga auto rejection.
Jadi, kenapa beli saham rejected?
Jawabannya tentu ada banyak sekali faktor yang menyebabkan order kamu rejected. Mulai dari auto reject atas dan bawah, order diluar jam bursa, kurangnya dana dan salah input order merupakan hal yang perlu kamu ketahui sebelum kamu melakukan order ya.
Belajar Saham Gratis Bersama Stockbit
Kamu ingin menambah pengetahuan ilmu saham? Stockbit menyediakan 5 jenis media belajar saham online gratis yang dapat kamu gunakan.
Stockbit adalah platform aplikasi trading saham milik PT Stockbit Sekuritas Digital,- perusahaan sekuritas yang legal dan terdaftar di OJK.
Buka rekening saham di Stockbit 100% online, tanpa dokumen fisik dan tanpa minimum deposit.
Melalui Stockbit Academy, kamu akan memperoleh ulasan secara detail dan dalam tentang saham dan pasar modal dari profesional. Media yang disediakan berbentuk video dan artikel.
Lewat aplikasi Stockbit, kamu dapat mencoba virtual trading. Kamu akan memperoleh modal virtual Rp 100 juta untuk melakukan transaksi saham. Menariknya, kondisi pasar sesuai dengan kondisi yang sebenarnya, sehingga kamu dapat mengasah kemampuan analisa kamu.
Melalui situs Stockbit, kamu dapat mengakses e-book saham dan mengunduhnya secara gratis.
Snips Stockbit menyediakan berita dan update terbaru dari emiten, kebijakan ekonomi dan informasi pasar modal. Selain itu, terdapat juga artikel tentang ilmu saham yang dipublikasi setiap hari.
Instagram Stockbit juga sering menyediakan streaming dengan beragam topik tentang pasar modal bersama profesional, ahli dan investor.
Jadi, bagaimana? Tertarik belajar saham lebih jauh. Unduh Stockbit sekarang!