Saat memutuskan berinvestasi untuk membeli saham, kamu sebagai investor harus melakukan berbagai hal terlebih dahulu. Sebagai contoh, saat kamu ingin beli saham rokok, maka tentu kamu harus mengenal emiten tersebut, mulai dari profil, kinerja keuangan, direksi dan lainnya.
Mengenali dan menganalisa berbagai informasi tersebut bisa menjadi langkah yang tepat. Seperti halnya emiten rokok yang akan dibahas pada artikel ini.
Mengenal Saham Rokok yang Terdaftar di BEI
Dalam klasifikasi perusahaan industri yang ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia, emiten rokok dikategorikan dalam sektor consumer non-cyclicals dengan sub-industri Tembakau.
Adapun daftar saham rokok yang terdaftar di BEI yaitu :
PT Gudang Garam Tbk - GGRM
PT H.M. Sampoerna Tbk - HMSP
PT Indonesian Tobacco Tbk - ITIC
PT Bentoel Internasional Investama Tbk - RMBA
PT Wismilak Inti Makmur Tbk - WIIM
Beberapa tahun kebelakang, emiten rokok ini masih menjadi idola. Namun, kebijakan dari pemerintah untuk menaikan tarif cukai rokok mempengaruhi psikologis investor sehingga harga saham rokok terkena dampaknya.
Lalu, akan diulas lebih jauh per emiten, mulai dari laba bersihl perusahaan, kinerja keuangan dan saham sehingga kamu sebagai investor memiliki gambaran tentang perusahaan tembakau ini.
PT. Gudang Garam Tbk - GGRM
Emiten pertama yang cukup banyak dikenal dalam dunia saham bidang rokok adalah PT. Gudang Garam Tbk dengan kode emiten GGRM. Emiten ini resmi melantai bursa melalui IPO pada tahun 1990 dengan harga penawaran Rp 10.250 / lembar.
Beberapa produk rokok ternama milik GGRM diantaranya adalah Gudang Garam International, Gudang Garam Surya, Gudang Garam Merah Surya Pro, Surya Pro Mild, GG Shiver, Gudang Garam Signature, Gudang Garam Signature Mild, dan lain sebagainya. Produk-produk tersebut menjadi brand rokok ternama di pasaran.
Kapitalisasi pasar GGRM mencapai Rp 57 T per Juli 2022. Harga saham emiten yang rutin membagikan dividen tunai setiap tahun ini, tertekan selama beberapa tahun terakhir.
Berikut ini kinerja harga saham dalam 5 tahun terakhir yang mengalami penurunan 60,9% atau Rp 46.175. Per 11 Juli 2022, harga saham GGRM bertengger pada posisi Rp 29.650.
Sementara itu, berdasarkan laporan keuangan yang diterbitkan selama 5 tahun terakhir, pendapatan diraih naik secara konsisten, namun laba bersih berfluktuatif.
PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk - HMSP
Selain GGRM, HMSP juga menjadi emiten di bidang saham rokok yang namanya familiar di kalangan masyarakat.
Beberapa produk yang dimiliki oleh emiten ini diantaranya adalah Marlboro, A Mild, Dji Sam Soe, Sampoerna Kretek, Magnum Filter, Magnum Mild, Panamas Kretek, dan IQOS.
Per Juli 2022, kapitalisasi pasar saham berkode HMSP ini Rp 111,6 T. Emiten yang rutin membagikan dividen tunai setiap tahun ini juga mengalami tekanan, sehingga harga saham turun.
Dalam kurun 5 tahun terakhir, harga HMSP tercatat mengalami penurunan sebesar Rp 74,6% atau setara - Rp 2.820. Per 11 Juli, harga sahamnya berada pada posisi Rp 965.
Sementara itu, laporan keuangan mencatat penurunan laba bersih pada 3 tahun terakhir. Namun, HMSP tidak pernah absen untuk membagikan dividen kepada pemegang saham.
PT. Wismilak Inti Makmur Tbk - WIIM
PT Wismilak Inti Makmur TBK merupakan emiten di bidang industri tembakau yang berdiri sejak tahun 1994 dan mengadakan IPO pada tahun 2012. Hingga per Juli 2022. emiten ini telah memiliki kapitalisasi pasar senilai Rp 962 M.
Beberapa merk hasil produksi seperti Galan kretek, Diplomat Evo, Diplomat Mild, Diplomat Mild Menthol, dan Wismilak Diplomat menjadi produk-produk terlaris yang dimiliki oleh emiten ini.
Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, harga sahamnya bergerak secara fluktuatif dan pernah berada di posisi tertinggi pada April 2021 dengan harga Rp 1.100/lembar.
Dari kinerja keuangan, WIIM menorehkan catatan cemerlang dari tahun ke tahun karena berhasil mencetak pendapatan yang konsisten naik, begitu juga dengan laba bersihnya.
PT. Indonesian Tobacco Tbk - ITIC
Berikutnya adalah saham small cap ITIC yang didirikan pada tanggal 16 Mei 1955. Secara resmi tercatat dalam papan bursa saham pada Juli 2019 dengan harga IPO Rp 219 / lembar.
ITIC memproduksi beberapa merek diantaranya Manna, Butterfly, Kuda Terbang, DC 9, Djago Tarung, Mawar Anggrek, Kuda Terbang Merah, Kuda Terbang Biru, Roda Terbang, Deer, Roadhouse, Lampion Lilin, Anggur Kupu, Bunga Sakura, Pohon Sagu, Deer, Save, dan Black Bear.
Per 11 Juli 2022, kapitalisasi emiten ini Rp 263 miliar dan berada pada harga Rp 278. Sehingga, sejak IPO, saham ini naik Rp 59 atau setara +26.95.
Sementara itu, emiten ini berhasil meraih pendapatan yang naik secara konsisten setiap tahun, meskipun pada 2019 mencetak rugi bersih Rp 7 M.
PT. Bentoel Internasional Investama Tbk - RMBA
Saham rokok yang terakhir adalah PT Bentoel Internasioal Investama yang memasuki IPO pada tahun 1990.
Portofolio perusahaan mencakup merek lokal seperti Sejati, Star Mild, Club Mild, Neo Mild, Tali Jagat, Bintang Buana, dan Uno Mild serta merek global seperti Dunhill, Lucky Strike, Ardath, Pall Mall dan Dunhill Mild.
Pada tahun 2021, emiten ini kemudian memutuskan untuk delisting atau keluar dari pasar saham BEI karena berencana untuk go private atau menjadi perusahaan tertutup. Saat ini statusnya Suspend.
Emiten ini kemudian melakukan tender offer saham sejak pengumuman delisting hingga tanggal 28 Januari 2022 untuk 2,74 miliar lembar saham yang ada.
***
Itulah informasi singkat mengenai 5 emiten saham di bidang industri rokok yang bisa kamu pertimbangkan untuk dimiliki.
Dengan memahami dan mengenali terlebih dahulu potensi emiten yang ada, kamu akan mendapatkan saham yang tepat dan memberikan hasil yang maksimal dalam aktivitas investasimu.
Beli Saham Rokok di Stockbit
Setelah mengetahui berbagai informasi mengenai saham emiten rokok diatas, kamu bisa menentukan sendiri apakah akan membeli sahamnya atau tidak.
Untuk membeli sahamnya dilakukan lewat perusahaan sekuritas. Pilihlah perusahaan sekuritas yang sudah terdaftar dan resmi. Lalu, lakukan pembukaan rekening saham.
Seperti PT Stockbit Sekuritas Digital yang sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Buka rekening saham di Stockbit amat mudah karena 100% online, tanpa dokumen fisik dan tanpa minimum deposit. Sehingga sangat memudahkan bagi pemula.
Petunjuk buka rekening saham Stockbit disini.
Berikut ini cara beli saham rokok di aplikasi Stockbit :
Buka aplikasi Stockbit
Top up RDN, pastikan nominalnya ada dan cukup untuk melakukan pembelian saham (minimal pembelian saham 1 lot = 100 lembar). Jika tidak, silahkan isi saldo RDN terlebih dulu.
Klik menu Search, cari saham dengan kode atau nama perusahaan
Klik tombol Buy.
Masukan harga pembelian dan jumlah lot saham yang ingin kamu beli.
Klik Buy, lalu Confirm.
Tidak hanya jual beli saham, di aplikasi Stockbit kamu juga bisa berdiskusi, berbagi analisis, prediksi, hingga riset yang dilakukan dengan lebih dari 1 juta investor lainnya di Stockbit dan belajar saham melalui 5 media secara online.
Download dan daftar aplikasi Stockbit dan coba semua fiturnya!