Saham SMRA adalah saham dari PT Summarecon Agung Tbk, sebuah perusahaan yang bergerak dibidang properti dan real estate. Kegiatan usaha perusahaan yaitu mengembangkan kawasan perumahan skala besar, yang diintegrasikan dengan kawasan komersial serta fasilitas pendukung yang lengkap, menjadi kota terpadu (township).
Bagi kamu yang tertarik berinvestasi di saham ini, sebaiknya kenali dulu profil emiten SMRA dan bagaimana kinerjanya secara lengkap di artikel berikut.
Profil PT Summarecon Agung Tbk
Summarecon adalah perusahaan properti terkemuka di Indonesia yang berdiri sejak 1975. Didirikan oleh Bapak Soetjipto Nagaria dan rekan-rekannya, Summarecon berfokus pada pengembangan real estat di berbagai kota di Indonesia. Salah satu proyek awal Summarecon adalah perumahan di Kelapa Gading, Jakarta Utara, yang berhasil menjadikan kawasan tersebut sebagai salah satu pusat perumahan dan bisnis di Jakarta.
Summarecon tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak 1990 dengan kode saham SMRA. Summarecon memiliki tiga unit bisnis, yaitu 1) pengembangan properti, 2) properti investasi dan manajemen, serta 3) rekreasi, hospitality dan lainnya.
Hingga akhir 2022, Summarecon telah mengembangkan delapan proyek kota terpadu, yaitu Summarecon Kelapa Gading, Summarecon Serpong, Summarecon Bekasi, Summarecon Bandung, Summarecon Emerald Karawang, Summarecon Mutiara Makassar, Summarecon Bogor, dan terakhir Summarecon Crown Gading yang diluncurkan pada November 2022.
Per kuartal III/2023, komposisi pemegang saham SMRA terdiri dari PT Semarop Agung 33,83% (pengendali), Liliawati Rahardjo 1,5% (direksi), Harto Djojo Nagaria 0,13% (komisaris), dan publik sebesar 64,54%.
Kinerja Saham dan Keuangan SMRA
Dalam lima tahun terakhir, kinerja saham SMRA mengalami pasang surut dengan kecenderungan menurun. Pada awalnya, saham ini berada dalam tren naik hingga mencapai level tertingginya di Rp1.318 per lembar pada Juli 2019.
Namun, setelah itu saham SMRA mulai bergerak turun. Hal ini lalu diperparah oleh pandemi Covid-19 yang memberikan sentimen negatif terhadap IHSG secara keseluruhan, termasuk membuat harga saham SMRA merosot ke level terendah dalam lima tahun yaitu di Rp339/saham pada intraday 2 April 2020, atau turun -74% dari titik tertingginya pada 2019.
Terakhir, saham SMRA terpantau ditutup di level Rp565 per lembar pada penutupan perdagangan 26 Januari 2024. Harga tersebut turun -3% secara tahunan (year-on-year) dan -43% jika dibandingkan dengan harga SMRA lima tahun lalu.
Adapun, secara kinerja keuangan, perseroan terbilang memiliki pertumbuhan yang stabil dan berkelanjutan. Hal ini tercermin dari pendapatan dan laba SMRA yang terus meningkat dari tahun ke tahun, kecuali pada 2020 yang sempat mengalami penurunan akibat dampak pandemi Covid-19.
Pada 2022, Summarecon Agung mencatat peningkatan laba bersih pemilik entitas induk sebesar +93% YoY menjadi Rp625 miliar. Hal ini didukung oleh peningkatan pada pendapatan dari investasi properti.
Berdasarkan laporan keuangan SMRA per 31 Desember 2022, Summarecon Agung membukukan pendapatan usaha sebesar Rp5,72 triliun, naik +2,6% dari pendapatan tahun sebelumnya. Dari total pendapatan tersebut, segmen investasi properti mencatat kenaikan pendapatan paling besar, yaitu mencapai +61% YoY dari Rp563 miliar pada 2021 menjadi Rp1,5 triliun pada 2022.
Sementara itu, apabila merujuk pada laporan keuangan terbaru SMRA hingga kuartal III/2023 (9M23), perseroan tercatat membukukan pendapatan sebesar Rp5,08 triliun (naik +21% YoY) dan laba bersih Rp653 miliar (naik +110% YoY).
Aksi Korporasi SMRA
Sejak melantai di BEI pada 7 Mei 1990, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) tercatat sudah beberapa kali melakukan aksi korporasi seperti pembagian dividen tunai dan saham bonus kepada pemegang saham.
Paling baru, aksi korporasi SMRA adalah membagikan dividen tunai kepada pemegang saham sebesar Rp115,55 miliar atau Rp7 per saham. Dividen tersebut berasal dari 14,97% laba tahun berjalan Summarecon Agung sepanjang 2022 yang sebesar Rp771,74 miliar dan telah dibagikan seluruhnya kepada investor pada 14 Juli 2023.
Jika mengacu pada harga penutupan SMRA saat cum date dividen (23 Juni 2023) di Rp670 per lembar, maka indikasi yield dividen final SMRA untuk tahun buku 2022 adalah sebesar 1,04%.
Beli Saham SMRA bisa di Stockbit
Demikian ulasan mengenai profil dan kinerja saham SMRA. Apabila kamu tertarik berinvestasi di saham SMRA, kamu dapat membelinya dengan mudah lewat aplikasi investasi saham Stockbit.
Apabila kamu sudah terdaftar di Stockbit, berikut tutorial cara membeli saham SMRA di aplikasi Stockbit:
Buka aplikasi Stockbit
Top up RDN, pastikan nominalnya ada dan cukup untuk melakukan pembelian saham SMRA (minimal pembelian saham 1 lot = 100 lembar). Jika tidak, silahkan isi saldo RDN terlebih dulu.
Klik menu Search, cari saham SMRA atau PT Summarecon Agung Tbk
Klik tombol Buy
Masukan harga pembelian dan jumlah lot saham yang ingin kamu beli
Klik Buy, lalu Confirm.
Selain bisa jual beli saham online, di Stockbit juga tersedia berbagai fitur yang dapat memudahkan kamu dalam investasi saham. Salah satunya adalah fitur Comparison. Lewat fitur ini, kamu bisa bandingkan kinerja keuangan emiten incaran kamu dengan emiten sejenis lainnya secara praktis sehingga dapat mempersingkat waktu kamu untuk analisa saham.
Ayo daftar Stockbit dan cobain semua fiturnya gratis!
Disclaimer:
Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual saham tertentu.