Setelah proses penawaran saham perdana, saham emiten kini telah tercatat di bursa efek dan dapat diperjualbelikan secara bebas dan terbuka dengan harga mengikuti siklus supply dan demand di bursa efek.
Tidak jarang satu isu dapat menyebabkan harga saham tersebut naik maupun turun. Jika isu itu berasal dari perusahaan maka disebut sebagai aksi korporasi.
Lebih jelasnya tentang aksi korporasi dapat disimak di bawah ini:
Pengertian Aksi Korporasi
Aksi korporasi adalah sejumlah tindakan yang dilakukan oleh perusahaan penerbit saham yang berdampak pada saham yang diterbitkannya. Dampak yang diharapkan adalah kenaikan harga saham agar menarik investor memiliki sahamnya.
Aksi ini tentu saja menjadi pertimbangan investor dalam memilih saham investasinya.
Aksi korporasi ini terbagi dua dilihat dari dampaknya:
Yang terkait dengan jumlah saham beredar. Contohnya, right issue, waran, pembagian dividen, stock split, buy back, saham bonus
Terkait dengan restrukturisasi perusahaan seperti merger, akuisisi, tender dan spin off.
8 Aksi Korporasi yang Harus Diketahui
1. Merger dan akuisisi
Perubahan kepemilikan sangat berdampak pada kelangsungan operasional perusahaan baik berupa merger yaitu penggabungan atau akuisisi (pengambilalihan).
Pada akuisisi, kedua perusahaan tetap ada dengan operasional yang berbeda.
Sedangkan pada merger, hanya ada salah satu perusahaan bisa perusahaan yang telah ada salah satunya, atau dibentuk perusahaan baru.
Contoh merger pernah terjadi saat Gojek dan Tokopedia menjadi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. Lalu, ada pula merger antara Bank Mandiri Syariah, BRI Syariah, BNI Syariah menjadi Bank Syariah Indonesia.
Contoh akuisisi terjadi ASII mengakuisisi Bank Jasa Jakarta dan EXCL mengakuisisi Hipernet Indodata.
2. IPO (Initial public offering)
IPO adalah penawaran saham perdana yang sekaligus menjadi momen dicatatnya saham sebuah perusahaan di Bursa Efek Indonesia.
Kamu dapat melakukan pemesanan saham IPO di Stockbit tanpa dokumen fisik, 100% online, tanpa harus pindah aplikasi. Pemesanan saham IPO-mu akan diselesai oleh Stockbit.
3. Pembagian dividen
Dividen adalah bagian laba perusahaan yang dibagikan secara proporsional kepada pemegang saham. Pembagian dividen dapat dilakukan satu hingga empat kali per tahun.
Contoh pada Juni 2022 PT Telkom Indonesia Tbk membagikan dividen sebesar Rp 14,8 T atau setara dengan 60% laba dari tahun 2021. Setiap lembar akan mendapatkan Rp 149,96.
4. Right issue dan private placement
Right issue dan private placement adalah aksi penerbitan saham baru ke pasar yang dilakukan oleh emiten untuk mendapatkan uang (fundraising). Penerbitan saham baru dilakukan dengan dua jalur yaitu melalui HMETD yang merupakan bagian dari mandatory corporate action dan non HMETD yang merupakan bagian dari voluntary corporate action.
Keduanya bertujuan untuk menambah permodalan emiten yang dapat digunakan untuk ekspansi operasional maupun tujuan lain, misalnya membayar utang.
HMETD memungkinkan investor mendapatkan saham baru sebelum ditawarkan ke pihak luar. Non HMETD adalah kebalikannya, di mana saham baru bisa dimiliki oleh pemegang saham lama maupun pemegang saham baru.
Baca lebih jauh tentang HMETD disini.
5. Saham bonus
Merupakan saham yang dibagikan secara gratis dari perusahaan kepada pemegang saham sesuai jumlah saham yang dimiliki. Pembagian saham ini tidak mensyaratkan apapun kepada pemegang sahamnya.
6. Stock split
Stock split yaitu pemecahan nilai nominal saham yang bertujuan menambah jumlah saham beredar untuk meningkatkan likuiditasnya. Konsekuensinya, harga saham juga mengecil sesuai dengan rasio stock split sehingga lebih terjangkau untuk investor.
Aksi ini biasanya direspon positif oleh pasar dengan naiknya harga saham.
Pelajari tentang stock split disini.
7. Reverse stock split
Kebalikan dari stock split, aksi ini merupakan penggabungan nilai saham untuk mengurangi jumlah saham beredar dengan menaikkan nilainya agar harga saham tidak terlalu kecil.
Respon pasar dari aksi korporasi ini biasanya adalah sentimen negatif yang ditunjukkan dengan penurunan harga saham.
8. Buy back
Kondisi ini dilakukan dengan cara membeli kembali saham yang beredar untuk mengurangi jumlahnya dan tekanan market bearish dalam bentuk penurunan harga saham.
Emiten yang pernah melakukan buy back adalah PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 7 Maret s.d. 6 Juni 2022 dan PT Adaro Energy 27 September s.d. 26 Desember 2021.
Pantau Aksi Korporasi di Stockbit
Kamu dapat memantau dan memperoleh informasi aksi korporasi terbaru melalui Stockbit di fitur Calender.
Stockbit adalah aplikasi trading saham yang dimiliki oleh PT Stockbit Sekuritas Digital yang sudah legal dan terdaftar di OJK sebagai perusahaan sekuritas.
Sebagai salah satu aplikasi saham terbaik di Indonesia, Stockbit menyediakan berbagai tools dan fitur canggih untuk membantu para investor mengambil keputusan investasi.
Pelajari lebih lanjut tools dan fitur Stockbit disini. Semua fitur bersifat gratis dengan hanya buka rekening saham saja.
Buka rekening saham di Stockbit sangat mudah, karena 100% online, tanpa dokumen fisik dan tanpa minimum deposit sehingga memudahkan bagi para pemula.
Cara menggunakan fitur Calender :
Buka aplikasi Stockbit
Pilih Search
Pilih Calender
Seluruh jadwal aksi korporasi emiten ditampilkan
Aksi korporasi di atas dapat meningkatkan harga saham emiten atau justru membuat harganya turun sebagai bentuk respon pasar.
Jika menguntungkan, investor akan berminat terhadap saham tersebut dan mendorong kenaikan harga karena terjadinya peningkatan demand. Begitu juga sebaliknya, jika terjadi aksi korporasi berupa akuisisi emiten oleh pihak lain akan memberi tekanan pada harga sahamnya dan membuat aksi jual dari para investor.