Segini Harga 1 Lot Saham PTBA, Apakah Kamu Berminat? / by Guest User

Ingin tahu berapa harga 1 lot saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA)? Caranya sederhana, kamu cukup mengalikan harga saham PTBA saat ini dengan angka 100, dan itulah hasilnya. Namun, sebagai pemula, kamu pasti membutuhkan penjelasan yang lebih rinci dan detail tentang hal tersebut.

Oleh karena itu, di artikel berikut, kita akan membahas tentang berapa harga 1 lot saham PTBA, profil emiten, kinerja saham, serta cara beli sahamnya di bursa efek secara lengkap. Yuk, simak!

Harga 1 Lot Saham PTBA

Dalam aturan pasar modal Indonesia, 1 lot setara dengan 100 lembar saham. Peraturan mengenai jumlah lembar saham dalam satu lot tersebut diatur oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Sehingga, 1 lot saham PT Bukit Asam Tbk artinya 100 lembar saham PTBA.

Sekarang mari kita hitung, berapa modal yang dibutuhkan untuk membeli 1 lot saham PT Bukit Asam. Kamu dapat mengeceknya di Google “harga saham PTBA” dan akan muncul seperti gambar di bawah ini.

Harga di atas berlaku pada 6 April 2023. Perlu kamu ketahui bahwa harga saham berubah setiap harinya, sehingga harga 1 lotnya juga akan ikut berubah.

Berdasarkan harga per lembar di atas, maka perhitungan 1 lot saham PTBA yaitu : 4.030 x 100 lembar = Rp403.000.

Apabila kamu ingin membeli 2 lot saham PTBA, dikalikan 200, 3 lot dikalikan 300, dan seterusnya. Namun ingat, biaya tersebut belum bersifat final karena masih perlu ditambah dengan biaya bursa dan fee broker yang jumlahnya menyesuaikan kebijakan dari setiap sekuritas.

Profil PT Bukit Asam Tbk - PTBA

PT Bukit Asam Tbk adalah perusahaan batu bara milik negara yang secara legal berdiri pada 2 Maret 1981. Awalnya, perusahaan merupakan milik pemerintah kolonial Belanda yang sudah beroperasi sejak tahun 1919 dengan menambang batu bara di Tambang Air Laya, Tanjung Enim, Sumatera Selatan.

Pada tahun 1950, perusahaan dinasionalisasi oleh pemerintah Republik Indonesia dan diganti nama menjadi Perusahaan Negara Tambang Arang Bukit (PN TABA). Pada tahun 2002, perusahaan resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode emiten PTBA. 

Setelah itu, pada tahun 2017 PT Bukit Asam Tbk resmi bergabung bersama PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Timah Tbk (TINS) dalam holding BUMN Pertambangan dengan PT Inalum (Persero) sebagai induknya.

Sebagai salah satu emiten batu bara terbesar di Indonesia, kegiatan operasional PTBA terbilang cukup beragam meliputi jasa survei umum, eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, pemurnian, pengangkutan dan perdagangan, pemeliharaan fasilitas pelabuhan batu bara khusus untuk keperluan internal dan kebutuhan eksternal, pengoperasian pembangkit listrik tenaga uap untuk kebutuhan internal dan eksternal dan memberikan jasa konsultasi terkait industri pertambangan batu bara serta produk turunannya, hingga pengembangan perkebunan. 

Harga Saham PTBA dari Tahun ke Tahun

PTBA secara resmi melakukan IPO atau penawaran saham perdana ke publik pada tanggal 23 Desember 2002 dengan harga penawaran awal Rp575 per lembar. Setelah lima belas tahun melantai di bursa, perusahaan lalu melakukan stock split dengan rasio 1:5 pada tahun 2017, sehingga ini memecah harga saham PTBA dari Rp11.200 per lembar menjadi Rp2.240 per lembar.

Setelah itu, kinerja saham tampak terus mengalami peningkatan hingga sempat mencapai level tertingginya di Rp5.025 per saham. Harga tersebut mencerminkan kenaikan sebesar 124% dari harga saham PTBA pasca stock split

Pelemahan harga batu bara acuan global yang dimulai sejak akhir 2018 diikuti oleh adanya pandemi Covid-19 menyebabkan harga saham PTBA terus melemah hingga mencapai titik terendahnya di level Rp1.385 pada 23 Maret 2020 sebelum kemudian harga saham naik kembali hingga ke level Rp4.030 per 6 April 2023.

Jika melihat grafik pergerakan harga saham PTBA di atas, maka tampak jelas bahwa saham ini sangat volatil dengan jarak antara titik tertinggi dan titik terendahnya yang cukup lebar. Hal ini wajar mengingat PTBA merupakan saham komoditas yang berarti kinerja sahamnya akan sangat bergantung pada pergerakan harga komoditas utama yang dijual oleh emiten, yaitu batu bara.

Makanya, sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada saham-saham komoditas, investor disarankan mempelajari terlebih dulu sejumlah karakteristik dari saham komoditas, serta potensi keuntungan dan kerugian dari berinvestasi pada tipe saham ini.

Cara Beli Saham PTBA

Setelah mengetahui berbagai informasi mengenai PT Bukit Asam Tbk, sekarang kamu bisa tentukan sendiri apakah akan membeli sahamnya atau tidak. Pembelian dan penjualan saham dilakukan lewat perusahaan sekuritas yang sudah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) seperti PT Stockbit Sekuritas Digital.

Di aplikasi Stockbit kamu juga bisa buka rekening saham secara online lewat aplikasi, tanpa perlu dokumen fisik serta tanpa minimum deposit. . Buka rekening di Stockbit sangat mudah sehingga bagi para pemula sekalipun akan bisa melakukannya.

Bagi yang sudah terdaftar di Stockbit, berikut tutorial cara beli saham PTBA melalui aplikasi Stockbit.

  • Buka aplikasi Stockbit

  • Top up RDN, pastikan nominalnya cukup untuk melakukan pembelian saham PTBA (minimal pembelian saham 1 lot = 100 lembar). Jika tidak, silakan isi saldo RDN terlebih dulu.

  • Klik menu Search, cari saham PTBA atau PT Bukit Asam

  • Klik tombol Buy.

  • Masukkan harga pembelian dan jumlah lot saham yang ingin kamu beli.

  • Klik Buy, lalu Confirm.

Itu tadi penjelasan singkat mengenai profil emiten PT Bukit Asam Tbk serta cara beli sahamnya lewat aplikasi Stockbit. Bagi pemula yang tertarik belajar lebih lanjut tentang saham-saham sektor pertambangan, di Stockbit sudah ada modul khusus sektor pertambangan 101 yang bisa kamu akses secara gratis lewat fitur Stockbit Academy.

Disclaimer:

Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual saham tertentu.