Investasi saham membutuhkan pengetahuan khusus untuk dapat bertransaksi dengan aman dan menghasilkan.
Beberapa analisa seperti analisa teknikal dan fundamental dibutuhkan di awal pembelian dan penjualan harga saham. Gunanya untuk mengetahui kelayakan harga saham suatu perusahaan berdasarkan kondisi perusahan dan kondisi pasar.
Hal berikutnya yang perlu dipelajari adalah mencari momen yang tepat untuk melakukan pembelian dan penjualan saham, salah satunya dengan membaca grafik saham melalui indikator support resistance saham. Apa itu support dan resistance?
Mari simak penjelasan di bawah ini.
Pengertian Support Resistance Saham
Istilah di atas digunakan pada kondisi perlunya mencermati harga saham di pasar. Support bisa diartikan sebagai tingkat terendah sebuah harga saham di satu waktu. Dengan demikian, harus segera diantisipasi berdasarkan informasi ini untuk mencegah harga semakin jatuh.
Sedangkan resistance adalah kebalikan dari support yaitu tingkat harga tertinggi dari sebuah saham di satu waktu tertentu. Pada masa ini banyak aksi jual yang dilakukan oleh pemegang saham sehingga membuat harga sulit untuk naik ke tingkat yang lebih tinggi lagi.
Sehingga pada titik resistance, harga akan turun. Ada kalanya resistance dapat ditembus yang dikenal dengan istilah breakout di mana harga akan naik. Namun, pada satu waktu akan tetap menyentuh titik resistance berikutnya yang ditandai dengan menurunnya harga saham.
Contoh Support dan Resistance
Mungkin contoh di bawah ini akan membantu Anda lebih memahami praktek support resistance saham yang banyak dilakukan trader di bursa efek.
Misal penjual pakaian menjual dengan harga Rp.100.000, karena masih belum banyak diketahui orang. Namun, ketika banyak yang menyukai model tersebut, harga pakaian naik menjadi Rp.150.000,- dan tetap diterima pasar hingga pasar jenuh dan harga kembali ke Rp.100.000,- Harga Rp.100.000,- menjadi harga support yaitu harga terendah terbaik yang tidak akan turun lagi. Rentang harga Rp.100.000 - Rp.150.000 disebut rentang harga support.
Analogi untuk resistance adalah harga cabe di musim paceklik. Penjual cabe akan menjual dengan harga misal Rp.250.000,- sebagai harga di atas rata-rata di mana biasanya hanya dijual dengan harga Rp.100.000,- Penjual cabe masih berharap harga bisa naik lagi, namun jika tidak, harga Rp.250.000,- menjadi harga tertinggi terbaik atau kita kenal dengan istilah resistance. Rentang harga Rp.100.000 - Rp.250.000 disebut rentang harga resistance.
Bagaimana Prakteknya Dalam Perdagangan Saham?
Support dan resistance ini digunakan oleh trader sebagai alat bantu untuk menganalisa pergerakan harga saham.
Dalam grafik pergerakan saham, support ditandai dengan garis lurus horizontal. Trader bisa menentukan batas bawah harga dengan garis tersebut di mana harga saham tidak akan turun lagi dan justru membelinya dengan perhitungan bahwa setelah ini harga akan kembali naik. Masing-masing trader memiliki garis supportnya sendiri sesuai dengan pengetahuan dan keyakinan mereka.
Contoh support seperti gambar dibawah ini. Nomor 1 dan nomor 2 menunjukkan titik terendah saham dalam suatu periode. Jika ditarik sebuah garis, akan didapatkan sebuah garis horisontal.
Nah, garis horizontal inilah yang disebut dengan support. Semakin banyak jumlah titik rendah yang bisa dibuat menjadi garis support, maka semakin tinggi pula kekuatan support tersebut.
Gambar dibawah ini menunjukkan pergerakan harga tidak ada yang lebih rendah daripada garis support.
Sedangkan resistance ditandai dengan garis mendatar. Trader menghindari saham yang harganya menyentuh garis resistance karena dianggap tidak akan memberi keuntungan. Saham jenis ini akan mengalami penurunan harga karena telah mencapai harga tertingginya.
Seperti gambar dibawah, terdapat titik tertinggi sebuah saham pada periode tertentu pada nomor 1, 2 dan 3, sehingga dapat ditarik menjadi garis horisontal. Garis ini disebut dengan resistance.
Semakin banyak jumlah titik tertinggi yang dapat dibuat menjadi garis resistance, maka semakin tinggi pula kekuatan resistance tersebut.
Meski demikian, bukan berarti harga suatu saham tidak bisa melewati titik support atau resistance yang biasa disebut dengan break support atau break resistance.
Dua contoh di atas merupakan contoh penentuan titik support dan resistance menggunakan metode classic support resistance saham atau menarik garis horizontal sederhana.
Selain itu, masih ada banyak lagi cara lain yang bisa dipakai untuk menentukan titik support dan resistance, seperti dengan menggambar garis tren (trendline), menggunakan indikator teknikal moving average, fibonacci retracement, penentuan berdasarkan angka psikologis, hingga menggunakan indikator pivot point.
Agar lebih mudah dimengerti, berikut ini penjelasan cara menentukan titik support dan resistance menggunakan metode garis horizontal, trendline, moving average, dan melalui garis fibonacci.
Cara Menentukan Support
1. Garis horizontal
Menentukan titik support dengan metode ini cukup mudah, yaitu:
Pilih saham tertentu di Bursa Efek dan lihat history pergerakan harga sahamnya pada suatu waktu tertentu
Cari titik terendah harga saham di periode waktu tersebut
Tarik garis horizontal tepat di bawah titik terendah saham dan jadikan area ini sebagai area support saham
2. Trend line
Cara berikut adalah dengan menarik garis tren atau trend line. Menentukan titik support dengan cara ini bisa dibilang hampir mirip dengan metode pertama di atas.
Bedanya, pada trend line, garis ditarik miring atau diagonal mengikuti tren harga saham yang terjadi (uptrend atau downtrend). Caranya:
Pilih saham tertentu di Bursa Efek kemudian lihat pergerakan harga sahamnya selama kurun waktu tertentu
Fokus pada pergerakan harga saham yang membentuk tren naik (uptrend) atau turun (downtrend)
Untuk menentukan area support, tarik garis miring yang menghubungkan ujung titik terendah saham dengan ujung titik terendah lainnya pada suatu tren
3. Moving Average
Moving average adalah garis yang terus berubah yang menampilkan rata-rata perubahan harga suatu aset dalam periode waktu tertentu. Indikator moving average sering dipakai trader/investor dalam menganalisis pergerakan harga saham, termasuk dalam menentukan titik support.
Caranya:
Pilih saham tertentu di Bursa Efek lalu lihat pergerakan harga sahamnya pada suatu periode waktu tertentu
Gunakan indikator moving average dan pilih rentang waktu 20 hari (MA20), atau kamu juga bisa memilih menggunakan rentang waktu lain tergantung selera
Perhatikan garis moving average (MA) pada grafik pergerakan harga saham. Bila garis MA berada di bawah harga, maka berfungsi sebagai support, dan begitu pun sebaliknya.
4. Fibonacci Retracement
Fibonacci retracement adalah garis-garis horizontal yang merepresentasikan rasio bilangan fibonacci. Indikator teknikal ini juga bisa dipakai dalam menentukan potensial support pada grafik pergerakan harga saham. Caranya:
Pilih saham tertentu di Bursa Efek, lalu lihat pergerakan harga sahamnya pada suatu periode waktu
Terapkan indikator Fibonacci retracement pada grafik pergerakan harga saham dengan menarik garis fibonacci dari titik terendah (swing low) ke titik harga tertinggi (swing high)
Area support ditunjukkan oleh titik harga yang bersinggungan dengan garis-garis fibonacci, terutama garis 61.8% atau 0,618
Cara Menentukan Resistance
1. Garis horizontal
Pilih saham tertentu di Bursa Efek dan lihat history pergerakan harga sahamnya pada suatu waktu tertentu
Cari titik tertinggi harga saham di periode waktu tersebut
Tarik garis horizontal tepat di atas titik tertinggi saham dan jadikan area ini sebagai area resistance saham
2. Trend line
Pilih saham tertentu di Bursa Efek kemudian lihat pergerakan harga sahamnya selama kurun waktu tertentu
Fokus pada pergerakan harga saham yang membentuk tren naik (uptrend) atau turun (downtrend)
Untuk menentukan area resistance, tarik garis miring untuk menghubungkan ujung titik tertinggi harga saham dengan ujung titik tertinggi lainnya pada suatu tren
3. Moving Average
Pilih saham tertentu di Bursa Efek lalu lihat pergerakan harga sahamnya pada suatu periode waktu tertentu
Gunakan indikator moving average dan pilih rentang waktu 20 hari (MA20), atau kamu juga bisa memilih menggunakan rentang waktu lain tergantung selera
Perhatikan garis moving average (MA) pada grafik pergerakan harga saham. Bila garis MA berada di atas harga, maka berfungsi sebagai area resistance, dan begitu pun sebaliknya.
4. Fibonacci Retracement
Pilih saham tertentu di Bursa Efek, lalu lihat pergerakan harga sahamnya pada suatu periode waktu
Terapkan indikator Fibonacci retracement pada grafik pergerakan harga saham dengan menarik garis fibonacci dari titik tertinggi (swing high) ke titik harga terendah (swing low)
Area resistance ditunjukkan oleh titik harga yang bersinggungan dengan garis-garis fibonacci, terutama garis 61.8% atau 0,618
Tentukan Support dan Resistance dengan Chartbit
Analisa harga saham menggunakan metode di atas sangat berguna untuk menghindari kerugian lebih besar ketika membeli saham di harga resistance atau untuk mendapatkan keuntungan lebih banyak ketika membeli saham di harga support.
Pengalaman dan pengetahuan yang memadai akan membuat seorang trader tahu di titik mana support resistance saham.
Diperlukan tools untuk menentukan support dan resistance seperti diatas. Menarik garis horisontal, trendline, moving average ataupun fibonaci retracement. Semua simulasi diatas menggunakan Chartbit.
Kabar baiknya, sudah tersedia tools yang bernama Charbit milik PT Stockbit Sekuritas Digital,- sebuah sekuritas yang sudah legal dan terdaftar di OJK.
Dengan membuka rekening saham di Stockbit, kamu akan mendapatkan chartbit secara gratis. Proses registrasi 100% online tanpa dokumen fisik dan minimal deposit.
Bentuk tools charbit seperti ini. Tersedia puluhan indikator analisis teknikal dan fundamental, serta kamu dapat “menggambar” dengan membuat garis dan trendline.
Demikian sedikit ulasan mengenai support resistance saham yang perlu diketahui sebagai bekal menjadi seorang investor dan trader. Analisa yang tepat akan memberikan timing yang pas kapan saat membeli atau menjual sebuah saham.