Memilih Time Frame Trading Dalam Investasi Saham / by Guest User

Time frame trading merupakan hal penting yang tidak boleh diabaikan oleh setiap investor ataupun trader. Pasalnya, time frame ini akan bisa memberikan pengaruh yang cukup signifikan pada proses analisis terhadap perubahan-perubahan harga perdagangan saham.

Mengetahui time frame dalam aktivitas trading juga bisa berpengaruh pada potensi pendapatan keuntungan trader. Sebab ketika kamu bisa memilih dan menentukan time frame yang tepat, maka potensi keuntungan trading yang bisa diperoleh pun akan lebih maksimal.

Apa Itu Time Frame Trading Saham?

Time frame adalah periode waktu tertentu pada grafik harga yang mencerminkan kondisi dan juga tren yang tengah berlangsung di pasaran. 

Time frame merupakan bagian komponen yang sangat penting dalam trading karena dapat digunakan sebagai sarana untuk mengonfirmasi atau menyangkal pola perubahan yang ada hingga menunjukkan tren yang simultan.

Secara umum, time frame bisa mengambil bentuk yang beragam. Mulai dari menit, jam, hari, dan bahkan bisa juga dalam durasi mingguan atau bulanan. Setiap trader bisa saja memilih jenis time frame yang berbeda tergantung pada kondisi dan juga kebutuhan investasi masing-masing.

Namun, biasanya para trader pemula akan lebih banyak hanya mengaktifkan time frame harian saja yaitu Daily (1D). Sehingga banyak trader pemula yang cenderung mengabaikan tren perubahan harga yang lebih besar seperti mingguan (1W) atau bahkan bulanan (M1).

Meskipun hal tersebut tidak sepenuhnya salah, namun ada baiknya apabila kamu lebih cermat dan bijak dalam memilih time frame. Berbekal dengan pemilihan time frame yang tepat maka proses trading akan menjadi lebih optimal dan efektif.

Jenis-Jenis Time Frame Dalam Trading Saham

Setelah mengetahui pengertian time frame, kamu juga perlu mengetahui tentang jenis-jenisnya. Sebab ada beberapa jenis time frame yang digolongkan berdasarkan interval rentang waktunya.

Secara umum, time frame perdagangan di bursa pasar keuangan dibagi ke dalam tiga jenis berbeda. Ketiga jenis tersebut adalah time frame jangka pendek, time frame jangka menengah, dan juga time frame jangka panjang.

Time Frame Trading Jangka Pendek

Sesuai dengan namanya, jenis time frame yang satu ini adalah kerangka waktu dalam durasi yang relatif singkat. Biasanya jangka waktu yang digunakan bisa setiap 1 menit (M1), 5 menit (M5), 15 menit (M15), 30 menit (M30), sampai dengan 1 jam (H1).

Mengingat durasinya yang relatif singkat, time frame ini cukup banyak digunakan dalam day trading, intra trading, dan ataupun scalping

Tujuannya adalah untuk mengonfirmasi terkait grafik utama dan juga kapan waktu yang tepat untuk keluar atau masuk ke market trading.

Time Frame Jangka Menengah

Jenis time frame trading saham yang selanjutnya adalah jangka menengah. Untuk kerangka time frame ini, interval waktu yang digunakan bisa dalam hitungan beberapa jam atau harian. Sehingga durasi intervalnya lebih panjang ketimbang time frame jangka pendek.

Time frame jangka menengah umumnya banyak digunakan oleh para swing trader guna menentukan sinyal perdagangan. 

Sehingga mereka bisa menentukan posisi dan potensi imbal balik yang lebih maksimal dari transaksi tersebut.

Adapun time frame yang biasa digunakan oleh swing trader adalah time frame 4 jam (H4), harian (D1) atau mingguan (W1) dengan jangka waktu transaksi saham maksimal kurang dari 1 bulan.

Time Frame Jangka Panjang

Sesuai namanya, time frame ini menggunakan interval yang sangat panjang dalam kerangka waktunya. Model kerangka waktu yang digunakan bisa mencakup mingguan, bulanan, dan bahkan juga tahunan.

Ketika bertransaksi, para position trader umumnya akan menggunakan time frame harian (H1) dan mingguan (W1) untuk melihat tren harga saham yang sedang terjadi di pasar. Sebagian position trader juga ada yang menggunakan time frame 2 jam (H2) dan 4 jam (H4) dalam menganalisa tren tergantung strategi dari masing-masing trader.

Meskipun ada beberapa jenis kerangka waktu trading, namun secara umum para trader tidak hanya berpaku pada satu jenis saja. Banyak trader yang menggunakan strategi multiple time frame dengan harapan bisa membuat hasil analisis semakin maksimal dan optimal.

Misalnya long-term investor akan menggunakan kerangka waktu mingguan dan bulanan sebagai kerangka utama. Selain itu, mereka juga akan menggunakan time frame harian untuk memperbaiki posisi keluar dan masuk perdagangan bursa saham. 

Dengan demikian, mereka bisa mendapatkan posisi dan keuntungan yang lebih baik dalam transaksi yang dilakukan.

Cara Menentukan Time Frame Trading yang Cocok

Pada prinsipnya, setiap time frame trading memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Ini berarti kamu tidak perlu mencoba semua time frame yang ada untuk memaksimalkan profit dalam trading. 

Sebaliknya, cukup pilih salah satu atau beberapa time frame saja yang lebih kamu sukai, utamanya yang paling bisa memberikan kamu hasil terbaik sesuai dengan gaya trading kamu

Berikut adalah 4 pilihan time frame trading yang dianggap paling menguntungkan untuk berbagai gaya trading, antara lain:

  • M1  – M5 (1 menit s/d 5 menit), cocok untuk Scalping

  • M15 – H1 (15 menit s/d 1 jam), cocok untuk Day Trading

  • H4 – D1 (4 jam s/d 1 hari), cocok untuk Swing Trading

  • D1 – W1 (1 hari s/d 1 minggu), cocok untuk Position Trading

Jika kamu bingung mulai dari mana, pilih salah satu time frame trading di atas dan cobalah untuk beberapa hari atau minggu ke depan. Jika dirasa kurang cocok, kamu bebas beralih ke time frame lain yang dirasa lebih cocok. Intinya sesuaikan saja dengan kebutuhan masing-masing. 

Tidak perlu mencontek pilihan time frame trader lain karena setiap trader punya gaya trading dan strategi yang berbeda-beda. Toh kamu juga bisa menggunakan lebih dari satu time frame (multiple time frame) trading untuk memperoleh hasil analisa yang lebih akurat.

Apa Itu Multiple Time Frame?

Singkatnya, multiple time frame adalah sebuah strategi dalam menganalisa pergerakan harga saham menggunakan lebih dari satu chart dengan time frame trading yang berbeda-beda. 

Trader yang menerapkan strategi ini dalam bertransaksi biasanya akan menggunakan 2 sampai 3 chart dalam menganalisa tren harga.

Bagi trader yang menggunakan 2 chart, chart pertama digunakan untuk memantau tren utama harga saham dan chart kedua digunakan untuk timing jual beli saham. 

Sementara bagi trader yang menggunakan 3 chart, chart pertama digunakan untuk memantau tren utama harga saham, chart kedua untuk mendeteksi tren sekunder dengan jangka waktu yang lebih pendek, sedangkan chart ketiga digunakan untuk timing jual beli saham.

Ketika menerapkan multiple time frame dalam trading, kamu harus ingat bahwa chart pertama digunakan untuk mendeteksi trend utama sehingga harus selalu memakai time frame trading yang paling panjang. Adapun chart kedua, ketiga, dan seterusnya, time frame trading yang digunakan harus selalu lebih pendek daripada chart sebelumnya.

Contoh, kalau kamu menggunakan 2 chart, maka:

  • Chart pertama, time frame 1 jam (H1)

  • Chart kedua, time frame 15 menit (M15)

atau,

  • Chart pertama, time frame 1 hari (D1)

  • Chart kedua, time frame 4 jam  (H4)

Begitu pun kalau kamu menggunakan 3 chart:

  • Chart pertama, time frame 1 minggu (W1)

  • Chart kedua, time frame 1 hari  (D1) 

  • Chart ketiga, time frame 1 jam (H1)

Dibandingkan single time frame, analisa tren harga saham menggunakan multiple time frame dianggap jauh lebih akurat karena trader bisa mendapat informasi pergerakan harga saham yang lebih menyeluruh untuk mengambil keputusan investasi. 

Adapun kekurangannya adalah penggunaan multiple time frame kurang cocok bagi trader pemula. Selain memiliki tampilan yang membingungkan, kamu juga butuh pengetahuan analisa teknikal yang mumpuni agar penerapan multiple time frame dapat berguna dalam membantu kamu memaksimalkan profit trading. 

Itulah alasan kenapa multiple time frame lebih cocok digunakan oleh trader yang sudah berpengalaman. Kalau kamu masih pemula, lebih baik menggunakan satu time frame saja untuk trading agar tidak bingung dan lebih mudah dalam menganalisa.

Gunakan Chartbit Untuk Time Frame Trading

Chartbit adalah fitur chart dari Stockbit dalam melakukan analisis teknikal. Fitur ini bersifat gratis dengan hanya membuka rekening saham di Stockbit.

Pembukaan rekening saham tanpa dokumen fisik, 100% online dan tanpa minimal deposit.

Chartbit menyediakan berbagai jenis time frame, sehingga kamu dapat melakukan analisa sesuai dengan time frame yang kamu lakukan.

Memilih Time Frame Trading Dalam Investasi Saham

Time frame pada Charbit

Itulah pembahasan lengkap mengenai pengertian dari time frame trading dan juga jenis-jenisnya yang umum digunakan oleh investor. Kini dengan adanya pembahasan tersebut, kamu tidak perlu bingung lagi jika ingin mencari jenis time frame untuk kegiatan trading.