Hilmawan Kusumajaya

Stockbit Virtual Trading: Simulasi Investasi Saham Paling Nyata! by Hilmawan Kusumajaya

Stockbit Virtual Trading

Stockbit Virtual Trading adalah fitur terbaru dari Stockbit untuk kamu simulasi trading saham dengan kondisi pasar yang real.

Melalui fitur ini kamu bisa mulai beli saham yang kamu inginkan dengan modal uang virtual sebesar 100 juta Rupiah yang diberikan pada awal kamu masuk ke Stockbit Virtual Trading.

Liat video di bawah untuk cara beli dan jual saham di mobile app Stockbit 📱

Yuk coba simulasi investasi saham online dan gratis dengan Stockbit Virtual Trading 😉

Stockbit Virtual Trading tersedia di Web, mobile app Android dan iOS.

Pelajari Stockbit Virtual Trading

15 Cara Mengenali Karakteristik Perusahaan yang Bagus by Hilmawan Kusumajaya

perusahaan yang bagus

Post ini adalah guest post dari tim @BigAlphaID

Di dalam dunia saham, ada dua jenis analisa yang dipakai. Analisa teknikal yang menggunakan indikator-indikator teknikal (chart, pattern, trend, signal, dll) sebagai senjata utamanya. Dan ada analisa fundamental yang menggunakan kinerja perusahaan sebagai dasar pengambilan keputusan.

Kami di Big Alpha berpendapat kalau membeli saham berarti membeli suatu bisnis, dan investasi bisnis sebaiknya dilakukan berdasarkan analisa fundamental. Karena secara jangka panjang, kami percaya bahwa harga saham akan mengikuti kinerja fundamental perusahaannya.

Di dalam bukunya Common Stocks and Uncommon Profits, Philip A. Fisher menjelaskan bahwa cara terbaik untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam berinvestasi saham adalah dengan mencari perusahaan yang bagus, atau yang diproyeksikan akan sukses, lalu membeli saham perusahaan tersebut untuk jangka panjang – setidaknya 10 tahun atau bahkan lebih.

Mengidentifikasi perusahaan seperti itu tidaklah mudah, tapi itu dapat dilakukan jika Anda bersedia bekerja keras, mencari informasi yang tepat dan menggunakan semua sumber daya yang tersedia.

Dalam mengidentifikasi apakah saham suatu perusahaan layak dijadikan investasi, Anda harus memperhatikan bagaimana perusahaan menjawab 15 pertanyaan berikut:

1. Apakah perusahaan memiliki potensi pasar yang cukup agar penjualan dapat tumbuh dalam jangka panjang? 

Cari perusahaan dengan proyeksi penjualan yang meningkat ke depan. Sebagai contoh, pada tahun 1960-an hampir 90% rumah tangga di Amerika Serikat telah memiliki televisi hitam putih, sehingga prospek penjualan pada saat itu terlihat datar. Tapi perusahaan yang sigap mulai mengalihkan perhatian mereka untuk memproduksi televisi berwarna dan bahkan televisi layar datar.

2. Apakah manajemen perusahaan mampu berinovasi menghasilkan produk baru untuk penjualan di masa mendatang?

Para manajer perusahaan harus memiliki pandangan ke depan agar bisnis dapat memenuhi janjinya, terutama ketika memperluas riset dan pengembangan produk yang mengarah ke teknologi baru dan yang dapat meningkatkan laba.

3. Apakah perusahaan memiliki bagian riset dan pengembangan produk untuk mencapai tujuan bisnis? 

Mempekerjakan orang-orang dengan keahlian riset terbaik dan mengkoordinasikan mereka untuk menghasilkan produk baru akan memastikan keberhasilan perusahaan di masa depan.

4. Apakah perusahaan memiliki tenaga pemasar yang handal? 

Tanpa penjualan, perusahaan tidak mungkin bertahan hidup.

5. Apakah perusahaan memiliki marjin keuntungan yang signifikan? 

Riset dan pemasaran yang bagus akan sia-sia jika tidak menghasilkan profitabilitas. Perusahaan dengan marjin keuntungan yang relatif lebar akan memberikan keuntungan bagi investor.

6. Apa strategi perusahaan dalam menjaga atau meningkatkan marjin keuntungan? 

Carilah perusahaan yang terus menerus mencari ide-ide dalam menghemat biaya dan untuk mencapai skala ekonomis sehingga profitabilitas dapat meningkat.

7. Apakah perusahaan memiliki hubungan yang baik dengan para pekerjanya? 

Perusahaan yang solid akan menunjukkan bahwa mereka menghargai pekerja mereka, mengupah mereka dengan baik, dan mengatasi masalah ketenagakerjaan dengan cepat.

8. Apakah di dalam perusahaan terdapat jenjang karir yang jelas? 

Carilah perusahaan yang mempromosikan pekerjanya sendiri yang kompeten ke jajaran eksekutif.

9. Apakah pengelolaan perusahaan dijalankan oleh jajaran manajemen yang memadai? 

Hati-hati dengan perusahaan yang terlalu bergantung pada satu atau sedikit orang. Perusahaan yang sedang berkembang harus memperluas jajaran manajemen mereka untuk masa depan.

10, Seberapa baik analisis dan pengawasan biaya di perusahaan?

Kurangnya pemahaman dan pengendalian terhadap biaya-biaya dalam perusahaan dapat memperlambat kemajuannya.

11. Apakah perusahaan memiliki keunggulan spesifik dalam industrinya? 

Sebagai contoh, perusahaan memiliki orang-orang dengan keahlian teknis di atas rata-rata para pesaingnya.

12. Apakah perusahaan fokus untuk meraih keuntungan dalam waktu cepat atau berusaha meraih keuntungan dalam jangka panjang? 

Perusahaan yang mengorbankan keuntungan cepat demi meraih keuntungan dalam jangka panjang akan bertahan lebih lama daripada pesaingnya.

13. Apakah perusahaan memerlukan pendanaan dengan menerbitkan saham baru dalam waktu dekat? 

ika ya, calon investor harus waspada terhadap penurunan porsi kepemilikan saham mereka. Belilah saham perusahaan yang mampu mendanai pertumbuhannya dalam beberapa tahun ke depan melalui arus kas bisnis atau hutang.

14. Apakah perusahaan akan menginformasikan apabila terdapat berita buruk yang menimpa perusahaan? 

Tidak dapat dibantah bahwa perusahaan yang sedang tumbuh pasti akan mengalami masalah, namun hindari perusahaan yang tidak memberitahu investor ketika sedang dalam masalah.

15. Apakah manajemen perusahaan memiliki integritas yang tidak diragukan lagi? 

Para manajer harus menunjukkan kepada pemegang saham bahwa mereka adalah orang-orang yang dapat dipercaya. Hindari perusahaan yang terdapat banyak kecurangan, nepotisme, atau perilaku tidak bertanggung jawab lainnya.

Demikian 15 cara mengenali karakteristik perusahaan yang bagus versi kami di Big Alpha. Cara ini juga menjadi salah satu metoda dasar kami dalam menganalisa 20 emiten pilihan yang kami rangkum dalam e-book kuartalan.

Semoga informasi ini dapat berguna dalam menentukan emiten terbaik yang sesuai dengan tujuan dan profil resiko Anda.

Semoga informasi ini dapat berguna dalam menentukan emiten terbaik yang sesuai dengan tujuan dan profil resiko Anda.

 


Big Alpha Indonesia adalah research firm yang mengkhususkan diri untuk menemukan saham-saham undervalue di bursa, sekaligus praktisi edukasi pasar saham untuk investor pemula.

Web: bigalpha.id

Channel Telegram: t.me/bigalphaid

Kamu bisa berinteraksi dengan tim @BigAlphaID di Stockbit.

4 Hal yang Harus Kamu Lakukan Jika Harga Saham Milikmu Turun by Hilmawan Kusumajaya

Dalam berinvestasi saham tentu kita berharap harga saham yang kamu miliki agar terus naik. Tapi dalam realita harga saham tidak selalu naik, ada masa dimana harga saham kamu akan turun dan turun. Ingat investasi saham itu berisiko, salah satu risiko adalah capital loss. Capital loss terjadi pada saat harga saham kamu turun lalu kamu menjual saham tersebut dalam posisi rugi.

Bank BRI ($BBRI) selama periode 2007-2016 ada 3 kali harga sahamnya turun lebih dari 20%. Tapi pada periode yang sama, harga saham $BBRI masih naik 349% atau CAGR 16%. 

Bank BRI BBRI

Lalu apa saja yang harus kamu lakukan pada saat harga saham milikmu turun?

1. Jangan panik

Hal yang paling penting ketika harga saham milikmu turun adalah jangan panik, jangan buru-buru membeli lebih banyak lagi dan juga jangan buru-buru menjual. Agar kita bisa tidak panik, dari awal uang yang di investasikan ke saham adalah uang yang bisa kamu sisihkan dari penghasilan. Jangan menginvestasikan semua uang kamu di dalam saham. Usahakan juga untuk melakukan diversifikasi saham berbagai sektor.

2. Review lagi perusahaannya

Sebelum mengambil keputusan membeli lagi atau menjual saham milikmu, review kembali perusahaannya. Apakah semuanya masih sesuai dengan analisa awalmu atau ada sesuatu yang berubah? Apakah perubahan itu sangat berpengaruh ke perusahaan itu? Jika memang terjadi perubahan yang vital seperti operasional perusahaan terhenti atau perusahaan gagal membayar utang mungkin lebih baik untuk menjual saham perusahaan tersebut.

3. Minta pendapat orang lain

Kamu juga bisa meminta pendapat orang lain, orang yang lebih berpengalaman, karena mungkin kamu melewatkan sesuatu. Dengan Stockbit kamu bisa langsung bertanya ke investor-investor yang lebih berpengalaman.

 

4. Beli lagi

Ketika kamu sudah mereview lagi perusahaan dan meminta pendapat orang lain semua menunjukan bahwa saham perusahaan tersebut masih baik, maka saat harga saham turun adalah saat yang baik untuk menambah kepemilikan atas saham tersebut apalagi jika kamu berinvestasi saham untuk jangka panjang.

Investasi

Join Stockbit sekarang dan kamu bisa berdiskusi dengan investor berpengalaman.