Sejak Januari 2021 lalu, Bursa Efek Indonesia mulai melakukan klasifikasi baru untuk sektor dan industri emiten yang tercatat dengan nama Indonesia Stock Exchange Industrial Classification (IDX-IC). Terdapat 12 sektor dengan 35 sub sektor, 69 industri, dan 130 sub industri.
Ke-11 sektor saham tersebut meliputi: Sektor Energi, Sektor Barang Baku, Sektor Perindustrian, Sektor Siklikal, Sektor Non Siklikal, Sektor Kesehatan, Saham Sektor Keuangan, Sektor Properti dan Real Estate, Saham Sektor Teknologi, Sektor Transportasi dan Logistik serta saham Sektor Infrastruktur.
Read More
Saham PURA bergerak di bidang bergerak dalam bidang transportasi dan logistik. Dalam klasifikasi industri yang ditetapkan oleh BEI, PURA masuk pada sektor Trasportasi dan Logistik dengan sub sektor Logistic and Deliveries
Perusahaan ini pertama kali resmi tercatat di bursa saham pada Januari 2020 dengan harga IPO Rp 150 per lembar. Berikut ini profil singkatnya, kinerja saham dan keuangan serta cara membeli saham PT. Putra Rajawali Kencana Tbk.
Disclaimer : artikel ini bukan rekomendasi pembelian saham, keputusan diserahkan kepada masing-masing investor.
Read More
Emiten dalam daftar saham konstruksi memiliki fokus bisnis pada jasa konstruksi bangunan, pengembangan lahan, properti, jalan tol dan lain sebagainya.
Saham konstruksi milik BUMN yang sudah melantai di bursa efek yaitu Adhi Karya (ADHI), Waskita Karya (WSKT), Pembangunan Perumahan (PTPP) dan Wijaya Karya (WIKA). Bahkan beberapa anak usahanya pun sudah melakukan IPO seperti PP Properti (PPRO) dan PP Presisi (PPRE).
Tidak hanya milik BUMN saja, perusahaan konstruksi swasta pun sangat layak dan bersaing ketat untuk dikoleksi sahamnya misalnya Total Bangun Persada (TOTL), Surya Semesta Internusa (SSIA), dan masih banyak lagi.
Daftar saham konstrukti ini berdasarkan Klasifikasi Industri yang diterbitkan oleh BEI dengan sub industri Heavy Construction & Civil Engineering.
Read More