Kita mulai dulu dari definisi scalping, yakni suatu gaya perdagangan yang berfokus mendapatkan keuntungan dari selisih harga walaupun hanya sedikit.
Perbedaan scalping dengan investasi yaitu dari jangka waktunya, scalping cenderung menggunakan jangka waktu yang lebih singkat daripada investasi. Maka dari itu profesi yang menerapkan strategi ini dalam perdagangan saham sering disebut sebagai scalper saham.
Jumlah perdagangan seorang scalper dalam satu hari bisa mencapai beberapa kali atau bahkan puluhan kali. Sebab scalping melibatkan banyak perdagangan dengan keuntungan kecil daripada keuntungan besar, namun dengan volume yang besar.
Selain itu, jangka waktu scalping sangat singkat yakni berkisar hitungan detik atau menit saja. Jadi scalping ini memanfaatkan price action atau pergerakan harga singkat suatu emiten untuk mengambil keuntungan.
Read More
Mengamankan masa depan melalui investasi saham menjadi salah satu cara yang kerap dipilih oleh berbagai kalangan. Profit besar yang kerap diperoleh dalam instrumen saham tentu menjadi salah satu pertimbangan utama yang membuat instrumen ini banyak dilirik para investor pemula.
Namun sebenarnya profit tersebut hanya bisa kamu peroleh jika kamu membeli saham emiten yang tepat. Jika performa saham emiten yang kamu beli kurang baik, bukan profit yang kamu dapatkan melainkan kerugian.
Investasi saham dikenal sebagai instrumen high risk high return,- keuntungan dan risiko tinggi.
Untuk itu kamu harus memiliki ilmu yang cukup dalam memilih saham dan menggunakan aplikasi analisis teknikal saham yang berkualitas sebagai pendukung. Proses analisis memang mempengaruhi keputusan investasi karena bisa membuat kamu mengetahui potensi profit yang dimiliki oleh sebuah emiten.
Read More
Pasar modal ibaratkan suatu tempat untuk melakukan jual beli berbagai jenis aset berupa efek. Bukan hanya saham, ada berbagai efek yang diperdagangkan di pasar modal lainnya yang juga perlu kamu kenali.
Saham bukan satu-satunya efek yang direkomendasikan untuk mendapatkan profit di pasar modal. Kamu bisa menginvestasikan aset yang kamu miliki dengan berinvestasi melalui jenis efek yang lain.
Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) merilis data hingga Agustus 2022 jumlah investor pasar modal menembus 9,54 juta investor. Jumlah tersebut naik 27,38% dibandingkan Desember 2021 yang sebanyak 7,48 juta investor.
Hal ini menunjukkan bahwa kenaikan tren ketertarikan masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal. Lantas apa saja jenis efek yang bisa kamu pilih di dalam pasar modal? Berikut ulasannya.
Read More