🎨 Avian Segera Melantai di BEI / by Stockbit Snips

12 November 2021

Source: Stockbit Snips

Daily Market Performance πŸš€

IHSG

6.651

-0,60%

Coal

151,5

-4,42%

Crude Oil

80,31

-1,57%

Gold

1.852

-0,53%

CPO

5.410

-0,18%

Nickel

19.883

+0,02%

πŸ‘‹ Stockbitor!

Avian (PT Avia Avian), perusahaan pemimpin pasar dalam industri cat dan pelapis dekoratif di Indonesia, akan menggelar initial public offering (IPO) di BEI dengan ticker $AVIA. Produk Avian meliputi berbagai macam cat dan solusi arsitektur lainnya. Avian memiliki produk unggulan seperti cat multifungsi dengan merek Avian dan Avitex, serta cat anti bocor dengan merek No Drop.

Hingga 31 Mei 2021 (5M21), Avian menghasilkan penjualan 2,7 triliun rupiah, tumbuh +32,3% YoY. Segmen solusi arsitektur (termasuk cat dinding) berkontribusi 81% dan 19% berasal dari barang dagangan (seperti pipa dan mebel). Alhasil, pada periode ini, Avian dapat mencetak laba bersih 603,5 miliar rupiah atau naik +101,1% (YoY) (net profit margin = 22,3%). Pada FY2020, penjualan Avian tetap bertumbuh +1,1% YoY meski dilanda pandemi.

Avian akan melepas 10% saham (6,2 miliar lembar saham) di kisaran harga 780 - 930 rupiah per lembar. Lewat IPO ini, Avian berpotensi meraih dana segar senilai 4,8 triliun - 5,8 triliun rupiah. Dana ini akan digunakan untuk  54,5% untuk modal kerja, 18,2% untuk  penambahan modal anak usahanya yang bergerak di bidang distribusi, 14,0% untuk belanja modal (capex), 13,3% untuk pelunasan utang bank.

Selain itu, beberapa pemegang saham lama juga akan menjual saham miliknya sejumlah ~5,58 miliar saham (setara 10% saham sebelum IPO). Pemegang saham tersebut adalah PT Tancorp Surya Sentosa, PT Wahana Lancar Rejeki, Archipelago Investment Private Limited, Robert Christian Tanoko, Rudi Tanoko, dan Rony Tanoko.

Key Takeaway

Performa Avian tumbuh cukup stabil sejak sebelum pandemi, dimana penjualan Avian selalu tumbuh sejak 2018.

 

Dengan harga penawaran tersebut, kapitalisasi pasar $AVIA akan berada pada kisaran 48 - 58 triliun rupiah. Dari sisi valuasi*, price-to-sales ratio (P/S) $AVIA berada di 7,6x - 9,0x, sedangkan rasio price-to-earnings ratio (PER) berada di 33,6x - 40,1x.

 

*Last Twelve Months ended 5M 2021


Berita Korporasi

πŸ“‘ SCMA Investasi Rp248M di RANS Entertainment

Source: Bisnis

  • $SCMA: Surya Citra Media, melalui anak usahanya, PT Indonesia Entertainment Group (IEG), akan berinvestasi pada RANS Entertainment milik Raffi Ahmad. Dengan investasi ini, IEG akan menyuntik dana sebesar 248 miliar rupiah untuk kepemilikan 17% saham pada RANS Entertainment, yang akan menerbitkan saham baru. Kerjasama bisnis ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan market share dan bisnis SCMA atas pasar media di Indonesia.

  • $CPRO: Central Proteina Prima melalui anak usahanya, PT Central Windu Sejati (CWS/CPPetindo), merambah pasar luar negeri dengan melakukan ekspor perdana ke Brunei Darussalam. Produk yang diekspor adalah 10 ton pakan kucing (petfood) dengan merek Bolt dan Cleo, senilai 10 ribu dolar AS.

     

  • $DILD: Intiland Development berkolaborasi dengan PT Abdael Nusa untuk mengembangkan proyek mixed-use seluas 60 hektar bernama Amesta Living di kawasan Surabaya Timur. Dalam kolaborasi ini, Intiland memiliki porsi 55% dan Abdael Nusa sebanyak 45%. Dari total 60 hektar, 10 hektar diperuntukkan untuk hunian dengan kapasitas sebanyak 700 unit rumah. Namun, untuk tahap awal, akan dibangun 300 unit dengan nilai investasi 300 miliar rupiah.


Musim Laba Q3 2021

πŸš— GJTL & GDYR 9M21

Source: Stockbit

Selama Juli sampai dengan September 2021 (Q3 2021), laba bersih perusahaan ban seperti Gajah Tunggal ($GJTL) dan Goodyear ($GDYR) berbalik dari untung menjadi rugi pada Q3 2021 dibanding dengan periode yang sama tahun lalu. Pada Q321, Gajah Tunggal mengalami kerugian 79 miliar rupiah (-315,7% YoY) sedangkan Good Year mengalami kerugian 717 ribu dolar AS (-262,2% YoY). 

Namun, secara kumulatif selama 9 bulan pertama 2021 (9M21), kedua perusahaan dapat membalikkan keadaan dari rugi bersih menjadi laba bersih. Berikut adalah rinciannya:

  • $GJTL: Rugi bersih Gajah Tunggal berbalik menjadi laba bersih senilai 19 miliar rupiah (naik +118,5% YoY). Kenaikan ini didukung oleh meningkatnya total pendapatan sebesar 16,5% menjadi 11,2 triliun rupiah.

    Kenaikan pada total pendapatan didukung oleh meningkatnya penjualan ban (+13,8%), kain ban (28,1%), karet sintetik (+57,4%), dan benang nilon (+129,9%).

  • $GDYR: Rugi bersih GDYR berbalik menjadi laba bersih senilai 2,8 juta dolar AS (naik +165,2% YoY). Kenaikan ini didukung oleh meningkatnya total pendapatan sebesar 54,1% menjadi 113,4 juta dolar AS.

    Kenaikan pada total pendapatan didukung oleh meningkatnya penjualan ban (+40,8%), ban setengah jadi (+2.059,8%), dan ban dalam (+56,3%).


Saham Top Gainer Hari Ini πŸ”₯

$MDKA

+4,57%

$MPMX

+2,56%

$ASSA

+4,43%

$JSMR

+2,15%

Saham Top Loser Hari Ini πŸ€•

$WSKT

-6,14%

$SCMA

-3,43%

$ITMG

-3,71%

$PNBN

-3,11%

Performa Sektor Hari Ini πŸ“Š


Other News

πŸ”₯ Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui...

  • Indonesia terima 2,29 juta dosis vaksin Pfizer pada 11-12 November 2021. Sehingga, total vaksin yang telah tiba di Tanah Air dari berbagai merek sebanyak 332,67 juta dosis.

  • $PDES: PT Destinasi Tirta Nusantara melakukan pembentukan badan usaha di Bangkok, Thailand, dengan nama Panorama Destination (Thailand) Company Limited. PDES memiliki 49% saham dengan nilai transaksi 5,8 juta Baht Thailand atau sekitar 2,54 miliar rupiah. Sementara 51% porsi kepemilikan lainnya dimiliki oleh dua mitra lokal di Thailand. PDES menggunakan kas internal untuk melakukan penyertaan saham tersebut.

  • $BBNI: Bank BNI berkolaborasi dengan platform e-commerce JD.ID, luncurkan Kartu Kredit BNI JD.ID. Tren kolaborasi kartu kredit Bank dengan e-commerce juga pernah dilakukan beberapa waktu lalu oleh Bank Mandiri ($BMRI) yang berkolaborasi dengan Shopee.

  • Kementerian ESDM menetapkan harga batu bara acuan (HBA) domestik dalam negeri untuk bulan November 2021 seharga 215 dolar AS per ton, naik 33% dibanding harga bulan Oktober.


Stockbitor Spotlight

Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini

πŸ’‘ 6 Strategi 'Berperang' di Pasar Modal?

Photo by: stockbit

"Memang penting untuk memahami berbagai teori investasi di pasar modal. Namun hal itu barulah separuh jalan. Untuk berhasil di bursa, kita juga harus mendalami strategi berinvestasi yang benar. Tentunya yang sesuai dengan kondisi dan karakter diri sendiri sebagai investor." β€”Donaldlantu

 

Mungkin ada yang bertanya-tanya, sudah belajar banyak tentang teori saham tapi kok masih suka cut loss? Kenapa return yang didapat segitu-gitu aja atau bahkan di bawah market? Apa yang salah ya? Tentunya penting memahami teori berinvestasi di pasar modal. Namun ada beberapa strategi yang juga harus kamu pahami agar dapat sukses berinvestasi di bursa. Apa saja? Simak selengkapnya di tulisan Donald Lantu berikut ini!

Sekilas tentang Donaldlantu

Donald Lantu adalah seorang investor yang mulai aktif di Bursa sejak tahun 2015. Beliau juga merupakan dosen di Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB serta Co-Founder Investor Academy Indonesia (IAI). Yuk temukan cerita dan insights menarik dari Donald Lantu, selengkapnya di sini!


Subscribe Stockbit Snips di sini untuk dapat berita pasar saham terhangat setiap hari di email kamu.


Penulis: Rahmanto Tyas Raharja
Editor: Vivi Handoyo Lie, Calvin Kurniawan, Michael Owen Kohana, Sarah Natassja, Almer Dzaki, Astrid Rahadiani, Bayu Santoso