🪙 BMRI Bank Only Nov–2025: Kredit Terakselerasi, Opex Mulai Ternormalisasi

Photo by: Stockbit

Daily Market Performance 🚀

IHSG	Foreign Flow	Kurs USD/IDR	Gold
8.686 +0,43%	-Rp934,8 miliar	16.692 +0,14%	4.305 -0,71%

Oil	Coal	CPO	Nickel
59,5 -1,83%	106,6 +0,00%	3.957 -1,27%	14.346 -1,65%

👋 Stockbitor!

Bank Mandiri ($BMRI) mencatatkan laba bersih bank only sebesar 5,3 triliun rupiah pada November 2025 (+28% YoY, +29% MoM). Hasil ini membuat laba bersih bank only selama 11M25 mencapai 44,1 triliun rupiah (-6% YoY), setara 87% estimasi 2025F konsolidasi konsensus (vs. 11M24: 85% realisasi konsolidasi 2024). Laba bersih bulanan pada November 2025 pulih signifikan dan menjadi laba bersih tertinggi dalam 12 bulan terakhir, didorong oleh: 1) pembalikan beban provisi; 2) mulai normalnya pertumbuhan opex; dan 3) masih kuatnya Non–Interest Income.

• Pertumbuhan Kredit Terakselerasi, tapi NIM Tergolong Rendah

Pertumbuhan kredit per November 2025 melonjak ke level +13% YoY, dibandingkan +11% YoY per Oktober 2025 dan +11% YoY per Agustus 2025 (sebelum injeksi likuiditas dari pemerintah). Likuiditas juga terus melonggar, terefleksi pada peningkatan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) menjadi +16% YoY per November 2025 (vs. Oktober 2025: +15% YoY, Agustus 2025: +10% YoY). Meski pertumbuhan kredit juga meningkat, secara relatif kenaikan likuiditas masih lebih banyak mengalir ke ‘earnings asset’ lain. Dinamika asset mix tersebut — dan kenaikan DPK yang didorong ‘Time Deposits’ — membuat rata–rata Net Interest Margin relatif rendah selama Oktober–November 2025 di level 4,44% (vs. 9M25: 4,58%). Tantangan pada margin sendiri menjadi salah satu hal yang di–highlight oleh manajemen BMRI dalam earnings call 3Q25.

• Opex Mulai Ternormalisasi, Pembalikan Beban Provisi

Pre–Provision Operating Profit tumbuh cukup solid +10% YoY pada November 2025 (vs. 11M25: -9% YoY), didorong masih kuatnya pertumbuhan Non–Interest Income menjadi +24% YoY (vs. 11M25: +12% YoY) dan mulai ternomalisasinya kenaikan opex yang berada di level +9% YoY (vs. 11M25: +37% YoY). Mulai ternomalisasinya kenaikan opex ini sejalan dengan guidance yang diberikan manajemen bahwa opex akan relatif flat pada 2026F, setelah naik signifikan pada 2025. Dari aspek positif lain, BMRI membukukan pembalikan beban provisi pada November 2025 sebesar 540 miliar rupiah atau -0,5% secara Cost of Credit (CoC). Dengan demikian, CoC terus menunjukkan tren penurunan dalam 4 bulan terakhir atau sejak Agustus 2025.

Key Takeaway

Pemulihan kinerja pada November 2025 menjadi titik terang bagi BMRI, setelah hampir sepanjang 2025 pertumbuhan laba bersih perseroan berada di area negatif. Dengan tren opex dan beban provisi yang sudah berada di jalur yang positif serta kondisi likuiditas yang melonggar, kami menilai penyaluran kredit yang optimal menjadi faktor utama yang perlu diperhatikan oleh investor.

⛏️ ANTM Ganti Pengurus, Jajaki Akuisisi Tambang di Luar Negeri

• $ANTM: Pemegang saham Aneka Tambang pada Senin (15/12) menyetujui pengangkatan Untung Budiharto sebagai direktur utama yang baru, menggantikan Achmad Ardianto. Pemegang saham ANTM juga menyetujui pengangkatan Irwandy Arif sebagai komisaris utama, menggantikan Rauf Purnama. Untung Budiharto sendiri merupakan seorang purnawirawan TNI yang sebelumnya sempat menjabat sebagai komisaris utama di PT Transportasi Jakarta (Transjakarta), sementara Irwandy Arif merupakan akademisi tambang dan energi dari Institut Teknologi Bandung yang sebelumnya juga menjabat sebagai komisaris ANTM. Dalam konferensi pers pasca–RUPSLB, Direktur ANTM, I Dewa Wirantaya, mengatakan bahwa pihaknya tengah menjajaki peluang untuk mengakuisisi perusahaan tambang baru di luar negeri, seperti wilayah Timur Tengah dan Kazakhstan. Sebelumnya, ANTM pernah mengungkapkan ketertarikan untuk melakukan akuisisi tambang baru seiring umur tambang emas Pongkor yang mendekati fase pasca–tambang. Direktur ANTM, Hartono, menyebut bahwa produksi dari tambang Pongkor diproyeksikan masih akan berlangsung sampai 2027. Meski demikian, ANTM tetap melakukan eksplorasi agresif untuk mengonversi sumber daya menjadi cadangan, dengan harapan bahwa umur tambang tersebut dapat diperpanjang hingga melewati 2030.
• $TOTL: Sekretaris Perusahaan Total Bangun Persada, Anggie S. Sidharta, mengatakan kepada Kontan bahwa pihaknya telah mencatatkan nilai kontrak baru sebesar 5,33 triliun rupiah per awal Desember 2025. Jumlah tersebut lebih tinggi sekitar +7% dibandingkan target 2025 di level 5 triliun rupiah.
• $AGII: Investor Relations Manager Samator Indo Gas, Meyliana, mengatakan kepada Bisnis bahwa pihaknya menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 2–2,5x pertumbuhan PDB nasional atau double digit pada 2026, dengan target margin EBITDA sekitar 30–32%. Meyliana menambahkan bahwa AGII belum memiliki rencana untuk menambah fasilitas baru, dengan fokus utama perseroan pada 2026 adalah memaksimalkan operasional 60 pabrik yang telah dibangun.
• $BBNI: Pemegang saham Bank Negara Indonesia pada Senin (15/12) menyetujui pengangkatan Febrio Nathan Kacaribu sebagai komisaris perseroan, menggantikan Suminto yang mendapat penugasan baru sebagai anggota dewan komisioner Lembaga Penjamin Simpanan. Febrio sendiri saat ini menjabat sebagai direktur jenderal strategi ekonomi dan fiskal (DJSEF) di Kementerian Keuangan.
• $KETR: Pemegang saham Ketrosden Triasmitra, PT Gema Lintas Benua, menjual ~57,4 juta saham KETR dengan harga rata–rata 1.475 rupiah per lembar atau senilai total ~84,6 miliar rupiah pada 10 Desember 2025. Dalam keterbukaan informasi terpisah, PT Gema Lintas Benua melaporkan telah membeli 20 juta saham KETR di harga 1.260 rupiah per lembar dan menjual 1 juta saham KETR di harga 1.550 rupiah per lembar, masing–masing pada 12 Desember 2025. Setelah transaksi–transaksi ini, porsi kepemilikan langsung PT Gema Lintas Benua di KETR turun dari 26,44% menjadi 25,09%.
• $KOTA: Bisnis melaporkan bahwa DMS Propertindo telah mengakuisisi villa The Leaf Jimbaran di Bali senilai 200 miliar rupiah, dengan pembiayaan berasal dari grup perseroan dan fasilitas utang bank. Manajemen KOTA menargetkan aset dengan luas lahan ~11.700 meter persegi dan luas bangunan 4.943 meter persegi tersebut dapat memberikan tambahan recurring income sebesar 25 miliar rupiah per tahun. Sebagai konteks, pendapatan perseroan selama 2024 adalah 29 miliar rupiah. Nantinya, villa tersebut akan di–rebranding menjadi The Leaf Indies Jimbaran, dengan pengelolaan operasional akan dilakukan oleh manajemen internal melalui Accola Hotel Indonesia.
• $FUTR: Pengendali baru Futura Energi Global, PT Aurora Dhana Nusantara, berencana melaksanakan penawaran tender wajib atas ~22,55% saham FUTR dengan harga 79 rupiah per lembar. Harga tersebut -89,5% lebih rendah dari harga saham FUTR per Selasa (16/12) di 750 rupiah per lembar, tetapi lebih tinggi dibandingkan saat PT Aurora Dhana Nusantara mengakuisisi 45% saham FUTR dengan harga 11 rupiah per lembar pada September 2025. Penawaran tender wajib ini akan berlangsung pada 17 Desember 2025–15 Januari 2026.
• $TPIA: Direktur Chandra Asri Pacific, Raymond, membeli 200.000 saham TPIA dengan harga rata–rata 7.100 rupiah per lembar atau senilai total ~1,4 miliar rupiah pada 12 Desember 2025. Setelah transaksi ini, porsi kepemilikan langsung Raymond di TPIA naik, tetapi masih di kisaran 0%.

Top Gainer 🔥

$EMTK	$SMDR	$DSSA	$UNVR
+8,89%	+6,25%	+6,10%	+5,04%

Top Loser 🤕

$FILM	$TOWR	$AUTO	$TINS
-10,00%	-4,39%	-4,00%	-3,94%

 🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui…

• Presiden Prabowo Subianto pada Senin (15/12) mengatakan bahwa wilayah yang dilanda banjir di Sumatra diperkirakan akan kembali normal dalam 2–3 bulan ke depan. Pemerintah pun akan membentuk badan atau gugus tugas untuk mengawasi pembangunan kembali daerah yang terdampak, termasuk rencana pembangunan 2.000 rumah. Anggaran negara untuk pembangunan kembali telah disiapkan, dengan sebagian dana bersumber dari efisiensi yang diterapkan pada awal 2025. Presiden Prabowo juga menegaskan kembali bahwa Indonesia mampu mengatasi bencana banjir Sumatra tanpa bantuan asing dan tanpa menetapkan banjir tersebut sebagai bencana nasional.
• Wakil Jaksa Agung, Febrie Adriansyah, mengatakan pada Senin (15/12) bahwa pihaknya telah mengidentifikasi 31 pemegang hak atas tanah yang diduga berkontribusi terhadap banjir dan tanah longsor di Sumatra. Para pemegang izin tersebut — yang memiliki lahan di sepanjang sungai di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat — sedang diselidiki atas berbagai pelanggaran kebijakan, termasuk korupsi. Perusahaan yang terbukti melanggar dapat menghadapi sanksi, denda, evaluasi izin, dan kewajiban untuk memulihkan daerah yang terkena dampak. Dalam kesempatan terpisah, Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, mengatakan bahwa pemerintah akan mencabut 22 perizinan berusaha pengolahan hasil hutan (PBPH) karena dianggap tidak mengikuti aturan. Raja Juli menyebut bahwa perizinan yang akan dicabut mencakup pemanfaatan hutan seluas ~1 juta hektare, dengan 116.198 hektare di antaranya berada di Sumatra. Raja Juli belum merinci perusahaan yang akan dicabut perizinannya, sembari menambahkan bahwa daftar lengkapnya akan dicantumkan dalam surat keputusan yang akan diterbitkan.
• Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, mengatakan bahwa pihaknya akan berkomunikasi dengan Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia terkait sentralisasi penempatan devisa hasil ekspor dari sumber daya alam (DHE SDA) pada himpunan bank milik negara (Himbara), yang diwacanakan oleh pemerintah dalam revisi peraturan penempatan DHE SDA. Pernyataan Dian muncul setelah Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) meminta pemerintah mengkaji ulang wacana sentralisasi DHE SDA ke Himbara karena dapat berdampak signifikan terhadap bank–bank swasta nasional. Wakil Ketua Umum Perbanas, Lani Darmawan, mengatakan bahwa revisi tersebut dapat mengurangi dana valas di bank–bank non–Himbara, meski Lani menekankan bahwa dampak ke depan akan sangat bergantung pada kebutuhan kredit nasabah.
• Menteri Informasi India, Ashwini Vaishnaw, mengatakan bahwa pemerintah India telah mengizinkan ekspor batu bara domestiknya seiring surplus pasokan di pembangkit listrik. Dalam kebijakan ini, pembangkit listrik di India yang memiliki pasokan batu bara diizinkan untuk mengekspor hingga 50% dari alokasinya. Kebijakan ini muncul di tengah pelemahan pembangkitan listrik berbasis batu bara di India. Adapun selama 9M25, volume ekspor batu bara Indonesia ke India menurun -12% YoY.
• Kementerian ESDM mengatakan pada Selasa (16/12) bahwa pemerintah akan melelang 629.000 ton bauksit hasil sitaan di Kepulauan Riau, dengan proses penawaran akan dibuka pada 16–22 Desember 2025. Potensi pendapatan negara dari lelang ini diperkirakan mencapai 200 miliar rupiah. Ke depannya, pemerintah akan melelang stok mineral lain hasil sitaan, termasuk nikel dan batu bara.
• Petrosea ($PTRO) mendirikan perusahaan baru bernama PT Kinarya Medika Selaras yang akan bergerak di bidang layanan dan aktivitas kesehatan manusia dan sosial, serta bidang aktivitas profesional, ilmiah, teknis dan perdagangan eceran. PTRO menjelaskan bahwa pendirian anak usaha ini akan memperkuat dukungan operasional sekaligus mendukung strategi pengembangan dan diversifikasi usaha perseroan.
• Direktur Utama Mandiri Herindo Adiperkasa ($MAHA), Yenny Hamidah Koean, membeli ~11,2 juta saham MAHA dengan harga rata–rata ~178 rupiah per lembar atau senilai total ~2 miliar rupiah pada 12 Desember 2025. Setelah transaksi ini, porsi kepemilikan langsung Yenny Hamidah Koean di MAHA naik dari ~8,99% menjadi ~9,06%.
• Pengendali Victoria Insurance ($VINS), Victoria Investama ($VICO), membeli ~92,9 juta saham VINS dengan harga rata–rata 140 rupiah per lembar atau senilai total ~13 miliar rupiah pada 12 Desember 2025. Setelah transaksi ini, kepemilikan VICO di VINS naik dari 79,4% menjadi 80,64%.
• Raja Roti Cemerlang ($BRRC) dalam klarifikasi kepada BEI mengatakan bahwa informasi terkait rencana aksi korporasi yang beredar di pemberitaan media massa adalah bagian dari proses keterbukaan informasi yang dilakukan Triple B selaku lead advisor aksi korporasi untuk kebutuhan ekspansi, bukan dari keterangan resmi perseroan. Pernyataan BRRC muncul setelah Triple B mengonfirmasi adanya minat serius dari 2 pemain besar di industri makanan dan minuman (F&B) untuk bergabung dalam ekspansi bisnis BRRC.

👓 Cara Memilih Emiten Menggunakan Keystat Stockbit ala Robertgunawankeren

“Ada hint bahwa cash–nya kuat, suatu good sign bahwa management pintar mengelola perusahaan.” — Robertgunawankeren

Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini

Robertgunawankeren membedah proses pemilihan saham lewat Keystat Stockbit dengan studi kasus ARCI, emiten emas yang secara valuasi tampak “mahal” namun justru dipilih karena kekuatan manajemen dan mesin kasnya. Dengan keyakinan bahwa emas masih punya ruang kenaikan signifikan, ia menunjukkan bagaimana membaca PER, PBV, price to cashflow, hingga free cash flow untuk membedakan laba yang benar–benar nyata dari yang sekadar kosmetik, serta mengapa saham komoditas siklikal tidak bisa dinilai dengan kacamata value investor konservatif. Pendekatannya tajam, apa adanya, dan sering berlawanan dengan logika umum — ringkasan ini hanya pintu masuk, karena pemahaman utuh tentang cara berpikirnya baru terasa jika membaca versi lengkapnya.

Copyright 2025 Stockbit, all rights reserved.

Disclaimer:

Konten ini ditulis oleh PT Stockbit Sekuritas Digital (“Stockbit”), perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual saham tertentu. Always do your own research.

Selanjutnya, semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing–masing nasabah.

Domain resmi Stockbit adalah https://stockbit.com/ dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri @Stockbit.com.

Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak–pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak–pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.