.png)
Daily Market Performance 🚀
IHSG | Foreign Flow | Kurs USD/IDR | Gold |
| 8.661 +0,46% | +Rp283,9 miliar | 16.640 -0,21% | 4.343 +0,70% |
Oil | Coal | CPO | Nickel |
| 61,4 +0,13% | 106,4 -2,16% | 4.020 -1,06% | 14.626 -0,18% |
đź‘‹ Stockbitor!
Banjir yang menimpa Sumatra pada akhir bulan November 2025 memicu pemerintah untuk melakukan investigasi atas segala bentuk pelanggaran/penyalahgunaan kawasan di pulau Sumatra. Berikut rangkuman kami mengenai langkah–langkah yang telah diambil oleh pemerintah:
Potensi Pencabutan Izin dan Penghentian Operasional
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, mengatakan pada Jumat lalu (5/12) bahwa pemerintah akan mencabut izin pertambangan perusahaan yang terbukti melanggar peraturan di Sumatra. Pada Jumat (12/12), Bloomberg melaporkan bahwa Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah menyegel lokasi yang terkait dengan tiga entitas pemegang hak lahan di Sumatra Utara sehingga total entitas yang berada dalam proses investigasi atas dugaan pembalakan liar dan penyalahgunaan kawasan hutan menjadi 11.
Beberapa perusahaan sendiri dilaporkan telah diberhentikan sementara operasionalnya, mencakup entitas usaha United Tractors ($UNTR) PT Agincourt Resources, perusahaan perkebunan milik negara PT Perkebunan Nusantara III, dan pengembang pembangkit listrik tenaga air PT North Sumatera Hydro Energy, serta PT Tri Bahtera Srikandi. Selain instruksi penghentian operasional dari pemerintah, terdapat sejumlah emiten yang sebagian operasionalnya terganggu akibat banjir, termasuk Kencana Energi Lestari ($KEEN) dan Energi Mega Persada ($ENRG).
Penyitaan Lahan yang Digunakan secara Ilegal
Pemerintah dilaporkan telah menyita lahan seluas 3,77 juta hektare dari target penyitaan 4 juta hektare lahan kawasan hutan yang digunakan secara ilegal untuk pertambangan dan perkebunan kelapa sawit. Dari jumlah lahan yang telah disita, sekitar 3,7 juta hektare berasal dari perkebunan kelapa sawit, sementara lebih dari 5.300 hektare berasal dari pertambangan.
Pemberian Denda
Staf ahli Kejaksaan Agung, Barita Simanjuntak, mengatakan pada Senin (8/12) bahwa pemerintah telah memerintahkan 71 perusahaan kelapa sawit dan pertambangan untuk membayar denda senilai total 38,62 triliun rupiah karena beroperasi secara ilegal di kawasan hutan. Barita tidak merinci lebih lanjut terkait identitas perusahaan yang dikenakan denda.
Adapun kementerian ESDM telah menetapkan nominal denda bagi penambang yang menggunakan lahan hutan secara ilegal, dengan rincian: 1) nikel 6,5 miliar rupiah per hektare; 2) bauksit: 1,76 miliar rupiah per hektare; 3) timah 1,25 miliar rupiah per hektare, dan 4) batu bara 354 juta rupiah per hektare. Pemerintah juga menetapkan rumus untuk menghitung total denda dalam Peraturan Pemerintah No. 45/2025, dengan mempertimbangkan total hektare dan durasi pelanggaran.
Key Takeaway
Dalam jangka pendek, penindakan dari pemerintah dan terganggunya operasional akibat banjir berpotensi menimbulkan ketidakpastian (uncertainty) bagi saham–saham komoditas secara umum, terutama komoditas kelapa sawit yang penyebarannya relatif lebih banyak di pulau Sumatra. Namun, kami menilai investor perlu mencermati perkembangan isu ini, khususnya informasi mengenai emiten–emiten yang terdampak. Dalam jangka yang lebih panjang, penindakan operasional ilegal dari pemerintah berpotensi mengurangi suplai komoditas terkait sehingga dapat berdampak positif bagi harga komoditasnya dan menguntungkan emiten yang tidak mempunyai permasalahan legalitas.
đź›’ GMFI Tetapkan Harga Pelaksanaan Rights Issue di Rp69
- $GMFI: Garuda Maintenance Facility mengumumkan penawaran hingga ~90 miliar saham baru dalam rangka rights issue dengan harga pelaksanaan 69 rupiah per saham atau mencapai ~6,2 triliun rupiah. Setiap pemegang 1.000.000.000 saham akan mendapatkan 2.397.134.055 dengan efek dilusi hingga 70,56%. Garuda Indonesia ($GIAA) selaku pemegang saham perseroan akan mengalihkan seluruh haknya kepada PT Angkasa Pura Indonesia (API) melalui perjanjian jual beli, di mana nantinya API akan melaksanakan seluruh haknya melalui inbreng berupa tanah seluas ~972 ribu meter persegi senilai ~5,7 triliun rupiah. Cum rights di pasar reguler dan negosiasi pada 19 Desember 2025, sementara periode perdagangan dan pelaksanaan rights berlangsung dari 29 Desember 2025–9 Januari 2026. Rencana ini telah disetujui pada RUPSLB pada 24 Oktober 2025 dan telah diumumkan pada 18 September 2025.
- $ABMM: ABM Investama dan anak usahanya, PT Cipta Kridatama, memperoleh fasilitas kredit sindikasi senilai 4,2 triliun rupiah yang ditujukan untuk menurunkan beban keuangan serta memperkuat neraca keuangan perseroan. Nilai fasilitas tersebut setara dengan ~36% ekuitas perseroan berdasarkan laporan keuangan September 2025. Fasilitas tersebut juga disertai opsi akordeon senilai 1 triliun rupiah, yang dapat digunakan paling lambat 2 tahun sejak tanggal kejadian.
- $INTP: Indocement Tunggal Prakarsa mencatat penurunan volume penjualan semen secara tahunan sebesar -2% YoY, namun meningkat +3% MoM pada November 2025. Hasil ini membuat volume penjualan semen selama 11M25 turun -5% YoY (vs. 10M25: -5% YoY, 11M24: +9% YoY). Penurunan tersebut dipengaruhi oleh kenaikan harga semen kantong (bag) perseroan di wilayah Jawa, serta keterbatasan pasokan aggregates di Jawa Barat seiring penerapan kebijakan Zero ODOL. Sementara itu, market share INTP tercatat sebesar 29,1% selama 11M25 (vs. 10M25: 29,1%, 11M24: 29,6%). Berdasarkan segmentasinya, volume penjualan semen kantong (bag) dan curah (bulk) masing–masing turun -1% YoY dan -4% YoY pada November 2025.
- $KKGI: Pemegang saham Resource Alam Indonesia pada Jumat (12/12) menyetujui pembagian dividen final tahun buku 2024 senilai ~82,8 miliar rupiah atau 17 rupiah per saham, mengindikasikan dividend yield 5,2% per Jumat (12/12). Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 22 Desember 2025, sementara pembayaran pada 15 Januari 2026. Ini merupakan pembayaran dividen tunai ke–3 KKGI dari laba bersih tahun buku 2024.
- $IMPC: Pemegang saham Impack Pratama Industri, PT Harimas Tunggal Perkasa, menjual 825 juta saham IMPC dengan harga rata-rata ~2.767 rupiah per lembar pada 10–11 Desember 2025. Harga tersebut lebih rendah sekitar -25% dibandingkan harga saham IMPC pada penutupan hari Jumat (12/12) di level 3.680 rupiah per lembar. Total nilai transaksi mencapai ~2,3 triliun rupiah dan ditujukan untuk realisasi investasi serta meningkatkan free float. Setelah transaksi ini, porsi kepemilikan langsung PT Harimas Tunggal Perkasa di IMPC turun dari 40,13% menjadi 38,63%.
- $IATA: Pemegang saham MNC Energy Investments, Karya Pacific Investama, membeli ~1,3 miliar saham IATA dengan harga rata-rata 100 rupiah per lembar pada 8 Desember 2025. Total nilai transaksi mencapai ~126 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, porsi kepemilikan langsung Karya Pacific Investama di IATA naik dari 44,76% menjadi 48,79%.
- $ARCI: Direktur Archi Indonesia, Hidayat Dwiputro Sulaksono, membeli 25,2 juta saham ARCI dengan harga rata-rata 750 rupiah per lembar pada 8 Desember 2025. Total nilai transaksi mencapai 18,9 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, porsi kepemilikan langsung Hidayat Dwiputro Sulaksono di ARCI naik dari 0,003% menjadi 0,103%.
Top Gainer 🔥
$BRMS | $KIJA | $TINS | $DEWA |
| +24,87% | +17,92% | +11,11% | +11,01% |
Top Loser 🤕
$DSSA | $SRTG | $GOTO | $BMRI |
| -3,06% | -2,99% | -2,94% | -2,63% |
 🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui…

- Kontan melaporkan bahwa Patriot Bond jilid kedua sudah selesai ditawarkan oleh Danantara pada akhir pekan lalu dengan nilai sekitar 11 triliun rupiah. Sumber Kontan tidak memperoleh informasi mengenai besaran kupon, tenor obligasi, maupun pembeli obligasi tersebut. Sebelumnya, Bloomberg melaporkan bahwa lengan investasi Danantara, PT Danantara Investment Management, telah mendaftarkan 2 seri obligasi senilai total 12,6 triliun rupiah di KSEI. Adapun CIO Danantara, Pandu Sjahrir, menyampaikan kepada Kontan pada November 2025 bahwa pihaknya berencana menerbitkan Patriot Bond II dengan nilai hingga 15 triliun rupiah pada 2026. Sebagai konteks, Danantara menerbitkan Patriot Bond jilid pertama senilai 50 triliun rupiah pada Oktober 2025 dengan kupon 2% serta tenor 5 dan 7 tahun.
- Volume penjualan semen seindustri turun -1% YoY dan -3% MoM pada November 2025, menurut catatan manajemen Indocement Tunggal Prakarsa ($INTP). Hasil ini membuat volume penjualan semen seindustri turun -3% YoY sepanjang 11M25 (vs. 10M25: -3% YoY, 11M24: +1% YoY), sejalan dengan proyeksi dari INTP dan Semen Indonesia ($SMGR) bahwa volume penjualan seindustri akan terkoreksi sekitar -2,5% hingga -3% YoY pada 2025. Manajemen INTP memperkirakan permintaan bulanan akan melambat hingga awal 1Q26, dipengaruhi oleh kebijakan pembatasan truk menjelang akhir tahun, musim hujan, serta rendahnya belanja anggaran pada awal tahun. Manajemen INTP tetap mempertahankan proyeksi pertumbuhan volume domestik sekitar +1% YoY untuk 2026.
- Reuters melaporkan bahwa Indonesia menargetkan penyelesaian negosiasi tarif dengan Amerika Serikat sebelum akhir tahun. Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan bahwa kedua negara telah sepakat untuk menuntaskan poin-poin yang tercantum dalam Leaders’ Declaration pada 22 Juli lalu. Sebelumnya, seorang pejabat AS menyebut kesepakatan berisiko gagal karena dugaan Indonesia mundur dari komitmen sebelumnya, namun pemerintah Indonesia menegaskan bahwa dinamika negosiasi masih berjalan normal.
- Direktur Utama Bank CIMB Niaga ($BNGA) sekaligus Wakil Ketua Umum Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas), Lani Darmawan, menyampaikan bahwa asosiasi perbankan telah meminta pemerintah untuk mengkaji ulang rencana sentralisasi DHE SDA ke bank-bank Himbara. Lani menilai kebijakan tersebut berpotensi memberikan dampak yang cukup besar bagi bank swasta, seiring berkurangnya dana valuta asing yang ditempatkan di bank non-Himbara. Adapun Lani menekankan bahwa dampaknya di masa mendatang akan sangat bergantung pada kebutuhan kredit valas nasabah mengingat saat ini mayoritas permintaan kredit masih dalam denominasi rupiah. Sebelumnya, Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, menyampaikan bahwa sentralisasi DHE SDA ditujukan untuk memperkuat pengawasan penempatan devisa, sehingga tujuan penambahan pasokan devisa dapat tercapai.
- Bloomberg melaporkan bahwa Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah telah menyegel lokasi yang terkait dengan tiga entitas pemegang hak lahan tambahan di Sumatra Utara, sehingga total entitas yang berada dalam proses investigasi atas dugaan pembalakan liar dan penyalahgunaan kawasan hutan menjadi 11. Menurut laporan, pada salah satu lokasi milik pemegang hak berinisial JAM, pemerintah menemukan sekitar 60 gelondongan kayu, 150 kayu olahan, alat berat, mesin pengolahan kayu, serta satu truk pengangkut kayu yang rusak. Dalam kasus terpisah, empat truk juga ditemukan mengangkut kayu dari lokasi JAM tanpa dokumen legal. Investigasi ini bertujuan untuk memetakan jaringan aktivitas ilegal yang diduga berkaitan dengan banjir bandang dan longsor di Tapanuli Selatan. Kementerian juga telah memanggil 12 entitas untuk dimintai keterangan dengan enam di antaranya sudah hadir, termasuk tiga perusahaan yaitu PT AR, PT MST, dan PBPH PT TN, serta tiga pemegang hak lahan lainnya.
- Reuters melaporkan senat Meksiko pada Rabu (10/12) menyetujui kenaikan tarif impor hingga 50% mulai tahun depan untuk produk yang berasal dari China dan sejumlah negara Asia lainnya yang tidak memiliki perjanjian dagang dengan Meksiko, termasuk Indonesia. Kebijakan ini dilaporkan bertujuan untuk memperkuat industri lokal, meskipun mendapat penolakan dari beberapa kelompok usaha. Sebagian besar produk akan dikenakan tarif hingga 35%, yang meliputi otomotif, suku cadang otomotif, tekstil, pakaian, plastik, dan baja.
- BMI, unit dari Fitch Group, memproyeksikan Bank Indonesia akan menahan suku bunga pada rapat minggu depan sebelum melanjutkan siklus penurunan pada 2026 hingga mencapai 4,25% (vs. level saat ini: 4,75%). Ruang penurunan suku bunga sendiri dinilai terbatas akibat tekanan pada rupiah, yang diperkirakan melemah ke 16.800 rupiah per dolar AS pada akhir 2025 dan 17.000 rupiah per dolar AS pada akhir 2026, seiring pertumbuhan ekspor yang melemah serta risiko fiskal, termasuk potensi penghapusan batas defisit anggaran. BMI juga menilai banjir besar di Sumatera pada bulan November dapat memperburuk kekhawatiran investor, karena pemerintah kemungkinan harus mengalihkan anggaran dari sektor lain untuk membiayai pembangunan kembali dan pemberian bantuan demi menjaga batas defisit. Selain itu, inflasi diproyeksikan melampaui batas atas target BI (1,5%–3,5%) pada awal 2026 akibat low-base effect dan dampak banjir, dengan rata-rata sekitar 3,1% sepanjang tahun 2026.
đź§® Capital Gain atau Dividen?
“Tidak fair rasanya kalau kita tidak lihat sisi sebaliknya, yaitu emiten yang jarang sekali bagi dividen namun capital gainnya tidak main–main.” — Parahitairawan
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini
Perbandingan antara capital gain dan dividen ternyata tidak sesederhana memilih salah satu, karena data 20 tahun menunjukkan bahwa karakter emiten sangat menentukan hasil akhirnya. Ada saham seperti SMSM dan ADMF yang terlihat biasa saja dari kenaikan harga, tetapi total return mereka meledak ketika dividen dimasukkan; sebaliknya, ada STTP yang hampir seluruh cuannya murni dari kenaikan harga karena jarang membagikan dividen. Perbedaan antara close price dan adjusted close price membuat kita melihat bahwa dividen bisa menjadi komponen return yang sangat besar, namun reinvestment laba oleh perusahaan juga dapat menciptakan pertumbuhan harga yang jauh lebih tinggi. Pada akhirnya, capital gain atau dividen bukan soal mana yang lebih benar, tetapi mana yang paling cocok dengan gaya investasimu. Baca selengkapnya untuk memahami angka, contoh, dan insight lengkap yang membuat perbandingan ini jadi lebih jelas!
Sekilas tentang Parahitairawan
Parahitairawan adalah seorang investor dan juga edukator seputar investasi saham. Beliau telah berkecimpung di pasar modal selama hampir 18 tahun. Selain kerap membagikan edukasi lewat Stockbit Stream, Parahitairawan juga aktif menulis buku. Salah satu karya beliau yang paling terkenal adalah “Street Investing, Pendekatan Gaya Jalanan dalam Melakukan Analisis Fundamental Saham.” Tulisan–tulisan Parahitairawan selengkapnya juga bisa kamu baca langsung di sini!
Disclaimer:
Konten ini ditulis oleh PT Stockbit Sekuritas Digital (“Stockbit”), perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual saham tertentu. Always do your own research.
Selanjutnya, semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing–masing nasabah.
Domain resmi Stockbit adalah https://stockbit.com/ dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri @Stockbit.com.
Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak–pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak–pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.

IHSG
Foreign Flow
Kurs USD/IDR
Gold
Oil
Coal
CPO
Nickel
$BRMS
$KIJA
$TINS
$DEWA
$DSSA
$SRTG
$GOTO
$BMRI