💪 Estimasi Kenaikan Rata–rata UMP 2026 Sekitar +5–7% / by Stockbit Snips

Photo by: Stockbit

Daily Market Performance 🚀

IHSG Foreign Flow Kurs USD/IDR Gold
8.677 -0,11%+Rp280,4 miliar16.688 -0,02%4.347 +0,33%
Oil Coal CPO Nickel
60,0 +2,25%106,0 -0,56%3.965 +0,08%14.263 -0,58%

đź‘‹ Stockbitor!

Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, mengatakan kepada Kontan pada Selasa (16/12) bahwa Presiden Prabowo Subianto telah meneken peraturan presiden terkait upah minimum provinsi (UMP) 2026, dengan formulasi kenaikan upah sebesar inflasi + (pertumbuhan ekonomi x alfa). Yassierli menjelaskan bahwa rentang alfa yang digunakan berkisar 0,5–0,9.

Variabel alfa sendiri merupakan indeks tertentu yang mewakili kontribusi tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi atau kabupaten/kota. Sebelumnya, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia, Said Iqbal, mengatakan pada awal Desember 2025 bahwa dalam rancangan peraturan pemerintah (RPP), nilai alfa berada di kisaran 0,3–0,8.

Yassierli menambahkan bahwa perhitungan kenaikan upah minimum akan dilakukan oleh Dewan Pengupahan Daerah untuk kemudian disampaikan sebagai rekomendasi kepada gubernur. Selanjutnya, gubernur di masing–masing daerah akan menetapkan besaran UMP 2026 paling lambat 24 Desember 2025. Yassierli menambahkan, jika pertumbuhan ekonomi daerah terkait tercatat negatif, Dewan Pengupahan Daerah akan mempertimbangkan kenaikan upah berdasarkan inflasi.

Jika hanya mengacu pada estimasi pertumbuhan ekonomi nasional dan data inflasi nasional, rata–rata kenaikan UMP 2026 diperkirakan berada pada kisaran +4,87% hingga +6,95% [lihat tabel di atas].

Dibandingkan beberapa tahun lalu, inflasi selama 2025 cenderung lebih stabil, termasuk inflasi makanan, minuman, dan tembakau yang menjadi kontributor terbesar pada inflasi [lihat grafik di bawah]. Selama 11M25, inflasi indeks harga konsumen (IHK) tercatat di level +2,27% YoY, sementara inflasi makanan, minuman, dan tembakau tercatat di level +2,88% YoY.

Key Takeaway

Menggunakan angka tengah dari estimasi kenaikan rata–rata UMP 2026 di level ~6% dan proyeksi inflasi dari Bank Indonesia untuk 2026 yang masih akan stabil di kisaran 2,5±1%, kenaikan upah secara riil pada 2026 berpotensi tidak setinggi pada 2025. Meski demikian, hal tersebut tidak serta merta berarti negatif bagi keseluruhan daya beli masyarakat, mengingat terdapat faktor–faktor penting lain yang dapat memengaruhi daya beli, seperti: 1) penciptaan lapangan kerja, termasuk jumlah PHK; dan 2) belanja pemerintah yang lebih optimal serta kebijakan pajak dan/atau subsidi.

🤑 BBRI Akan Bagi Dividen Interim dengan Indikasi Yield ~3,7%

  • $BBRI: Bank Rakyat Indonesia akan membagikan dividen interim tahun buku 2025 senilai ~20,6 triliun rupiah atau 137 rupiah per saham, mengindikasikan dividend yield ~3,7% per Rabu (17/12). Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 29 Desember 2025, sementara pembayaran pada 15 Januari 2026.
  • $GOTO: Pemegang saham GoTo Gojek Tokopedia pada Rabu (17/12) menyetujui pengangkatan Hans Patuwo sebagai direktur utama yang baru, menggantikan Patrick Walujo. Pemegang saham juga menyetujui pengunduran diri Ade Mulyana dari posisi direktur, pengunduran diri Pablo Malay dan Winato Kartono dari posisi masing–masing sebagai komisaris, serta menyetujui pengangkatan Andre Soelistyo dan Santoso Kartono sebagai komisaris. Sebelumnya, rencana perubahan pengurus ini telah diumumkan pada 24 November 2025.
  • $DSSA: DealStreetAsia melaporkan bahwa grup Sinar Mas tengah menjajaki penjualan saham minoritas di entitas usaha Dian Swastatika Sentosa, MyRepublic Indonesia, sebagai bagian dari rencana penghimpunan dana sekitar 300 juta dolar AS untuk mendukung ekspansi jaringan, terutama mempercepat pembangunan infrastruktur fiber dan fixed wireless. UBS dikabarkan terlibat sebagai penasihat transaksi, meski prosesnya masih bersifat dinamis. Hingga kini, Sinar Mas dan UBS belum memberikan tanggapan.
  • $SILO: Pengendali Siloam International Hospitals, Sight Investment Company Pte. Ltd., membeli 66,5 juta saham SILO dengan harga rata–rata 2.400 rupiah per lembar atau senilai total 159,6 miliar rupiah pada 15 Desember 2025. Setelah transaksi ini, porsi kepemilikan langsung Sight Investment Company Pte. Ltd. di SILO naik dari 63,46% menjadi 63,97%.
  • $IMPC: Pemegang saham Impack Pratama Industri, PT Harimas Tunggal Perkasa, menjual 180 juta saham IMPC dengan harga rata–rata ~2.992 rupiah per lembar atau senilai total 538,5 miliar rupiah pada periode 15–16 Desember 2025. Setelah transaksi ini, porsi kepemilikan langsung PT Harimas Tunggal Perkasa di IMPC turun dari 38,6% menjadi 38,27%.
  • $MUTU: Mutuagung Lestari berencana menggelar private placement hingga ~314,3 juta saham baru dengan efek dilusi hingga 9,09%. Harga pelaksanaan dan calon investor belum diumumkan, sementara perolehan dana ditujukan untuk pengembangan fasilitas dan kapasitas layanan laboratorium, penguatan operasional dan pengembangan SDM, serta upaya mitigasi terhadap risiko likuiditas. Rencana ini akan dibahas dalam RUPSLB pada 18 Desember 2025.
  • $MDIY: Pengendali Daya Intiguna Yasa, Azara Alpina Sdn. Bhd., mengumumkan pengalihan ~12,7 miliar (50,57%) saham MDIY kepada beberapa pemegang saham tidak langsung dari perseroan, seperti MDIH (Singapore) Pte. Ltd., Suncoast Financial Investments Ltd, Tan Yu Yeh (ultimate beneficial owner perusahaan), dan masyarakat pada 17 Desember 2025. Harga pengalihan sebesar 1.100 rupiah per saham atau senilai total ~14 triliun rupiah. Setelah transaksi ini, porsi kepemilikan Azara Alpina Sdn. Bhd. di MDIY turun dari 50,57% menjadi tidak ada. Di sisi lain, kepemilikan MDIH (Singapore) Pte. Ltd., Suncoast Financial Investments Ltd, Tan Yu Yeh, dan masyarakat masing–masing naik dari 14,67%, 7,19%, 7,48%, dan 13,31% menjadi 35,32%, 23,16%, 14,07%, dan 17,82%. Sebelumnya, Azara Alpina Sdn. Bhd., juga mengalihkan 8,8 miliar (35,14%) saham MDIY dengan harga 1.300 rupiah per saham kepada beberapa pihak yang sama pada Agustus 2025.

Top Gainer 🔥

$ENRG $MAPI $JPFA $MAPA
+7,09%+6,06%+4,53%+4,20%

Top Loser 🤕

$FILM $EMTK $BBYB $SCMA
-9,85%-9,18%-8,47%-7,24%

 🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui…

  • Bank Indonesia pada Rabu (17/12) mempertahankan suku bunga BI Rate di level 4,75%, sejalan dengan ekspektasi konsensus. Lending facility dan deposit facility juga dipertahankan di 5,5% dan 3,75%.
  • Bank Indonesia mencatat bahwa pertumbuhan kredit perbankan meningkat ke +7,74% YoY per November 2025 (vs. Oktober 2025: +7,36% YoY), tetapi lebih rendah dibandingkan target 2025 yang telah di–downgrade dari Bank Indonesia di kisaran +8–11% YoY. Permintaan kredit terindikasi belum kuat, dipengaruhi oleh sikap wait and see dari pelaku usaha, optimalisasi pembiayaan internal oleh korporasi, serta penurunan suku bunga kredit yang masih lambat. Fasilitas pinjaman yang belum dicairkan (undisbursed loan) pada November 2025 masih besar, yakni mencapai 2.509,4 triliun rupiah atau 23,18% dari plafon kredit yang tersedia. Bank Indonesia pun memperkirakan pertumbuhan kredit selama 2025 akan berada pada batas bawah kisaran target dan akan meningkat pada 2026.
  • Direktur BEI, Jeffrey Hendrik, mengatakan pada Rabu (17/12) bahwa pihaknya bersama self–regulatory organization lainnya telah bertemu langsung dengan pimpinan penyedia indeks MSCI di New York, AS pada pekan lalu untuk membahas wacana perubahan metodologi perhitungan free float bagi saham emiten Indonesia. Sebelumnya, MSCI mengumumkan tengah meminta masukan kepada para pelaku pasar terkait rencana untuk menggunakan Monthly Holding Composition Report yang dipublikasikan oleh KSEI sebagai tambahan referensi dalam menghitung free float saham emiten Indonesia. Jeffrey menyebut bahwa BEI menghormati kewenangan dari penyedia indeks MSCI, tetapi meminta agar wacana MSCI tidak diskriminatif dan juga berlaku universal ke sejumlah indeks global negara lain.
  • Biro statistik tenaga kerja AS mencatat bahwa non–farm payrolls pada November 2025 bertambah sebanyak 64 ribu (vs. Oktober 2025: turun 105 ribu), melampaui ekspektasi konsensus di level 50 ribu. Sementara itu, tingkat pengangguran di AS pada November 2025 naik ke level 4,6% (vs. September 2025: 4,4%), melampaui ekspektasi konsensus di level 4,4% dan menandai level tertinggi sejak September 2021. Dalam data terpisah, biro sensus AS mencatat bahwa penjualan ritel di AS flat secara bulanan pada Oktober 2025 (vs. September 2025: +0,1% MoM), lebih rendah dibandingkan ekspektasi konsensus di level +0,1% MoM. Meski demikian, penjualan ritel inti — yang digunakan untuk menghitung pertumbuhan ekonomi — naik +0,8% MoM (vs. September 2025: -0,1% MoM) dan melampaui ekspektasi konsensus di level +0,4% MoM.
  • Bangun Kosambi Sukses ($CBDK) mendirikan entitas usaha baru bernama PT Samudra Mega Utama, yang akan bergerak di bidang real estate. CBDK menjelaskan bahwa pendirian entitas usaha ini merupakan strategi pemekaran kegiatan usaha perseroan, terutama dalam bidang real estate di kawasan PIK 2.
  • SLJ Global ($SULI) berencana menggelar private placement hingga ~632,1 juta saham baru dengan efek dilusi hingga 9,09%. Harga pelaksanaan dan calon investor belum diumumkan, sementara perolehan dana ditujukan untuk peningkatan modal kerja, perbaikan mesin, serta penambahan kapasitas produksi. Rencana ini akan dibahas dalam RUPSLB pada 19 Desember 2025.
  • Komisaris Cikarang Listrindo ($POWR), Iwan Putra Brasali, membeli ~2,9 juta saham POWR dengan harga rata–rata 695 rupiah per lembar atau senilai total ~2 miliar rupiah pada 11 Desember 2025. Setelah transaksi ini, porsi kepemilikan langsung Iwan Putra Brasali di POWR naik dari 0,0081% menjadi 0,0266%.
  • Pemegang saham Adhi Karya ($ADHI) pada Selasa (16/12) menyetujui pengangkatan Moeharmein Zein Chaniago sebagai direktur utama yang baru, menggantikan Entus Asnawi Mukhson. Sebelumnya, Moeharmein Zein Chaniago menjabat sebagai wakil direktur utama di PT Hutama Karya. Pemegang saham ADHI juga menyetujui pengangkatan Amelia Tetriana ke jajaran komisaris.

🪨 Hal Yang Perlu Diketahui Investor Batu Bara

“Emiten dengan risiko tertinggi terhadap bea ekspor & DHE SDA. Karena selama ini Revenue ITMG juga dibantu oleh Pendapatan lain-lain.” — husin1030

Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini

Regulasi baru soal bea ekspor batubara 1–5% dan pengetatan aturan DHE SDA berpotensi mengubah peta risiko emiten batubara, dan artikel ini membedahnya dengan sangat praktis: siapa yang paling aman, siapa yang paling rentan. Intinya, emiten dengan penjualan domestik kuat, kas besar, dan PLTU sendiri akan jauh lebih tahan banting dibanding yang bergantung penuh pada ekspor dan ASP tinggi. PTBA muncul sebagai yang paling defensif, disusul DSSA dan AADI berkat perlindungan PLTU dan likuiditas kuat. Di sisi lain, emiten dengan ekspor dominan tanpa mitigasi domestik menghadapi tekanan laba paling besar, dengan ITMG berada di posisi risiko tertinggi. Ringkasan ini memberi kerangka berpikir jelas untuk menilai ulang portofolio batubara di tengah perubahan aturan. Baca selengkapnya jika ingin tahu logika lengkap di balik tiap peringkat dan implikasinya bagi strategi investasimu!

Copyright 2025 Stockbit, all rights reserved.

Disclaimer:

Konten ini ditulis oleh PT Stockbit Sekuritas Digital (“Stockbit”), perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual saham tertentu. Always do your own research.

Selanjutnya, semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing–masing nasabah.

Domain resmi Stockbit adalah https://stockbit.com/ dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri @Stockbit.com.

Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak–pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak–pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.