🏠 Lippo Karawaci Jual LMIRT kepada Tokyo Century Corp / by Stockbit Snips

3 Desember 2021

Source: Stockbit

Daily Market Performance 🚀

IHSG

6.539

-0,69%

Coal

155,0

-1,27%

Crude Oil

68,41

+2,47%

Gold

1.770

+0,05%

CPO

5.173

-0,84%

Nickel

20.067

+0,08%

Anak perusahaan tidak langsung yang sepenuhnya dimiliki oleh PT Lippo Karawaci ($LPKR), Bridgewater International Ltd. (BIL), menjual 874,91 juta unit kepemilikan (11,4%) Lippo Malls Indonesia Retail Trust (LMIRT), kepada Tokyo Century Corp seharga 67,37 juta dolar Singapura (~Rp708,8 miliar). Tokyo Century Corporation adalah perusahaan investasi asal Jepang dengan aset hampir USD 50 miliar. 

Setelah penjualan tersebut, BIL masih memiliki 3,6 miliar unit kepemilikan di LMIR Trust, setara dengan 46,97%, dari yang sebelumnya sebesar 58,37%. Sementara itu, LPKR masih menjadi pemegang saham pengendali LMIR Trust, dengan kepemilikan tidak langsung sebesar 3,63 miliar unit kepemilikan (setara 47,29%) melalui BIL dan LMIRT Management.

Penjualan ini akan menyebabkan dekonsolidasi LMIRT dari LPKR, karena kepemilikan LPKR turun di bawah 50% dari yang sebelumnya 58,69%. 

LMIR Trust merupakan Real Estate Investment Trust (REIT) yang melantai di bursa Singapura (SGX). LMIRT memiliki portfolio dengan valuasi sebesar 1.791,5 juta dolar Singapura (setara Rp18 triliun) yang terdiri dari 29 properti yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Bali, dan Sulawesi. Beberapa properti yang dimiliki oleh LMIRT adalah Lippo Mall Puri, Lippo Mall Kemang, dan Lippo Mall Kuta.

Key Takeaway

Penjualan ini akan memberi dana segar LPKR dan akan menyebabkan dekonsolidasi angka performa LMIRT dari LPKR. Yang akan dihitung hanya performa LMIRT sesuai kepemilikan dari LPKR, yang akan masuk ke dalam akun "laba dari entitas asosiasi" pada laporan laba rugi LPKR.

 

Berdasarkan laporan keuangan 9M 2021, LMIRT mencetak pendapatan sebesar 124,2 juta dolar Singapura (~Rp1,3 triliun), atau setara 11,9% dari total pendapatan LPKR sebesar 10,95 triliun rupiah.


Berita Korporasi

🌞 TBS Energi Investasi $8 Juta pada Renewable Energy

Source: TobaBara

  • $TOBA: TBS Energi Utama, melalui anak usahanya PT Toba Bara Energi, berinvestasi pada perusahaan Singapura di bidang renewable energy, Solar United Network (SUN). TOBA membeli 523.703 lembar saham SUN dengan nilai 8 juta dolar AS (~Rp115,2 miliar).

  • $PPRE: PP Presisi meraih kontrak baru sebesar 504 miliar rupiah dari proyek pengembangan pertambangan nikel Weda Bay, Halmahera, Maluku Utara. Dengan tambahan kontrak baru ini, PPRE telah membukukan kontrak baru senilai 5,3 triliun rupiah pada tahun ini.

  • $PTRO: Petrosea meraih kontrak baru senilai 100 juta dolar AS (~Rp1,44 triliun) dari proyek tambang bauksit di Kalimantan Barat. Kontrak dengan jangka waktu 5 tahun tersebut didapat dari PT Mekko Metal Mining dan PT Perkasa Investama Mineral.

  • $DMAS: Puradelta Lestari akan membagikan dividen interim sebesar 578,38 miliar rupiah, atau setara 12 rupiah per lembar saham. Cum date dividen pada tanggal 9 Desember 2021, dengan pembayaran dividen pada tanggal 23 Desember 2021.


Musim Laba Q3 2021

🕷️ CENT & TOWR 9M21

Source: Stockbit

Selama Juli sampai dengan September 2021 (Q3 2021), perusahaan di sektor menara telekomunikasi mengalami perubahan performa apabila dibandingkan dengan Q3 2020. Berikut adalah rinciannya::

  • $CENT: Rugi bersih Centratama Telekomunikasi Indonesia membaik +12,5% pada Q3 2021 (YoY). Hal ini didorong oleh naiknya pendapatan (+3,1%) dan turunnya beban pokok penjualan (-3,6%). 

     

    Namun, secara kumulatif pada 9 bulan pertama tahun 2021 (9M21), rugi bersih CENT membengkak -251,6% (YoY), dari -83 miliar rupiah menjadi -292 miliar rupiah. Meskipun pendapatan tumbuh +11,3%, beban lainnya naik +647,5%, didorong kerugian selisih kurs yang melonjak dari 23 juta menjadi 107 miliar rupiah . (IDX)

  • $TOWR: Laba bersih Sarana Menara Nusantara naik +46,6% pada Q3 2021 (YoY). Hal ini didorong oleh peningkatan pendapatan (+12,0%), turunnya beban usaha (-21,9%) dan beban pokok penjualan (-5,5%). 

     

    Sehingga, secara kumulatif pada 9 bulan pertama tahun 2021 (9M21), laba bersih TOWR naik +35,2% (YoY), dari 1,9 triliun rupiah menjadi 2,6 triliun rupiah. Hal ini didorong oleh peningkatan pendapatan (+9,2%). Selain itu, kerugian selisih kurs sebanyak 231 miliar rupiah dapat diubah menjadi keuntungan sebesar 35 miliar rupiah di 9M21. Beban keuangan juga dapat dipangkas sebesar -10,2%. (IDX)


Saham Top Gainer Hari Ini 🔥

$HRUM

+8,81%

$SMRA

+4,27%

$MPMX

+7,60%

$BRIS

+3,59%

Saham Top Loser Hari Ini 🤕

$LINK

-3,02%

$INDY

-2,56%

$DSNG

-2,86%

$LSIP

-2,49%

Performa Sektor Hari Ini 📊


Other News

🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui...

  • PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo), anak usaha Sarana Menara Nusantara ($TOWR), mengeluarkan 3 seri obligasi dengan jumlah pokok Rp3,349 triliun. Obligasi tersebut memiliki tenor 1 - 5 tahun, dengan kupon 3,6% - 6,1%, berbeda berdasarkan seri.

  • PT Golden Energy Mines ($GEMS), melalui anak usahanya PT Borneo Indobara, meraih pinjaman dari Bank Mandiri ($BMRI) senilai 50 juta dolar AS (~Rp720,5 miliar) dengan tenor 5 tahun.

  • PT Bentoel Internasional Investama ($RMBA), melalui anak usahanya  PT Bentoel Prima, menjual aset berupa mesin yang sudah tidak digunakan untuk operasional. Aset yang terjual senilai Rp92,92 miliar  tersebut dibeli oleh pihak afiliasi, yaitu British American Tobacco (BAT) Bangladesh.

  • Erajaya Swasembada ($ERAA), melalui anak usahanya Erajaya Beauty & Wellness (EBW), membentuk Joint Venture (JV) dengan CARiNG Pharmacy Retail Management untuk membangun bisnis farmasi. Hasil JV ini akan menghasilkan farmasi bernama Apotek Wellings. CARiNG Pharmacy adalah salah satu jaringan apotek terbesar di Malaysia


Stockbitor Spotlight

Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini

⚖️ Belajar Tentang Merger dan Akuisisi dari Philip Fisher

Photo by: stockbit

"Hati-hati jika perusahaan memilih mengalokasikan modalnya untuk akuisisi tapi tidak secara integrasi vertikal. Bisa jadi perusahaan tersebut sudah tidak pede dengan bisnis yang mereka jalankan. Apalagi jika dana yang digunakan bersumber dari penerbitan utang atau tambahan modal dari pemegang saham yang dihimpun lewat private placement atau right issue (sehingga terjadi dilusi)." —Rajopangulu

Merger dan akuisisi merupakan salah satu aksi korporasi yang lumrah dilakukan oleh perusahaan dengan beragam tujuan. Mulai dari memperbesar cakupan pasar, meningkatkan operasional, hingga untuk diversifikasi bisnis. Meskipun dapat menjadi salah satu alternatif untuk memperluas usaha perusahaan, merger dan akuisisi ini juga berpotensi menurunkan nilai bagi pemegang saham di masa yang akan datang, jika tidak dilakukan secara hati-hati dan terukur. Nah, kali ini rajopangulu mengulas terkait merger dan akuisisi dari sudut pandang seorang Philip Fisher. Yuk, simak selengkapnya di tulisan berikut ini!

Sekilas tentang Rajopangulu

Rajopangulu adalah seorang quality investor yang mulai berinvestasi di Pasar Modal sejak tahun 2015. Dalam berinvestasi, beliau menggunakan strategi “Owning the small/mid but quality companies at reasonable price for the long term”. Rajopangulu kerap kali membagikan konten edukasi terkait strategi quality investing, mindset dan prinsip sukses dalam berinvestasi di Stream Stockbit.


Subscribe Stockbit Snips di sini untuk dapat berita pasar saham terhangat setiap hari di email kamu.


Penulis: Rahmanto Tyas Raharja
Editor: Vivi Handoyo Lie, Calvin Kurniawan, Bayu Santoso, Astrid Rahadiani, Almer Dzaki, Michael Owen Kohana