šŸ“ˆ PTRO Proyeksikan EBITDA Tumbuh +70% CAGR pada 2024–2026F / by Stockbit Snips

Photo by: Company Presentation

Daily Market Performance šŸš€

IHSG Foreign Flow Kurs USD/IDR Gold
8.071 +0,34%-Rp1,42 triliun16.588 -0,13%3.905 +0,20%
Oil Coal CPO Nickel
65,0 -0,55%109,7 -0,45%4.457 +1,57%15.184 -0,33%

šŸ‘‹ Stockbitor!

Petrosea ($PTRO) dalam keterbukaan informasi terkait materi public expose memproyeksikan EBITDA konsolidasi pada 2026F akan mencapai 306 juta dolar AS, lebih tinggi +61% dibandingkan estimasi Stockbit yang kami tuliskan dalam Unboxing Sektor Kontraktor Pertambangan. Secara keseluruhan, pendapatan dan EBITDA perseroan masing–masing diproyeksikan akan naik dengan CAGR +42% dan +70% pada 2024–2026F. Berikut beberapa catatan penting kami terkait proyeksi kinerja dari PTRO:

Perseroan memperkirakan pendapatan akan tumbuh +43% YoY menjadi 991 juta dolar AS pada 2025F dan +41% YoY 1,4 miliar dolar AS pada 2026F. Adapun EBITDA konsolidasi diproyeksikan akan tumbuh lebih tinggi, +91% YoY menjadi 203 juta dolar AS pada 2025F dan +51% YoY menjadi 306 juta dolar AS pada 2026F. Sebagai konteks, proyeksi pendapatan pada 2025F dan 2026F yang disampaikan perseroan masing–masing lebih tinggi +9% dan +45% dibandingkan estimasi Stockbit, sementara proyeksi EBITDA pada 2025F dan 2026F masing–masing lebih tinggi +21% dan +61% dibandingkan estimasi Stockbit.

PTRO mendasarkan proyeksi pertumbuhan pendapatan dan EBITDA atas pertumbuhan organik dan kontribusi grup HBS dan grup Hafar yang diakuisisi pada tahun ini. Kontribusi keduanya diperkirakan akan mendorong naik margin EBITDA PTRO pada 2026F menjadi 22%, dibandingkan estimasi 21% jika tanpa akuisisi. Grup HBS sendiri bergerak di bidang solusi layanan jasa pertambangan dan konstruksi di Papua Nugini, sementara grup Hafar merupakan perusahaan di bidang engineering, procurement, construction, and installation lepas pantai.

Sinergi Grup HBS: Ekspansi Regional, Margin EBITDA Lebih Baik

Perseroan menjelaskan bahwa akuisisi grup HBS memperluas jejak PTRO ke Papua Nugini dengan memanfaatkan basis operasi dan jaringan pelanggan grup HBS, seperti Newmont, St. Barbara dan Harmony Gold. Selain itu, PTRO berencana mengoptimalkan sisi pendanaan, SDM, dan procurement melalui ekosistem internalnya. PTRO memperkirakan margin EBITDA dari HBS akan mencapai 30% pada 2026F, lebih tinggi dibandingkan proyeksi margin EBITDA PTRO sebelum akuisisi di level 21% pada 2026F. Sebagai konteks, PTRO telah mengumumkan rencana akuisisi 100% saham Grup HBS pada 1 Agustus 2025 dengan total nilai transaksi sebesar 25,8 juta dolar AS atau ~429,3 miliar rupiah.

Sinergi Grup Hafar: Ekspansi Bisnis Offshore Industri Migas

PTRO menjelaskan bahwa akuisisi grup Hafar bertujuan untuk membuka peluang usaha baru bagi perseroan ke bisnis offshore EPCI dan pelayaran — khususnya kapal tongkang untuk pemasangan pipa — sekaligus mendapatkan akses jaringan ke klien utama industri migas dan LNG, seperti Pertamina dan Petronas. Sama seperti HBS, PTRO berencana mengoptimalkan sisi pendanaan, SDM, dan procurement. Perseroan juga memproyeksikan bahwa margin EBITDA dari grup Hafar akan mencapai 34% pada 2026F. Sebagai konteks, PTRO melalui anak usahanya, PT Petrosea Engineering Procurement Construction, mengumumkan akuisisi 51% di 2 entitas usaha grup Hafar pada 15 Agustus 2025 dengan nilai transaksi sebesar ~400 miliar rupiah, sementara 49% sisanya diakuisisi oleh Rukun Raharja ($RAJA) senilai 384 miliar rupiah.

Key Takeaway

Kami menilai positif rilis proyeksi kinerja ini, mengingat sebelumnya belum terdapat informasi mengenai kontribusi perusahaan–perusahaan yang diakuisisi, seperti potensi tambahan pendapatan, profil margin dan jaringan klien yang dimiliki. Spesifik mengenai margin, kami menilai bahwa margin EBITDA kedua perusahaan yang >30% pada 2026F merupakan level yang relatif tinggi, sehingga dapat memberikan dampak positif terhadap margin EBITDA PTRO secara keseluruhan. Kami melihat bahwa potensi tambahan EBITDA dari kedua akuisisi ini akan melebihi dampak kenaikan beban keuangan (dari pembiayaan akuisisi), sehingga masih berdampak positif terhadap laba bersih perseroan.

šŸ’‰ PIPA: Calon Pengendali Baru Akan Injeksi Aset Rp3 T

  • $PIPA: Sekretaris Perusahaan Multi Makmur Lemindo, Kevin Mayola, mengatakan pada Rabu (1/10) bahwa calon pengendali baru perseroan, Morris Capital Indonesia, akan melakukan injeksi aset senilai 3 triliun rupiah. Kevin menyebut bahwa injeksi aset tersebut akan menjadi modal utama bagi PIPA untuk ekspansi bisnis dari hulu ke hilir, terutama yang terkait dengan utilitas migas dan infrastruktur. Kevin menambahkan, proses akuisisi 57% saham PIPA oleh Morris Capital Indonesia telah memasuki tahap akhir, dengan proses due diligence telah mencapai 95% dan ditargetkan akan selesai secepatnya dalam waktu dekat.
  • $FUTR: Futura Energi Global mengatakan dalam klarifikasi kepada BEI bahwa pengendali baru perseroan, PT Aurora Dhana Nusantara (Ardhantara), mengarahkan perseroan untuk menjadi perusahaan holding di bidang energi baru terbarukan (EBT). FUTR menjelaskan bahwa keterlibatan perseroan di bidang usaha ini akan diwujudkan dalam bentuk penyertaan saham pada entitas operasional serta pengembangan struktur permodalan. Ardhantara sendiri melalui entitas usahanya memiliki aset geotermal pada tahap eksplorasi, dengan potensi kapasitas ~220 MW dan investasi awal lebih dari 80 juta dolar AS atau ~1,2 triliun rupiah. Hingga akhir 2025, FUTR menjelaskan bahwa Ardhantara masih akan fokus untuk melaksanakan penawaran tender wajib, serta mempertimbangkan opsi rights issue bagi FUTR.
  • $CUAN: Petrindo Jaya Kreasi berencana menerbitkan obligasi senilai 1,35 triliun rupiah dan sukuk senilai 650 miliar rupiah, dengan perolehan dana ditujukan untuk pemberian pinjaman modal kerja kepada PT Multi Tambangjaya Utama selaku anak usaha perseroan. Obligasi dan sukuk ini — yang masing–masing telah mendapatkan rating idA dan idA(sy) dari Pefindo — akan ditawarkan dalam 2 tenor, yakni 5 tahun (bunga/imbal hasil 8,5%) dan 7 tahun (bunga/imbal hasil 9%).
  • $BREN: Pemegang saham Barito Renewables Energy yang terafiliasi dengan pengendali, Green Era Energy Pte. Ltd., menjual ~86,6 juta saham BREN pada 29 September–1 Oktober 2025 dengan harga rata–rata 8.762 rupiah per saham. Total nilai transaksi mencapai ~758,7 miliar rupiah dan ditujukan untuk menambah free float saham yang beredar di pasar. Setelah transaksi ini, kepemilikan Green Era Energy turun dari ~21,92% menjadi ~21,86%.
  • $AMMN: Komisaris Amman Mineral Internasional, Alexander Ramlie, menjual ~10,4 juta saham AMMN pada 26–30 September 2025 dengan harga rata–rata 6.997 rupiah per lembar. Total nilai transaksi mencapai ~72,6 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, porsi kepemilikan langsung Alexander Ramlie di AMMN turun dari 0,435% menjadi 0,42%.
  • $BUVA: Pengendali Bukit Uluwatu Villa, Hapsoro, menjual ~325 juta saham BUVA pada 26 September 2025 dengan harga rata–rata 450 rupiah per saham. Total nilai transaksi mencapai ~146,3 miliar rupiah. Transaksi ini ditujukan untuk realisasi keuntungan dan menambah free float saham di masyarakat. Setelah transaksi ini, kepemilikan Hapsoro di BUVA turun dari 5,56% menjadi 3,99%.
  • $HUMI: Pemegang saham Humpuss Maritim Internasional, PT Humpuss Transportasi Kimia, menjual ~1,2 miliar saham HUMI dengan harga 50 rupiah per lembar pada 26 September 2025. Total nilai transaksi mencapai ~59,1 miliar rupiah dan ditujukan untuk strategi investasi. Setelah transaksi ini, kepemilikan PT Humpuss Transportasi Kimia di HUMI turun dari 6,55% menjadi tidak ada.

Top Gainer šŸ”„

$BBYB $DEWA $FILM $RAJA
+16,02%+13,61%+8,66%+7,95%

Top Loser šŸ¤•

$EXCL $ESSA $BUKA $SMGR
-3,83%-3,36%-3,33%-3,19%

ā€ŠšŸ”„ Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui…

  • Reuters melaporkan bahwa draft terbaru RUU Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK) tidak lagi memuat ketentuan eksplisit yang memungkinkan DPR untuk merekomendasikan pemberhentian anggota dewan gubernur Bank Indonesia, meski beleid terbaru memuat ketentuan bahwa kinerja bank sentral dan regulator keuangan lainnya akan ditinjau oleh DPR. Meski kewenangan DPR terhadap Bank Indonesia lebih lunak pada draft terbaru, Reuters melaporkan bahwa hal ini tetap dapat menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor terkait risiko campur tangan politik, mengingat DPR saat ini berisi koalisi besar Presiden Prabowo Subianto. Reuters juga melaporkan bahwa RUU versi terbaru memiliki ketentuan yang mewajibkan Bank Indonesia untuk menerapkan ā€œkebijakan dan bauran kebijakan yang menciptakan lingkungan ekonomi yang kondusif bagi pertumbuhan sektor riil dan penciptaan lapangan kerja,ā€ mengonfirmasi laporan sebelumnya terkait rencana perluasan mandat Bank Indonesia. Ketua Komisi XI DPR, Mukhamad Misbakhun, mengatakan kepada Reuters bahwa RUU versi terbaru ini akan dibawa ke rapat paripurna guna disahkan menjadi undang–undang.
  • Harga timah berjangka di London Metal Exchange naik +1,7% menjadi 36.013 dolar AS per ton pada penutupan bursa hari Rabu (1/10), didorong oleh potensi pengetatan pasokan global akibat penindakan tambang ilegal di Indonesia. Dengan kenaikan harga tersebut, Bloomberg melaporkan bahwa harga timah telah melonjak +24% sepanjang tahun ini. Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto pada awal pekan ini memerintahkan pihak berwenang untuk menutup jalur penyelundupan timah yang ditambang secara ilegal dari 1.000 lokasi penambangan di Bangka Belitung.
  • Rapat paripurna DPR pada Kamis (2/10) menyetujui revisi UU No. 19/2003 tentang BUMN sebagai undang–undang. Regulasi baru ini akan mengganti Kementerian BUMN menjadi Badan Pengaturan BUMN (BP BUMN). Selain itu, setidaknya ada 11 poin substansi lain yang diubah dari UU BUMN sebelumnya, seperti larangan rangkap jabatan menteri dan wakil menteri sebagai pejabat BUMN hingga penataan komposisi induk holding investasi dan perusahaan induk operasional pada BPI Danantara.
  • Direktur Utama PT Freeport Indonesia, Tony Wenas, mengatakan pada Kamis (2/10) bahwa rencana divestasi 12% saham PT Freeport Indonesia dari Freeport–McMoRan (NYSE: FCX) kepada pemerintah masih dalam tahap pembahasan di antara para pemangku kepentingan. Sebelumnya, CEO Danantara, Rosan Roeslani, mengeklaim bahwa transaksi ini akan segera rampung dalam waktu dekat, sembari menambahkan bahwa pengalihan saham tersebut akan gratis (free of charge). Meski demikian, CIO Danantara, Pandu Sjahrir, mengatakan kepada Bloomberg bahwa transaksi ini tidak gratis, meski dia tidak merincinya lebih lanjut. Saat ini, pemerintah melalui MIND ID memiliki 51% kepemilikan di PT Freeport Indonesia.
  • Shield On Service ($SOSS) mengumumkan bahwa ALSOK Co., Ltd. membeli ~36 juta saham SOSS dengan harga 590 rupiah per lembar pada 30 September 2025. Total nilai transaksi mencapai ~21,2 miliar rupiah dan ditujukan untuk kepentingan investasi. Setelah transaksi ini, kepemilikan ALSOK Co., Ltd. di SOSS naik dari tidak ada menjadi 4,5%.
  • Boston Furniture Industries ($SOFA) mengumumkan bahwa PT Asia Investment Capital berencana mengakuisisi 70,96% saham perseroan dari pemegang saham existing, yakni Hardy Satya, Yohan Satya, dan Dimas Adiyasa. Transaksi ini masih dalam tahap negosiasi, sehingga nilai transaksi belum diumumkan. Setelah transaksi ini, PT Asia Investment Capital akan menjadi pengendali baru di SOFA.

šŸ’Ŗ 5 Ciri Saham Sehat Menurut Agungsutiyono

"Ingat baik belum tentu sehat, karena masih ada faktor2 lain yang mendukung perusahaan itu sehat dan tergantung dari masing masing investor, tapi secara basic investor melihatnya dari segi ini." – agungsutiyono

Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini

Saham yang baik untuk investasi punya ciri-ciri mendasar yang bisa jadi acuan awal sebelum menanam modal. Beberapa indikator penting antara lain PER di bawah 15, PBV di bawah 1, DER kurang dari 1, ROE sehat di kisaran 10–20%, serta adanya pembagian dividen yang wajar sebagai jaring pengaman. Semua ini membantu kita menilai apakah perusahaan undervalued, efisien, dan tidak terlalu terbebani utang. Meski begitu, setiap investor tetap punya preferensi dan gaya masing-masing dalam memilih emiten. Untuk penjelasan lebih detail dan contoh aplikasinya menurut pengalaman agungsutiyono, baca selengkapnya di sini!

Facebook X (Twitter) Instagram LinkedIn YouTube Stockbit Website
Konten ini ditulis oleh PT Stockbit Sekuritas Digital (ā€œStockbitā€), Perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research.

Selanjutnya, semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah.

Domain resmi Stockbit adalah https://stockbit.com/ dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri @Stockbit.com.

Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.