.png)
Daily Market Performance 🚀
IHSG | Foreign Flow | Kurs USD/IDR | Gold |
| 8.044 -0,21% | -Rp737,4 miliar | 16.610 -0,33% | 3.921 +1,24% |
Oil | Coal | CPO | Nickel |
| 65,6 -0,58% | 110,2 +0,00% | 4.396 +1,01% | 15.235 -0,54% |
👋 Stockbitor!
Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, mengatakan pada Selasa (30/9) bahwa dirinya optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 4Q25 dapat mencapai +5,5% YoY. Pertumbuhan ini, menurut Purbaya, akan terjadi di berbagai sektor (across the board), meski utamanya akan terlihat pada sektor properti — seiring peningkatan penyaluran kredit dari perbankan — serta sektor makanan dan minuman dari meningkatnya aktivitas ekonomi.
Senada dengan Purbaya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, juga menyatakan optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi pada 4Q25, yang menurutnya akan didorong oleh belanja pemerintah termasuk stimulus fiskal selama periode libur Natal dan Tahun Baru senilai ~2 miliar dolar AS atau ~30 triliun rupiah.
Sebagai perbandingan, survei konsensus Bloomberg pada September 2025 memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 4Q25 hanya mencapai +4,7% YoY.
Dalam kesempatan terpisah, Purbaya juga menegaskan bahwa dirinya tidak akan mempertimbangkan pelonggaran limit defisit fiskal hingga perekonomian Indonesia dapat tumbuh lebih cepat dengan belanja yang lebih efisien.
Sementara itu, pada Rabu (1/10), BPS merilis data inflasi dan neraca perdagangan yang melampaui ekspektasi konsensus. Inflasi Indonesia pada September 2025 tercatat sebesar 2,65% YoY (vs. Agustus 2025: 2,31% YoY, September 2024: 1,84% YoY), lebih tinggi dibandingkan ekspektasi konsensus di 2,5% YoY. Sementara itu, inflasi inti tercatat di level 2,19% YoY pada September 2025 (vs. Agustus 2025: inflasi 2,17% YoY, September 2024: inflasi 2,09% YoY), sedikit lebih rendah dari ekspektasi konsensus di 2,2% YoY.
Adapun surplus neraca perdagangan Indonesia tercatat mencapai 5,49 miliar dolar AS pada Agustus 2025 (vs. Juli 2025: 4,17 miliar dolar AS, Agustus 2024: 2,76 miliar dolar AS), melampaui ekspektasi konsensus yang memperkirakan surplus 3,99 miliar dolar AS. Hasil ini didorong oleh pertumbuhan ekspor sebesar +5,78% YoY pada Agustus 2025, melampaui ekspektasi konsensus di level +5% YoY. Sementara itu, impor pada Agustus 2025 turun -6,56% YoY, lebih rendah dari ekspektasi konsensus di level -2% YoY.
Key Takeaway
Kami menilai bahwa data inflasi inti yang masih tergolong rendah dan masih lambatnya laju pertumbuhan kredit menunjukkan bahwa — setidaknya hingga Agustus 2025 — belum terdapat tanda–tanda peningkatan daya beli masyarakat/permintaan. Oleh karena itu, investor perlu memonitor dampak dari berbagai inisiatif pemerintah — seperti injeksi likuiditas, stimulus fiskal, hingga peningkatan belanja pemerintah secara umum — serta pemangkasan suku bunga Bank Indonesia.
Sementara itu, rilis data neraca perdagangan dan pemberitaan government shutdown AS tampak memberikan sentimen positif bagi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, yang pada Rabu (1/10) menguat +0,3% ke level 16.610.
🏦 NISP 8M25: Laba Bersih Bank Only -4% YoY
- $NISP: Bank OCBC NISP mencatat laba bersih bank only sebesar 427 miliar rupiah pada Agustus 2025 (+34% YoY, -4% MoM), sehingga laba bersih bank only selama 8M25 mencapai 3,4 triliun rupiah (-4% YoY). Kinerja laba bersih pada Agustus 2025 didukung oleh: 1) pertumbuhan PPOP (+25% YoY) seiring kenaikan Non–Interest Income menjadi 250 miliar rupiah (vs. Agustus 2024: 9 miliar rupiah); serta 2) pendapatan non–operasional lainnya yang tercatat untung 1,9 miliar rupiah (vs. Agustus 2024: rugi 80 miliar rupiah). Selama 8M25, laba bersih tertekan oleh beban provisi sebesar 158 miliar rupiah (vs. Agustus 2024: pembalikan provisi 500 miliar rupiah), meski PPOP masih tumbuh +14% YoY. Net Interest Income naik +3% YoY selama 8M25, tetapi tren pertumbuhan relatif melandai dibandingkan dengan periode April–Juni 2025 yang berada di kisaran +5–7% YoY.
- $ANTM: Aneka Tambang mengumumkan telah menyetorkan modal sebesar 159,6 juta dolar AS atau ~2,6 triliun rupiah ke anak usahanya, PT Feni Haltim, yang dimiliki bersama konsorsium HongKong CBL Ltd. PT Feni Haltim sendiri tengah membangun smelter RKEF berkapasitas 88.000 ton NPI per tahun. Dalam transaksi ini, HongKong CBL Ltd. juga menambah setoran modal 3,95 triliun rupiah, sehingga porsi kepemilikan ANTM di PT Feni Haltim tidak berubah di level 40%.
- $MMLP: Astra International ($ASII) melalui anak usahanya, PT Saka Industrial Arjaya, mengumumkan bahwa nilai akuisisi Mega Manunggal Property adalah 580,6 rupiah per saham, sehingga total nilai transaksi mencapai 3,3 triliun rupiah. Setelah transaksi ini, PT Saka Industrial Arjaya telah menjadi pengendali baru MMLP dan akan melaksanakan penawaran tender wajib. Sebelumnya, ASII mengumumkan bahwa anak usahanya, PT Saka Industrial Arjaya, telah menandatangani perjanjian untuk mengakuisisi 83,67% saham MMLP dari PT Suwarna Arta Mandiri, Bridge Leed Limited, dan beberapa pemegang saham minoritas lainnya pada 22 Juli 2025.
- $COCO: Wahana Interfood Nusantara mengumumkan bahwa harga pelaksanaan rights issue adalah 100 rupiah per lembar. Dalam aksi korporasi ini, COCO akan menerbitkan ~2,67 miliar saham baru dengan rasio 1:3 dan efek dilusi hingga 75%. Potensi perolehan dana mencapai ~267 miliar rupiah, yang akan digunakan untuk belanja modal guna pengembangan usaha — khususnya di sektor midstream — serta modal kerja. Pengendali perseroan, Mahogany Global Investment Pte. Ltd., akan melaksanakan seluruh haknya serta akan bertindak sebagai pembeli siaga hingga ~868,5 juta saham baru. Cum rights di pasar reguler dan negosiasi pada 8 Oktober 2025, sementara periode perdagangan rights pada 14–20 Oktober 2025.
- $AMMN: Komisaris Amman Mineral Internasional, Alexander Ramlie, menjual 20 juta saham AMMN dengan harga rata–rata 7.675 rupiah per lembar pada 19 September 2025. Total nilai transaksi mencapai ~153,5 miliar rupiah dan ditujukan untuk tujuan penataan kembali jaminan saham. Setelah transaksi ini, kepemilikan Alexander Ramlie di AMMN turun dari 0,462% menjadi 0,435%.
- $DEWA: Pemegang saham Darma Henwa pada Selasa (30/9) menyetujui perubahan jajaran direksi dan komisaris perseroan. Dalam keputusan tersebut, Joseph Lembayung ditunjuk sebagai direktur transformasi digital dan teknologi informasi, jabatan direktur baru untuk mendukung rencana digitalisasi. Selain itu, Wisnu Wahyudin Pettalolo dan Sorimuda Pulungan diangkat sebagai komisaris, sementara Agus Suharyono diangkat menjadi komisaris independen. RUPSLB juga memberhentikan dengan hormat Ashok Mitra dari posisi komisaris dan Kanaka Puradiredja dari posisi komisaris independen.
- $WIFI: Solusi Sinergi Digital mengumumkan telah mendirikan anak usaha baru bernama PT Solusi Sinergi Borneo (SSB), dengan kepemilikan 70% oleh WIFI dan 30% oleh PT Sinergi Integrasi Borneo. SSB akan berfokus pada bidang internet service provider, perdagangan peralatan telekomunikasi, serta perdagangan berbagai jenis barang. Pendirian anak usaha ini ditujukan untuk mendukung ekspansi dan perluasan usaha perseroan.
- $RMKE: Pengendali RMK Energy, PT RMK Investama, menjual 875 juta saham RMKE dengan harga rata–rata 890 rupiah per lembar pada 29–30 September 2025. Total nilai transaksi mencapai ~778,8 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, kepemilikan PT RMK Investama di RMKE turun dari 76,8% menjadi 56,8%.
Top Gainer 🔥
$EMTK | $TINS | $ENRG | $SCMA |
| +24,70% | +18,38% | +18,01% | +17,86% |
Top Loser 🤕
$AKRA | $RAJA | $GGRM | $AMRT |
| -6,20% | -4,73% | -4,29% | -4,15% |
🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui…

- AS resmi mengalami penutupan pemerintahan (government shutdown) per Rabu (1/10) dini hari waktu setempat, seiring gagalnya Senat AS dalam meloloskan RUU anggaran federal. Ini menandai government shutdown AS yang pertama sejak 2018–2019. Government shutdown sendiri dapat menyebabkan beberapa layanan pemerintah AS terhenti sementara.
- Bloomberg melaporkan bahwa OPEC+ mempertimbangkan opsi untuk mempercepat kenaikan produksi minyak ~500.000 barrel per hari dalam pertemuan pada 5 Oktober 2025. Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan laporan Reuters sebelumnya, yang menyebut bahwa OPEC+ dalam pertemuan tersebut kemungkinan besar akan memutuskan peningkatan produksi setidaknya 137.000 barrel per hari mulai dari November 2025. Narasumber Bloomberg mengatakan bahwa OPEC+ dalam pertemuan tersebut akan mempercepat pemulihan produksi atas pemangkasan sukarela sebanyak total ~1,66 juta barrel per hari, yang awalnya ditargetkan baru akan berakhir pada akhir 2026. Salah satu opsi yang dipertimbangkan adalah meningkatkan produksi bulanan sebanyak ~500.000 barrel per hari dalam 3 bulan, meski keputusan akhir mengenai hal ini belum final.
- S&P Global mencatat bahwa Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia melandai ke level 50,4 pada September 2025 (vs. September 2024: 49,2), menandai ekspansi aktivitas pabrik dalam 2 bulan beruntun meski turun dari Agustus 2025 di 51,5 yang menjadi level tertinggi dalam 5 bulan terakhir. Ekonom S&P Global Market Intelligence, Usamah Bhatti, dalam laporannya mengatakan bahwa hasil tersebut didorong oleh peningkatan permintaan baru, meski volume produksi menurun dibandingkan bulan sebelumnya karena perusahaan mencatat penurunan daya beli klien. Bhatti menambahkan bahwa perusahaan–perusahaan percaya diri peningkatan kondisi permintaan pada akhir 3Q25 akan terus berlanjut hingga tahun depan, sementara kepercayaan diri sektor manufaktur terkait output untuk 12 bulan ke depan juga menguat hingga ke posisi tertinggi dalam 4 bulan terakhir.
- S&P Global mencatat bahwa Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur China naik menjadi 51,2 pada September 2025 (vs. Agustus 2025: 50,5; September 2024: 49,3), melampaui ekspektasi konsensus di 50,3 sekaligus menandai level tertinggi sejak Maret 2025. Hasil ini didorong oleh output yang tumbuh pada laju tercepat dalam 3 bulan terakhir, sementara pesanan ekspor baru naik untuk pertama kalinya dalam 6 bulan terakhir. Selain itu, bisnis baru mengalami ekspansi pada laju tercepat sejak Februari 2025, yang mendorong aktivitas pembelian tumbuh dengan kecepatan tertinggi sejak November 2024. Ke depannya, sentimen bisnis membaik di tengah harapan peningkatan penjualan dan produksi, didukung oleh upaya pengembangan bisnis dan kebijakan pemerintah China.
- CEO Danantara, Rosan Roeslani, mengatakan pada Selasa (30/9) bahwa pihaknya akan meluncurkan 33 proyek pengolahan sampah menjadi energi listrik (PSEL), di mana 8 proyek di antaranya akan diluncurkan pada akhir Oktober 2025. Danantara pun akan membuka tender bagi pihak swasta yang berminat mengikuti proyek ini. Rosan menjelaskan bahwa setiap PSEL akan mengelola sampah setidaknya 1.000 ton per hari untuk menghasilkan 15 MW listrik bagi 20.000 rumah tangga. Danantara memproyeksikan setiap unit PSEL dengan kapasitas input 1.000 ton sampah per hari membutuhkan 4–5 hektare lahan, dengan biaya investasi berkisar 2–3 triliun rupiah per proyek.
- Pemegang saham Samator Indo Gas ($AGII), Matrix Company Limited, menjual ~6,83 juta saham AGII pada 30 September 2025 dengan harga rata–rata 764 rupiah per saham. Total nilai transaksi mencapai ~5,2 miliar rupiah dan ditujukan untuk memenuhi ketentuan free float. Setelah transaksi ini, kepemilikan Matrix Company Limited turun dari 32,45% menjadi 32,23%.
- Pengendali Wir Asia ($WIRG), PT Wir Global Kreatif, menjual 44,5 juta saham WIRG dengan harga rata–rata ~138 rupiah per lembar pada 25 September 2025. Total nilai transaksi mencapai ~6,1 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, kepemilikan PT Wir Global Kreatif di WIRG turun dari ~5,02% menjadi ~4,65%.
- BPS mencatat bahwa kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia mencapai ~1,5 juta orang pada Agustus 2025 (+12,3% YoY, +1,6% MoM). Hasil ini membuat jumlah kunjungan wisman selama 8M25 tumbuh +10,4% YoY menjadi ~10 juta orang, setara 63–72% target 2025 dari pemerintah di kisaran 14–16 juta orang.
🔥 Filosofi Price to Momentum Value
"Momentum expert nggak ngejar harga tinggi, tapi sabar nunggu di value zone: EMA 20 adalah pusat gravitasi momentum." – ariefhidayatst
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini
Pernah denger istilah Price to Momentum Value? Konsep baru ala Momentum Hunter ini mirip kayak PBV di analisa fundamental, tapi fokusnya ke fundamental momentum. Intinya, EMA 20 = “harga momentum dasar” yang jadi pusat gravitasi tren. Breakout EMA 20 adalah alarm awal smart money, sementara goldencross EMA 20 & EMA 50 adalah validasi tren baru. Dalam tulisannya, ariefhidayats membedah struktur logika momentum expert, fase-fase kunci dari breakout hingga rally, plus studi kasus $GGRM yang lagi panas. Insight ini bisa jadi pegangan biar nggak salah entry dan tau kapan harus sabar tunggu di value zone. Baca ulasan lengkapnya di tulisan berikut!
|
|
|
|
|
|
Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research.
Selanjutnya, semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah.
Domain resmi Stockbit adalah https://stockbit.com/ dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri
@Stockbit.com.Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.

IHSG
Foreign Flow
Kurs USD/IDR
Gold
Oil
Coal
CPO
Nickel
$EMTK
$TINS
$ENRG
$SCMA
$AKRA
$RAJA
$GGRM
$AMRT