Daily Market Performance 🚀
IHSG 6.658 +0,17% |
Coal 205,0 +4,01% |
Crude Oil 82,66 +0,02% |
Gold 1.822 -0,17% |
CPO 5.300 +0,00% |
Nickel 22.229 +1,11% |
👋 Stockbitor!
Pemerintah Indonesia semakin serius merencanakan pemberlakukan pajak untuk ekspor nikel. Rencana kebijakan ini menjadi bagian dari langkah untuk mengurangi pengiriman produk bahan mentah ke luar negeri, dan mendorong hilirisasi industri. Ini merupakan kelanjutan dari langkah pemerintah tentang larangan ekspor bijih nikel sejak tahun 2020.
Deputi Investasi & Pertambangan Kemenko Marves, Septian Hario Seto, mengatakan bahwa saat ini pemerintah sedang mengkaji skema pungutan progresif nickel pig iron (NPI) dan feronikel (bahan baku pembuatan baterai dan stainless steel). Diharapkan kebijakan ini bisa mulai diberlakukan tahun 2022.
Lebih lanjut Seto mengilustrasikan, apabila harga nikel berada di atas 15.000 dolar AS/ton, pemerintah akan mengenakan pajak sebesar 2%. Kemungkinan, pajak ini akan bersifat progresif, namun detil kisaran tarif belum diumumkan.
Kebijakan ini sejalan dengan strategi Presiden Joko Widodo untuk menyetop semua ekspor komoditas bahan mentah. Menyetop ekspor nikel sendiri diharapkan bisa memberikan nilai tambah hingga 35 miliar dolar AS.
Rencana ini masih dalam kajian. Apabila terealisasi, penerapan tarif ekspor nikel khususnya untuk nickel pig iron (NPI) dan feronikel berpotensi memberikan dampak negatif pada perusahaan tambang nikel yang melakukan ekspor, seperti $ANTM dan $HRUM. Alasannya, mereka harus membayar pajak ekspor yang sebelumnya tidak ada.
Selain nikel, ke depannya pemerintah juga akan menyusun tarif ekspor untuk komoditas bahan mentah lainnya, seperti bauksit, tembaga, hingga timah.
🏦 Neo Commerce Akan Right Issue Rp 5T
$BBYB: PT Bank Neo Commerce berencana melakukan rights issue dengan target dana yang diraih senilai 5 triliun rupiah. Aksi ini diperkirakan berlangsung pada kuartal pertama 2022. Rights issue dilakukan untuk memenuhi syarat modal inti minimum untuk mengoperasikan layanan bank digital dari OJK minimum 3 triliun rupiah.
$WSKT: Waskita Karya, melalui anak usahanya Waskita Toll Road (WTR), resmi menjual 55% kepemilikan atas ruas tol Cimanggis-Cibitung kepada Sarana Multi Infrastruktur (SMI). Nilai transaksi terdiri dari 339 miliar rupiah atas 55% kepemilikan ruas tol, dan 1,4 triliun rupiah atas pengambilalihan 55% Shareholder Loan oleh SMI.
$PGAS: Perusahaan Gas Negara menganggarkan capex sekitar 756 juta dolar AS untuk 2022, yang mengandalkan pendanaan internal. Capex akan dialirkan untuk kebutuhan proyek jaringan gas mandiri, dan pengembangan teknologi liquefaction untuk memperoleh liquefied natural gas (LNG) sendiri.
🕷️ DSSA 9M21
Selama Q3 2021, perusahaan energi dan infrastruktur Dian Swastatika mengalami pertumbuhan kinerja jika dibandingkan dengan Q3 2020:
$DSSA: Laba bersih Dian Swastatika Sentosa tumbuh sebesar +314,0% (YoY) menjadi 17 juta dolar AS pada Q3 2021 (YoY). Hal ini didorong kenaikan pendapatan dan efisiensi beban pokok, sehingga mengerek performa laba kotor (+61,0%).
Secara kumulatif pada 9 bulan pertama tahun 2021 (9M21), laba perusahaan tumbuh menjadi 61 juta dolar AS (+129,9% YoY). Kenaikan ini didorong oleh meningkatnya pendapatan (+29,1%), terutama pada segmen pertambangan dan perdagangan batu bara (+52,2%). Selain itu, pertumbuhan beban pokok yang lebih konservatif (+23,7%) juga mendorong performa perusahaan. DSSA juga melakukan efisiensi di beban lain-lain (-11,5%). (IDX)
Saham Top Gainer Hari Ini 🔥
Saham Top Loser Hari Ini 🤕
Performa Sektor Hari Ini 📊
🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui...
Kementerian BUMN menargetkan dapat melakukan IPO pada PT Pertamina Geothermal Energy pada semester I 2022. Target dana yang ingin dicapai sekitar 400 juta-500 juta dolar AS (~5,72 triliun-7,15 triliun rupiah).
Manajer Investasi Eastspring Investments bekerja sama dengan Bank DBS Indonesia, untuk meluncurkan reksa dana baru. Reksa dana tersebut ialah Eastspring IDX ESG Leaders Plus.
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini
👌 Porfolio Investasi Merah = Pertanda Baik?
"Dengan menjadi red lover maka kita dapat menunggu dan melihat peluang 'sweet spot' dalam berinvestasi saham." — erlanggasd
Pertama kali masuk ke bursa saham, semua pasti mengharapkan hanya terdapat 1 warna pada portfolio mereka, yaitu hijau. Saat itu terjadi, suasana hati pasti sangat bahagia. Namun apa jadinya jika warna merah yang mendominasi portfolio kamu? Sedih, galau, atau bahkan stres? Tau gak sih kalau portfolio merah itu justru baik bagi psikologi investasi kamu loh. Kok bisa? Setidaknya itu yang disampaikan erlanggasd dalam tulisannya pada Stream Stockbit!
Subscribe Stockbit Snips di sini untuk dapat berita pasar saham terhangat setiap hari di email kamu.
Penulis: Astrid Rahadiani Putri
Editor: Vivi Handoyo Lie, Calvin Kurniawan, Almer Dzaki, Rahmanto Tyas Raharja, Hendriko Gani, Bayu Santoso, Michael Owen Kohana