🆕 Skema Baru Suplai Batu Bara, PLN Beli di Harga Pasar / by Stockbit Snips

11 Januari 2022

Source: Stockbit

Daily Market Performance 🚀

IHSG

6.691

-0,15%

Coal

203,0

+4,10%

Crude Oil

79,06

+0,18%

Gold

1.794

-0,08%

CPO

5.336

+0,11%

Nickel

20.859

+1,76%

👋 Stockbitor!

Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan, mengusulkan skema badan layanan umum (BLU) untuk pungutan batu bara sebagai solusi jangka mengengah penerapan suplai batu bara. BLU akan dibentuk di bawah arahan Kementerian ESDM atau Kementerian Keuangan. 

 

BLU berperan sebagai yang mensubsidi biaya pembelian batu bara PLN. Subsidi memperhitungkan harga pasar, harga patokan yang ditetapkan PLN, serta pengurangan kadar kandungan lain yang termasuk dalam batu bara.

 

Berikut adalah skema BLU tersebut:

  1. PLN akan mengikat kontrak dengan beberapa perusahaan batu bara yang memiliki spesifikasi batu bara yang dibutuhkan oleh pihak PLN. Untuk nilai harga kontrak akan disesuaikan per 3-6 bulan sesuai harga pasar yang berlaku

  2. PLN membeli batu bara dengan harga pasar (kontrak). Jika harga pasar diatas harga acuan yang ditetapkan oleh PLN (70 dolar AS/Ton), maka PLN akan menerima subsidi dari BLU.

  3. Selisih antara harga pasar dan harga acuan akan dibayarkan oleh BLU melalui iuran yang diterima dari eksportir perusahaan batu bara. Besaran iuran akan disesuaikan secara periodik berdasarkan selisih antara harga pasar yang dibeli PLN dan harga acuan.

Selain itu, Pemerintah Indonesia juga kembali membuka ekspor batu bara setelah sebelumnya mengeluarkan larangan ekspor yang disebebkan oleh tidak terpenuhinya kuota domestic market obligation (DMO). 

Key Takeaway

Ketika harga batubara tinggi seperti sekarang, skema BLU ini seharusnya berdampak positif, terutama untuk perusahaan batu bara yang selama ini mempunyai porsi DMO tinggi. Harga penjualan rata-rata (ASP) perusahaan akan menjadi lebih tinggi, karena PLN akan membayarkan harga pasar. Perusahaan batu bara juga sudah tidak diwajibkan untuk mensuplai batu bara untuk PLN (sebelumnya minimal 25% dari total produksi perusahaan.

Namun efek positif kenaikan harga penjualan ini akan sedikit berkurang karena ada tambahan iuran yang wajib dibayarkan kepada BLU.


Berita Korporasi

🤝 Kolaborasi BUKA dan CT Corp Bentuk E-Commerce

  • $BUKA: Bukalapak dan Trans Retail, perusahaan milik CT Corp, bekerja sama membentuk JV di bidang grocery e-commerce. Nantinya, CT Corp akan memiliki 55% saham JV, sementara Bukalapak akan memiliki 45%.

  • $MLPL: Multipolar akan melakukan rights issue dengan menawarkan 1,9 miliar lembar saham baru, setara dengan 12,02% dari modal ditempatkan dan disetor, dengan harga pelaksanaan 500 rupiah. Target total dana yang diraih dari aksi ini hampir 1 triliun rupiah. Setiap pemegang 51 lembar saham MLPL berhak membeli 7 lembar saham baru.

  • $BUMI: Bumi Resources telah memproses pembayaran utang pokok dan bunga tranche A sebesar 101,4 juta dolar AS. Ini merupakan pembayaran ke-16 yang dilakukan oleh perusahaan. Dengan pembayaran ini, total utang yang telah dibayar perusahaan ialah sebesar 545,2 juta dolar AS.

  • $YELO: Yelooo Integra Datanet mengakuisisi 49% saham Telemedia Komunikasi Pratama yang merupakan perusahaan di bidang usaha Internet Service Provider.


Musim Laba Q3 2021

🕷️ TOBA & MYOH 9M21

Source: Stockbit

Selama Q3 2021, beberapa perusahaan batu bara mengalami perbedaan kinerja jika dibandingkan dengan Q3 2020.

  • $TOBA: Laba bersih TBS Energi Utama naik +41,0% menjadi 12,5 juta dolar AS pada Q3 2021 (YoY). Peningkatan ini didorong oleh naiknya laba kotor sebesar +60,2% akibat naiknya pendapatan (+74,7%). 

     

    Secara kumulatif hingga September 2021 (9M21), laba bersih TOBA tumbuh +15,8% (YoY) menjadi 34,2 juta dolar AS. Meskipun laba kotor perusahaan turun (-7,2%), peningkatan laba bersih perusahaan didorong oleh pendapatan lain-lain yang tumbuh +30,9% menjadi 39,1 juta dolar AS. Peningkatan pendapatan lain-lain ini didorong oleh peningkatan dari pendapatan bunga atas tagihan yang belum difakturkan (33,1 juta dolar AS, +20,4%), dan adanya keuntungan dari divestasi saham sebesar 4,9 juta dolar AS.(IDX)

  • $MYOH: Laba bersih Samindo Resources naik 222,3% menjadi 7,3 juta dolar AS pada Q3 2021 (YoY). Peningkatan ini didorong oleh naiknya laba kotor sebesar +64,3% akibat naiknya pendapatan (+9,8%), sedangkan beban pokok pendapatan menurun -2,3%.

     

    Secara kumulatif hingga September 2021 (9M21), laba bersih MYOH tumbuh +48,6% (YoY) menjadi 21,2 juta dolar AS dibanding 14,3 juta dolar AS pada periode yang sama tahun lalu. Meskipun pendapatan turun -9,1%, beban pokok pendapatan turun lebih pesat (-16,7%), sehingga laba kotor perusahaan naik (+21,2%) menjadi 32,1 juta dolar AS. Penurunan beban pokok pendapatan terutama didorong oleh penurunan overhead cost sebesar -26,5% YoY. (IDX)


Saham Top Gainer Hari Ini 🔥

$LINK

+2,55%

$INDF

+1,95%

$AALI

+2,53%

$PTBA

+1,80%

Saham Top Loser Hari Ini 🤕

$ASSA

-6,82%

$MPMX

-6,39%

$KAEF

-6,56%

$TINS

-6,38%

Performa Sektor Hari Ini 📊


Berita Lainnya

🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui...

  • Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa vaksinasi booster atau dosis ketiga vaksin Covid-19 akan diberikan gratis. Program vaksinasi booster akan dimulai pada hari Rabu (12/1). 

  • Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan, memerintahkan agar anak usaha PLN, PLN Batubara, dibubarkan. Luhut merasa kinerja perusahaan buruk dan menyebabkan krisis pasokan batu bara.

  • Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan saham Adaro Minerals Indonesia ($ADMR) dan Air Asia Indonesia ($CMPP) masuk ke dalam radar pantuan pihak BEI akibat pergerakan di luar kebiasaan atau Unusual Market Activity (UMA).

  • Acset Indonusa ($ACST) mencatat hingga akhir tahun 2021 kontrak baru yang diterima oleh perusahaan mencapai 430 miliar rupiah.


Stockbitor Spotlight

Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini

🚫 Hindari Kebiasaan 'Toxic' Ini dalam Berinvestasi

Photo by: stockbit

"Fokuslah pada permainan, bukan papan skor. Daripada melihat harga saham setiap jam, gunakan waktu kita untuk menilai bisnis dan prospek perusahaa."— kridya


Pernahkah kamu menghitung dalam sehari,  berapa kali masuk ke aplikasi sekuritas dan mengecek harga saham? Mungkin lebih dari sekali atau bahkan sering? Ternyata kebiasaan yang satu ini bisa berdampak ke banyak hal. Gak cuma dari sisi psikologi, tapi juga fisik. Lantas, apa yang sebaiknya dilakukan oleh investor guna mengatasi kebiasaan 'toxic' yang satu ini? Simak ulasan selengkapnya pada postingan kridya berikut ini!


Subscribe Stockbit Snips di sini untuk dapat berita pasar saham terhangat setiap hari di email kamu.


Penulis: Michael Owen Kohana
Editor: Vivi Handoyo Lie, Calvin Kurniawan, Astrid Rahadiani Putri,Rahmanto Tyas Raharja, Hendriko Gani, Bayu Santoso, Almer Dzaki