🏦 Superbank Dikabarkan Mulai Ukur Minat Investor untuk IPO / by Stockbit Snips

Photo by: Stockbit Snips

Daily Market Performance 🚀

IHSG Foreign Flow Kurs USD/IDR Gold
8.140 +0,27%+Rp2,02 triliun16.554 +0,08%3.964 +1,41%
Oil Coal CPO Nickel
65,7 +1,86%109,9 +0,46%4.436 -0,14%15.433 +0,76%

👋 Stockbitor!

Bloomberg melaporkan bahwa PT Super Bank Indonesia (Superbank) mulai mengukur minat investor untuk IPO di BEI, dengan perusahaan akan menggelar pertemuan edukasi bagi investor pada 6–17 Oktober 2025. Sebanyak 70% dari dana hasil IPO akan digunakan oleh Superbank sebagai modal kerja untuk penyaluran kredit, sementara sisanya untuk belanja modal termasuk untuk pengembangan sistem dan produk teknologi informasi.

Bloomberg menyebut bahwa CLSA Sekuritas akan bertindak sebagai joint global coordinator, sementara CNBC Indonesia melaporkan bahwa CLSA Sekuritas dan Mandiri Sekuritas akan menjadi penjamin emisi efek untuk IPO tersebut.

Rencana IPO Superbank sendiri pertama kali muncul dalam laporan Bloomberg pada Januari 2025, yang menyebut bahwa perusahaan tersebut menargetkan raihan dana IPO berkisar 200–300 juta dolar AS dengan valuasi berkisar 1,5–2 miliar dolar AS. Jumlah tersebut mengindikasikan bahwa Superbank akan IPO dengan menawarkan 10–20% dari total saham. Bloomberg saat itu mengatakan bahwa rencana IPO Superbank masih dalam tahap pertimbangan dan belum pasti direalisasikan, serta target nilai penghimpunan dana dan valuasi juga dapat berubah sewaktu–waktu.

Berdasarkan website perusahaan, pemegang saham Superbank saat ini mencakup Elang Mahkota Teknologi ($EMTK) melalui PT Elang Media Visitama (31,11%), Grab melalui PT Kudo Teknologi Indonesia (19,16%), A5–DB Holdings (11,52%), dan GXS Bank (12%), KakaoBank (9,95%), Singtel Alpha Investments (8,46%).

Selama 1H25, Superbank mencatat laba bersih sebesar 20,1 miliar rupiah (vs. 1H24: rugi 188 miliar rupiah), didukung oleh kenaikan Net Interest Income menjadi 667,6 miliar rupiah (+171% YoY) seiring Net Interest Margin yang naik menjadi 10,2% (vs. 1H24: 8,1%).

Key Takeaway

Dengan asumsi valuasi IPO sebesar 1,5–2 miliar dolar AS (~24,9–33,2 triliun rupiah) dan perolehan dana sebesar 200–300 juta dolar AS (~3,3–5 triliun rupiah), Superbank akan diperdagangkan di kisaran 2,4–3,8x P/BV 1H25 dengan memperhitungkan cash dari IPO. Level tersebut berada di tengah valuasi PBV peers–nya (lihat tabel di atas) per Senin (6/10).

⛏️ Pemerintah Serahkan Aset Sitaan Senilai Rp6–7 T ke TINS

  • $TINS: Pemerintah pada Senin (6/10) menyerahkan aset barang rampasan negara di sektor timah dengan kisaran nilai 6–7 triliun rupiah kepada Timah. Aset–aset tersebut — yang mencakup 6 smelter timah dan mineral mentah — merupakan aset yang disita dalam penyelidikan korupsi tahun lalu. Presiden Prabowo Subianto menjelaskan bahwa estimasi nilai aset yang diserahkan kepada TINS belum termasuk rare earth, sehingga nilainya dapat jauh lebih besar.
  • $BRMS: Pemegang saham Bumi Resources Minerals, Van Eck Associates Corporation, membeli ~50,5 juta saham BRMS dengan harga rata–rata ~838,2 rupiah per lembar pada 30 September 2025. Total nilai transaksi mencapai ~42,3 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, kepemilikan langsung Van Eck Associates Corporation di BRMS naik dari ~4,99% menjadi ~5,03%.
  • $BMRI: Bloomberg melaporkan bahwa Bank Mandiri telah menyalurkan pinjaman senilai 34,5 triliun rupiah kepada industri padat karya dan UMKM dari dana injeksi likuiditas senilai 55 triliun rupiah yang ditempatkan oleh pemerintah. Direktur BMRI, Novita Widya Anggraini, memperkirakan bahwa penyaluran kredit dari injeksi likuiditas yang diperoleh pihaknya dapat mencapai 100% pada akhir 2025. Sebelumnya, Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia ($BBRI), Hery Gunardi, mengatakan pada pekan lalu bahwa pihaknya telah menyalurkan 45% dari injeksi likuiditas senilai 55 triliun rupiah yang pihaknya dapatkan dari pemerintah.
  • $CDIA: Chandra Daya Investasi mengumumkan bahwa total nilai transaksi atas pembelian 50,99% saham di PT Chandra Shipping International (CSI) dan PT Marina Indah Maritim (MIM) adalah ~2,7 triliun rupiah. Sebelumnya, CDIA telah mengumumkan rencana transaksi ini pada April 2025. Setelah transaksi ini, kepemilikan CDIA di CSI dan MIM masing–masing naik dari 49% menjadi 99,9%.
  • $PANI: Pengendali Pantai Indah Kapuk Dua, PT Multi Artha Pratama, menjual ~178,2 juta saham PANI pada 6 Oktober 2025 dengan harga rata–rata 14.075 rupiah per saham. Total nilai transaksi mencapai sekitar ~2,5 triliun rupiah dan ditujukan untuk meningkatkan porsi kepemilikan publik. Setelah transaksi ini, kepemilikan PT Multi Artha Pratama di PANI turun dari 89,93% menjadi 88,88%.
  • $AUTO: Astra Otoparts berencana membagikan dividen interim tahun buku 2025 senilai ~284,4 miliar rupiah atau 59 rupiah per saham, mengindikasikan dividend yield ~2,5% per penutupan bursa hari Senin (6/10). Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 14 Oktober 2025, sementara pembayaran pada 24 Oktober 2025.
  • $ANJT: Pengendali Austindo Nusantara Jaya, First Resources Limited, membeli ~159,2 juta saham ANJT pada 3 Oktober 2025 dengan harga rata–rata 1.813 rupiah per saham. Total nilai transaksi mencapai ~289 miliar rupiah. Transaksi ini merupakan bagian dari pelaksanaan penawaran tender wajib. Setelah transaksi ini, kepemilikan First Resources Limited di ANJT naik dari 91,17% menjadi 95,92%.
  • $BREN: Barito Renewables Energy melalui anak usahanya, Star Energy Geothermal, mengumumkan telah meningkatkan kapasitas geotermalnya menjadi 910,3 MW seiring rampungnya proyek retrofit bernilai 22,5 juta dolar AS di unit 4, 5, dan 6 PLTP Salak. BREN menjelaskan bahwa proyek retrofit ini berhasil menambah kapasitas terpasang sebanyak 7,7 MW, lebih tinggi dibandingkan ekspektasi awal di level 7,2 MW. Penambahan kapasitas ini merupakan bagian dari rencana BREN untuk menambah kapasitas lebih dari 100 MW via ekspansi unit baru dan penambahan kapasitas dalam beberapa tahun ke depan.

Top Gainer 🔥

$RAJA $BUKA $SSIA $PANI
+13,51%+10,17%+8,94%+5,18%

Top Loser 🤕

$FILM $HMSP $BUMI $GGRM
-14,75%-7,93%-6,83%-4,90%

 🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui…

  • OPEC+ pada Minggu (5/10) memutuskan akan menaikkan produksi minyak sebanyak 137.000 barrel per hari mulai dari November 2025 untuk merebut kembali pangsa pasarnya. Keputusan ini lebih rendah dari ekspektasi sebelumnya, di mana Bloomberg pada pekan lalu melaporkan bahwa OPEC+ mempertimbangkan kenaikan output hingga ~500.000 barrel per hari untuk mempercepat pemulihan produksi. Reuters melaporkan bahwa dengan peningkatan ini, OPEC+ telah menaikkan produksi minyak sebanyak 2,7 juta barrel per hari sejak awal 2025, setara 2,5% permintaan global.
  • Harga emas di pasar spot naik +1,5% ke level 3.950 dolar AS per troy ounce pada Senin (6/10), menandai all–time high secara intraday. Kenaikan ini ditopang oleh meningkatnya permintaan aset safe haven di tengah ketidakpastian anggaran pemerintah AS yang menunda rilis data ketenagakerjaan serta mendorong ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed.
  • Harga Bitcoin menembus level 125.689 dolar AS pada Minggu (5/10) menurut data Bloomberg, menandai all–time high baru, sebelum melandai ke level 124.118 dolar AS pada perdagangan Senin (6/10). Sebelumnya, Bitcoin sempat mencetak rekor di kisaran 124.000 dolar AS pada Agustus 2025 seiring kebijakan pemerintah AS yang lebih bersahabat kepada mata uang kripto serta permintaan yang kuat dari investor institusional. Adapun penguatan harga Bitcoin akhir–akhir ini didorong oleh inflow ke Bitcoin exchange–traded funds (ETFs) dan sejalan dengan penguatan bursa saham AS.
  • Bloomberg melaporkan bahwa TikTok pada akhir pekan kemarin telah membagikan data pengguna selama periode demonstrasi nasional pada akhir Agustus 2025 kepada pemerintah. Langkah ini diambil TikTok guna menghindari penangguhan izin operasional, setelah pemerintah membekukan sementara tanda daftar penyelenggara sistem elektronik (TDPSE) TikTok pada Jumat (3/10). Direktur Jenderal Kementerian Komunikasi dan Digital, Alexander Sabar, mengeklaim bahwa data yang dibagikan oleh TikTok adalah data agregat sehingga tidak dapat digunakan untuk melacak individu, sembari menambahkan bahwa pihaknya akan berfokus pada aktivitas judi online.
  • Direktur Bank Central Asia ($BBCA), Santoso, membeli 100 ribu saham BBCA dengan harga rata–rata 7.500 rupiah per lembar pada 3 Oktober 2025. Total nilai transaksi mencapai 750 juta rupiah. Setelah transaksi ini, porsi kepemilikan langsung Santoso di BBCA meningkat, tetapi masih di kisaran 0,003%.
  • Bisnis melaporkan bahwa pemegang saham minoritas Merdeka Gold Resources ($EMAS), PT Elias Aldana Manajemen, akan mengalihkan kepemilikannya di EMAS kepada pihak ketiga. Berdasarkan prospektus EMAS, PT Elias Aldana Manajemen memiliki 0,81% kepemilikan setelah IPO. Grup Merdeka belum memberikan respons terkait kabar ini.
  • Direktur Daya Intiguna Yasa ($MDIY), Rika Juniaty Tanzil, mengatakan kepada Kontan bahwa pihaknya telah menambah 177 toko baru hingga akhir 8M25, setara ~66% dari target 2025 untuk membuka 270 toko baru. Rika menjelaskan bahwa MDIY telah menyerap capex sebesar 400 miliar rupiah untuk ekspansi selama 1H25.
  • Geoprima Solusi ($GPSO) mengatakan dalam klarifikasi kepada BEI bahwa terdapat rencana akuisisi saham mayoritas perseroan oleh calon investor dalam 3 bulan ke depan. Meski demikian, GPSO tidak merinci lebih lanjut terkait nilai transaksi dan identitas calon investor tersebut.

🧑‍🎨 Belajar Investasi Itu Seni Menyaring, Bukan Menghafal

"Kalau belajar itu, agar efisien mesti ada tambahan pengetahuan dari yang kita ketahui selama ini." – parahitairawan

Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini

Belajar investasi tidak cukup hanya dari satu sumber. parahitairawan mengingatkan bahwa proses memahami pasar modal butuh kombinasi dari membaca buku, menggali artikel, menonton konten edukasi, berdiskusi, hingga mengikuti pelatihan. Namun yang paling penting bukan banyaknya sumber, melainkan kemampuan memilih dan menyaring mana yang relevan agar pengetahuan baru bisa memperkuat dasar yang sudah ada. Pendekatan yang seimbang antara sejarah, statistik, dan psikologi menjadi kunci membentuk pemahaman yang matang. Untuk tahu lebih jauh cara membangun fondasi belajar investasi yang efektif, baca selengkapnya di sini!

Sekilas tentang parahitairawan

parahitairawan adalah seorang investor dan juga edukator seputar investasi saham. Beliau telah berkecimpung di pasar modal selama hampir 18 tahun. Selain kerap membagikan edukasi lewat Stockbit Stream, parahitairawan juga aktif menulis buku. Salah satu karya beliau yang paling terkenal adalah “Street Investing, Pendekatan Gaya Jalanan dalam Melakukan Analisis Fundamental Saham.” Tulisan–tulisan parahitairawan selengkapnya juga bisa kamu baca langsung di sini!

Facebook X (Twitter) Instagram LinkedIn YouTube Stockbit Website
Konten ini ditulis oleh PT Stockbit Sekuritas Digital (“Stockbit”), Perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research.

Selanjutnya, semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah.

Domain resmi Stockbit adalah https://stockbit.com/ dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri @Stockbit.com.

Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.