😱 Tax Amnesty Jilid II, Kenaikan PPN dan PPh / by Stockbit Snips

1 Oktober 2021
PNN meme.png

Daily Market Performance πŸš€

IHSG

6.228

-0,92%

Coal

218,0

+2,83%

Crude Oil

74,25

-1,04%

Gold

1.753

-0,22%

CPO

4.790

-0,89%

Nickel

17.946

-2,24%

Bingung arti dari angka-angka ini? Check this out

πŸ‘‹ Stockbitor!

DPR RI telah menyetujui agenda RUU Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP) untuk dibawa dan disahkan menjadi Undang-Undang pada Sidang Paripurna pekan depan.Ada tiga poin penting dari aturan baru ini, yaitu:

  1. Tax amnesty jilid II. Program ini meliputi pengungkapan harta sukarela dan berlaku sejak 1 Januari 2022 hingga 30 Juni 2022. Tarif amnesti pajak berada pada kisaran 6-18% tergantung pada waktu perolehan aset, wilayah kepemilikan aset (apakah lokasi aset di dalam atau luar Indonesia), dan reinvestasi (apakah aset diinvestasikan kembali atau tidak).

  2. Penetapan Pajak Penghasilan (PPh) sebesar 35% untuk wajib pajak (WP) dalam negeri dengan penghasilan di atas 5 miliar rupiah per tahun. Sebelumnya, lapisan pendapatan tertinggi adalah dengan orang dengan penghasilan di atas 500 juta rupiah (30% PPh).

  3. Tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas barang dan jasa naik menjadi 11% per 1 April 2022, dan 12% per 1 Januari 2025. Meskipun demikian, tarif PPN dapat berubah menjadi minimal 5% dan maksimal 15% untuk objek pajak tertentu. Selain itu, khusus barang ekspor dikenakan pajak 0%.

Key Takeaway

Apabila program tax amnesty II berhasil, ini dapat meningkatkan dasar pengenaan dan pendapatan pajak. Tarif lebih rendah yang diberikan untuk aset yang dibawa ke dalam negeri dan di investasikan kembali dapat menambah arus uang masuk ke instrumen yang termasuk dalam tax amnesty; seperti surat berharga negara (SBN) dan sektor pengolahan sumber daya alam atau energi terbarukan.

Selain itu, meskipun telah menerima tax amnesty, WP berpenghasilan tinggi (>5 miliar rupiah) juga akan mendapatkan tarif PPh yang lebih besar, yaitu 35% dari yang sebelumnya 30%. Untuk masyarakat luas, perubahan pajak yang akan lebih terasa adalah kenaikan PPN.


Berita Korporasi

πŸ›’ Protelindo Borong 94% Saham SUPR

Source: Bisnis
  • $TOWR: Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo), anak usaha Sarana Menara Nusantara, memborong 1,05 miliar atau setara dengan 94,03% saham Solusi Tunas Pratama ($SUPR) seharga 15.640,5 rupiah per saham. Nilai transaksi ini mencapai 16,72 triliun rupiah.

  • $ENRG: Anak Usaha Energi Meda Persada, EMP Bentu Ltd, baru saja mendapatkan pinjaman sebesar 55 juta dolar AS dari Deuttsche Bank AG. Dana akan digunakan untuk melunasi pinjaman yang jatuh tempo dan sebagai modal ekspansi.

  • $TBIG: Tower Bersama Infrastructure akan menerbitkan surat utang global senilai maksimal 900 juta dolar AS yang berjangka waktu 10 tahun dengan bunga tetap maksimal 6% per tahunnya

  • $AUTO: Astra Otoparts akan membagikan dividen interim tahun buku 2021 sebesar 11 rupiah per saham atau total 53,02 miliar rupiah.


Musim Laba Q2 2021

πŸ•·οΈ PWON

unnamed (77).png

Selama April sampai dengan Juni 2021 (Q2 2021), Pakuwon mengalami penurunan performa apabila dibandingkan dengan Q2 2020:

  • $PWON: Laba bersih Pakuwon turun 45,2% pada Q2 2021 (YoY). Meskipun pendapatan naik 315,2%, namun laba selisih kurs turun dari 457 miliar menjadi 15 miliar rupiah. 


    Secara kumulatif pada 6 bulan pertama tahun 2021 (6M21), laba bersih perusahaan turun 3,7% di tengah kenaikan pendapatan (+24,6%). Peningkatan pendapatan terutama terjadi karena peningkatan penjualan kondominium dan kantor (+82,9%), serta pendapatan jasa pemeliharaan (+36,5%). (IDX)


Saham Top Gainer Hari Ini πŸ”₯

$SMBR

+14,39%

$ADHI

+9,85%

$WSKT

+13,77%

$WTON

+8,53%

Saham Top Loser Hari Ini πŸ€•

$HRUM

-6,18%

$INTP

-5,24%

$ISAT

-5,64%

$JPFA

-4,30%

Performa Sektor Hari Ini πŸ“Š


Other News

Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui…

  • Digital Mediatama Maxima ($DMMX) menyiapkan capex hingga 200 miliar rupiah untuk tahun 2022 yang akan digunakan untuk sejumlah inisiatif bisnis dan perluasan pasar.

  • Anak usaha Wijaya Karya ($WIKA), WIKA industri dan Konstruksi (WIKON) mengambil alih 6.800 lembar atau 10,66% saham milik produsen sepeda motor listrik, Gesits Technologies (GTI) pada WIKA Industri Manufaktur (WIMA). Dengan transaksi senilai 36,5 miliar rupiah ini, WIKON resmi menjadi pemegang 100% saham WIMA

  • Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan mengumumkan bahwa PMI Manufaktur Indonesia berada pada posisi 52.2 per September 2021, naik 8.5 poin dari bulan sebelumnya. Hal ini mengindikasikan adanya pemulihan aktivitas perekonomian di Indonesia.


Stockbitor Spotlight

Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini

πŸ’ͺ Post-Pandemic Market Rebound

Photo by: stockbit

"Post-Pandemic Rebound adalah saat yang ditunggu-tunggu oleh setiap entrepreneur dan investor. Seiring merosotnya kasus Covid-19 permintaan pasar melonjak bahkan bisa melampaui posisi sebelum pandemi. Di momen inilah kita bisa manfaatkan untuk riding the wave. Putuskan bisnis yang ingin Anda masuki, buat perhitungan dan analisa, dan semoga kita semua bisa menikmati kemenangan setelah 1,5 tahun ditawan pandemi."β€” Investorfrompky

Akhir-akhir ini kita mendapat banyak berita positif, mulai dari kasus Covid-19 yang mulai terkendali, mobilitas yang mulai pulih, hingga IHSG yang berangsur naik. Lantas apakah betul kita sudah memasuki post-pandemic market rebound? Sebagai investor, bagaimana sih sebaiknya kita menyikapi situasi ini? Yuk simak selengkapnya di tulisan InvestorfromPky berikut ini!

Sekilas tentang Investorfrompky

Investorfrompky dikenal sebagai seorang investor yang gemar membagikan cerita inspiratif, baik berkaitan dengan keseharian maupun berinvestasi saham di Stream Stockbit. Selain berbagi cerita inspiratif, beliau juga aktif berbagi ilmu investasi saham baik untuk pemula hingga level expert. Kamu bisa temukan cerita menarik lainnya dari Investorfrompky di sini.


Subscribe Stockbit Snips di sini untuk dapat berita pasar saham terhangat setiap hari di email kamu.


Penulis: Sarah Natassja
Editor: Vivi Handoyo Lie, Calvin Kurniawan, Almer Dzaki, Michael Owen Kohana, Astrid Rahadiani