🙌 10 Emiten Baru Segera Melantai di Bursa / by Stockbit Snips

29 Juni 2022

Daily Market Performance 🚀

IHSG

6.962

-0,49%

Coal

389,0

-1,14%

Crude Oil

111,5

-0,23%

Gold

1.816

-0,18%

CPO

4.996

-2,72%

Nickel

23.119

+1,20%

👋 Stockbitor!

Sejumlah perusahaan berencana IPO di Bursa Efek Indonesia pada awal semester II-2022. Berdasarkan laman e-IPO per 29 Juni 2022, ada 9 calon emiten yang telah memasuki tahap bookbuilding, sementara 1 emiten lain masih berada di fase pre-effective.

Perusahaan-perusahaan ini akan menyusul 21 emiten lain yang telah lebih dulu terdaftar di bursa saham pada 2022. Berdasarkan sektor usahanya, 10 calon emiten tersebut terdiri dari:

  • Sektor Konsumer Non-siklikal: Cerestar Indonesia ($TRGU), Dewi Shri Farmindo ($DEWI), dan Aman Agrindo ($GULA)

  • Sektor Bahan Baku: Hillcon ($HILL) dan Chemstar Indonesia ($CHEM)

  • Sektor Infrastruktur: Arkora Hydro ($ARKO) dan Bangun Karya Perkasa Jaya ($KRYA)

  • Sektor Properti: Saraswanti Indoland Development ($SWID)

  • Sektor Teknologi: Tera Data Indonesia ($AXIO)

  • Sektor Transportasi dan Logistik: Habco Trans Maritima ($HATM)

Berdasarkan jumlah dana yang dihimpun, HILL memiliki potensi nilai IPO terbesar, yakni 552,9 - 884,6 miliar rupiah. Angka ini mengindikasikan nilai kapitalisasi pasar HILL berada di rentang 3,7 - 5,9 triliun rupiah.

Menurut data BEI per 6 Juni 2022, setidaknya ada 43 perusahaan yang sudah berada dalam pipeline IPO dengan total rencana penghimpunan dana sebesar 14,1 triliun rupiah. Pihak bursa sendiri memasang target 55 emiten baru pada 2022.

Key Takeaway

Meski masih dibayangi efek kenaikan suku bunga The Federal Reserve, data makroekonomi domestik menunjukkan fundamental ekonomi Indonesia yang kuat. Hal ini memberikan optimisme bagi penggalangan dana melalui pasar modal, yang ditandai dengan cukup banyaknya jumlah perusahaan pada antrean IPO.

Investor yang berminat untuk membeli saham pada masa IPO dapat melakukan pemesanan melalui fitur e-IPO di aplikasi Stockbit.


Berita Korporasi

📨 SSMS Raih Pinjaman Sindikasi Rp4,3 T

  • $SSMS: Sawit Sumbermas Sarana memperoleh kredit sindikasi senilai 4,3 triliun rupiah dari Bank Rakyat Indonesia, Bank Woori, Bank J Trust, Bank DKI, Bank Syariah Indonesia, dan Maybank. Pinjaman tersebut bertenor 8 tahun dengan tingkat bunga minimal 9% dan bersifat reviewable. Untuk mendapatkan pinjaman ini, SSMS memberikan jaminan berupa 3 Sertifikat Hak Guna Usaha (SHGU).

  • $PNLF:  Paninvest ($PNINmembeli ~484,3 juta saham Panin Financial dengan harga rata-rata sebesar 396 rupiah per saham pada 17-24 Juni 2022. Setelah transaksi ini, kepemilikan PNIN atas PNLF bertambah dari 64,56% menjadi 66,07%.

  • $GOTO: GoTo Gojek Tokopedia mendapatkan persetujuan untuk menerbitkan saham baru melalui mekanisme private placement sebanyak-banyaknya 10% dari modal ditempatkan dan disetor. Aksi korporasi ini rencananya akan terlaksana dalam 1 tahun sejak tanggal persetujuan per 28 Juni 2022.

  • $HEAL: Medikaloka Hermina berencana menerbitkan obligasi sebesar 553,5 miliar rupiah untuk peningkatan kapasitas rumah sakit, pembelian peralatan, dan modal kerja. Sebagai rincian, obligasi yang ditawarkan dengan kesanggupan penuh (full commitment) terdiri dari: Seri A dengan jumlah pokok 37 miliar rupiah (bunga 6,25% dan tenor 3 tahun) dan Seri B dengan jumlah pokok 63 miliar rupiah (bunga 6,75% dan tenor 5 tahun). Adapun sisa obligasi sebesar 453,5 miliar rupiah akan dijamin secara kesanggupan terbaik (best effort).

  • $MYOR: Mayora Indah memutuskan untuk membagikan dividen tahun buku 2021 sebesar 469 miliar rupiah (21 rupiah per lembar). Jumlah dividen ini setara dengan 38,7% dari laba bersih sebesar 1,2 triliun rupiah. Mengacu harga penutupan pada Selasa (28/6), maka dividend yield MYOR sebesar 1,03%.


Musim Laba Q1 2022

🕷️ MYOR 1Q22

Source: Stockbit

$MYORLaba bersih Mayora Indah anjlok -62,8% YoY menjadi 306 miliar rupiah pada 1Q22. Penjualan tumbuh moderat +3,4% menjadi 7,6 triliun rupiah, didorong penjualan segmen makanan (+12,0%), sedangkan segmen minuman mengalami penurunan (-6,6%).

Di sisi lain, beban pokok meningkat lebih tajam (+15,0%), terutama akibat kenaikan beban bahan baku dan pembungkus (+19,6%), sehingga menggerus laba kotor (-24,0%) dan margin laba kotor turun menjadi 21,8% dibandingkan 29,6% pada 1Q21. Selain itu, beban penjualan meningkat +4,6% dan laba selisih kurs turun menjadi hanya 16 miliar rupiah (1Q21: laba selisih kurs 156 miliar rupiah). (IDX)

Penjualan 1Q22 Mayora telah mencapai 24,4% dari estimasi penjualan FY22 menurut konsensus analis sebesar 31,1 triliun rupiah, sedangkan laba bersih mencerminkan 22,5% dari estimasi sebesar 1,36 triliun rupiah.


Saham Top Gainer Hari Ini 🔥

$BFIN

+4,67%

$MAPI

+4,32%

$MYOR

+4,43%

$LPPF

+3,95%

Saham Top Loser Hari Ini 🤕

$ESSA

-4,92%

$ASSA

-4,19%

$UNTR

-4,28%

$HRUM

-3,73%

Performa Sektor Hari Ini 📊


Berita Lainnya

🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui...

  • BEI telah melakukan evaluasi mayor untuk Jakarta Islamic Index (JII) periode Juli - November 2022. Ada 3 saham baru yang menjadi anggota konstituen indeks ini, yaitu $HRUM, $MDKA, dan $SCMA. Adapun saham-saham yang keluar dari perhitungan adalah $BUKA, $PTPP, dan $TKIM.

  • Menteri Keuangan, Sri Mulyani, mengumumkan bahwa pemerintah akan mulai mencairkan gaji ke-13 bagi ASN dan pensiunan ASN pada 1 Juli 2022. Jumlah penerima gaji ke-13 ini terdiri dari 1,79 juta ASN pemerintah pusat, 3,65 juta aparatur negara daerah, dan 3,32 juta pensiunan ASN.

  • Bakrie Kalila Investment membeli ~378,1 juta lembar saham Energi Mega Persada ($ENRG). Setelah transaksi ini, kepemilikan Bakrie Kalila di ENRG naik dari 47,23% menjadi 48,75%.


Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini

🤲 Potensi Holding Company di Bursa, Value Trap atau Priced-in?

Photo by: stockbit

"Tidak ada jaminan saham yang terafiliasi dengan grup konglomerasi tertentu, selalu memiliki performa yang baik ataupun buruk. Untuk itulah pentingnya melakukan analisis mendalam sebelum melakukan pembelian."— Ray94

Jika kita lihat di bursa saat ini, banyak holding company dari grup konglomerat ternama di Indonesia yang valuasinya dihargai murah. Padahal, emiten-emiten ini punya segudang anak usaha prospektif dengan valuasi anak usaha yang lebih mahal daripada mereka. Sebut saja Indofood, Saratoga, hingga Lippo Group. Lantas apakah yang membuat valuasi para holding company ini dihargai murah? Semenarik apa potensinya untuk investasi? Temukan jawaban selengkapnya pada tulisan Ray94 berikut ini!


Subscribe Stockbit Snips di sini untuk dapat berita pasar saham terhangat setiap hari di email kamu.


Penulis: Anggaraksa Arismunandar

Editor: Vivi Handoyo Lie, Calvin Kurniawan, Astrid Rahadiani Putri, Aulia Rahman Nugraha, Muhammad Reza Ilham Taufani, Theodorus Melvin, Hendriko Gani, , Bayu Santoso, Michael Owen Kohana, Rahmanto Tyas Raharja

Copyright 2021 Stockbit, all rights reserved. 

Disclaimer: 

Informasi ini dimiliki oleh PT Stockbit Sekuritas Digital (“Stockbit”), Perusahaan efek yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Informasi di dalam website ini bersifat rahasia dan hanya ditujukan bagi Nasabah yang menggunakan Stockbit. Dilarang memperbanyak, menyebarkan, dan menyalin informasi rahasia ini kepada pihak lain tanpa persetujuan Stockbit. 

Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research

Selanjutnya, Semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Nasabah setuju untuk membebaskan Stockbit dari segala gugatan hukum jika terjadi kerugian Nasabah yang disebabkan karena risiko investasi tersebut.


Domain resmi Stockbit adalah “https://stockbit.com/” dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri “@Stockbit.com” Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.