🀝 Allo Bank Resmi Jadi Bank Digital! / by Stockbit Snips

13 September 2021
Photo by: Timothy Muza via Unsplash

Photo by: Timothy Muza via Unsplash

Daily Market Performance πŸš€

IHSG

6.088

-0,11%

Coal

177,60

+0,06%

Crude Oil

70,39

+0,96%

Gold

1.791

+0,22%

CPO

4.633

+1,27%

Nickel

20.426

+1,08%

Bingung arti dari angka-angka ini? Check this out

πŸ‘‹ Stockbitor!

Bank digital milik Chairul Tanjung, Allo Bank Indonesia ($BBHI), baru saja mendapatkan izin layanan perbankan digital dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hal ini tercantum dalam surat bernomor S-159/PB.333/2021 yang dikeluarkan OJK pada 10 September 2021.

Izin tersebut mencakup produk/aktivitas baru serta aplikasi, sistem utama dan sistem penunjang Allo Bank di perangkat Android

Sedangkan, untuk implementasinya di luar perangkat Android, manajemen Allo Bank wajib mengajukan permohonan kembali. Selain itu, diumumkan bahwa produk/layanan dapat dilaksanakan apabila telah disetujui oleh regulator terkait dan Bank Mega ($MEGA) sebagai induk telah memperoleh persetujuan sebagai penyedia jasa.


Sebelumnya, Allo Bank berencana melakukan rights issue dengan menerbitkan 11 miliar saham atau setara 94,15% dari modal disetor perusahaan dengan nilai nominal 100 rupiah per saham.

Key Takeaway

Bank digital mulai bermunculan di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, seiring dengan terjadinya digitalisasi. Mengikuti tren tersebut, Allo Bank adalah satu dari tujuh bank yang mengajukan izin layanan perbankan digital kepada OJK pada bulan Juni lalu. Bank lainnya yang telah mendapatkan izin dari OJK adalah Blu BCA Digital, Bank Neo Commerce, dan LINE Bank.


Berita Korporasi

βš™οΈ KRAS bentuk Subholding

Source: TechInAsia
  • $KRAS: Krakatau Steel telah resmi membentuk subholding Krakatau Baja Konstruksi yang beranggotakan Krakatau Wajatama, KHI Pipe Industries, Krakatau National Resources, dan termasuk di dalamnya Krakatau Niaga Indonesia. Subholding ini bertujuan untuk memperkuat bisnis dan mendorong kinerja perusahaan induk.

  • $RAJA: Rukun Raharja akan menggunakan capex untuk melakukan akuisisi di tiga sektor, yaitu bidang usaha penyaluran gas melalui pipa, pembangkitan listrik tenaga gas atau energi baru terbarukan (EBT) dan bidang usaha air bersih. Sepanjang paruh pertama 2021, RAJA telah merealisasikan 51% dari capex yang dianggarkan.

  • $GGRM: Gudang Garam membentuk tiga anak usaha baru untuk menggarap segmen bisnis rokok elektrik atau vape. Ketiga anak usaha tersebut disiapkan untuk proses manufaktor, distribusi, hingga persiapan impor.

  • $CTRA: Ciputra Development menganggarkan capex sebesar 800 miliar rupiah untuk tahun 2021. Perusahaan telah merealisasikan 50% dari dana tersebut di paruh pertama tahun ini untuk pengembangan Mal Ciputra World Surabaya, Ciputra World Surabaya Extension, dan Citraland Surabaya Mal.


Musim Laba Q2 2021

πŸ•·οΈ IMPC & BTPS

Photo by: Stockbit

Photo by: Stockbit

Selama April sampai dengan Juni 2021 (Q2 2021), beberapa perusahaan mengalami peningkatan performa apabila dibandingkan dengan Q2 2020. Berikut adalah rinciannya:

  • $IMPC: Laba bersih Impack Pratama Industri naik 239,1% menjadi 42 miliar rupiah pada Q2 2021. Hal ini didorong oleh peningkatan pendapatan sebesar 42,1% menjadi Rp 505 miliar dan penurunan beban pokok penjualan sebesar 7,8%.

     

    Secara kumulatif pada 6 bulan pertama tahun 2021 (6M21), laba perusahaan meningkat 253,3% menjadi 104 miliar rupiah. Hal ini didorong peningkatan pendapatan sebesar 37,7%, meliputi manufaktur (+41,0%), pendapatan real estate (+0,7%) dan distribusi (+51,9%). Selain itu, terjadi penurunan beban keuangan (-20,6%). (IDX)

     

  • $BTPS: Laba bersih BTPN Syariah tumbuh dari 4 miliar di Q2 2020 menjadi 395 miliar rupiah pada Q2 2021 (YoY). Hal ini didorong oleh peningkatan pendapatan pengelolaan dana oleh bank sebagai mudharib* sebesar 71,0% menjadi 1 triliun rupiah.

     

    Secara kumulatif pada 6 bulan pertama tahun 2021 (6M21), laba perusahaan meningkat 89,3% menjadi 770 miliar rupiah. Hal ini didorong oleh peningkatan pendapatan pengelolaan dana oleh bank sebagai mudharib* segmen operasi Pulau Jawa (+26,5%) yang berkontribusi terhadap 67,9% pendapatan BTPS. Selain itu, perusahaan juga dapat menurunkan cadangan kerugian penurunan nilai (-36,2%), sehingga menghasilkan kontribusi positif terhadap peningkatan laba perusahaan. (IDX)

     

    * Setelah dikurangi hak bagi hasil pihak ketiga


Agenda Minggu Ini

πŸ’° What to Watch For: This Week

Beberapa data ekonomi yang rilis minggu lalu:

  • Tiongkok: Neraca perdagangan Agustus (58,34 miliar dolar AS) (Selasa)

  • Indonesia: Keyakinan konsumen Agustus (77,3) (Rabu)

  • Amerika Serikat: Persediaan grosir MoM Juli (0,6%) (Jumat)

Rights issue:

  • $SDRA: dengan perbandingan 100000 : 30198 di harga 719 rupiah/lembar (Cum date: Selasa)


Saham Top Gainer Hari Ini πŸ”₯

$AGII

+4,98%

$BJBR

+3,89%

$BFIN

+4,39%

$MNCN

+3,51%

Saham Top Loser Hari Ini πŸ€•

$HRUM

-2,84%

$JSMR

-2,50%

$ANTM

-2,70%

$BDMN

-2,37%

Performa Sektor Hari Ini πŸ“Š


Other News

Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui…

  • Dua perusahaan mobil asal Jepang, Toyota Motor Corp. dan Honda Motor Co., mengkritisi proposal Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat mengenai pemberian insentif pajak tambahan senilai 45 ribu dolar AS untuk kendaraan listrik yang dirakit serikat pekerja AS. Kedua perusahaan ini menganggap rencana itu merupakan diskriminasi atas pekerja yang tidak tergabung dengan serikat.

  • Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi Tiongkok dilaporkan telah melarang perusahaan teknologi untuk saling memblokir tautan di situs satu sama lain. Beberapa perusahaan teknologi yang dimaksud antara lain Alibaba, Tencent, ByteDance, Baidu, Huawei Technologies, dan Xiaomi.


Stockbitor Spotlight

Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini

πŸ’­ Perumpamaan Investasi dari Philip Fisher?

Photo by: stockbit

"Cerita karakter Baba yang saya tulis disini merujuk pada suatu perumpamaan menarik yang pernah ditulis Philip Fisher dalam bukunya. "Never selling the outstanding common stock that just because it has had a huge rise and may be temporarily overpriced." β€” Thowilz 

Dalam tulisannya, Thowilz mengulas teori menarik dari seorang Philip Fisher. Tentang bagaimana kita dituntut untuk lebih jeli terhadap peluang dan berlogika dalam investasi. Simak selengkapnya di sini!

Sekilas tentang Thowilz 

Thowilz adalah seorang value investor yang telah terjun di dunia saham sejak 2008. Thowilz cukup ahli dalam membedah emiten dengan merangkum hasil pemikirannya dalam beberapa seri tulisan di Stream Stockbit, seperti hidden gems series. Kamu bisa temukan insight menarik lainnya dari Thowilz di sini.


Subscribe Stockbit Snips di sini untuk dapat berita pasar saham terhangat setiap hari di email kamu.


Penulis: Sarah Natassja
Editor: Vivi Handoyo Lie, Calvin Kurniawan, Almer Dzaki, Astrid Rahadiani Putri, Michael Owen Kohana