Daily Market Performance 🚀
👋 Stockbitor!
Startup fintech Akulaku berniat untuk menaikkan porsi kepemilikannya di Bank Neo Commerce ($BBYB) menjadi lebih dari 40%, menurut CEO Akulaku, William Li, dalam sebuah wawancara dengan DealStreetAsia. Li juga mengatakan bahwa Akulaku akan ikut berpartisipasi dalam rights issue BBYB berikutnya dan berencana untuk menggabungkan layanan wealth management dengan bisnis asuransi-nya.
Akulaku saat ini telah menjadi pemegang saham pengendali BBYB dengan kepemilikan ~2,4 miliar lembar saham atau setara dengan 25,7% per 24 Mei 2022.
Menurut Li, Akulaku sedang melakukan proses penggalangan dana (fundraising) menjelang rencana IPO. Pada Januari lalu, Bloomberg melaporkan bahwa Akulaku tengah menjajaki kemungkinan melantai di bursa AS tahun ini melalui skema Special Purpose Acquisition Company (SPAC).
Akulaku sendiri merupakan startup yang telah mendapatkan status unicorn alias valuasinya lebih dari 1 miliar dolar AS. Beberapa investor di belakangnya antara lain Ant Group Co. milik Jack Ma dan salah satu bank terbesar di Thailand, Siam Commercial Bank Plc.
Sementara itu, Bank Neo Commerce telah mengumumkan untuk menunda jadwal rights issue yang sebelumnya direncanakan pada kuartal II menjadi Oktober 2022. Menurut Direktur Utama Bank Neo Commerce, Tjandra Gunawan, keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan volatilitas kondisi perekonomian global serta imbasnya kepada ekonomi Indonesia.
Kabar rencana penambahan kepemilikan oleh Akulaku berpotensi memberikan imbas positif bagi Bank Neo Commerce, di tengah upaya emiten untuk terus melanjutkan ekpansi pasar dan melengkapi fitur layanan-nya.
Hingga Mei 2022, Bank Neo Commerce telah memiliki lebih dari 17 juta nasabah dan aplikasi NeoBank telah diunduh lebih dari 20 juta kali sejak diluncurkan tahun lalu. Adapun volume transaksi pada 1Q22 dilaporkan mengalami peningkatan +88% dibandingkan kuartal sebelumnya menjadi 76 juta transaksi.Pada penutupan perdagangan
Rabu (8/6), saham BBYB ditutup menguat +8,37% ke level 1,360 rupiah.
💵 EMTK Tambah Kepemilikan di BUKA
$BUKA: PT Kreatif Media Karya, anak perusahaan Elang Mahkota Teknologi ($EMTK), membeli ~724 juta lembar saham Bukalapak.com pada 6 Juni 2022. Transaksi dilakukan pada harga 317 rupiah per lembar, dengan total nilai pembelian mencapai 229,6 miliar rupiah. Pasca transaksi, kepemilikan Kreatif Media Karya pada BUKA naik dari 23,93% menjadi 24,63%.
$NOBU: Bank Nationalnobu berencana melakukan rights issue dengan menerbitkan ~630 juta lembar saham baru (12,05% dari saham ditempatkan dan disetor penuh pasca right issue). Star Pacific ($LPLI) akan berpartisipasi secara inbreng dengan aset berupa Gedung Graha Lippo di Tangerang. Sementara itu, PT Putera Mulia Indonesia akan bertindak sebagai pembeli siaga dengan dana maksimum 35 miliar rupiah.
$SSIA: Surya Semesta Internusa menjual kepemilikan seluruh sahamnya di 2 perusahaan dengan nilai total 562,2 miliar rupiah. Adapun penjualan tersebut meliputi 50% saham PT SLP Surya Ticon Internusa senilai 430,6 miliar rupiah dan 66,7% saham PT Surya Internusa Timur senilai 131,6 miliar rupiah. Adapun penjualan ini tidak termasuk ke dalam transaksi terafiliasi maupun transaksi material.
$AMAR: Tolaram Group Inc menambah kepemilikan di Bank Amar Indonesia melalui pembelian saham pada Senin (6/6). Jumlah saham yang dibeli sebanyak ~766 juta lembar pada harga transaksi sebesar 336 rupiah per lembar, sehingga total nilai pembelian mencapai 257,2 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, kepemilikan Tolaram di AMAR menjadi 65,93% (dari sebelumnya 60,39%).
$PMMP: Panca Mitra Multiperdana berencana right issue dengan menerbitkan maksimum 784 juta lembar saham (setara 25% dari modal disetor penuh). Dana yang dihimpun akan digunakan untuk pembangunan pabrik baru, pembelian mesin dan fasilitas penunjangnya, dan modal kerja perseroan. Adapun harga pelaksanaan right issue akan ditetapkan kemudian.
🕷️ BBYB 1Q22
Selama triwulan pertama 2022, Bank Neo Commerce mencatatkan kinerja sebagai berikut:
$BBYB: Bank Neo Commerce (dahulu bernama Bank Yudha Bhakti) mengalami penurunan performa pada Q1 2022. Rugi bersih membengkak -729% menjadi 416,7 miliar rupiah dibandingkan 50,3 miliar rupiah pada Q1 2021. Pendapatan bunga bersih (Net Interest Income atau NII) naik +241,7% YoY menjadi 179,7 miliar rupiah dan pendapatan operasional lainnya meningkat ~23x lipat (94,7 miliar rupiah vs. 4,1 miliar rupiah pada Q1 2021).
Penurunan performa ini didorong oleh peningkatan beban provisi (CKPN) sebesar +198,4% dan kenaikan beban umum & administrasi dari 26,9 miliar rupiah pada Q1 2021 menjadi 332,9 miliar rupiah pada Q1 2022. Rugi bersih BBYB pada Q1 2022 ini setara dengan 158% dari target rugi bersih FY22 konsensus analis senilai 264 miliar rupiah. (IDX)
Saham Top Gainer Hari Ini 🔥
Saham Top Loser Hari Ini 🤕
Performa Sektor Hari Ini 📊
🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui...
Bank Indonesia mencatat cadangan devisa Indonesia pada Mei 2022 sebesar 135,6 miliar dolar AS, turun tipis dibandingkan April 2022 sebesar 135,7 miliar dolar AS. Posisi cadangan devisa pada Mei 2022 ini setara dengan pembiayaan 6,8 bulan impor.
Hoffmen Cleanindo ($KING) menunda IPO karena laporan keuangan yang digunakan dalam proses IPO telah melewati jangka waktu yang ditentukan. Sebelumnya, masa penawaran umum perdana saham Hoffmen dijadwalkan pada 2 Juni 2022 hingga 7 Juni 2022.
BEI membuka suspensi saham Tiphone Mobile Indonesia ($TELE) pada Selasa (7/6) karena emiten tersebut telah memenuhi berbagai kewajiban penyampaian informasi. Saham TELE sebelumnya disuspensi sejak 10 Juni 2020.
Indocement Tunggal Prakarsa ($INTP) memperpanjang periode buyback saham hingga 6 September 2022, dari yang semula berakhir pada 6 Juni 2022. Perseroan sendiri masih memiliki sisa dana yang dapat digunakan untuk buyback saham sebesar 728 miliar rupiah
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini
🔼 Konsep Segitiga Cuan, Rahasia Supaya Bisa Profit Konsisten
"Profil resiko dan kompetensi tiap orang berbeda-beda. Saham yang saya hindari, bisa jadi harta karun buat kamu, begitupun sebaliknya."— mc889
Cuan di pasar modal itu mudah, namun cuan konsisten beda cerita. Agar dapat konsisten mendapatkan profit di pasar modal, kamu memerlukan metode serta strategi khusus. Dalam tulisannya, mc889 membagikan teori segitiga cuan. Ia menjelaskan bahwa terdapat setidaknya 3 persyaratan yang harus dipahami oleh investor agar dapat menghasilkan cuan konsisten di pasar modal. Apa saja? Simak selengkapnya pada postingan berikut ini!
Subscribe Stockbit Snips di sini untuk dapat berita pasar saham terhangat setiap hari di email kamu.
Penulis: Anggaraksa Arismunandar
Editor: Vivi Handoyo Lie, Calvin Kurniawan, Astrid Rahadiani Putri, Aulia Rahman Nugraha, Muhammad Reza Ilham Taufani, Theodorus Melvin, Hendriko Gani, Rahmanto Tyas Raharja, Bayu Santoso, Michael Owen Kohana
Copyright 2021 Stockbit, all rights reserved.
Disclaimer:
Informasi ini dimiliki oleh PT Stockbit Sekuritas Digital (“Stockbit”), Perusahaan efek yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Informasi di dalam website ini bersifat rahasia dan hanya ditujukan bagi Nasabah yang menggunakan Stockbit. Dilarang memperbanyak, menyebarkan, dan menyalin informasi rahasia ini kepada pihak lain tanpa persetujuan Stockbit.
Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research.
Selanjutnya, Semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Nasabah setuju untuk membebaskan Stockbit dari segala gugatan hukum jika terjadi kerugian Nasabah yang disebabkan karena risiko investasi tersebut.
Domain resmi Stockbit adalah “https://stockbit.com/” dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri “@Stockbit.com” Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.