🎯 BI Target Loan Growth 10–12% pada 2024, Naik dari 2023 / by Stockbit Snips

25 Agustus 2023

Daily Market Performance 🚀

IHSG

6.895

-0,06%

Coal

142,5

+0,99%

Crude Oil

79,96

+1,13%

Gold

1.917

+0,00%

CPO

3.834

+0,89%

Nickel

20.593

-1,29%

👋 Stockbitor!

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengatakan bahwa pihaknya menargetkan pertumbuhan kredit sebesar +10–12% pada 2024, lebih tinggi dari target pada 2023 di kisaran +9–11%. Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung, menjelaskan bahwa perbankan masih optimis dengan outlook pertumbuhan kredit ke depannya. Beberapa faktor yang mendukung optimisme tersebut antara lain:

  • Revisi naik untuk rata-rata pertumbuhan kredit rencana bisnis bank (RBB) dari 10,36% pada Januari 2023 menjadi 11,31% pada Juni 2023.

  • Likuiditas masih tinggi, ditandai dengan rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) berada di atas 26%.

  • Perbankan melihat bahwa standar pinjaman saat ini masih longgar, baik dari sisi suku bunga maupun persyaratan kredit.

  • Dari sisi demandpertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan mendorong permintaan kredit, khususnya dari korporasi dan sektor retail.

Bank Indonesia sendiri mencatat bahwa kredit perbankan tumbuh +8,54% YoY pada Juli 2023 (vs. Juni 2023: +7,76% YoY). Pembiayaan syariah juga meningkat hingga +17,55% YoY pada Juli 2023 (vs. Juni 2023: +17,09% YoY), terutama didorong oleh peningkatan pembiayaan modal kerja. Di segmen UMKMpertumbuhan kredit mencapai  +7,59% YoY pada Juli 2023 (vs. Juni 2023: +7,34% YoY), terutama ditopang oleh segmen mikro.

Sementara itu, pertumbuhan DPK perbankan pada Juli 2023 adalah +6,62% YoYlebih rendah dibandingkan pertumbuhan kredit. Hal ini membuat Loan to Deposit Ratio (LDRperbankan terus meningkat ke level 82,90% pada Juli 2023, menandai level tertinggi selama tahun ini.

Key Takeaway

Peningkatan pertumbuhan kredit pada Juli 2023 berpotensi menjadi titik balik dari tren pelemahan pertumbuhan kredit sejak awal tahun. Permintaan kredit berpotensi bertambah sampai akhir tahun dan dapat menyentuh target 2023 sebesar 9–11% akibat peningkatan aktivitas ekonomi, yang ditopang oleh:

  • Perbaikan daya beli masyarakat akibat tren inflasi yang menurun

  • Pembelanjaan terkait kampanye

Meski demikian, target pertumbuhan kredit yang lebih tinggi pada 2024 terlihat lebih menantang untuk dicapai. Walaupun likuiditas saat ini masih cukup longgar, tren LDR yang semakin mengetat berpotensi membatasi ruang perbankan untuk menyalurkan kredit ke depannya, terutama apabila pertumbuhan kredit terus tidak dibarengi pertumbuhan DPK yang setara.

Untuk emiten ‘Big 4 Bank’ sendiri, konsensus mengekspektasikan pendapatan tumbuh sebesar +8–9% pada 2024. Jika margin diasumsikan stabil, ekspektasi tersebut mencerminkan pertumbuhan kredit sebesar +8–9% pada 2024di bawah target pertumbuhan industri dari Bank Indonesia yang lebih optimis di kisaran 10–12%.

Saham terkait: $BBCA, $BBRI, $BBNI, $BMRI


Berita Korporasi

🤝 INCO Bangun Smelter HPAL dengan Huayou di Sorowako

  • $INCO: Vale Indonesia menandatangani perjanjian kerja sama dengan Zhejiang Huayou Cobalt Co. Ltd (Huayou) dan PT Huali Nickel Indonesia (Huali) untuk membangun smelter nikel berteknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL) di Sorowako, Sulawesi Selatan. Smelter tersebut ditargetkan dapat memproduksi 60.000 ton nikel dan 5.000 ton kobalt per tahun dalam bentuk Mixed Hydroxide Precipitate (MHP). INCO mengatakan bahwa pembangunan smelter ini merupakan bagian dari investasi perseroan sebesar 8,6 miliar dolar AS di Indonesia.

  • $SGER: Sumber Global Energy berencana membagikan dividen interim tahun buku 2023 sebesar 115,01 miliar rupiah atau 28 rupiah per sahamCum dividend di pasar reguler dan negosiasi pada 4 September 2023. Mengacu harga saham SGER pada penutupan bursa hari Jumat (25/8) di 1.380 rupiah per saham, maka indikasi dividend yield adalah 2,03%.

     

  • $ADMF: Adira Dinamika Multi Finance mencatatkan pertumbuhan pembiayaan multiguna sebesar +36% YoY menjadi 11,7 triliun rupiah pada 1H23, setara 57% dari total keseluruhan pembiayaan perseroan. ADMF sendiri menargetkan pertumbuhan pembiayaan baru sebesar +14–20% pada FY23.

     

  • $BRMS: Salah satu pemegang saham Bumi Resources Minerals, Sugiman Halim, menjual 300 juta lembar saham BRMS, menurut keterbukaan informasi. Namun, tidak diketahui berapa harga penjualan dan kapan transaksi ini dilakukan. Setelah transaksi ini, kepemilikan Sugiman di BRMS turun dari 8,15% menjadi 7,94%.

  • $MAYA: Bank Mayapada Internasional berencana menggelar rights issue maksimum 27 miliar saham baru dengan efek dilusi dan harga pelaksanaan akan diumumkan kemudian. Aksi korporasi ini merupakan penyesuaian dari rencana rights issue maksimum 20 miliar saham yang telah disetujui dalam RUPSLB pada 29 November 2022. Meski demikian, MAYA belum mengumumkan tanggal RUPSLB untuk menyetujui penyesuaian rencana ini.


Musim Laba

🕷 Laba Bersih 1H23: Grup Adaro

Berikut adalah kinerja Grup Adaro  selama 2Q23 dan 1H23.

  • $ADRO: Adaro Energy Indonesia mencatatkan laba bersih sebesar 416 juta dolar AS pada 2Q23 (-48,8% YoY). Pendapatan turun -29,2% YoY menjadi 1,6 miliar dolar AS, sementara beban pokok pendapatan naik +7,2% YoY. Akibatnya, laba kotor turun -52% YoY dan GPM turun menjadi 41,6% (vs. 2Q22: 61,2%).

    Dibandingkan dengan 1Q23 (QoQ), laba bersih ADRO turun -9,2%, sejalan dengan pendapatan yang turun -10,8%.

    Secara kumulatif selama 1H23, ADRO membukukan laba bersih 874 juta dolar AS (-27,9% YoY), mencapai 61,6% dari estimasi konsensus. Pendapatan turun -1,8% YoY menjadi 3,5 miliar dolar AS (mencapai 58,1% dari estimasi konsensus), antara lain disebabkan oleh turunnya average selling price (ASP) sebesar -18% YoY. Sementara itu, volume penjualan batu bara tumbuh +19% YoY menjadi 32,6 juta ton.

    Di sisi lain, beban pokok pendapatan naik +34,1% YoY, antara lain didorong kenaikan beban royalti sebesar +66,9% YoY. Akibatnya, laba kotor turun -28,6% YoY dan GPM tergerus menjadi 41,56% (vs 1H22: 57,18%). (IDX)

  • $ADMR: Adaro Minerals Indonesia mencatatkan laba bersih sebesar 79 juta dolar AS pada 2Q23 (-33,5% YoY). Pendapatan turun -11,1% YoY menjadi 225 juta dolar AS, sementara beban pokok pendapatan justru naik +24,1% YoY. Akibatnya, laba kotor turun -29,2% YoY dan GPM turun menjadi 52,7% (vs. 2Q22: 66,1%).

    Dibandingkan dengan 1Q23 (QoQ), laba bersih ADMR turun -7%, sejalan dengan pendapatan yang turun -5,4%.

    Secara kumulatif selama 1H23, ADMR membukukan laba bersih 164 juta dolar AS (-19,1% YoY), mencapai 54,8% dari estimasi konsensus. Pendapatan naik +6,4% YoY menjadi 464 juta dolar AS (mencapai 50,2% dari estimasi konsensus), didorong volume penjualan batu bara yang tumbuh +42% YoY menjadi 1,8 juta ton. Kenaikan volume tersebut dapat mengompensasi average selling price (ASP) yang turun -25% YoY.

    Di sisi lain, beban pokok pendapatan naik +41,8% YoY, antara lain didorong kenaikan beban royalti (+11,2%), pengangkutan (+56,3%), dan jasa pertambangan (+77,4%). Akibatnya, laba kotor turun -11,9% YoY dan GPM tergerus menjadi 54,6% (vs. 1H22: 66%). Selain itu, beban usaha melonjak +156,2% YoY. (IDX)


Saham Top Gainer Hari Ini 🔥

$MTMH

+6,38%

$BRPT

+3,00%

$MTEL

+4,93%

$JSMR

+2,53%

Saham Top Loser Hari Ini 🤕

$ADMR

-3,67%

$ADRO

-3,00%

$ARTO

-3,20%

$UNTR

-2,43%

Performa Sektor Hari Ini 📊


Berita Lainnya

🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui...

  • Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengatakan bahwa pihaknya memperkirakan inflasi di Indonesia pada akhir tahun ini sekitar 2,9%, dengan inflasi inti di kisaran 2,5%.

  • Kementerian ESDM menetapkan 47 komoditas mineral dalam klasifikasi mineral kritis, antara lain nikel, timah, aluminium, kobalt, lithium, silika, zirkonium, hingga thorium. Klasifikasi mineral kritis bertujuan untuk menjaga cadangan dan sumber daya mineral yang termasuk di dalamnya guna mendukung ekosistem transisi energi. Selain itu, mineral yang masuk dalam klasifikasi mineral kritis harus mendapat prioritas hilirisasi di dalam negeri.

  • PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalumberencana menggelar pra-IPO pada 2024. Direktur Utama Inalum, Danny Praditya, mengatakan bahwa Inalum akan membentuk kemitraan strategis dengan perusahaan industri aluminium global melalui aksi korporasi tersebut.

  • Menteri Keuangan, Sri Mulyanimembuka kemungkinan untuk mengurangi target penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) pada 2024dengan asumsi perolehan pajak yang kuat hingga akhir 2023. Untuk 2024pemerintah menargetkan penerbitan SBN sebesar 666,4 triliun rupiah, lebih tinggi +84% dari target 2023. Sebelumnya, pemerintah telah memangkas target penerbitan SBN pada 2023 dari 712,9 triliun rupiah menjadi 362,9 triliun rupiah.


Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini

👣 Psikologi Investing: Berjalan Sejauh Mungkin, Bertahan Selama Mungkin

Photo by: Stockbit

“Semua tergantung seberapa lama Anda bisa bertahan mempertahankan posisi Anda. Karena dari sana lah Superior Return akan datang." — Ricky2212

Rasanya sejak awal tahun 2023 banyak yang mulai "move on" dari sektor batu bara. Dianggap cycle nya sudah berakhir dan tidak menarik lagi. Tapi Ricky2212 adalah salah satu dari segelintir investor yang lantang menyuarakan optimisme nya terhadap sektor batu bara, hingga saat ini. Tentu bukan tanpa alasan. Pengalaman, thesis dan hasil analisa Komprehensif menjadi landasan akan conviction yang tinggi tersebut. Dalam tulisan terbarunya, beliau membagikan pelajaran psikologi investing hingga illustrasi atau contoh menarik dari hal ini. Selengkapnya dapat kamu baca di sini!

Sekilas Tentang Ricky2212

Ricky2212 dikenal sebagai investor yang gemar menganalogikan investasi saham berdasarkan pengalamannya sehingga membuat tulisannya dapat relate dengan orang banyak. Seorang Full-time dan quality investor ini banyak berpedoman pada fundamental perusahaan serta memiliki manajemen keuangan dan psikologis yang baik dalam berinvestasi. Kamu bisa temukan insight menarik lainnya dari Ricky2212 di sini.


Subscribe Stockbit Snips di sini untuk dapat berita pasar saham terhangat setiap hari di email kamu.


Penulis: Michael Owen Kohana

Editor: Vivi Handoyo Lie, Edi Chandren, Aulia Rahman Nugraha, Theodorus Melvin, Hendriko Gani, Reynaldo Mulya, Arvin Lienardi, Ryan Indradjaja, Malvin Gevariel Chandra, Bayu Santoso, Anggaraksa Arismunandar

Copyright 2023 Stockbit, all rights reserved. 

Disclaimer: 

Informasi ini dimiliki oleh PT Stockbit Sekuritas Digital (“Stockbit”), Perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research

Selanjutnya, Semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Nasabah setuju untuk membebaskan Stockbit dari segala gugatan hukum jika terjadi kerugian Nasabah yang disebabkan karena risiko investasi tersebut.

Domain resmi Stockbit adalah “https://stockbit.com/” dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri “@Stockbit.com” Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.