🤑 Bursa Karbon Melantai, Bursa Efek Melandai / by Stockbit Snips

26 September 2023

Daily Market Performance 🚀

IHSG

6.923

-1,07%

Coal

160,0

+0,00%

Crude Oil

88,7

-1,08%

Gold

1.912

-0,15%

CPO

3.601

-0,02%

Nickel

18.859

-1,64%

đź‘‹ Stockbitor!

Presiden Joko Widodo meresmikan peluncuran bursa karbon di Indonesia pada Selasa (26/9). Pada sesi pembukaan, terdapat 13 transaksi sebanyak hampir 460.000 metrik ton setara karbon dioksida yang diperdagangkan, dengan harga 69.600 rupiah per ton. Semua kredit karbon tersebut berasal dari proyek geothermal milik Pertamina Geothermal Energy ($PGEO) di Sulawesi Utara.

Beberapa bank tercatat menjadi pembeli perdana dalam bursa karbon, yakni Bank Central Asia ($BBCA), Bank CIMB Niaga ($BNGA), Bank Mandiri ($BMRI). Direktur Utama BEI, Iman Rachman, mengatakan bahwa bank membeli kredit karbon untuk mendapatkan label sebagai green bank yang berkomitmen menyalurkan pembiayaan berkelanjutan.

Perdagangan karbon di Indonesia pada fase awal berfokus kepada sektor PLTU batu bara. Namun, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga menargetkan perusahaan-perusahaan dari sektor lain juga turut ikut serta dalam bursa karbon. Reuters melaporkan bahwa kementerian tersebut akan membatasi karbon untuk sektor kehutananproses industri dan penggunaan produk (IPPU), pertanian, dan pengelolaan limbah.

Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi kredit karbon sekitar 13 juta ton karbon dioksida, dengan potensi bursa karbon mencapai lebih dari 3.000 triliun rupiah.

Key Takeaway

Bursa karbon berpotensi menguntungkan perusahaan yang memiliki proyek-proyek hijau â€“ seperti energi terbarukan dan kehutanan â€“ karena dapat menjual kredit karbonnya. Beberapa emiten yang berpotensi diuntungkan adalah operator PLTP seperti $BREN dan $PGEO, operator PLTA seperti $ARKO dan $KEEN, dan pemilik konsesi kehutanan seperti $WOOD.

Perusahaan dapat menjual kredit karbon di bursa setelah asetnya diverifikasi oleh perusahaan inspeksi – seperti Sucofindo dan $MUTU – serta teregistrasi di SRN PPI milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Pada Selasa (26/9), harga saham yang berkaitan dengan energi terbarukan tercatat turun dengan PGEO (-7,48%), BRPT (-8,81%), KEEN (-12,74%), ARKO (-11,90%), WOOD (-2,94%), dan MUTU (-11,98%). Penurunan ini dapat disebabkan oleh aksi jual, setelah harga saham tersebut sempat naik signifikan dalam sebulan terakhir.

Saham terkait: $PGEO, $BRPT, $KEEN, $ARKO, $WOOD, $MUTU, $BBCA, $BNGA, $BMRI


Berita Korporasi

❌ DEWA Bantah Isu Salim Jadi Investor

  • $DEWA: Darma Henwa membantah kabar dari Katadata yang melaporkan bahwa Anthony Salim berencana menjadi pemegang saham perseroan. Sebelumnya, Katadata memberitakan pada Minggu (24/9) bahwa Anthony Salim berencana masuk sebagai investor di DEWA melalui penerbitan obligasi wajib konversi senilai 1,5 triliun rupiah. Dalam klarifikasi ke BEI, manajemen DEWA mengatakan bahwa perseroan belum memiliki rencana aksi korporasi terkait pemenuhan kebutuhan pendanaan.

     

  • $TPIA: Anak usaha Chandra Asri Petrochemicals, PT Krakatau Daya Listrik, akan membangun PLTS Terapung Waduk Krenceng di Cilegon, Banten dengan total kapasitas sebesar 32 megawatt peak (MWp). Pembangunan fase pertama berkapasitas 9,6 MWp ditargetkan rampung pada akhir 2024, sementara fase kedua sebesar 22,4 MWp diperkirakan selesai pada 2025. Kontan melaporkan bahwa investasi untuk proyek ini mencapai 30 juta dolar AS.

     

  • $MTEL: Dayamitra Telekomunikasi mengumumkan telah menerbitkan Medium Term Notes senilai 550 miliar rupiah pada 26 September 2023. Surat utang tersebut memiliki tingkat bunga tetap sebesar 6,2% per tahun dan jangka waktu 370 hari.

     

  • $ERAA: Erajaya Swasembada telah menambah 323 dari 400 gerai baru yang ditargetkan pada 2023. Pada 1H23, ERAA mencatatkan capex sebesar 472 miliar rupiah dari 700 miliar rupiah yang dianggarkan untuk tahun ini.

     

  • $INDY: Anak usaha Indika Energy, PT Kalista Nusa Armada dan PT Solusi Mobilitas Indonesia, mendirikan perusahaan baru bernama PT Kalista Nayara Dayautama yang akan bergerak di bidang pengisian daya kendaraan listrik.


Musim Laba

đź•· Laba Bersih 1H23: JPFA -92,6% YoY, CPIN -43% YoY

Berikut adalah kinerja JPFA & CPIN selama 2Q23 dan 1H23.

  • $JPFA: Laba bersih Japfa Comfeed Indonesia turun -34,7% YoY menjadi 332 miliar rupiah pada 2Q23. Penjualan tumbuh moderat +0,5% YoY menjadi 12,4 triliun rupiah. Di sisi lain, beban pokok penjualan (COGS) naik +2,5%, beban usaha sedikit turun -0,1%, dan beban keuangan +28,1%. Hal tersebut mendorong penurunan seluruh margin laba perseroan.

    Dibandingkan dengan 1Q23 (QoQ), laba bersih JPFA tumbuh +232,8% atau berbalik dari rugi sebesar 250 miliar rupiah. Penjualan tumbuh +5,4%, sementara COGS dan beban usaha masing-masing turun -1,5% dan -2,6%.

    Secara kumulatif hingga 1H23, laba bersih JPFA turun -92,6% YoY menjadi 82 miliar rupiah, hanya mencapai 6,4% dari estimasi FY23. Penjualan turun -1,3% YoY menjadi 24,2 triliun rupiah, mencapai 47% dari estimasi FY23. Di sisi lain, COGS naik +3,6%, beban usaha +9,5%, dan beban keuangan +22,9%. Akibatnya, seluruh margin laba mengalami penurunan. (IDX)

  • $CPIN: Laba bersih Charoen Pokphand turun -7,2% YoY menjadi 1,1 triliun rupiah pada 2Q23. Penjualan tumbuh +13,8% YoY menjadi 16,3 triliun rupiah. Di sisi lain, beban pokok penjualan (COGS) naik +15,5%, beban usaha +12,8%, beban keuangan naik 2,5x lipat, dan beban pajak penghasilan +21,5%.

    Dibandingkan dengan 1Q23 (QoQ), laba bersih CPIN tumbuh +372,2%. Penjualan tumbuh +12,1%, COGS naik lebih moderat (+4,4%), dan beban usaha turun -5,7%.

    Secara kumulatif hingga 1H23, laba bersih CPIN turun -43% YoY menjadi 1,4 triliun rupiah, mencapai 43% dari estimasi FY23. Penjualan tumbuh +7,9% YoY menjadi 30,9 triliun rupiah – mencapai 51% dari estimasi FY23 – didorong segmen pakan yang tumbuh +23,3%. Di sisi lain, COGS naik +12,7%, beban usaha +18,5%, dan beban keuangan naik 2,3x lipat. (IDX)


Saham Top Gainer Hari Ini 🔥

$CPIN

+8,15%

$EMTK

+5,50%

$JPFA

+6,80%

$RAJA

+2,04%

Saham Top Loser Hari Ini 🤕

$BRPT

-8,81%

$MEDC

-7,62%

$ADMR

-8,36%

$ADRO

-6,10%

Performa Sektor Hari Ini đź“Š


Berita Lainnya

🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui...

  • Pemegang saham Hexindo Adiperkasa ($HEXAmenyetujui pembagian dividen tunai tahun buku 2022 sebesar 41,2 juta dolar AS atau 0,049 dolar AS per saham, setara 80% dari laba bersih. Dengan asumsi kurs 15.400 rupiah per dolar AS dan mengacu harga saham HEXA pada Selasa (26/9) di 6.650 rupiah per saham, maka indikasi dividend yield adalah 11,35%.

  • Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, mengatakan bahwa revisi Permendag No. 50 Tahun 2020 hanya akan mengizinkan media sosial untuk memfasilitasi promosi barang dan jasa, dan bukan transaksi.

  • Putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, terpilih menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) periode 2023–2028 menggantikan Giring Ganesha.


Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini

⏱ Waktu Terbaik untuk Membeli Saham Emiten Batu Bara, Sekarangkah Saatnya?

Photo by: Stockbit

“Yang terpenting dalam proses pembelian saham batubara ini adalah antisipasi bila  harga-harga yang kita perkirakaan tidak sesuai kenyataan, baik turun atau naik.” — HaniPutranto

Di pasar modal, terdapat sekelompok emiten yang bisnisnya bersifat siklis, salah satunya batu bara. Meskipun sempat terkoreksi cukup dalam dari peak nya di  tahun lalu, harga saham emiten batu bara kini mulai berangsur pulih. Namun apakah betul sekarang saat yang tepat untuk beli? HaniPutranto menjelaskan bagaimana strategi membeli saham siklis, terutama dari kacamata seorang dividen investor. Penasaran bagaimana cara hingga faktor apa saja yang mesti diperhatikan? Selengkapnya bisa kamu baca pada tulisan berikut ini!


Subscribe Stockbit Snips di sini untuk dapat berita pasar saham terhangat setiap hari di email kamu.


Penulis: Michael Owen Kohana

Editor: Vivi Handoyo Lie, Edi Chandren, Aulia Rahman Nugraha, Theodorus Melvin, Bayu Santoso, Hendriko Gani, Anggaraksa Arismunandar, Reynaldo Mulya, Arvin Lienardi, Malvin Gevariel Chandra

Copyright 2023 Stockbit, all rights reserved. 

Disclaimer: 

Informasi ini dimiliki oleh PT Stockbit Sekuritas Digital (“Stockbit”), Perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research

Selanjutnya, Semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Nasabah setuju untuk membebaskan Stockbit dari segala gugatan hukum jika terjadi kerugian Nasabah yang disebabkan karena risiko investasi tersebut.

Domain resmi Stockbit adalah “https://stockbit.com/” dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri “@Stockbit.com” Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.