📡 EMTK Akuisisi 93% Saham Bank Fama / by Stockbit Snips

5 November 2021

Photo by: Stockbit Snips

Daily Market Performance 🚀

IHSG

6.582

-0,07%

Coal

154,8

-1,62%

Crude Oil

80,07

+1,28%

Gold

1.800

+0,46%

CPO

5.345

-1,89%

Nickel

19.224

-0,2%

👋 Stockbitor!

PT Elang Mahkota Teknologi Tbk ($EMTK) melalui anak usahanya PT Elang Media Visitama (EMV) akan membeli 93% saham Bank Fama International. dengan nilai transaksi 908,95 miliar rupiah.

Nantinya EMV akan membeli saham Bank Fama dari empat pihak, yaitu Junus Jen Suherman, Edi Susanto, Dewi Janti, dan PT Surya Putra Mandiri Sejahtera. Sisa 7% saham yang tidak dibeli oleh Emtek dimiliki oleh PT Nusantara Berkat Agung.

Bagi Bank Fama, akuisisi ini dapat menjadi jalan untuk memenuhi kewajiban modal inti minimum. Per Desember 2020, Bank Fama memiliki modal inti utama sebesar 1 triliun rupiah. Sesuai POJK 12/2020, modal inti minimum yang harus dipenuhi sebesar 2 triliun rupiah hingga 31 Desember 2021 dan 3 triliun rupiah pada 31 Desember 2022.

 

Akuisisi ini akan dibiayai melalui pendanaan internal EMV dan diperkirakan akan selesai pada 28 Desember 2021.

Key Takeaway

Masuknya Bank Fama ke Grup Emtek melengkapi portofolio bisnis Emtek. Sebelumnya, akuisisi bank kecil oleh perusahaan teknologi sudah marak terjadi, seperti Akulaku terhadap Bank Neo Commerce ($BBYB), Shopee terhadap Bank BKE (kemudian diubah menjadi SeaBank).

Seperti yang diketahui, $EMTK memiliki kepemilikan di sejumlah perusahaan teknologi seperti Bukalapak ($BUKA), DANA, Vidio, dan Grab Indonesia.

Sebelumnya Bank Fama pernah merencanakan IPO pada Desember 2020. Namun, rencana itu batal lantaran perseroan dikejar tenggat waktu pemenuhan modal inti minimum sebesar satu triliun rupiah.


Berita Korporasi

💰 Harga IPO MTEL Resmi Rp800 per Saham

  • $MTELDayamitra Telekomunikasi (Mitratel) dikabarkan menetapkan harga IPO sebesar 800 rupiah/saham. Dengan demikian, perseroan berpotensi meraup dana segar 20,43 triliun rupiah (1,3 miliar dolar AS).

  • $MDKAMerdeka Copper Gold akan menerbitkan Obligasi Tahap II sebesar 1,5 triliun rupiah dengan tenor 367 hari dan bunga tetap 5,00%Dana hasil emisi akan digunakan untuk pembayaran sebagian pokok utang dan modal kerja anak usaha. Obligasi ini telah mendapat peringkat A dari Pefindo.

  • $PPRE: PP Presisi membukukan perolehan kontrak baru sebesar 4,8 triliun rupiah hingga Oktober 2021. Jumlah ini melesat 129% YoY dan telah mencapai 133% dari target tahun 2021.

  • $BRISBank Syariah Indonesia mendapat izin prinsip operasional dari Dubai International Financial Center (DIFC). Ke depannya, BSI akan segera membuka kantor perwakilan di Dubai setelah mendapat izin dari Dubai Financial Services Authority (DFSA).


Musim Laba Q3 2021

🕷️ INCO & PGAS

Selama Juli sampai dengan September 2021 (Q3 2021), Vale Indonesia dan Perusahaan Gas Negara mengalami peningkatan kinerja apabila dibandingkan dengan Q3 2020. Berikut adalah rinciannya:

 

  • $INCO: Laba bersih Vale Indonesia melonjak +172,8% YoY menjadi 64,15 juta dolar AS pada Q3 2021. Sementara itu, penjualan mencapai 271,5 juta dolar AS atau tumbuh +28,9% YoY, terutama ditopang oleh kenaikan harga jual nikel (ASP) yang mencapai 14.619/ton (+38,5% YoY).

    Secara kumulatif hingga September 2021 (9M21), laba bersih mencapai 122,9 juta dolar AS atau tumbuh +60,4% YoY. Hal ini ditopang oleh penjualan yang mencapai 686,4 juta dolar AS atau tumbuh +20,2% YoY.

    Selain itu, efisiensi beban pokok penjualan dan beban usaha menyebabkan kenaikan margin laba kotor menjadi 24,7% (vs 14,9% pada 9M20) dan margin laba bersih 17,9% (vs 13,4% pada 9M20). (IDX)

  • $PGAS: Perusahaan Gas Negara mencatatkan laba bersih sebesar 90 juta dolar AS pada Q3 2021, melonjak +92,8% YoY dibandingkan 47 juta dolar AS pada Q3 2020. Hal ini ditopang oleh pendapatan yang tumbuh +15,8% YoY menjadi 790 juta dolar AS.

    Secara kumulatif hingga September 2021 (9M21), laba bersih mencapai 286 juta dolar AS, meroket +437,4% YoY dibandingkan 53 juta dolar AS pada 9M20. Hal ini dipengaruhi adanya pendapatan provisi sengketa pajak sebesar 65 juta dolar AS dan laba ventura bersama sebesar 75 juta dolar AS. (IDX)


Saham Top Gainer Hari Ini 🔥

$MNCN

+4,42%

$BRPT

+3,74%

$TOWR

+4,35%

$ACES

+3,11%

Saham Top Loser Hari Ini 🤕

$HRUM

-4,09%

$SRTG

-2,83%

$LSIP

-3,73%

$MEDC

-2,65%

Performa Sektor Hari Ini 📊


Other News

🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui...

  • Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Q3 2021 sebesar 3,51% YoY, lebih rendah dibandingkan 7,07% YoY pada Q2 2021. Angka ini juga di bawah proyeksi Kementerian Keuangan sebesar 4,5%, terutama dipengaruhi oleh pengetatan PPKM akibat penyebaran varian Delta.

  • BPS juga mencatat angka pengangguran pada Agustus 2021 mencapai 9,1 juta orang atau 6,49% dari total angkatan kerja. Angka tersebut turun dibandingkan 9,77 juta orang atau 7,07% pada Agustus 2020.

  • Bank Indonesia mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada Oktober 2021 sebesar 145,5 miliar dolar AS, menurun dibandingkan 146,9 miliar dolar AS pada bulan sebelumnya. Penurunan dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah.

  • Pemegang saham Square Inc., perusahaan pembayaran dari co-founder Twitter Jack Dorsey, menyetujui penerbitan saham baru untuk pembelian Afterpay Ltd. senilai 29 miliar dolar AS. Afterpay adalah perusahaan buy now pay later (BNPL) asal Australia yang sedang berkembang pesat.


Stockbitor Spotlight

Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini

📝 Belajar Diversifikasi Saham

Photo by: stockbit

"Sehebat apapun kita dalam berinvestasi, tetap saja akan ada momen dimana kita bisa salah dalam melakukan analisa. Terlebih lagi di kondisi market yang saat ini masih serba tak pasti. Untuk itu, diversifikasi saham sangat penting dilakukan mengatur risiko dalam Berinvestasi." — thowilz

Selain menjanjikan keuntungan, pasar modal juga memiliki berbagai resiko didalamnya. Salah satu strategi yang sering dilakukan oleh investor guna mengurangi resiko tersebut adalah dengan melakukan diversifikasi saham. Apa yang dimaksud dengan diversifikasi saham dan bagaimana cara melakukannya? Yuk simak jawabannya di tulisan thowilz berikut ini.

Sekilas tentang thowilz

Thowilz adalah seorang value investor yang telah terjun di dunia saham sejak 2008. Thowilz cukup ahli dalam membedah emiten dengan merangkum hasil pemikirannya dalam beberapa seri tulisan di Stream Stockbit, seperti hidden gems series. Kamu bisa temukan insight menarik lainnya dari Thowilz di sini.


Subscribe Stockbit Snips di sini untuk dapat berita pasar saham terhangat setiap hari di email kamu.


Penulis: Bayu Santoso
Editor: Vivi Handoyo Lie, Calvin Kurniawan, Sarah Natassja, Almer Dzaki, Michael Owen Kohana, Astrid Rahadiani, Rahmanto Tyas Raharja