🤝EXCL dan BRIS Akan Rights Issue, Masing-masing Rp5 T / by Stockbit Snips

8 December 2022

Daily Market Performance 🚀

IHSG

6.804

-0,21%

Coal

405,0

-0,93%

Crude Oil

72,30

+0,39%

Gold

1.783

-0,17%

CPO

3.895

-1,86%

Nickel

31.281

+7,34%

👋 Stockbitor!

Dalam waktu dekat, 2 emiten di BEI akan menggelar rights issue dengan nilai masing-masing sebesar 5 triliun rupiah.

Pertama, ada XL Axiata ($EXCL) yang akan menggelar rights issue maksimum ~2,4 miliar lembar saham baru dengan rasio 25.000 : 5.633 dan efek dilusi 18,31%. Harga pelaksanaan ditetapkan sebesar 2.080 rupiah per lembar, sehingga total dana yang terkumpul mencapai ~5 triliun rupiah. Berdasarkan keterbukaan informasi, dana tersebut akan digunakan untuk pembayaran utang.

Dalam aksi korporasi ini, pemegang saham pengendali EXCL, Axiata Investments, akan melaksanakan seluruh haknya dan menjadi pembeli siaga maksimum 925,8 juta lembar. Adapun cum-right di pasar reguler dan negosiasi dijadwalkan pada 14 Desember 2022.

Selain EXCL, ada pula Bank Syariah Indonesia ($BRIS) yang akan menggelar rights issue sebanyak-banyaknya ~5 miliar lembar saham baru. Rasio rights issue ini adalah 90.000 : 10.941 dengan efek dilusi maksimum 10,84%.

Harga pelaksanaan rights issue BRIS ditetapkan sebesar 1.000 rupiah per lembar, sehingga maksimum dana yang terkumpul mencapai ~5 triliun rupiah. Rencananya, dana tersebut akan digunakan untuk penyaluran pembiayaan dalam mendukung pertumbuhan bisnis perseroan. Cum-right di pasar reguler dan negosiasi pada 13 Desember 2022.

Pemegang saham terbesar BRIS, Bank Mandiri ($BMRI), akan melaksanakan seluruh haknya dalam rights issue ini. Sementara itu, Bank Negara Indonesia ($BBNI) menyatakan hanya akan melaksanakan sebagian haknya dan mengalihkan sisa hak kepada CIMB Niaga Sekuritas.

Key Takeaway

Dengan menggunakan dana hasil rights issue untuk membayar utang, EXCL berpotensi untuk mengurangi beban keuangan dan menjadikan neraca lebih sehat. Berdasarkan presentasi EXCL, perseroan memiliki total utang 16,1 triliun rupiah, dengan 2,2 triliun rupiah di antaranya jatuh tempo pada 2022.

Sementara itu, rights issue yang akan digelar oleh BRIS akan memperkuat rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) perseroan, yang saat ini berada di kisaran 17%. Sebelumnya, Direktur Utama BRIS Hery Gunadi mengatakan bahwa pihaknya membutuhkan tambahan modal agar CAR dapat mencapai di atas 20% pada akhir 2025, guna mendukung ekspansi penyaluran pembiayaan murah.


Berita Korporasi

💸 DOID Bagikan Dividen Interim US$5,15 juta 

  • $DOID: Delta Dunia Makmur membagikan dividen interim tahun buku 2022 senilai 5,15 juta dolar AS (~80,4 miliar rupiah) atau 9 rupiah per lembar saham. Cum dividend di pasar reguler dan negosiasi pada 15 Desember 2022, sedangkan pembayaran pada 30 Desember 2022. Mengacu harga saham DOID pada penutupan bursa Rabu (7/12), maka indikasi dividend yield adalah 2,9%.

  • $WEGE: Wijaya Karya Bangunan Gedung mencatat nilai kontrak baru senilai 4,24 triliun rupiah selama 11M22, meningkat +107% YoY. Perolehan kontrak baru tersebut didominasi oleh pembangunan fasilitas publik (67,08%), gedung perkantoran (22,13%), residensial (9,93%), dan komersial (0,87%). WEGE menargetkan nilai kontrak baru mencapai 7 triliun rupiah pada akhir 2022.

  • $SMDR: Samudera Indonesia menunda rencana stock split 1 : 5 yang seharusnya dilaksanakan pada 21 Desember 2022. Sebelumnya, aksi korporasi ini telah disetujui dalam RUPSLB pada 9 November 2022, yang akan menambah jumlah lembar saham beredar dari ~3,3 miliar lembar menjadi ~16,4 lembar.

  • $IPPE: Salah satu pemegang saham Indo Pureco Pratama, PT Sapihanean Pangan Lestari, menjual 285 juta lembar saham IPPE pada 24 November–1 Desember 2022. Harga rata-rata penjualan tersebut adalah 171,05 rupiah per lembar, sehingga total nilai transaksi mencapai ~48,75 miliar. Setelah transaksi ini, kepemilikan PT Sapihanean di IPPE turun dari 17,99% menjadi 11,80%.


Musim Laba Q3 2022

🕷 SMDR & BIRD 9M22

SMDR dan BIRD mencatatkan kinerja positif sepanjang 9M22. Berikut adalah rinciannya:

  • $SMDR: Laba bersih Samudera Indonesia tumbuh +99,9% YoY menjadi 55,8 juta dolar AS pada 3Q22. Hal ini didukung oleh pertumbuhan pendapatan sebesar +79,5% YoY menjadi 302,8 juta dolar AS, sementara beban pokok pendapatan naik lebih konservatif (+68,7% YoY). Selain itu, total beban usaha hanya naik +13,5% YoY.

    Secara kumulatif hingga 9M22, laba bersih SMDR melesat +232,9% YoY menjadi 171,5 juta dolar AS. Pendapatan tumbuh +92,9% YoY menjadi 853,9 juta dolar AS, didorong seluruh segmen usaha, terutama jasa pelayaran dan keagenan (+114%). Sementara itu, beban pokok pendapatan naik lebih rendah (+64,6% YoY) dan total beban usaha tumbuh moderat (+16,2% YoY). (IDX)

  • $BIRD: Blue Bird membukukan laba bersih 114 miliar rupiah pada 3Q22, berbalik dari rugi 36 miliar rupiah pada 3Q21. Pendapatan naik +137,6% YoY menjadi 960,8 miliar rupiah, didorong segmen taksi (+166%) dan non-taksi (+70%). Alhasil, laba kotor naik +341,9% YoY dan GPM naik menjadi 30,9% (3Q21: 16,6%).

     

    Dibandingkan dengan 2Q22 (QoQ), laba bersih tumbuh +15,6%, sejalan dengan pertumbuhan pendapatan sebesar +9,9%.

    Secara kumulatif hingga 9M22, BIRD membukukan laba bersih 260,6 miliar rupiah, berbalik dari rugi 66,2 miliar rupiah pada 9M21. Pendapatan naik +73% YoY menjadi 2,5 triliun rupiah, didorong segmen taksi yang tumbuh lebih cepat (+81%) dibanding segmen non-taksi (+49%). Alhasil, laba kotor naik +167,2% YoY dan GPM naik menjadi 29,4% (9M21: 19%). (IDX)


Saham Top Gainer Hari Ini 🔥

$LINK

+10,99%

$KLBF

+5,42%

$PTPP

+5,59%

$AMAR

+5,11%

Saham Top Loser Hari Ini 🤕

$AMRT

-6,94%

$SMDR

-6,42%

$GOTO

-6,54%

$PRDA

-5,00%

Performa Sektor Hari Ini 📊


Berita Lainnya

🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui...

  • Bank Indonesia mengumumkan bahwa indeks keyakinan konsumen (IKK) pada November 2022 turun menjadi 119,1 poin (vs. 120,3 pada Oktober 2022). Penurunan tersebut didorong oleh penurunan dua komponennya, di mana Indeks Ekspektasi Konsumen (IEKturun 0,4 poin menjadi 127,9 dan Indeks Kondisi Ekonomi (IKEmelemah 2 poin menjadi 110,3.

  • Presiden Joko Widodo meminta implementasi B35 biodiesel dapat dilaksanakan pada tahun depan. Kebijakan ini diharapkan dapat meredam kenaikan harga BBM solar, serta mengurangi ketergantungan Indonesia dari impor minyak. Saat ini, Indonesia sebagai produsen CPO terbesar di dunia, masih menerapkan kewajiban 30% campuran biodiesel dengan solar (B30).

  • Inggris memberikan izin pertambangan batu bara pertama dalam 30 tahun terakhirTambang tersebut, yang berlokasi di West Cumbria, direncanakan akan beroperasi hingga 2049 dan diharapkan dapat menciptakan 500 pekerjaan baru. Sebelumnya, pemberian izin sempat ditunda pada tahun lalu menjelang konferensi COP26 di Glasgow.


Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini

🔍Menilik Potensi Batu Bara di Tahun 2023, Cerah atau Bahaya?

Photo by: Stockbit

"Jadi sudah bisa menilai sendiri yaa kira-kira efek dari BLU dan prospek batu bara ke depan tergantung pada supply demand ekspor juga yang dimana beberapa perusahaan batu bara masih dominan besar ke ekspor." - Susisetiawati

Rasanya tidak berlebihan jika kita menobatkan sektor batu bara sebagai juara di tahun 2022. Bagaimana tidak, performa emiten-emitennya yang naik secara fantastis dan terefleksikan juga dengan harga sahamnya di pasar modal kita. Namun dari kenaikan ini timbul juga potensi resiko bagi investor yang baru ingin melirik sektor ''si hitam manis'' ini. Lantas timbul pertanyaan apakah batu bara masih akan cerah di tahun 2023? Ditengah berbagai tantangan dan kebijakan BLU yang beritanya akan berlaku tahun depan? Temukan jawaban selengkapnya pada tulisan SusiSetiawati berikut ini!


Subscribe Stockbit Snips di sini untuk dapat berita pasar saham terhangat setiap hari di email kamu.


Penulis: Anggaraksa Arismunandar

Editor: Vivi Handoyo Lie, Calvin Kurniawan, Rahmanto Tyas Raharja, Astrid Rahadiani Putri, Theodorus Melvin, Syanne Gracetine, Michael Owen Kohana, Aulia Rahman Nugraha, Bayu Santoso, Hendriko Gani

Copyright 2022 Stockbit, all rights reserved. 

Disclaimer: 

Informasi ini dimiliki oleh PT Stockbit Sekuritas Digital (“Stockbit”), Perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research

Selanjutnya, Semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Nasabah setuju untuk membebaskan Stockbit dari segala gugatan hukum jika terjadi kerugian Nasabah yang disebabkan karena risiko investasi tersebut.

Domain resmi Stockbit adalah “https://stockbit.com/” dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri “@Stockbit.com” Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.