Daily Market Performance 🚀
IHSG
7.465
+0,15%
Coal
133,5
-0,22%
Oil (Brent)
72,8
+0,86%
Gold
2.727
+0,30%
CPO
4.852
-2,02%
Nickel
15.715
-1,76%
XL Axiata ($EXCL) dan Smartfren Telecom ($FREN) mengumumkan kesepakatan definitif untuk merger dengan nilai gabungan enterprise value pra–sinergi mencapai lebih dari 104 triliun rupiah atau ~6,5 miliar dolar AS. EXCL akan menjadi surviving entity dengan nama perusahaan baru menjadi PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk. Berikut beberapa poin pentingnya:
Rasio Pertukaran Merger – Rasio pertukaran penggabungan usaha yang telah disepakati adalah 1 saham FREN untuk 0,011 saham perusahaan gabungan (EXCL). Dengan kata lain, dibutuhkan ~91 saham FREN untuk mendapatkan 1 saham EXCL. Sementara itu, 1 saham EXCL pra–merger akan tetap mendapatkan 1 saham perusahaan gabungan, tetapi dengan dilusi kepemilikan sebesar 27,95%. Untuk pemegang saham minoritas PT Smart Telecom, yakni PT Industri Telekomunikasi Indonesia, 1 saham minoritas PT Smart Telecom akan mendapatkan 0,005 saham EXCL.
Porsi Kepemilikan Pengendali – Axiata dan Sinarmas akan memiliki porsi kepemilikan yang sama pada perusahaan gabungan (EXCL) masing–masing sebesar 34,8%, sementara porsi kepemilikan publik sebesar 30,4%. Porsi kepemilikan Sinarmas akan berasal dari gabungan kepemilikan PT Bali Media Telekomunikasi (24,6%), PT Global Nusa Data (4,7%), PT Wahana Inti Nusantara (2,9%), dan PT Gerbangmas Tunggal Sejahtera (2,6%). Agar memiliki porsi kepemilikan yang sama, Sinarmas melalui PT Bali Media Telekomunikasi akan membeli ~2,4 miliar saham EXCL dari Axiata dengan konsiderasi tunai maksimum 475 juta dolar AS atau ~7,5 triliun rupiah (mengimplikasikan harga 3.157 rupiah per saham). Pembayaran tersebut meliputi 400 juta dolar AS atau ~6,3 triliun rupiah (mengimplikasikan harga 2.659 rupiah per saham) pada transaksi awal dan tambahan 75 juta dolar AS atau ~1,2 triliun rupiah, jika kondisi untuk pembayaran 'Konsiderasi Penyetaraan Tertunda' terpenuhi.
Opsi Buyback untuk Pemegang Saham yang Tidak Setuju Merger – Jika terdapat pemegang saham minoritas di EXCL maupun FREN yang tidak setuju dengan merger ini, EXCL menawarkan buyback hingga 10% dari saham yang diterbitkan pada masing–masing emiten pra–merger dengan total alokasi dana hingga ~3,09 triliun rupiah. Pemegang saham EXCL yang tidak setuju merger akan ditawarkan harga buyback sebesar 2.350 rupiah per saham, sementara pemegang saham FREN sebesar 25 rupiah per saham. Jika buyback yang diperlukan melebihi ~3,09 triliun rupiah, Axiata dan Sinarmas akan bertindak sebagai pembeli siaga secara bersamaan dengan porsi yang sama.
Ketentuan untuk Pemegang Waran FREN – Bagi pemegang waran seri III Smartfren Telecom ($FREN-W2), FREN memberikan hak kepada seluruh pemegang waran FREN-W2 untuk melaksanakan waran mereka dalam waktu paling sedikit 3 bulan sejak 11 Desember 2024.
Manajemen EXCL menjelaskan bahwa ke depannya merger ini akan berdampak positif dan berpotensi memberikan estimasi sinergi sebelum pajak tahunan sebesar 300–400 juta dolar AS, setara dengan 21–30% EBITDA gabungan secara pro–forma per 3Q24 TTM. Sinergi ini utamanya akan datang dari: 1) optimisasi area jaringan yang overlapping sebanyak 14.000–20.000 sites (20–30% dari total sites); dan 2) optimisasi saluran penjualan, baik dari sisi aktivasi pemasaran maupun digital channel.
Meskipun terdapat potensi sinergi ke depan, kinerja gabungan keduanya pada saat ini akan terlihat sedikit mengalami penurunan. Per 3Q24 TTM, secara pro–forma, blended ARPU EXCL akan sedikit turun dari level 41.000 rupiah akibat blended ARPU FREN yang lebih rendah. Margin EBITDA pun akan turun dari 51,5% menjadi 49,4%. Guidance terkait prospek kinerja gabungan akan diberikan lebih lanjut.
Merger ini ditargetkan rampung pada 1H25, sementara RUPSLB dijadwalkan pada 21 Maret 2025.
Rasio pertukaran penggabungan yang disepakati mencerminkan valuasi yang tidak berbeda jauh dengan valuasi saat ini (current market valuation), baik untuk EXCL maupun FREN. Oleh karena itu, faktor utama yang perlu diperhatikan oleh investor adalah progres eksekusi untuk mencapai target sinergi yang diharapkan – baik dari aspek nominal sinergi maupun timeline–nya – serta risiko terkait penyesuain operasi gabungan dalam jangka pendek, seperti positioning produk dan biaya integrasi yang muncul.
🪙 BRMS Umumkan Cadangan Emas dengan Kadar Lebih Tinggi
$BRMS: Bumi Resources Minerals melalui anak usahanya, PT Citra Palu Minerals (CPM), mengumumkan cadangan emas dengan kadar yang lebih tinggi di tambang River Reef dan Hill Reel di Poboya, Palu. Rata–rata kadar emas dari kedua lokasi tercatat sebesar 3,2 gram per ton (vs. 2,4 gram per ton kadar emas CPM pada FY23), dengan total kandungan emas sebesar 3,54 juta oz (vs. 2,4 juta oz cadangan emas CPM pada FY23). Mayoritas (85%) dari kandungan emas tersebut berasal dari prospek penambangan bawah tanah di lokasi tambang River Reef yang memiliki kadar emas 4,9 gram per ton. BRMS juga mencatatkan 8,6 juta oz cadangan perak dengan kadar 7,8 gram per ton. CPM juga mengumumkan PT Macmahon Indonesia, anak usaha dari Macmahon Holdings Limited, sebagai kontraktor di proyek tambang emas Poboya. Pengembangan bawah tanah di River Reef ditargetkan dimulai pada 2Q25, dengan produksi emas dari pit bawah tanah ditargetkan dimulai pada akhir 2027.
$SMRA: Summarecon Agung mencatatkan marketing sales sebesar 337,46 miliar rupiah (-35% MoM, -5% YoY) pada November 2024. Hasil ini membuat marketing sales selama 11M24 mencapai ~3,51 triliun rupiah (-5% YoY), baru memenuhi 70% dari target 2024 di level 5 triliun rupiah. Segmen rumah berkontribusi sebanyak 75% dari marketing sales selama 11M24, diikuti oleh ruko (13%), apartemen (6%), kavling tanah (4%), serta perkantoran dan komersial (2%).
$DOID: Direktur Delta Dunia Makmur, Iwan Fuad Salim, mengatakan bahwa akuisisi tambang batu bara metalurgi Dawson Complex akan menyumbang EBITDA sebesar 130–200 juta dolar AS per tahun. Iwan menyebut bahwa transaksi Dawson Complex akan rampung paling lambat pada 2Q25, sehingga kontribusi tambang tersebut pada EBITDA perseroan selama 2025 berkisar 65–100 juta dolar AS. Iwan juga mengatakan bahwa transaksi penyertaan saham baru senilai 62,1 juta dolar Australia yang diterbitkan entitas usaha DOID di bidang pertambangan tembaga, 29Metals Ltd. (ASX: 29M), akan rampung pada akhir Desember 2024. Iwan juga menyebut laporan keuangan DOID untuk 3Q24 akan rilis pada akhir Desember 2024.
$SSIA: Vice President of Investor Relations & Corporate Communications Surya Semesta Internusa, Erlin Budiman, mengatakan bahwa pihaknya menargetkan pendapatan sebesar 6 triliun rupiah pada 2025 (vs. target 2024: 6,3 triliun rupiah), dengan laba bersih sebesar 400 miliar rupiah (vs. target 2024: 300 miliar rupiah). Target konservatif tersebut mempertimbangkan salah satu segmen dengan kontribusi pendapatan yang signifikan, yakni Hotel Melia Bali, sedang direnovasi dan ditutup hingga 2026. Erlin menyebut bahwa pihaknya optimistis dapat memenuhi target pendapatan 2024 karena BYD akan merampungkan pembelian lahan industri seluas 108 hektare di Subang Smartpolitan pada Desember 2024.
$TPIA: Chandra Asri Pacific mengumumkan telah menandatangani kontrak engineering, procurement, and construction dengan PT Inti Karya Persada Tehnik untuk memperluas kapasitas pabrik butene–1 (B1) dan pabrik methyl tert–butyl ether (MTBE), yang terletak di dalam komplek pabrik petrokimia terintegrasi milik TPIA di Ciwandan, Banten. Ekspansi pabrik tersebut akan meningkatkan kapasitas produksi B1 dan MTBE lebih dari +25%. B1 sendiri merupakan bahan baku penting dalam produksi resin plastik polyethylene, sementara MTBE merupakan octane booster untuk bensin.
$ENRG: Energi Mega Persada mengumumkan sedang melakukan kajian reaktivasi lapangan minyak dan gas (migas) serta potensi temuan migas yang belum dikembangkan (undeveloped discovery) di wilayah–wilayah kerja perseroan. Dari hasil kajian tersebut, perseroan akan merencanakan kegiatan akuisisi seismik 3D, pengeboran sumur kajian (appraisal), sumur pengembangan, pemasangan very low pressure (VLP) compressor, hingga akuisisi data sumuran dan kerja ulang (workover) dengan perkiraan investasi mencapai 100 juta dolar AS.
$JSMR: Direktur Utama Jasa Marga, Subakti Syukur, mengatakan bahwa JSMR dan PT Hutama Karya tidak akan memberikan diskon tarif tol selama Natal dan Tahun Baru (Nataru), mengingat volume lalu lintas pada momen tersebut tidak sebanyak Lebaran. Langkah ini diambil karena pembiayaan jalan tol yang cukup besar, di mana kedua BUMN tersebut akan mengoperasikan 7 ruas tol sepanjang 120 km selama Nataru. Meski tidak memberikan diskon tarif tol selama Nataru, Subakti menyebut bahwa pihaknya membuka kemungkinan untuk memberikan diskon tarif tol pada Lebaran 2025.
Saham Top Gainer Hari Ini 🔥
Saham Top Loser Hari Ini 🤕
Performa Sektor Hari Ini đź“Š
🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui...
Bank Indonesia memperkirakan bahwa penjualan ritel pada November 2024 akan tumbuh +0,4% MoM dan +1,7% YoY. Penjualan ritel pada November 2024 diperkirakan akan ditopang oleh penjualan kelompok peralatan informasi dan komunikasi, perlengkapan rumah tangga lainnya, dan sub–kelompok sandang. Pada Oktober 2024, realisasi penjualan ritel tercatat tumbuh +1,5% YoY, meski terkontraksi -0,01% MoM (vs. September 2024: +4,8% YoY, -2,5% MoM).
Plt Dirjen Migas Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, memberikan sinyal bahwa insentif harga gas bumi tertentu (HGBT) akan berlanjut pada 2025. Dadan menyebut bahwa pihaknya telah menerima rekomendasi dari Kementerian Perindustrian untuk menambah 15 sub–sektor industri baru sebagai penerima HGBT pada tahun depan, meski dia tidak merincinya lebih lanjut. Dadan juga menegaskan bahwa harga HGBT tahun depan tidak akan berbeda jauh dengan harga HGBT saat ini yang berkisar 6 dolar AS per MMBtu.
Country Manager Kuwait Foreign Petroleum Exploration Company (KUFPEC) di Indonesia, Sara Al–Baker, mengatakan bahwa pihaknya tengah melakukan studi dan menjajaki peluang blok gas migas Natuna D–Alpha, serta berencana untuk berpartisipasi dalam penawaran blok migas dari pemerintah di masa mendatang. Blok Natuna D–Alpha sendiri diperkirakan memiliki sumber daya gas sebesar 230 triliun kaki kubik, salah satu sumber daya terbesar di dunia. KUFPEC sendiri telah beroperasi di Laut Natuna dengan kepemilikan saham di Blok A Natuna, yang memasok gas ke Singapura, dan Blok Anambas, yang sedang dalam proses mendapatkan persetujuan pengembangan.
Ketua Umum Perhimpunan Agen Tunggal Alat Berat Indonesia, Yushi Sandidarma, mengatakan bahwa implementasi pajak alat berat akan menjadi beban bagi para pelanggan alat berat, khususnya di tengah kenaikan PPN menjadi 12% pada 2025. Dampaknya, Yushi menyebut bahwa penjualan alat berat pada 2025 berpotensi kembali menurun. Pajak alat berat sendiri diatur oleh UU No. 1/2022 dan menyasar produk seperti excavator, bulldozer, crane, loader, backhoe, motor grader, dumptruck, diesel hammer, hingga scraper. Beberapa daerah sudah memberlakukan pajak alat berat, sementara Kalimantan Utara baru akan menerapkannya pada 2025.
Integra Indocabinet ($WOOD) mengumumkan kerja sama dengan entitas usaha Ciputra Development ($CTRA), PT Ciputra Cipta Cemerlang, untuk mengembangkan kawasan perumahan di tanah milih WOOD yang terletak di Sidoarjo, Jawa Timur. Kerja sama ini menyasar pasar kelas menengah dengan harga yang “relatif tidak mahal.” WOOD menjelaskan bahwa kerja sama ini berpotensi meningkatkan pendapatan dan laba bersih perseroan, meski tidak merincinya lebih lanjut.
Jasa Armada Indonesia ($IPCM) akan membagikan dividen interim tahun buku 2024 senilai ~20 miliar rupiah atau 3,8 rupiah per saham. Cum date di pasar reguler dan negosiasi pada 19 Desember 2024, dengan pembayaran pada 10 Januari 2024. Mengacu harga saham IPCM pada penutupan bursa hari Rabu (11/12) di level 274 rupiah per lembar, maka indikasi dividend yield adalah 1,4%.
Humpuss Maritim Internasional ($HUMI) melalui entitas usahanya, PT Hutama Trans Kencana, mengumumkan pembelian 1 unit kapal tanker senilai ~3 juta dolar AS atau 47,2 miliar rupiah dari pihak afiliasi, PT Humpuss Transportasi Kimia. Transaksi ini ditujukan untuk ekspansi usaha dan diversifikasi portofolio bisnis. PT Humpuss Transportasi Kimia sendiri merupakan perusahaan yang dikendalikan oleh pengendali HUMI, Humpuss Intermoda Transportasi ($HITS).
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini
🏳️ Kenapa Ritel Kerap Kalah di Pasar Modal, Temukan Jawabannya di Sini!
“Ritel cuma bisa menang satu hal: memilih.” - Hauw2x
Pasar modal acap kali jadi arena di mana ritel sering kali kalah di berbagai tahap pergerakan harga saham. Mulai dari akumulasi, mark-up, hingga distribusi. Namun, ada satu hal penting yang bisa menjadi keunggulan investor ritel sebenarnya, yaitu kebebasan memilih. Dalam tulisannya, Hauw2x mengupas tuntas bagaimana "big money" memanfaatkan kesabaran, modal, dan kontrol harga untuk mendominasi pasar, sementara investor ritel terjebak dalam keputusan yang salah. Baca selengkapnya di sini!
Penulis & Editor: Stockbit Investment Research
Copyright 2024 Stockbit, all rights reserved.
Disclaimer:
Informasi ini dimiliki oleh PT Stockbit Sekuritas Digital (“Stockbit”), Perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research.
Selanjutnya, semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Nasabah setuju untuk membebaskan Stockbit dari segala gugatan hukum jika terjadi kerugian Nasabah yang disebabkan karena risiko investasi tersebut.
Domain resmi Stockbit adalah “https://stockbit.com/” dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri “@Stockbit.com” Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.
Hello, World!