⚑ Kelanjutan Krisis Energi Dunia / by Stockbit Snips

6 Oktober 2021
Photo by: Stockbit Snips

Photo by: Stockbit Snips

Daily Market Performance πŸš€

IHSG

6.417

+2,06%

Coal

269,5

+12,29%

Crude Oil

78,78

-0,18%

Gold

1.746

-0,77%

CPO

5.050

+0,61%

Nickel

18.132

+1,16%

Krisis energi dunia memicu naiknya harga gas bumi dan batubara. Hal ini berawal dari lonjakan harga gas di Eropa dan Asia akibat kenaikan permintaan. Pasalnya, negara-negara tersebut sedang melakukan restart ekonomi seiring membaiknya kondisi pandemi Covid-19. Ada juga disrupsi supply dari beberapa sumber energi terbarukan, yang menambah permintaan gas di wilayah tersebut.

 
Sebagai substitusi yang lebih murah, perhatian tertuju ke batubara (per 5 Oktober 2021, biaya pembangkitan listrik: batu bara 58,06 euro/MWh vs gas alam 89,4 euro/MWh).


Seperti yang diketahui, krisis energi ini menimpa sejumlah negara, beberapa keadaan yang paling signifikan adalah di Inggris, Tiongkok, dan India.

Key Takeaway

Krisis energi yang terjadi disebabkan ketidakseimbangan supply dan demand gas. Ketika harga gas menjadi mahal, negara-negara kembali menggunakan batubara untuk kebutuhan industri dan pembangkit listrik. Hal ini membuat permintaan batubara meningkat dan mendorong lonjakan bahan galian tersebut.

Dalam beberapa waktu ke depan, krisis bisa semakin parah menimbang datangnya musim dingin, di mana masyarakat di Eropa dan Tiongkok akan membutuhkan tambahan energi untuk menghangatkan ruangan.


Berita Korporasi

πŸ’³ TPIA Peroleh Kredit dari BNI

Source: Bisnis
  • $TPIA: Chandra Asri Petrochemical (CAP) mendapat fasilitas kredit sebesar total 250 juta dolar AS dari Bank BNI ($BBNI). Dana ini akan digunakan untuk buyback obligasi dan refinancing utang eksisting, serta pembiayaan praoperasi kompleks CAP 2.

  • $COCO: Produsen cokelat, Wahana Interfood Nusantara merencanakan rights issue senilai 100,86 miliar rupiah. Sebanyak 85% dari dana terkumpul akan digunakan untuk melunasi fasilitas pinjaman dari $BBCA, sisanya digunakan untuk modal kerja.

  • $PSAB: J Sky Resources Asia Pasifik akan jual seluruh saham di tambang emas Gorontalo Sejahtera Mining kepada anak usaha Provident Indonesia. Dana hasil penjualan diindikasikan akan digunakan untuk melunasi utang kepada Bank BNI.


Musim Laba Q2 2021

πŸ•·οΈ DOID

Photo by: Stockbit

Photo by: Stockbit

Selama April sampai dengan Juni 2021 (Q2 2021), Delta Dunia Makmur mengalami peningkatan performa apabila dibandingkan dengan Q2 2020:

  • $DOID: Laba bersih Delta Dunia Makmur berbalik dari untung 15 juta dolar AS menjadi rugi 7 juta dolar AS, atau turun sebesar 148,5% pada Q2 2021 (YoY), walaupun pendapatan naik 19,6% menjadi 189,3 juta dolar AS. Penurunan ini disebabkan oleh kenaikan pada total beban usaha (+129,8%) menjadi 17 juta dolar AS.

    Sehingga, secara kumulatif pada 6 bulan pertama tahun 2021 (6M21), rugi perusahaan memburuk 315,9% menjadi 32,7 juta dolar AS. Hal ini didorong oleh penurunan pendapatan sebesar 0,9% menjadi 348,9 juta dolar. Di samping turunnya pendapatan, beberapa beban perusahaan mengalami kenaikan seperti beban pokok pendapatan (+2,4%), beban usaha (+48,1%), beban keuangan (+29,1%), dan beban perubahan atas nilai wajar sebesar 5,5 juta dolar AS yang pada 6M20 tidak ada. (IDX)


Saham Top Gainer Hari Ini πŸ”₯

$LSIP

+8,03%

$BNGA

+6,53%

$ASII

+7,66%

$DSNG

+5,88%

Saham Top Loser Hari Ini πŸ€•

$AGII

-6,90%

$HOKI

-2,51%

$SMBR

-2,56%

$PGAS

-2,36%

Performa Sektor Hari Ini πŸ“Š


Other News

Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui…

  • Deltamas ($DMAS) catatkan marketing sales sebesar 1,25 triliun rupiah pada periode 9M21 dengan menjual 55,3 hektar lahan industri. Penyedia data center menjadi kontributor utama sales periode ini.

  • Singapura mengumumkan 3.486 kasus positif baru pada hari Selasa (5/10). Angka ini merupakan penambahan kasus harian tertinggi sejak awal pandemi Covid-19. Lonjakan kasus baru membuat pemerintah Singapura menunda skenario pembukaan kembali yang lebih jauh.


Stockbitor Spotlight

Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini

3️⃣ 3 Tipe Orang di Pasar Modal?

Photo by: stockbit

"Tidak dapat dipungkiri, banyak orang di pasar modal yang berakhir dengan kerugian dan akhirnya menyerah. Penyebabnya sederhana, karena sejak awal mereka tidak punya yang namanya trading plan. Jadi, sebelum berinvestasi, pastikan ketahuilah karakteristik serta rencana yang cocok untuk diri kamu sendiri. Jangan coba-coba tanpa persiapan apa-apa. Ingat, Tuhan maha pengampun, tapi pasar modal gak kenal ampun." β€” ManWithBrainClass

 
Ada banyak tipe investor di dunia pasar modal. Mulai dari yang awam, hobi ikut-ikutan, sampai yang benar-benar paham. Nah, dalam tulisannya, ManWithBrainClass membagi 3 jenis orang di pasar modal berdasarkan caranya dalam bertransaksi. Kira-kira kamu tipe yang mana? Temukan jawabannya di sini


Subscribe Stockbit Snips di sini untuk dapat berita pasar saham terhangat setiap hari di email kamu.


Penulis: Almer Dzaki
Editor: Vivi Handoyo Lie, Calvin Kurniawan, Michael Owen Kohana, Sarah Natassja, Astrid Rahadiani