🤝 Grup Sinarmas Investasi di Dana / by Stockbit Snips

02 Maret 2022

Source: Stockbit

IHSG

6.868

-0,77%

Coal

301,00

+9,65%

Crude Oil

109,45

+5,82%

Gold

1.936,58

-0,34%

CPO

7.910

-3,54%

Nickel

25.557

+3,63%

👋 Stockbitor!

Grup Sinarmasmelalui anak usaha dari PT Dian Swastika Sentosa ($DSSA), menandatangani perjanjian bersyarat untuk berinvestasi pada PT Elang Andalan Nusantara. Salah satu anak usaha PT Elang Andalan Nusantara merupakan pihak yang mengopersikan platform e-wallet, DANA.

Harga pelaksanaan atas rencana investasi tersebut seluruhnya senilai 200 juta dolar AS. Setelah transaksi ini, anak usaha dari $DSSA tersebut akan menjadi salah satu pemegang saham terbesar di DANA.

Sebelumnya, $DSSA memiliki bisnis yang berhubungan dengan internet yaitu MyRepublic. Selain itu, perusahaan juga mengoperasikan bisnis batu bara, pembangkit listrik, dan juga perdagangan pupuk dan bahan kimia.

Rumor mengenai masuknya Grup Sinarmas ke DANA sebelumnya sudah pernah terdengar. Namun, prosesnya disebut melibatkan anak usahanya di bidang telekomunikasi, yaitu Smartfren ($FREN), bukan $DSSA.

Key Takeaway

Sejumlah aksi korporasi yang terjadi selama setahun terakhir ini telah memberi perubahan pada pemilik dan pemegang saham perusahaan e-wallet yang ada di Indonesia.

Mayoritas saham DANA, sebelum terjadi penjualan sebagian kepemilikan sahamnya pada akhir tahun 2020, dimiliki oleh $EMTK, sebanyak 55%. Setelah penjualan saham, kepemilikannya berkurang menjadi 49%.

Selain transaksi tersebut, ada juga aksi korporasi lain yang mengubah porsi kepemilikan pemegang saham perusahaan e-wallet yang ada di Indonesia. Misalnya Grab, yang pada tahun 2021, merupakan investor Emtek, bersama Presiden Direktur Emtek membeli saham e-wallet lain, OVO, dari Tokopedia dan Lippo.

Di tahun yang sama, Tokopedia dan Lippo melakukan aksi korporasi yang berhubungan dengan Gojek, selaku pemilik e-wallet GoPay. Tokopedia merger dengan Gojek mendirikan entitas baru bernama GoTo. Sementara itu, Gojek berinvestasi pada anak usaha grup Lippo pengelola Hypermart, yaitu Matahari Putra Prima ($MPPA).

Berita Korporasi

💵 BBRI Bagi Dividen Tunai 26,4 Triliun Rupiah

  • $BBRI: PT Bank Rakyat Indonesia membagikan dividen sebesar 26,4 triliun rupiah, atau setara dengan 85% dividend payout ratio untuk tahun buku 2021. Dalam hal ini, negara Republik Indonesia selaku pemegang saham mayoritas (53,19%) akan menerima sekurang-kurangnya sebesar 14,04 triliun rupiah. Selain membagikan dividen, BRI juga mendapat persetujuan untuk membeli kembali (buyback) saham perseroan dengan nilai nominal sebesar-besarnya 3 triliun rupiah.

  • $SUPR: PT Solusi Tunas Pratama menargetkan penambahan 400 menara dengan 600-700 tenant tahun ini. Dengan penambahan ini, emiten grup Djarum ini menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 5%-6% YoY untuk tahun 2022.

  • $SRTG: PT Saratoga Investama Sedaya Tbk, perusahaan yang bergerak dalam bidang investasi dikabarkan akan menjual kepemilikannya pada Primaya Hospital menjelang kemungkinan penawaran umum perdana (IPO) tahun ini.

  • $GGRM: PT Gudang Garam melakukan pengambilan saham baru yang dikeluarkan oleh PT Surya Dhoho Investama (SDHI), anak usaha dari GGRM yang dimiliki 99,99% oleh perseroan, sebesar 2 triliun rupiah. Dengan ini total modal ditempatkan dan disetor oleh GGRM pada emiten pengelola bandara Kediri ini telah mencapai 8 triliun rupiah.

  • $MEGA: Bank Mega menetapkan pembagian dividen tunai sebesar 2,8 triliun rupiah dari laba bersih tahun, atau setara dengan 69,8% dividen payout ratio. Selain itu, Bank Mega juga akan membagikan saham bonus yang berasal dari kapitalisasi sebagian saldo laba dan kapitalisasi tambahan modal disetor per 31 Desember 2021.


Musim Laba Q4 2021

🕷️ ASII FY21

Source: Stockbit

$ASII: Laba Astra International naik +145,6% menjadi 5,2 triliun rupiah pada Q4 2021 (YoY). Kenaikan ini didukung oleh peningkatan pada pendapatan sebesar +47,8% menjadi 66,1 triliun rupiah dan margin laba kotor yang meningkat menjadi 22,4% dari yang sebelumnya 20,7% pada Q4 2020.

Alhasil, secara kumulatif selama tahun 2021 (12M21), laba bersih perusahaan naik 24,9% menjadi 20,2 triliun rupiah. Kenaikan ini didukung oleh meningkatnya pendapatan sebesar 33,4% menjadi 233,5 triliun rupiah. (ASII)

  • Kenaikan laba bersih juga didukung oleh meningkatnya laba dari berbagai segment seperti:
    Otomotif yang didorong oleh peningkatan penjualan mobil Astra sebesar +81,1% menjadi 489.209 unit diikuti oleh meningkatnya pangsa pasar sebesar +0,74% menjadi 55,1%.Peningkatan penjualan mobil didukung oleh pemberlakuan insentif PPnBM sepanjang 2021.

  • Alat berat dan pertambangan (+71,2%), yang mayoritas dioperasikan oleh anak usaha United Tractor ($UNTR). Didorong oleh kenaikan penjualan alat berat Komatsu (+97%).

  • Agrobisnis (+136,6%), yang mayoritas dioperasikan oleh anak usaha Astra Agro Lestari ($AALI). Didorong oleh kenaikan pendapatan sebesar +29,3% menjadi 24,3 triliun rupiah. Kenaikan pada pendapatan didukung oleh peningkatan harga jual rata rata CPO +32% menjadi 11,294 rupiah/kg dan volume produksi sebesar +3%.


Saham Top Gainer Hari Ini 🔥

$ESSA

+12,88%

$MEDC

+7,38%

$DSNG

+12,12%

$TAPG

+7,19%

Saham Top Loser Hari Ini 🤕

$SMGR

-5,28%

$MYOR

-4,93%

$BUKA

-5,03%

$ARTO

-4,54%

Performa Sektor Hari Ini 📊


Berita Lainnya

🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui...

  • Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa potensi produksi beras nasional pada Januari- April 2022 mencapai 14,63 juta ton. Angka ini naik 7,7% dari realisasi periode yang sama pada tahun 2021 sebesar 13,58 juta ton.

  • Netflix akuisisi perusahaan pembuat game Stranger Things dan Walking Dead, Next Games dalam transaksi sebesar 65 juta euro.

  • Produsen teknologi, Apple, memutuskan untuk menghentikan penjualan produknya di Rusia. Aksi ini didasari oleh keprihatinan perusahaan terhadap invasi Rusia.

  • Menteri ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, mengatakan akan mengembalikan proses dan tata cara pencairan Jaminan Hari Tua (JHT) ke aturan lama.


Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini

🌴 Strategi Dividend Reinvestment Plan

Photo by: stockbit

"Hal ini justru menjadi keuntungan bagi investor karena dividen tidak secara otomatis diinvestasikan kembali, sehingga bisa menunggu harga yang tepat untuk akumulasi saham." — YudaErmawan

Dividend Reinvestment Plan (DRIP) adalah sebuah langkah untuk menginvestasikan kembali dividen ke dalam saham tambahan atau saham fraksional secara otomatis yang dilakukan oleh sekuritas. Namun untuk saat ini belum ada pilihan DRIP untuk perusahaan yang tercatat di BEI, sehingga investor harus menggunakan cara lain untuk menerapkan strategi ini dengan membeli kembali saham di market. Penasaran bagaimana simulasi investasi menggunakan strategi DRIP? Simak selengkapnya di sini!


Subscribe Stockbit Snips di sini untuk dapat berita pasar saham terhangat setiap hari di email kamu.


Penulis: Hendriko Gani
Editor: Vivi Handoyo Lie, Calvin Kurniawan, Bayu Santoso, Astrid Rahadiani Putri, Rahmanto Tyas Raharja, Michael Owen Kohana

Copyright 2021 Stockbit, all rights reserved. 

Disclaimer: 

Informasi ini dimiliki oleh PT Stockbit Sekuritas Digital (“Stockbit”), Perusahaan efek yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Informasi di dalam website ini bersifat rahasia dan hanya ditujukan bagi Nasabah yang menggunakan Stockbit. Dilarang memperbanyak, menyebarkan, dan menyalin informasi rahasia ini kepada pihak lain tanpa persetujuan Stockbit. 

Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research

Selanjutnya, Semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Nasabah setuju untuk membebaskan Stockbit dari segala gugatan hukum jika terjadi kerugian Nasabah yang disebabkan karena risiko investasi tersebut.


Domain resmi Stockbit adalah “https://stockbit.com/” dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri “@Stockbit.com” Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.